Kegiatan Seismik Pertamina Didemo Mahasiswa

CIREBON, MC
Belum hilang penderitaan akibat kenaikan BBM beberapa hari yang lalu, penderitaan warga di 16 Kecamatan di Kabupaten Cirebon makin bertambah menyusul aktifitas pencarian sumber minyak (Seismik) oleh Pertamina yang belakangan hanya menyisahkan kerusakan lingkungan dibekas galian. Dengan kekhawatiran akan terjadi dampak semburan lumpur panas terjadi di Sidoharjo Jawa Timur, Kamis (29/5) kemarin, mahasiswa yang tergabung dalam Forum Solidaritas Mahasiswa Demokrasi Cirebon (Somasi.C) melakukan aksi Demontrasi di Kantor Bupati Cirebon.

Aksi Demo yang dilakukan persis ditangga masuk ke kantor bupati dan ditemui Kepala Satpol PP, H. Moch Sopian, karena Bupati Cirebon yang dicari pengunjukrasa sedang tidak berada di tempat. Namun aksi itu tidak berakhir bentrok karena mendapatkan pengamanan ketat dari polisi dan Satpol PP. Akhirnya mahasiswa hanya bisa melakukan orasi

Para pengunjukrasa menuntut agar Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi MM secepatnya mencabut surat Nomor: 500/695 PEREK yang telah dibuatnya, karena surat tersebutlah yang menjadi landasan pihak Pertamina untuk melakukan survey pencarian sumber baru minyak,“Bupati harus tahu kondisi yang ada di masyarakat terutama di 16 kecamatan yang selama ini dijadikan tempat survey pencarian sumber minyak, dimana lahan pertanian milik masyarakat sudah banyak yang rusak,” kata Sandi salah satu pengunjukrasa kepada METRO CIREBON dilokasi para Mahasiswa mengadakan aksi demo.

Mahasiswa menilai, pihak Pertamina tidak merealisasikan beberapa item yang ada dalam surat tersebut, diantaranya tidak dilakukan soasialisasi terlebih dahulu, serta belum adanya ganti rugi atas kerusakan lahan milik masyarakat yang rusak akibat kegiatan seismik itu,“Ini jelas sebuah pelanggaran, karenanya kami meminta bupati untuk segera mencabut surat tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP, Moch Sopian ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya bisa saja bersikap keras berupa pencabutan perijinan tentang PEREK, jika di lapangan pihak Pertamina tidak melaksanakan sejumlah rekomendasi yang tertera di dalam surat tersebut.

Namun ketika disinggung soal lemahnya pengawasan yang dilakukan Pemkab Cirebon, Sopian hanya menjawab jika kegiatan yang dilakukan Pertamina itu baru berupa survey semata,“Rasanya pengawasan belum perlu toh Pertamina baru survey kok, namun jika bicara pengawasan adalah kewenangannya dari Dinas Pertambangan,”tegas Sopian, mantan Kabag Perekonomian pada saat pengeluaran surat ijin tersebut@ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

DCK Lakukan Percepatan Program P2KP

CIREBON, MC

Dinas Cipta Karya Kabupaten Cirebon Jawa Barat melakukan kegiatan percepatan Program P2KP, yang dihadiri ratusan Ketua dan Anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dari 162 Desa di Kabupaten Cirebon, Acara tersebut yang rencananya akan dihadiri Bupati Cirebon sehingga mendadak tidak hadir untuk membuka percepatan pelaksanaan Program P2KP tersebut sehingga dibuka langsung oleh Drs. H. Noviyanto Nuriyaman, M. M Sekretaris daerah Kab. Cirebon, sehingga para ketua dan anggota BKM merasa kecewa berat terhadap Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi yang telah ditunggu sejak pk 09.00 WIB pagi, tahu-tahu ketika siang mengabarkan jika orang nomor satu di Cirebon itu membatalkan kedatangannya, Kamis (29/5)

Drs. H. M. Achsanuddin Adi, M. M ketika dikonfirmasi METRO CIREBON di sela-sela kesibukannya mengatakan program P2KP ini yang semula di tanggani oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) dan pada tahun 2008 sekarang dialihpungsikan ke Dinas Cipta Karya Kab. Cirebon yang akan melasksanakan kegiatan terhadap 162 Desa, dari 101 Desa itu adalah program lanjutan pada tahun 2002, untuk tahun 2007/2008 sebanyak 61 Desa dan ada tambahan untuk tahun 2008 itu dengan lokasi yang baru sebanyak 64 Desa yang mendapatkan program P2KP

Menyangkut anggaran Pemerintah Pusat menganggarkan Rp 32 Milyar, dan untuk tahap I yang akan diserap sebesar Rp. 13.3 Milyar dengan kondisi dilapangan Desa yang mendapatkan program tersebut berbeda-beda antara Rp. 150 Juta hingga 250 juta, ungkap Kepala Dinas DCK

Menyinggung tentang acara yang rencananya akan dibuka Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM akan datang dan memberikan sambutan pada acara temu BKM kaitan dengan sosialisasi percepatan PNPM Mandiri Perkotaan 2008 untuk Kabupaten Cirebon, yang mengambil tempat di pool kendaraan milik Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten Cirebon, adi mmenambahkan Bapak Bupati akan hadir dan membuka acara Program P2KP tersebut tiggala kita menunggu kedatangan Bupati, ujarnya, “Kalau bicara kecewa pasti kami disini kecewa berat, mestinya jika berhalangan datang sebaiknya dari sebelumnya dong dikasih tau, jangan sudah siang begini baru diberitahu,” ujar salah seorang peserta temu BKM. Rasa kecewa peserta temu BKM itu cukup beralasan, pasalnya sekitar 600 anggota BKM ini sudah berada ditempat pukul 09.00 wib, dan pukul 11.00 wib bupati dijadwalkan datang dan memberikan sambutan. Namun ada perubahan jadwal, bupati bersedia hadir pukul 13.00 wib, disini sebenarnya para peserta

Sebenarnya sudah mulai gelisah, apalagi perut sudah “keroncongan” alias lapar karena mereka tidak dibekali makan siang melainkan hanya makanan kecil (snack), masa menunggu kedatangan Bupati itu, Sekda Kabupaten Cirebon, Nuryaman Noviyanto, nampak beberapa kali melakukan kontak telepon untuk mengetahui kapan bupati akan hadir, dan baru pada pukul 14.10 wib, Sekda yang akrab disapa H.Momon ini melalui pengeras suara memberitahukan jika bupati berhalangan hadir. Hanya berselang beberapa menit saja, acara itupun langsung dibubarkan@ MOCH.MANSUR
Selengkapnya...

PDAM Kota Cirebon Ingkar Janji, Puluhan Warga Paniis Tutup SPH

KUNINGAN, MC

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon dinilai oleh Warga Paniis Kab.Kuningan hanya omong kosong belaka, Pasalnya PDAM menjanjikan akan memberikan air bersih, namun sampai sekarang tidak pernah terbukti, sehingga warga Paniis yang dimotori Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Fokus melakukan aksi penutupan sumber mata air yang akan dialiri Sumur Pengumpul Horizontal (SPH).

Sumur Pengumpul Horizontal (SPH) milik PDAM Kota Cirebon di Desa Paniis Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan Jawa Barat,digeruduk puluhan pemuda Desa setempat. Para pemuda yang intinya menagih janji PDAM Kota Cirebon yang hanya bisa mengeruk sumber alam tanpa memperhatikan kondisi masyarakat setempat,
Kedatangan puluhan pemuda yang dimotori LSM tersebut sempat mengagetkan para penjaga SPH dan tidak menyangka akan didatangi para pemuda desa

Para pemuda ini masuk dan langsung melakukan penutupan sumur mengunakan batu-batu besar yang disusun rapih sehingga sumber mata air yang akan dialirkan ke SPH tidak mengalir, tak lama kemudian sejumlah aparat kepolisi polsek setempat datang ke lokasi dan langsung mengusir para pemuda, untuk keluar dari area SPH. Para pemuda ini sempat bersikeras menolak meski akhirnya keluar area SPH sambil meneriakan keberpihakan aparat pada PDAM Kota Cirebon

Menurut Aji, Ketua LSM Fokus, masyarakat Desa Paniis yang dihuni penduduk sekitar 4227 jiwa ini, hanya menuntut janji PDAM Kota Cirebon yang sebelumnya akan memberikan air bersih kepada warga Desa Paniis yang diperuntukan mengairi persawahan, sebagai bentuk timbal balik karena sumber mata air yang digunakan PDAM Kota Cirebon untuk memenuhi pelanggannya berasal dari Desa Paniis kami

Masih menurut Aji, “Wajar jika kami menuntut janji PDAM, apalagi PDAM sebelumnya sudah menjanjikannya, agar diketahui untuk minum saja kami terpaksa harus mengambil dari Pasawahan yang debitnya airnya sangat kecil karena lokasinya memang jauh dari sini,”tegas Aji.

