Sepi Ditinggal Istri Enam Bulan, Dua Bocah Kakak Beradik Dicabuli

METRO CIREBON - Lama ditinggal istri jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi, seorang lelaki di Kabupaten Cirebon, Jawa barat, nekat mencabuli dua bocah kakak beradik yang masih tetangganya sendiri. Ironisnya proses pecabulan teradap dua bocah itu dilakukan didepan anak kandungnya sendiri

Perbuatan asusila terhadap anak di bawah umur ini berawal ketika Sarjudin (27), lelaki asal Desa Dukuh Widra Kecamatan Pabedilan melihat anak kandungnya tengah bermain dengan dua bocah tetatanganya di depan rumahnya, Sarjudin ketika melihat keelokan tubuh yang mulus tersebut, bergejolak nafsunya sehingga terjadi kedua anak tersebut di cabuli di depan anak kandungnya sendiri

Mula-mula kedua bocah beserta anaknya diajak bermain di dalam rumah untuk menonton film kartun dan burok,Sarjudin pun perlahan mulai melancarkan aksinya terhadap kedua anak. Korban pertama adalah SP (4 tahun) dengan cara dipangku dan menggerayangi tubuh mungil tersebut, Bahkan pelaku sempat menggulung kertas lalu dimasukan ke bagain sensitif bocah ingusan tersebut. Selepas itu, pelaku kembali memangku WT (2.9 tahun) adik SP tentu saja dengan pola yang sama terhadap korban sebelumnya. Puas melampiaskan kegilaannya, pelaku lalu menyuruh kedua bocah itu pulang

Awal terungkapnya kasus itu,ketika salah satu bocah yang meringis kesakitan setiap kali buang air kecil, setelah didesak orang tuanya, si bocah pun bercerita jika bagian itu dipegang dan dicolok oleh pelaku. Marah terhadap perbuatan yang dialami anaknya orang tua korban lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolres Cirebon

Kapolres Cirebon AKP Drs Arif Ramdhani melalui Kasat Rekrim AKP.Ferry Irawan ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, bahkan pihaknya sudah melakukan penyidikan dan menangkap ayah bejat tersebut, pelakunya sudah kita tangkap dan masih diperiksa secara intensif, katanya

Terhadap perbuatannya, ungkap kapolres, pelaku diancam undang-undang perlindungan anak dengan ancaman paling rendah 3 tahun dan palinng lama 15 tahun@ MOCH. MANSUR




Selengkapnya...

Oknum Guru Bejat, Gauli muridnya hingga hamil 5 bulan

METRO CIREBON – Melihat kecantikan dan keelokan seorang boca belia yang masih duduk di bangku kelas tiga kini nasibnya pupus, pasalnya Seorang guru honorer mengajar di sebuah sekolah menengah pertama (SMP), berkelakuan Bejat, guru bejat tersebut yang pantas disebut buat Hanafi Hamzah (25), menggauli anak didiknya berulang-ulang hinga hamil 5 bulan sebut saja bunga namanya

Perbuatan bejat yang kerap kali dilakukan Hanafi seorang guru honorer di dua sekolah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini, yang seharusnya di setiap harinya memberikan pelajaran (pendidikan) terhadap bunga, malah digagahi beberapa kali hingga kemudian hamil lima bulan

Kasus ini bergulir dan ditangani oleh polisi atas laporan keluarga korban yang tidak menerimakan dengan segala perbuatan yang telah dilakukannya pelaku terhadap anak gadisnya

Sebelum orang tuanya melaporkan sang guru bejat ini ke polisi, memang ada keinginan agar mereka di nikahkan duduk di kursi pengantin, bahkan persiapan pun sudah dilakukan oleh pihak keluarga korban. Namun apa boleh dikata nasib guru bejat tersebut (naas), belum sempat terjadi pernikahan, datang seorang perempuan parubaya yang juga tengah berbadan dua alias hamil 3 bulan. Situasi makin tidak menentu, belakangan pelaku meninggalkan korban dan lebih memilih perempuan muda tersebut