Selain persoalan air bersih, warga Desa Paniis juga mengeluhkan jika sudah datang musim kemarau, dimana lahan sawah mereka mengalami kekeringan karena air yang ada tidak mencukupi dan lebih banyak tersedot ke PDAM Kota Cirebon.“Kami hanya meminta perhatian serius dari pihak PDAM Kota Cirebon itu saja,jika mereasa tidak bisa ya jangan menjanjikan dong, yel-yel para aksi demo,”di depan pintu masuk SPH.

Dari hasil pantau METRO CIREBON, di lapangan, suasana perlawanan warga Desa Paniis terhadap PDAM Kota Cirebon tampak jelas ketika mulai memasuki Desa tersebut, disepanjang jalan terpasang spanduk besar yang berisi kecaman terhadap PDAM Kota Cirebon. Mulai dari tulisan PDAM-PENJAJAH PDAM INGKAR JANJI dan lain sebagainya, warga Desa setempat akan terus melakukan upaya menuntut janji PDAM Kota Cirebon, sehingga keinginan warga Desa Paniis terwujud@MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Mahasiswa Tuntut Mundur SBY-JK, DPRD Kota Cirebon dicuekin Mahasiswa

CIREBON, MC

Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cirebon meminta agar Presiden dan Wakil Presiden SBY-JK untuk turun dari jabatannya. Pasalnya para Mahasiswa menilai SBY-JK telah gagal mengemban dan menjalankan amanah rakyat yang seharusnya mensejahterakan, memakmurkan, atau membuat perdamaian dan mencerdaskan bangsa, terhadap rakyatnya

Dalam Orasinya Mahsiswa, “Kita lihat sekarang, rakyat Indonesia makin sengsara dan berada di bawah garis kemiskinan. Ini jelas jika SBY-JK sudah gagal memimpin, karena itulah kami minta lebih baik keduanya turun saja,”kata Johar, Koordinator Lapangan (korlap) aksi Demontrasi.

Pantauan yang dilakukan dilapangan, aksi para mahasiswa ini terjadi di Jalan Siliwangi persis didepan Gedung Balai Kota dan DPRD Kota Cirebon. Di tengah jalan itu mahasiswa sengaja membakar dua ban bekas. akibat aksi massa itu serta guna mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jalan tersebut akhirnya ditutup polisi sehingga anggkutan umumpun merasa terjebak harus mengelilingi rotasi yang sangat jauh anatara Jl. Muhammad Toho hingga ke Jln Kartini.

Saat melakukan orasi di tengah jalan itu, rombongan aksi pendemo memang sempat didatangi Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Dahrin Syahrir dan dua anggota lainnya yakni Lili Eliyah dan Suyatno A Saman. Namun kedatangan kedua wakil rakyat ini sempat “dicuekin” mahasiswa, karena dinilai bukanlah tampak pimpinan yang bisa sebagai pengambil keputusan atau kebijakan yang memihak kepada rakyatnya

“Kami maunya ketemu pemimpin Kota Cirebon yakni Walikota Cirebon, Bapak Subardi, S.Pd. Kami tidak mau ketemu dengan yang lainnya,”ungkap Johar seraya disambut tepuk tangan teman-temannya. Namun setelah diberikan pengertian jika Walikota sedang tidak ada di kantor dan yang ada sekarang hanya dari pimpinan DPRD, mahasiswa akhirnya memberikan waktu kepada massa tentang kondisi yang ada.

Tak lama kemudian massa merangsek ke gerbang masuk Balai Kota yang didalamnya sudah menunggu barikade puluhan polisi Polresta Cirebon dan puluhan Satpol PP. Para pendemo tetap ngotot ingin bertemu walikota, bahkan mereka sempat memaksa masuk sehingga terjadilah aksi saling dorong-mendorong antara mahasiswa dan polisi. Para aksi pendemo masih bertahan dan menunggu kedatangan Walikota Cirebon, Subardi S. Pd, yang belakangan tengah mengikuti acara penilaian perlombahan keluruhan tingkat Jawa Barat di Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti@ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Ratusan Pintu Air PSDA Kab.Cirebon Dijarah Maling

CIREBON, MC

Pintu air irigasi di beberapa wilayah Kabupaten Cirebon Jawa Barat, kini banyak yang hilang dikarenakan ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab dijarah maling-red), dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Hilangnya pintu-pintu air diakibatkan sangat jelas dengan mengkhawatirkan pelaksanaan tata gilir air pada musim kemarau mendatang

Ir. H. Tarjono, M. M Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kab.Cirebon mengatakan Kepada METRO CIREBON, bahwa penjarahan pintu air yang dilakukan para pemburu besi itu terjadi selama bulan Januari hingga Mei 2008. dan jika ditotal kerugiannya sebesar Rp 500 juta,” ungkap Tarjono.

Tarjono seraya menambahkan hampir setiap hari dirinya selalu menerima laporan dari Stafnya tentang kehilangan pintu air, padahal di lapangan proses pemasangan pintu air itu sudah menggunakan dengan cara menggergaji atau di las listrik. Tetapi rupanya para pemburu besi tersebut sudah berpengalaman dalam membongkar pintu air tersebut, maka kami menduga alat yang digunakan itu juga dengan alat las.

Diungkapkannya, hingga kini masih banyak pintu-pintu air bekas pencurian itu yang belum diganti. Dengan Kondisi yang sangat mengkhawatirkan pihaknya, terutama ketika di musim kemarau tiba, dimana fungsi pintu air sangat berperan dalam pelaksanaan tata gilir air, “Sebelum adanya penggantian permanen, pintu air bekas dicuri itu terpaksa digunakan dengan menggantinya pakai kayu, meski proses pendistribusian air akan sedikit lebih lama Karena harus dibongkar pasang terlebih dahulu,” tegas Tarjono.

Di lapangan sendiri, beberapa petani mendesak terhadap pihak PSDA agar segera mengganti pintu-pintu air yang hilang itu, namun hingga kini pihaknya masih berusaha semaksimal mungkin agar pintu-pintu itu dapat beroperasi seperti biasanya.

Tarjono menilai, maraknya aksi penjarahan itu merupakan dampak dari diberlakukannya otonomi daerah yang berimbas banyaknya petugas pintu dipekerjakan lagi. Akibatnya jumlah pengawas di lapangan tidak sebanding dengan jumlah pintu air yang harus diawasi, Kamipun berupaya memperbaiki pintu air yang rusak, kami berharap aksi pejarahan ini segera dihentikan. Toh fungsi pintu air itu untuk mengairi sawah yang tentunya untuk kesejahteraan masyarakat Cirebon tutur Kepala PSDA Kab. Cirebon Kepada METRO CIREBON@ MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

DPRD Kab. Cirebon Minta Kembalikan, Ribuan Gaji Guru Dipungut PGRI

CIREBON, MC

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kab. Cirebon Jawa Barat Ingin punya gedung sendiri sementara Pemkab Cirebon mengucurkan dana tidak secara maksimal, pengurus PGRI Cirebon akhirnya nekat meminta infak terhadap hampir 12 ribuan guru dan Kepala Sekolah, Kepala UPTD dan para Penjaga sekolah yang besarannya ditentukan oleh PGRI antara Rp 100.000 hingga Rp. 25.000 perorang. Pengambilan infak dilakukan dengan cara memotong gaji rafel para guru pada Bulan maret 2008 lalu

Pemotongan gaji guru ini rupanya mendapat kecaman keras dari pihak DPRD Kabupaten Cirebon (23/05), sehingga jajaran PGRI dipanggil Dewan dan disidang dengan dicerca sejumlah pertanyaan cukup tajam terkait dengan kebijakan pemotongan gaji guru tersebut
H. Dadang, Ketua PGRI Kab. Cirebon mengungkapkan, ada sekitar 7000-an guru yang menjadi anggota. Belakangan, rencana pembangunan gedung itu mendapat dukungan dari guru-guru yang sebelumnya menjadi anggota PGRI.,“Akhirnya berhasil terkumpul dana sekitar Rp 900 jutaan, dan sebagian dana itu sudah dibelikan bahan-bahan material karena saat ini proses pembangunan sudah berjalan,” ungkap Dadang.

Oleh sejumlah anggota dewan, PGRI dianggap terlalu berani mengambil dana milik pribadi guru yang langsung dipotong melalui struk gaji. “Kami tidak mempersoalkan berapa infak yang harus dikenakan, namun yang jadi persoalan yakni proses pemotongan itu,” kata Aceng Sudaman, anggota Komisi C DPRD Kab. Cirebon. Setelah melalui perdebatan sengit antara anggota dewan versus PGRI, akhirnya diambil kesimpulan, jika PGRI harus secepatnya mengembalikan dana yang terlanjur ditarik itu kepada yang berhak menerimanya

Sementara itu, ratusan guru perwakilan beberapa kecamatan di kabupaten Cirebon secara serentak berkumpul di lokasi pembangunan gedung PGRI yang berjarak sekitar 700 meter dari gedung DPRD, tempat berlangsungnya pertemuan Dewan dengan PGRI, “Kami hanya ingin memberi dukungan kepada pengurus PGRI yang kini dipanggil dewan. Yang perlu bapak ketahui,PGRI selama ini tidak punya gedung representatif. Apakah salah jika kami memberikan infak untuk pembangunan gedung PGRI. Kami saja ikhlas kenapa Dewan yang rebut,”ujar salah seorang guru di Desa Kedongdong Kecamatan Dukupuntang, Kab.Cirebon yang enggan menyebutkan namanya kepada METRO CIREBON

Ditempat terpisah METRO CIREBON konfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Kab.Cirebon Drs. H. Dudung Mulyana, M. Si melalui telephon cellularnya mengatakan Kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada para anggota PGRI, dalam musyawarah tentang pemanggilan pengurus PGRI oleh pihak DPRD Kab.Cirebon, ungkapnya@MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Menyangkut Kenaikan BBM, Nelayan Pantura Cirebon segel SPBU

CIREBON, MC

Nelayan Pantura Marah terhadap rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Juni mendatang, para nelayan Cirebon timur yang letaknya di Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon Jawa Barat melakukan aksi Demo penolakan kenaikan BBM dengan mengadakan aksi penyegelan sebuah SPBU di jalur Pantura, Kamis (22/5).Mereka menuding Pemerintahan SBY-JK sebagai Presiden dan wakil presidien sudah tidak berpihak kepada rakyat kecil terutama bagi para Nelayan yang ada di Cirebon dan umumnya di indonesia

Dari hasil Pantauan METRO CIREBON dilapagan, bahwa aksi para nelayan dengan cara memutari jalur Pantura menggunakan puluhan kendaraan roda empat dan sepeda motor itu, para aksi demontrasi tersebut sempat juga menghambat jalur lalu lintas kendaraan menuju Jakarta atau sebaliknya menuju Ke ara Jawa Tengah. Hanya saja akibat aksi ini tidak sampai menimbulkan kemacetan

Di sepanjang jalan para nelayan ini meneriakan yel-yelnya soal penolakan Kenaikan BBM dan menilai SBY-JK tidak memikirkan kehidupan para nelayan yang kini makin terjepit. Sehingga para Aksi setibanya di lokasi sebuah SPBU, para nelayan ini angsung memasang segel dengan menggunakan kertas yang bertuliskan,“SPBU DISEGEL RAKYAT”. Beberapa kendaraan yang semula mau mengisi bensin terpaksa mengurungkan niatnya dan lebih memilih melanjutkan perjalanan

Ketika METRO CIREBON konfirmasi Dede salah seorang nelayan yang melakukan aksi mengungkapkan, dia bersama ribuan nelayan lain tidak akan memilih SBY atau JK pada pemilu 2009 mendatang, jika keduanya nekat mengeluarkan kebijakan mengenai kenaikan BBM pada Juni menatang, yang intinya mensengsarakan rakyat kecil, Seraya menambahkan, “Kami sudah susah saat ini, apa kami akan dibuat lebih susah lagi? Jika demikian maka kami tidak akan memilih SBY dan JK pada pemilu 2009 nanti,” teriak Dede yang disambut yel yel nelayan lainnya

Ditempat yang sama Hamid (45), salah seorang nelayan dari Desa Gebang Kecamatan Gebang mengungkapkan, kami hampir sebulan terakhir tidak melaut. Selain karena sulit mendapatkan bahan bakar minyak tanah, dean dikarenakan terjadi penurunan pasokan ke pangkalan-pangkalan, sehingga harganyapun melambung sangat tinggi, “Sehingga kami untuk menyediakan kebutuhan makan bagi tujuh anak saya, saya terpaksa ngutang ke tetangga atau ke warung dan dibayar kalau kami nanti melaut, ungkap Hamid

Aksi para nelayan ini mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian Polres Cirebon yang mengikuti setiap jalur yang dilewati para pngunjukrasa, tidak melakukan aksi anarkis atau keribuatan dalam melakukan aksi, bahkan setelah menyampaikan orasi dan penyegelan SPBU, para nelayan meninggalkan lokasi dan pulang ke Desa masing-masing@ MOCH.MANSUR
Selengkapnya...

Sentra Pasar Cirebon Timur Terbakar


CIREBON, MC

Puluhan unit kios sentra Pasar tradisional terbakar habis dilalap sijago merah, Pasar tersebut terbesar diwilayah Kabupaten Cirebon, Pasar Pabuaran Habis terbakar pada Sabtu (17/5) pagi kemarin dengan menelan kerugian mencapai miliaran rupiah, Informasi yang berhasil dihimpun METRO CIREBON menyebutkan, kebakaaran terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Api berhasil dikendalaikan sekitar pukul 06.00 WIB setelah tujuh unit kendaraan pemadam kebakaran milik Pemkab Cirebon diterjunkan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu. Namun, sedikitnya 53 kios dan 20 los milik pedagang habis terbakar dengan kerugian diperkirakan mencapai hingga Rp3 miliar

Kardi (50), salah seorang saksi mata yang tidak jauh dilokasi kejadian memaparkan Sebelum kebakaran terjadi dirinya mendengar ada ledakan dari arah Pasar dan sambaran listtrik yang berasal dari sebuah kios yang berada dibagian depan pasar Pabuaran.

Tidak lama kemudian, percikan api keluar dan membakar kios bagian tengah. Api begitu cepat menjalar ke kios-kios lain, warga disini berusaha memadamkan dengan alat seadanya. Namun, karena api terus membesar, kami tidak bisa memadamkan dengan peralatan yang seadanya, tegas Kardi.

Lebih lanjut Kardi menegaskan, sekitar 30 menit kemudian kendaraan pemadam kebakaran milik Pemkab Cirebon diturunkan. Namun, kendaraan pemadam susah mengendalikan api karena titik api berada dideretan tengah-pasar yang susah dijangkauo.

Hal senadadiungkapkan saksi lainnya, Hendra 47, pemilik toko depan pasar, dia mengaku api membesar dalam waktu yang singkat dengan menghabiskan saru buah kios yang diduga sumber awal api. Selanjutnya api merembet kebagian utara pasar dan merembet kie kios-kios yang berada disebelah selatan,” tegas hendra.

Menurut para pedagang ditempat itu, mereka rata-rata harus menelan kerugian masing-masing kios sekitar Rp70 juta. Bahkan kerugian besil lebih besar lagi dirasakan pemili kios yang sama sekali tidak dapat menyelamatkan barang-barangnya.

Kusnadi, salah satu petugas pemadam kebakara, mengaku tidak bisa masuk karena jalan dipenuhi pedagang sehingga tujuh unit pipa pemadam saling menyambung supaya bisa sampai ke titik api.