Perbuatan yang dilakukan guru bejat tersebut beberapa bulan silam.Kronologis awal, bahwa bunga setelah usai sekolah, diajak sang guru ke rumah orangtuanya di Desa Bangodua Kec. Klangenan, Kabupaten Cirebon. Di rumah yang kebetulan nampak sepi, Sang guru mengagahi bungga hingga jebol kegadisannya di tanggan hanafi

Bunga diiming-imingi oleh guru tersebut akan dinikahi dan diberikan biaya sekolah hingga perguruan tinggi, dikarena bunga berasal dari keluarga yang pas-pasan (tidak mampu, red). Bunga yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP ini pun akhirnya tak dapat berkutik menutup aib

Kapolres Cirebon AKBP. Drs Arif Ramdhani, SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Ferry Irawan ketika dikonfirmasi METRO CIREBON membenarkan kasus tersebut. Kita masih proses kasus ini, katanya

Proses penangkapan terhadap guru bejat ini dilakukan aparat polisi pada Jumat (8/11) ketika sedang berada di sekolah tempat dia mengajar. Tanpa ada perlawanan, guru ini langsung digiring dan dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Cirebon@MOCH. MANSUR




Selengkapnya...

Desa IDT, Harapkan Pembangunan Jalan

METRO CIREBON – Warga Desa Dukuh Kec.Kapetakan Kab.Cirebon Jawa Barat yang mempunyai penduduk hampir 4670 ribu jiwa dan 1098 KK, dan tergolong warga masyarakat tidak mampu (jompo-red) 89 Orang, dikatakan Dukuh adalah sebuah Desa Identitas Desa Tertinggal (IDT) di Kab. Cirebon, Pasalnya Desa tersebut mendapatkan sanki oleh pemerintah daerah, dengan alasan bahwa desa dukuh adalah sebuah desa yang dianggap memalukan pemerintah, kondisi masyarakat sendiri masih banyak memakan nasi aking

Nurudin Kepala Desa (Kuwu) Desa Dukuh memaparkan kepada METRO CIREBON, di lokasi, saat menerima Team sidak Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), bahwa kami sangat mengaharapkan bantuan baik dari pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah dalam hal ini Bapak Bupati kab. Cirebon agar benar-benar memperhatikan desa Kami, demi meningkatkan perekonomian warga masyarakat

Dengan kondisi jalan yang rusak terletak di Jalan Haji suaeb sampai jalan mengger Jati sepanjang 1,5 KM, dan tidak enak di lihat oleh masyarakat maupun para pejabat, apalagi di musim penghujan jalan tersebut tidak bisa dilalui oleh para petani dan pedangang yang hendak pergi ke sawah maupun pasar meiti untuk makan buat anaknya,

”kami, sangat membutuhkan bantuan pembangunan jalan sepanjang 1,5 KM dengan kapasitas jalan tanah, oleh karena itu kami merasa iri dengan Desa-desa lain yang pembangunannya pesat di banding dengan desa kami

“Kami, sendiri sudah mengajukan proposal untuk pembangunan jalan Aspal maupun penetrasi jalan, pada tahun 2005 dan 2006 tapi hingga kini tidak ada juntrunganya, yang jelas dari bantuan PNPM melalui Program Pembangunan Kecamatan (PPK), itu hanya medapatkan bantuan ekonominya (simpan pinjam-red) saja, selian itu kalau ekonominya tidak dapat lalu fisik yang dapat, dan itu juga tidak seberapa, dikareakan Desa kami medapatkan sanksi keras dari UPK dan PPK local di tingkat Kecamatan, ungkap Nurudin.

Nurudin seraya menambahkan, Desa dukuh untuk mendapatkan bantuan yang paling besar adalah melalui program PPIP sebesar Rp. 250 juta, yang di peruntukan untuk pembangunan senderan sepanjang 1735 M, dan senderan tersebut dibangun di setiap Blok dari blok satu hingga ke blok desa, yang bertujuan untuk menjaga kesehatan warga masyarakat, dikarenakan di desa dukuh ini paling rawan masyarakatnya terkena pennyakit, baik penyakit muntaber dan demam berdarah@ MOCH. MANSUR



Selengkapnya...