"Adanya kios minyak goreng di bagian tengah yang ikut terbakar menyebabkan pemadaman menjadi sulit, selain itu kami juga kesulitanm masuk karena banyak pedagang yang masih berada dibadan jalan," dan tersisa termasuk pintu rolling dor dan rak besi@ MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Group Band Refeel, Siap Guncang Dunia Musik Indonesia

CIREBON, MC

Group Musik Band yang bernama Refeel memang masih belum banyak digemari para muda-mudi atau pengemarnya namun Group Band yang berasal dari Kab.Krawang Jawa Barat siap menguncang dunia musik Indonesia dengan menampilkan warna pop yang dibalut lirik-lirik bernuansa romantis, kini banyak digemari para muda-mudi baik di Sekolahnya maupun di daerah asal Jawa Barat hingga Nusantara. Album yang direlis oleh Ipan sebagai Tarik Suara yang pertama kalinnya berjudul “Tak Akan Rela” ini berisi 5 lagu diantaranya Hanya Untuk Mu, Dewasa, Tak Sanggup, Cinta Yang Terluka

Band yang dibantu lima personil anak belian yang masih duduk di bangku Sekolah seperti Ifan sebagai tarik suara (vokal), Sezar memainkan drum, Jejen mengoperasikan bas, Deden dan Adam mengoperasikan gitar, ini memang tidak disangka bahwa tema dalam perjalanan kehidupan menjadi tema utama dalam album perdananya.

Meskipun lagu-lagunya yang bertema perjalanan hidup dan cinta, namun keseriusan mereka dalam menggarap musik dengan warna pop tetap ditampilkan dengan nyata.“Band ini menjanjikan unsur pop yang dikemas dengan nuansa modern yang berbeda-beda pada setiap lagunya,” ungkap Refeel kepada METRO CIREBON

Ifan,misalnya yang mendapat pengaruh kuat dari musik terkenal di penjuru dunia seperti musik yang dimiliki Ungu. Kepiawaiannya menciptakan lagu dengan gaya berbeda, itu memberi angin segar dalam musik yang diluncurkannya, .Sedangkan lagu “Cinta Yang Terluka” merupakan lagu favorit seluruh personil karena dianggap paling pengaruh antara mantan personil dengan personil yang baru ini, tandasnya

Dapet nama Refeel

Group refeel saat dimintai komentar METRO CIREBON di sela-sela kesibukanya saat sedang show di Cirebon mengenai group Band Refeel, bahwa Refeel yang artinya Kembali ke perasaan baru yang dibentuk pada Mei 2008 ini, setelah mentas di Acara Hari Ulang Tahun (HUT) KE 41 Perum Bulog Di Kantor Sub Divre Cirebon, mungkin ini suatu ilham sebuah nama Band yang pas atau saking sibuknya bikin judul dan lirik lagu hingga belum focus mencari nama Band ini, Namun para personilnya sendiri sudah cukup lama bergelut dalam dunia musik, Awalnya, Sezar, Jejen dan Ipan adalah teman satu satu sekolah semasa SMP, menginjak SMA Deden, Adam semua satu sekolahan SMA Di Keawang,

Dengan kebetulan semua personil satu komplek berawal dari kumpulan sambil nyani dan gitaran, hingga tercetus pemikiran bentuk Bend, dengan personil yang solid dan keragaman pengaruh musik dari masing-masing personil, Refeel siap untuk menampilkan yang terbaik@ MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Kadivre Bulog Jabar Salurkan Raskin, Di Bukit Lereng Gunung Ciremai

KUNINGAN, MR
Warga Desa Cilimus Sari Kec.Ciledug Kab.Kuningan Jawa Barat menerima penyaluran Beras Raskin, dalam penyaluran tersebut yang dihadiri Kadivre Bulog Jabar Ir. H. Agusdin Farizdh, Kasub Drivre Bulog Cirebon, Drs. H. Slamet Subagio beserta Rombongan, Kabag Perekonomian Kab.Kuningan, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Ratusan Masyarakat Miskin yang hendak menerima Bantuan Beras raskin untuk 80 KK, acara tersebut yang mengambil tempat di Balai Desa Cilimus Sari belum lama ini

Menurut Kepala Divre Bulog Jabar, Ir Agusdin Farizdh kepada METRO CIRREBON, masalah yang paling penting adalah mengenai penurunan penyerapan gabah petani, terjadi dikarenakan para pedagang dan petani kini masih menahan diri, sambil melihat perkembangan menyusul adanya rencana pemerintah yang bakal menaikan harga BBM Juni Mendatang.

Disamping itu juga Divisi Regional Badan Usaha Logistik (Divre Bulog) Jawa Barat mengalami penurunan sekitar 40 persen jika biasanya perhari mampu menyerap 5000 ton kini hanya bisa 2500 hingga 3000 ton saja, Masih Menurut, Ir Agusdin Farizdh, penurunan penyerapan gabah petani, terjadi karena pedagang dan para petani kini masih menahan diri, sambil melihat perkembangan menyusul rencana adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah. Dengan Kenyataan memang begitu, petani dan pedagang masih menahan barang mereka masing-masing, sambil menunggu peluang keuntungan, karena pemerintah sendiri memang berencana akan naikan harga BBM

Jika kondisi demikian berakibat terhadap cadangan stok, maka pihaknya pun akan melakukan langkah-langkah antisipasi, diantaranya menggelar Operasi Stabilissi Harga Beras (OSHB) dengan membeli beras yang berada di pasaran, “Tentu saja sesuai dengan harga yang berlaku dipasar, dan yang akan kami beli itu jumlahnya tak terbatas, artinya sebanyak-banyaknya,” kata Agusdin didampingi Kasub Bulog Wilayah Cirebon, Slamet Subagyo. OSHB juga dimaksudkan untuk melawan kemungkinan adanya spekulan-spekulan yang kemungkinan bermain disaat warga diributkan soal kenaikan BBM

Sementara ketika METRO CIREBON menyinggung tentang cadangan raskin di Jawa Barat Kadivre menuturkan di dalam gudang Bolog Divre Jabar tersedia stok beras mencapai 240ribu ton, jumlah itu dirasakan cukup untuk mencukupi kebutuhan hingga 4.5 bulan

Ketika METRO CIREBON konfirmasi Sudarti (40) saat menerima bantuan Penyaluran Raskin mengatakan kami menginginkan ada penambahan jata raskin dikarenakan kampong kami di bukut lereng Kaki Gunung Ciremai itu sangat jauh dari kota, yang mana kami setiap akan kekota saja harus mempunyai uang banyak, seperti kami mau beloanja ke pasar untuk biaya Ojek aja sebesar Rp. 80 ribu PP dan kami belanja kepasar juga satu minggu sekali

Maka Kami mengahrapkan kepada Pemerintah daerah Kab.Kuningan dalam hal ini Bulog agar setiap KK diberikan penambahan jatah beras yang tadinya kami menerima 20 Kg ditambah 20 Kg lagi agar kami mempunyai stok beras untuk menghidupi keluarga, ungkapnyA@ MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Disdik Kab. Cirebon, Sunat Gaji Guru

CIREBON, MC

Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Jawa Barat mewajibkan pungutan terhadap Gaji Rapel pada bulan april 2008 lalu, pemotongan tersebut yang besarannya terhadap Kepala Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Disdik, Para Kepala Sekolah serta para Guru pengajar sebesar Rp. 100.000 ribu, Kasubag Tu yang terletak diberbagai UPTD sebesar Rp. 50.000 ribu dan bagi Penjaga Sekolah sebesar Rp. 25.000 ribu, dari jumlah keseluruhan yang ada di Kab. Cirebon sebanyak 12 ribu tenaga di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Cirebon, pungutan tersebut dilakukan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dengan alasan diperuntukan bagi pembangunan gedung baru PGRI di Kab. Cirebon, yang peletakan batupertamanya dilakukan oleh Sekda Kab. Cirebon Drs. H. Noviyanto Nuriyaman, M. M dan dihadiri pejabat teras di lingkungan Pemda Cirebon

Ketika METRO CIREBON konfirmasi Drs. H. Dudung Mulyana, M.Si Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cirebon melalui telephon Gengamnya mengelak, tentang pemungutan gaji rapel itu hanya isu belaka dan berita itu tidak benar, dan saya sebagai Kepala Dinas siap klarifikasi terhadap orang yang ngomong masalah tersebut, yang penting kami tidak melakukan pemungutan gaji rapel kepada setiap guru, dan biarin saja orang ngomong, elaknya

Ditempat terpisah Aceng Sudarman Komisi C DPRD Kab.Cirebon kepada METRO CIREBON mengatakan,menyangkut Dinas pendidikan dalam hal melakukan pungutan gaji terhadap para guru sebesar Rp. 100 ribu itu, Dinas Pendidikan harus berrtanggung jawab dan harus dikembalikan kepada setiap guru apalagi jumlahnya milyaran rupuah, coba kita bayangkan mas “jumlah guru yang ada di kab.Cirebon itu hampir 12 ribu guru jadi jumlah yang dipungut kurang lebihnya sebesar Rp. 1,2 MilyaR

Sedangkan kalau Dinas melakukan pemotongan gaji itu harus dimusyawarahkan dan di persetujui oleh DPRD, bukannya seenaknya sendiri untuk melakukan pemotongan terhadap Guru tersebut, apalagi alasan dari Dinas Pendidikan sendiri tidak masuk akal, dengan alasan Dana Infak untuk pembangunan Gedung PGRI, sedangkan kalau gedung untuk PGRI itu adalah tanggungjawab Negara bukannya tanggung jawab para Guru jadi Dinas Pendidikan harus mengembalikan uang terhadap para guru

Masih menurut Aceng kami berharap bagi penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Polres Cirebon agar segera menyeret Kepala Dinas Pendidikan Kab.Cirebon dikarenakan sudah terang-terangan melakukan tindakan Pidana Korupsi sebagai mana di atur dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi dan Dinas Pendidikan sudah melanggar Tap MPR Nomor 11 tahun 2000 tentang Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) yang diduga hanya mengeruk keuntungan yang sangat besar

Menyinggung tentang Bangunan PGRI yang sedang dilaksanakan diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 200 jutaan dengan luas tanah yang tidak signifikan, Aceng seraya menambahkan kalau masalah Gedung yang sebenarnya tanggung jawab Negara, mengapa dalam pembangunan gedung PGRI masih dibebankan kepada para Guru, kalau kita lihat seperti contoh pembangunan Gedung KNPI, Gedung Dewan Pendidikan dan gedung lainnya itu dibangun melalui anggaran APBD Kab.Cirebon, tapi mengapa Pembangunan Gedung PGRI sendiri dibebankankepada para guru, tuturnya

Ditempat terpisah METRO CIREBON konfirmasi Beberapa Guru Pengajar yang enggan menyebutkan namanya, tentang pemotongan gaji rapel itu benar sebesar Rp. 100 ribu pada awalnya kami tidak mengetahui untuk apa potongan tersebut, dan ketika kami menanyakan kepada teman-teman guru bahwa diperuntukan untuk pembangunan Gedung PGRI, dan kami diminta dengan alasan infaq, Cuma kami pada dasarnya tidak rela gaji rapel dipotong karena dipaksa, ungkap beberapa guru di salah satu Sekolah

DR (HC) Bambang Arief Wijaksana direktur exekutif Control Independent Strategis (CIS) Cabang Cirebon angkat bicara, bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kab.Cirebon harus mengembalikan pungutan terhadap para guru dikarenakan sudadah melanggar peraturan pemerintah baik itu pemerintah Pusat maupun pemerintah Daerah, dan kami menyarankan kepada Bupati Cirebon agar segera menindak oknum Kepala Dinas Pendidikan, dikarenakan sudah mencoreng nama baik Kab.Cirebon

CIS sendiri tidak akan diam bilamana Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, M. M tidak segera menindak secara hukum, dikarenakan oknum Disdik benar-benar melakukan pungutan yang bertentangan dengan peraturan, dan kami menduga bahwa Dinas Pendidikan Kab.Cirebon adalah sarang korupsi, ungkap Bambang@MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Warga Desa Bayalagu Adakan Aksi Demo Pengeboran Minyak

CIREBON, MC
Ratusan warga Desa Bayalangu Lor kec. Gegesik Kab. Cirebon Jawa Barat keluhkan pengeboran Minyak yang dilakukan Pertamina, Pasalnya Disaat masyarakat yang sedang gencar-gencarnya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), di seluruh Indonesia menuntut presiden agar tidak menaikan harga BBM yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok akan naik yang mengakibatkan rakyat dijadikan tumbal para kapitalis

Kini ratusan warga Desa Bayalangu Lor Kec.Gegesik, melakukan Aksi Demontrasi di lokasi lahan pembebasan pengeboran BBM, yang mana masyarakat menuntut penolakan lahanya yang akan dibebaskan untuk pengeboran minyak yang dilakukan pihak Pertamina yang sudah mematok lahan milik masyarakat Bayalangu, sehingga mengundang reaksi keras para pemilik lahan yang yang akan terkena pembebasan pemilik lahan Di Blok Kaliwates dan Blok Siglang
Ironisnya pihak pertamina yang akan membebaskan lahan tersebut belum meminta izin kepada warga yang memiliki lahan dalam hal ini pihak pertamina berani-beraninya asal main patok lahan milik masyarakat dan pihak Pertamina sendiri tanpa mensosialisasikan terlebih dahulu. Sehingga pematokan lahan tersebut akhirnya di hadang ratusan warga di dua blok pemilik lahan, pemilik lahan sendiri melakukan aksi demontrasi tentang penolakan ke kantor Balai Desa Bayalangu Lor, mereka meminta kepada Kepala desa (kuwu) agar tidak melakukan pengeboran minyak diareal tanah lahan

Pemilik Lahan Merasa Rugi

Dalam pematokan pihak pemilik lahan merasa sudah dirugikan lantaran pelaksanaan pengukuran dan pematokan merusak tanaman padi yang belum lama ditanami, ratusan warga juga menduga pihak pertamina dengan pihak kecamatan serta pihak Desa Bayalangu Lor bermain kongkalikong untuk tidak di sosialisasikan terhadap Warga Masyarakat. Ratusan Aksi demo menduduki kantor balai desa dan diterima langsung oleh Kepala Desa Bayalangu Lor Abdul Hanan, dikerumunan aksi Demo, Hanan hanya bisa melontarkan kata-kata meminta maaf kepada warga khususnya pemilik lahan atas kejadian ini namun Hanan membela diri, bahwa dirinya baru tau adanya pengeboran diwilayahnya

Hanan seraya menambahkan, bahwa dirinya membenarkan adanya pengeboran minyak dengan mesin hingga melakukan peledakan, menurut pihak pertamina yang berkantor di komplek pertamina Bongas Majalengka melalui saya pihaknya akan melakukan kordinasi dengan pemilik lahan, hingga membicarakan ganti rugi bagi warga yang memiliki lahan, Kami sendiri dituduh sudah menerima sesuatu dari pihak pertamina, apayang dituduhkan itu oleh warga tidak benar, hanya kami mengadakan pertemuan dengan pihak pertamina di Kantor Kecamatan Gegesik dan sebatas koordinasi, elaknya

H. Alkondi salah satu tokoh masyarakat Desa Bayalangu Lor mengatakan kepada METRO CIREBON pihaknya menyayangkan kenapa masyarakat khususnya pemilik lahan, baru mengetahui bahwa lahanya akan di lakukan pengeboran minyak oleh pertamina setelah pegawai pertamina melakukan pematokan, pada umumnya pihak pertamina meminta izin langsung kepada warga yang memiliki lahan tersebut dengan cara melakukan sosialisasi, atau mungkin bisa difasilitasi oleh pihak ketiga baik itu kepela Desa setempat maupun dari pihak kecamatan maupun dari pihak pemkab Cirebon. Kok kenapa masalah ini baru dibicarakan masalah ganti rugi lahan

Ditambahkannya H. Talib sesepuh Masyarakat Kecamatan Gegesik kepada METRO CIREBON mengatakan bahwa dirinya merasa prihatin atas tindakan pihak pertamina yang sudah gegabah melakukan pematokan tanpa seizin warga pemilik lahan, minimal pihak pertamina melakukan izin kepada pemilik lahan, dengan rencana pengeboran minyak, khususnya didesa Bayalangu Lor Dan Bayalangu Kidul, saya sendiri secara tegas menolak, pasalnya di kecamatan Klangenan pihak pertamina dengan warga belum ada kejelasan tentang Mou-nya

Apalagi yang kami ketahui bahwa lahan tersebut akan dijadikan pengeboran minyak, sedangkan lahanya saja mencakup di beberapa Kecamatan, yaitu kecamatan Panguragan hingga Kecamatan Gegesik, kami sendiri merasa trauma bias saja daerah kami sama halnya dengan kejadian Lumpur lapindo di Jawa timur, minyak tidak keluar malah Lumpur panas yang keluar, intinya saya menolak alasanya apapun, tegasnya@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Bupati Cirebon, Resmikan Pembagunan BRSUD Arjawinangun

CIREBON, MC

Peletakan Batu Pertama BRSUD Arjawinangun oleh Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, M. M dihadiri Kepala BRSUD Arjawinangun dr. Hj. Endang, Kepala BRSUD Waled dr. J. Suwanta, M. Kes, Kepala Dinas, Para Pejabat eselon II, Para Muspida, Para Camat, Kuwu dan dihadiri Para Undangan Lainnya beserta Masyarakat (09/05) yang mengambil tempat di Area tampat Pembangunan BRSUD yang dianggarkan Pemerintah Daerah sebesar Rp. 8.369.999.000 yang dikerjakan oleh PT. Gunakarya Nusantara Bandung

Kepala Badan Rumah Sakit Umum Arjawinangun dr. Hj. Endang Susilawati mengungkapkan, bahwa pelaksanaan pembangunan BRSUD yang baru berkat kerja keras kita semua, dan dibangunya Gedung baru ini demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat kab. Cirebon dikarenakan BRSUD yang dulu sudah tidak menampung untuk pelayanan terhadap pasien dikarenakan tempat yang sangat sempit, dan untuk tenaga dr teknis BRSUD Arjawinangun hanya memiliki tenaga sebanyak 18 dokter spesialis tenaga kontrak, 70 ruang rawat inap, 140 buah Tempat tidur

Kami berharap kepada Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, M. M agar tenaga dokter spesialis ditambah , dikarenakan menyangut pelayanan terhadap masyarakat masih banyak kekurangannya, dimana untuk pembagunan Gedung yang baru itu menuju Rumah Sakit golongan C jadi, masih banyak kekurangan tenaga Teknis maupun tenaga dokter spesialis, dan mengenai acara peletakan batu pertama ini kami banyak mengucapkan terimah kasih terutama kepada Bupati dan imimnya Masyarakat kab. Cirebon yangmana Gedung BRSUD akan dibangun dengan kapasitas ruangan dan lokasi yang sangat memungkinkan, ditambahlagi kami melakukan penyantunan terhadap 300 Masyarakat sekitar bangunan baru, pihak kepedulian BRSUD memberikan pelayanan Pengobatan Gratis dan bentuk sembako kepada 300 masyarakat setempat, tutur dr. Endang kepada METRO CIREBON disela- sela kesibukannya

Bupati Cirebon dalam sambutannya bahwa pembangunan Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Arjawinangun ini, adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap Masyarakat Kab. Cirebon, dimana bangunan BRSUD Arjawinangun yang lama luas tanahnya hanya 1,1 Hektare sudah tidak layak lagi untuk melayani kesehatan para pasien yang sakit di BRSUD tersebut dalam artian tempat sudah tidak memungkinkan lagi, jadi kami pada tahun 2006 lalu memprogramkan Bangunan BRSUD yang baru sehingga pada tahun sekarang kami mendapatkan dukungan dari Masyarakat Kab. Cirebon untuk membangun lokasi baru yang luas tanahnya 5 Hektare

Bupati menghimbau kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dr. H. Qoyim, MARS agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari aturan dikarenakan sistem tendernya juga terbuka dan untuk Pelaksanaan pembangunan BRSUD adalah menelan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kab. Cirebon yang menghabiskan milyaran rupia, itu perlu dipertanggung jawabkan dikarenakan anggaran tersebut adalah milik rakyat, disamping itu kami menginginkan kepada para pejabat yang hadir dalam acara ini agar dalam pelayanan terhadap masyarakat kab. cirebon terutama bagi masyarakat miskin agar diperhatikan, bukanya Masyarakat melayani kita tetapi kami semua melayani masyarakat, ungkapnya

Masih menurut Dedi, untuk tahun 2009 nanti, kami berencana di Kab. Cirebon akan dibangun Universitas Cakrabuana, yang diperuntukan bagi Masyarakat Kab. Cirebon yang mau meniti Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Dedi Seraya menambahkan, bila mana kami ditakdirkan menjadi bupati kembali untuk memimpin Kab. Cirebon masa bakti 2008-2013 nanti, maka kami memprogramkan bagi Sekolah Menengah Umum, dibebeskan (Gratis) selayaknya kami baru menjabat Bupati pada tahun 2004 program tersebut diberlakukan bagi Sekolah Dasar (SD) itu gratis SPP dan pada tahun 2008 ini diprogramkan bagi Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP) Negeri maupun Swasta itu Gratis dan ditingkat Sekolah Madrasah juga baik dari Sekolah Diniyah, MTS juga gratis dan untuk 2009 rencananya bagi Sekolah Madrasa Aliyah juga gratis. MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Menyangkut Proyek Ajudifikasi BPN Cirebon, Menuai Kritik

CIREBON, MC

Proyek Land Management and Policy Development Program (LMPDP) Ajudifikasi Tahun 2008 ini untuk tiga Kecamatan di Kabupaten Cirebon Jawa Barat yaitu Kec. Susukan Lebak, Kec. Sedong dan Kec. Karang Wareng yang rencananya mendapatkan alokasi Ajudikasi bagi masyarakat tidak mampu dan anggaran tersebut didanai dari Bank Dunia sebesar Rp.1 Milyar oleh Pemerintah Pusat (APBN) dengan sistem DIPA.

Pembuatan sertifikat per bidang tanah didanai sebesar Rp1 juta dari Rp1 juta tersebut, yang disetorkan ke kas negara hanya PPh 21 sebesar 17 % atau besaran angka rupiahnya sebesar Rp170 ribu. Sedangkan sisanya diperuntukan buat biaya operasional, pengadaan sarana dan prasarana petugas, serta honor panitia Ajudifikasi BPN dan petugas di tingkat Pemerintah Desa. dan di Setiap Kecamatan mendapatkan 5.000 sertifikat, hingga di tiga Kecamatan jumlahnya 15 ribu sertifikat

Suwardi menegaskan dalam hal ini pihak Desa mendapatkan Rp.1000/satu persil dan bila terjadi pungutan ditingkat Desa itu dilakukan oleh oknum Desa sendiri, dalam program ajudikasi pihak BPN tidak memerintahkan untuk melakukan pungutan terhadap masyarakat oleh karenanya, kami menyarankan kepada pihak Desa agar tidak adanya pungutan terhadap warga Masyarakat dikarenakan biaya sudah ditanggung pemerintah, Suwardi menyayangkan bila ada pungutan, biasanya pungutan tersebut adalah prakarsa Desa yang mempunyai prosedur/kebijakan lain. Ungkap Suwardi Kaur Umum BPN kepada METRO CIREBON diruang kerjanya.

Ditempat terpisah ketua LSM Bela Bangsa Wawan Kartawan kepada METRO CIREBON pihaknya masih kecewa terhadap pungutan proyek ajudifikasi tahun 2007 lalu, dalam hal ini pihak aparat penegak hukum dan Bawasda Kab.Cirebon tutup mata tentang pungutan liar yang dilakukan pihak Desa. Bila tidak ada tindakan dan tanggapan dari aparat penegak hukum serta dari Bawasda tentang pungutan liar, maka dihawatirkan pungutan ini akan dilakukan kembali oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Bupati Cirebon Drs.H. Dedi Supardi, M. M mencanangkan Gerakan Peningkatan Produksi Pertanian

CIREBON, MC


Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, M. M saat di sambut ribuan Masyarakat di Desa Kalianyar Kec. Paguragan Kab. Cirebon Jawa Barat di dampingi Kepala Dinas Cipta Karya (DCK) Kab. Cirebon Drs. H. M. Achsanuddin Adi, M. M saat akan memberikan bantuan bermacam-macam bibit Benih Padi, Benih pohon dan Benih Ternak di wilayah Kab. Cirebon

Pencanangan Gerakan Peningkatan Produksi Pertanian yang dihadiri H. Ason Sukarsa Wakil Ketua DPRD Kab. Cirebon, Para Kepala Dinas di lingkungan Pemkab. Cirebon, Para Camat, Kuwu se Kecamatan Panguragan, dan dihadiri 5 ribu lebih masyarakat dari Kec.Panguragan

H. Muslim Camat Panguragan mengatakan kepada METRO CIREBON di sela-sela kesibukannya kami berterimah kasih kepada Bupati Cirebon, para Kepala Dinas, Para Camat Kuwu dan Masyarakat untuk menghadiri acara Pencanangan Gerakan Peningkatan Produksi Pertanian, walau acara itu dilakukan oleh Dinas Pertanian perkebunan dan Perternakan, cuma kami hanya menyiapkan lokasi,ungkapnya

Menyinggung tentang ribuan Masyarakat yang hadir mengenakan kaos bergambar Bupati Cirebon, Muslim menegaskan, kami meminta kepada para Kuwu (Kepala Desa) untuk membawa masyarakat di masing-masing Desa itu 600 orang dari 9 Desa yang ada di Kec. Panguragan, hal itu untuk menyambut kedatangan Bupati Drs. H. Dedi Supardi, M. M dalam Pencanangan Gerakan Peningkatan Produksi Pertanian, dikarenakan Masyarakat Kec. Panguragan endemis masyarakat Tani, tutur Muslim

Ir. H. Ali Efendi, MM kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Kab. Cirebon dalam sambutannya mengatakan, bahwa disektor pertanian di Kab. Cirebon pada tahun 2008 sangat meningkat dikarenakan dari sektor pertanian bisa dikatakan hingga tingkat Nasional, yang mana hasil Pertanian swasembada beras dari Kab. Cirebon bisa diterima oleh Masyarakat kalayak Indonesia dan dalam tiap tahun hasil produksi meningkat hingga 10% dari tahun 2006 hingga 2008, sedangkan

Dan di sektor Perkebunan maupun Perternakan juga meningkat sangat tajam dikarenakan hasil perkebunan seperti Tebu, Mangga Gedong Ginju dari Kab. Cirebon hasilnya bisa diterima hingga Negara Luar, yangmana dalam sirklus pertahun bisa exspor ke berbagai Negara baik di Asia mapun Eropa seperti Negara tetangga Malyaisia, Brunai, Jepang, Singapore, Cina, Emirat Arab Saudi, dan lainnya sedangkan di Eropa sepoerti Amerika, Jerman, Belanda dan Inggris
Ali menambahkan untuk hasil ternak di Kab. Cirebon bisa dikategorikan penghasil Ternak yang sangat memuaskan dikarenakan ternak di Kab. Cirebon bebas dari berbagai Penyakit dan dapat dikonsumsi Masyarakat Indonesia dan umumnya berbagai Negara asing, tandas Ali

Ditambahkannya Drs.H. Dedi Supardi, M. M dalam sambutannya program pencanangan Gerakan Peningkatan produksi Pertanian bahwa kami merasa berterimah kasih kepada para Petani yang ada di Kab. Cirebon dengan bekerja keras dari para petani maka hasilnya juga bisa dirasakan oleh berbagai daerah, Sehingga Presiden Susilo Bambang Yudoyono pun mengatakan bahwa hasil produksi Beras dari Kab. Cirebon itu sangat memuaskan, oleh karenanya Beras yang diproduksi asal Cirebon sangat diterima oleh Masyarakat Jakarta dan umumnya Masyarakat Indonesia
Dedi berharap, dalam pencanangan hasil produksi suasembada Beras harus di tingkatkan lagi demi menjunjung tingga nama baik Kab. Cirebon mendatang, Ungkapnya

Program 2009, Bupati Canangkan Sekolah Gratis

Kami selaku Bupati Cirebon untuk menjelang tahun 2009 nanti Pemerintah Kab. Cirebon memprogramkan bagi Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU) baik Swasta maupun Negeri gratis, oleh karena itu kami meminta kepada masyarakat kalau dalam penerimaan Murid Baru masih ada Sekolah yang memingun biaya DSP mohon segera melaporkan kepada kami, dan bilamana ada kepala sekolah yang meminta DSP maka akan kami berikan tindakan pemecatan

Dan kami akan memperioritaskan program perekonomian Masyarakat, sehingga tidak adanya keluh kesah warga Masyarakat Kab. Cirebon apalagi dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) nampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat umum apalagi di Kab. Cirebon, maka kami mencanangkan untuk 2009 nanti , kami mempokuskan perekonomian Masyarakat, Pemerintah akan mengurangi atau penyeimbangan anggaran dalam pembangunan Gedung maupun infrastruktur di Berbagi bidang, dikarenakan Masyarakat kab. Cirebon dikatagorikan 60% masayakat lemah, dengan peningkatan Perekonomian Masyarakat akan menuntaskan keluh kesah Warga Kab. Cirebon. MOCH. MANSUR


Selengkapnya...

Diakibatkan Limbah Batu Alam, Aliran Saluran Macet

CIREBON, MC

Disaat produksi batu alam yang beralokasi di Desa Kepuh Kec. Dukuh Puntang Kab.Cirebon Jawa Barat kini makin meningkat dan banyak pengusaha yang membuka rumah produksi di areal tanah PSDA tepatnya di tanggul saluran air, muncul semerbak seperti jamur yang mana pabrik Babut alam mencapai kurang lebihnya 300 pabrik
Seringkalinya Pihak PSDA UPTD Jamblang melakukan himbawan dan sering kordinasi dengan pengusaha atau pengerajin agar tidak langsung membuang limbah ke saluran pengairan, namun kebanyakan para pengerajin langsung membuang limbah ke saluran air yang mengakibatkan banyak saluran air yang tersumbat hingga banyak petani yang lahanya mengalami kekurangan air
Menurut Sirmana salah satu staf UPTD PSDA Jambalang kepada METRO CIREBON mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan adanya kondisi saluran di Jamblang yang mengalami endapan limbah batu alam, selain itu juga pihaknya sudah mensosialisasi dengan cara memasang palang disertai perda dan himbawan, meminta agar masyarakat atau pengerajin batu alam agar tidak membuang limbah ke saluran secara langsu
Namun sampai sekarang pengerajin batu alam tidak mengindahkan perda yang tercntum, yang mana Bendung Jamblang, mengairi sawah dengan luas 2164 Hektar areal persawahan dengan adanya limbah yang mengendap mengakibatkan debit ari yang ditampung bendung jamblang tidak normal
Masih menurut Sirman, kami hanya bisa menghimbaw dan mengusulkan agar pihak PSDA baik PSDA Kabupaten Mmaupun pihak Balai PSDA segera melakukan pengerukan terhadap saluran yang berada disekitar Jamblang, dan meng himbau kepada aparat penegak Perda agar segera bertindak, dari hasil pantauan METRO CIREBON pabrik produksi batu alam disepanjang jalan desa Kepuh hingga Keramat kebanyakan mengunakan lahan pengairan dan pembuangan limbah batu alam tanpa melakukan proses filter, kebanyakan langsung membuang limbah ke saluran pengairan@MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Disperindag Kab. Cirebon Akan Lakukan OP Minyak Goreng

CIREBON, MC

Harga minyak goreng yang makin melonjak tinggi, dengan kenaikan minyak goreng sangat dirasakan masyarakat yang kurang mampu dan khususnya menengah kebawah, dengan adanya kenaikan harga minyak goreng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon akan melaksanakan Operasi Pasar (OP) minyak goreng bersubsidi kepada keluarga miskin dan pemilik usaha skala kecil
Ketika METRO CIREBON konfirmasi Drs. H. Dadang Tresnayadi, M. M, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, mengatakan bahwa di Kabupaten Cirebon untuk tahun 2008 mendapatkan alokasi minyak goreng sebanyak 363.000 liter yang rencananya akan dibagikan dalam waktu dekat bagi Masyarakat yang ada di Kab. Cirebon terutama bagi Masyarakat kurang mampu
Minyak goreng bersubsidi tersebut akan dibagikan kepada 250 ribu Kepala Keluarga (KK) miskin yang dikatagorikan kurang mampu di Kabupaten Cirebon yang datanya diperoleh dari BPS, dari masing-masing keluarga akan mendapatkan hanya 1 liter minyak goreng dan sisanya akan dibagikan kepada sejumlah pedagang kecil yang saat ini mengalami kesulitan modal karena kenaikan sejumlah harga bahan pokok
Dadang seraya menandaskan kami juga belum bisa memastikan akan digelarnya OP namun dirinya akan melaksanakan OP segera mungkin karena belum mengetahui secara pasti jumlah pedagang kecil yang akan mendapatkan jatah minyak goreng bersubsidi ini karena masih dalam pendataan, "Tetapi rencananya minyak goreng bersubsidi untuk pedagang kecil akan dibagikan melalui pihak kecamatan, tukasnya@ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Pemda Kab. Cirebon, Anggarkan Rp. 4 Milyar Bagi Sekolah Rusak

CIREBON, MC

Sarana pendidikan di Kabupaten Cirebon nampaknya kini mendapat perhatian dari Pemerintah Kab.Cirebon hingga milyaran rupiah diperuntukan seperti Gedung Sekolah yang rusak, memang dengan adanya bangunan yang signifikan maka sangatlah menunjangang kelayakan dan kenyamanan untuk mendukung bagi siswa siswi dalam kegiatan belajar, Dari data Dinas Pendidikan Kab.Cirebon lebih dari 50% bangunan Sekolah Dasar di Kab. Cirebon mengalami kerusakan berat dan perlu segera diperbaiki Sedikitnya sekitar 400 Gedung Sekolah Dasar yang rusak dan 200 Sekolah diantaranya rusak berat, Sehingga Pemerintah Kabupaten Cirebon menganggarkan Rp. 4 Miliar dari APBD tahun 2008 khususnya untuk biaya perbaikan sekolah-sekolah yang masuk kategori rusak berat

Drs. H. Dudung Mulyana M, M. Kadisdik Kabupaten Cirebon, ketika dikonfirmsi METRO CIREBON mengatakan banyak bangunan sekolah yang rusak dan roboh di Kab. Cirebon dikarenakan rata-rata usia bangunan sudah tua, dan “Rata-rata bangunan tersebut dibangun sekitar tahun 70-an, jadi untuk sekarang pasti banyak yang tidak layak dan perlu diperbaiki,”Dudung seraya menambahkan, dana tersebut akan diberikan kepada sekolah sesuai dengan skala prioritasnya. “Yang rusak berat akan diprioritaskan” Dana Rp. 4 Miliar tersebut merupakan dana rehabilitasi infrastruktur pendidikan yang diperuntukkan bagi perbaikan gedung sekolah yang rusak maupun rusak parah, anggaran tersebut yang diperuntukan bagi Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA)@MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

512 Tenaga Kontrak Dinas Cipta Karya Kab. Cirebon terima Surat Tugas


Selengkapnya...

CIREBON, MC

Dinas Cipta Karya Kab.Cirebon Jawa Barat memberikan Surat Tugas kepada 512 orang Tenaga Kontrak (TK), acara tersebut mengambil tempat di UPTD Bengkel CK dihadiri seluruh staf DCK dan Tenaga Kontrak, dari 512 Tenaga Kontrak tersebut terbagi di berbagai bidang, seperti terbagi di Bidang Kebersihan dan Pertamanan (KP), Bidang Pembangunan dan Pemukiman (Bangkim), Bidang Tata Usaha (TU), Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) dan di lima Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Cipta Karya

Kepala DCK Kab. Cirebon Drs. H. M. Achsanuddin Adi, M. M dalam sambutannya memaparkan dalam kesempatan ini kami mengharapkan kepada 512 orang Tenaga Kontrak yang ada di DCK Kab. Cirebon agar bekerja lebih maksimal demi terselenggaranya pembangunan cirebon kedepan dan bagi tenagga Kontrak yang belum mendapat kesempatan masuk Databest agar bersabar, karena program Bupati Kab. Cirebon hingga akhir tahun 2009 nanti, dan tidak mungkin sekali semuanya masuk databest dikarenakan menyangkut keuangan APBD yang belum mencukupi, memang dari 512 tenagga Kontrak di bayar melalui Dinas CK dan yang databest adalah tanggung jawab dari APBD

Seperti di Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) bahwa Tenaga Kontrak dibayar oleh pemerintah Kab. Cirebon sebesar Rp. 600 ribu dan uang kopi Rp. 200 ribu sehingga Rp. 800 ribu sedangkan di berbagai bidang sebesar Rp. 600 ribu/bulan, tetapi di DCK sendiri akan melakukan penyegaran pegawai TK, yang mana di Bidang taman masih banyak Tenaga Kontrak yang umurnya di atas 65 tahun, itu diberi jangka waktu hingga tahun 2008, dan harus siap menerima resiko

Masih menurut Achsanuddin Adi, kami mengajak kepada seluruh Staf dan Pegawai maupun Tenaga Kontrak untuk menjelang Pilkada Kab.Cirebon pada Bulan Oktober 2008 nanti agar memilih pemimpin yang sudah tentu yaitu Drs. H. Dedi Supardi, M. M, yang telah banyak membatu kita semua, dan atas kepedulian terhadap para Staf maupun para pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah

Ditambahkannya Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Rusda Sunandi, BE bahwa untuk pemberkasan bagi Tenaga Kontrak masih banyak yang janggal, dalam artian pemberkasan bayak yang hilang, oleh karena itu kami memohon kepada para TK agar mempersiapkan berkas kembali agar terdaftar di DCK, kami sendiri menemukan TK di Bengkel CK tenaga yang ada di Bengkel adalah 5 orang pegawai, sedangkan didalam buku stanbuk yang menerima gaji sebanyak 13 orang, itu yang kami temukan di Bengkel, Seraya menambahkan, kami akan meneliti semaksimal mungkin tentang TK yang ada di DCK, agar tidak ada kesimpangsiurannya dengan data yang ada, tandasnya

Ditempat yang sama METRO GIREBON konfirmasi Sulaieman (76) yang sudah mengabdi hampir 10 tahunan, dia bekerja sejak tahun 1998 yang ditugaskan di Bidang Ksbersihan dan Pertamanan di lokasi Jalan Tujuh Pahlawan Revolusi (Tuparev) hingga Kedawung merasa merintih dengan sikap Kepala Dinas DCK yang mengatakan bahwa di DCK akan ada penyegaran pegawai, “hal itu hati kami merasa sakit sekali dengan pernyataannya dan saya akan bekerja dimana, dan untuk mencukupi keluarga saja kami bekerja di Pertamanan dengan gaji 600 masih kurang kami sendiri sudah mengabdi tahunan kok kenapa begitu saja kami terancam di pecat

Masih menurut sulaiman kami memohon kepada Kepala Dinas CK agar benar-benar memperhatikan kami, yangmana pengabdian kami sudah cukuplama walau nasib saya hingga kini tidak perna ada kesempatan untuk menjadi Pegawai Negeri tetapi kami dengan bekerja seperti tiap hari yang kami lakukan sudah cukup, yang penting kami meminta diperhatikan demi keluarga kami dirumah, dengan rasa sedih menangis didepan MR, tuturnya

Dari hasil pantauan dilapangan yang didapat METRO CIREBON, mengenai data pegawai yang ada di DCK diduga saling tuding, entah berapa pegawai yang sebenarnya, yang didapat informasi dari beberapa pegawai yang enggan menyebutkan namanya kepada MR, bahwa jumlah pegawai di DCK berjumlah 627 orang Pegawai dan yang mendapatkan Surat Tugas hanya 512 Orang Tenaga Kontrak sehingga diduga banyak Tenaga yang terselubung dengan kenyataan Surat Tugas yang diberikan kepada 512 pegawai tersebut. mc
Selengkapnya...