Warga setu Wetan, Harapkan Pembangunan Jembatan

METRO CIREBON – Warga Masyarakat Desa Setu Wetan Kec. Weru Kab. Cirebon Jawa Barat, mengharapkan kepedulian Pemerintah Daerah menyangkut pembangunan Jembatan yang menghubugkan dari Desa Setu wetan hingga Desa Astapada, Palir dan Sumber, Pasalnya jembatan yang selama ini dibangun pada penjajahan Belanda, namun nampaknya dibiarkan luluh lantak saja sehingga jembatan tersebut belum ada peraikan sama sekali

Jembatan yang terbuat dari bambu yang panjangnya hampir 15 Meter yang di bangun pada tahun 2003 hasil swadaya masyarakat di dua desa yaitu desa Setu Wetan dan Desa Astapada, kini nampaknya hampir rusak, sehingga Masyarakat meginginkan kepedulian Pemerintah daerah untuk membangun yang layak untuk kegiatan perekonomian warga Masyarakat baik di bidang perekonomian di setiap hari

Beberapa Warga Masyarakat di sekitar Jembatan, mengatakan kepada METRO CIREBON, bangunan jembatan tersebut umurnya sudah ratusan tahun tetapi dibiarkan saja, sehingga kami bersama warga lainnya berupayah untuk membangun jembatan, sehingga membangun dengan menggunakan pohon bambu saja, pada waktu itu kami meminta bantuan kepada setiap warga setempat untuk membeli bambu, tetapi kini hampir rusak kembali, Minggu (23/08)

Warga seraya menambahkan, untuk sekarang, “kami, prihatin sekali dengan keadaan jembatan yang makin rapuh, apalagi kalau jembatan tersebut dikendarai sepeda motor, jadi kami melihat keadaan jembata yang dibuat dari pohon bambu tersebut sangat kawatir sekali, oleh karenanya demi untuk meningkatkan perekonomian Warga Masyarakat kami meminta kepada Pemerintah daerah agar segera memprogramkan pembangunan jembatan, ditakutkan warga bahwa jembatan akan ambruk dan mengakibatkan adanya korban saat jembatan itu ambruk, apalagi jembatan yang melintasi beberapa desa hingga menuju kantor ibukota Cirebon di Sumber, ungkap warga di sekitar jembatan

Ditempat yang berbeda, Indrawati Kepala desa Setu wetan Kec.Weru mengatakan kepada METRO CIREBON, dirinya juga merasa prihatin dengan keadaan jembatan yang terbuat dari bambu hampir rapuh, “kami, sendiri sangat kawatir dengan keadaan jembatan seperti itu, yang kami kawatirkan ketika jembatan itu ambruk dan menelan korban, kami mau ngomong apa, oleh sebab itu kami akan berupayah semaksimal mungkin untuk meminta kepada PU Bina Marga Kab. Cirebon melalui Bapak Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, M. M, untuk sessegera mungkin memprogramkan pembangunan jembatan, ungkap Indrawati yang berbadan bugar dan akrab di sapa Iin@ MOCH.MANSUR




Selengkapnya...

Menyangkut Isu Pemotongan, Satker PPIP Lakukan Sidak

METRO CIREBON – Satuan Kerja (Satker) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di Kab. Cirebon Jawa Barat, nampakya mendapat sorotan yang sangat tajam dari berbagai kalangan masyarakat dan instansi terkait, pemotongan anggaran bantuan tersebut yang diterima oleh Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) sebesar Rp. 250 juta yang teragi menjadi tiga kali termin, isu dilapangan adanya pemotongan tersebut dilakukan oleh pihak satker dan stafnya

Ir. P. Nenggolan Kepala Satuan Kerja (satker) PPIP, mengatakan kepada METRO CIREBON, bahwa dirinya merasa kaget ketika mendengar isu tersebut, sehingga dengan tidak sengaja langsung melakukan Infeksi Mendadak (sidak) ke beberapa Desa yang dihadiri oleh wartawan baik media local maupun nasional, sidak yang pertama dilakukan di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) DCK Plumbon, seperti, Desa Kecomberan Kec. Talun, Setu Wetan Kec. Weru, Getasan Kec. Depok, Marikangen Kec. Plumbon dan Desa Keduanan Kec. Depok, Jum’at (21/08)

Di hari kedua, sidak dipimpin Satker dan diikuti oleh Kepala UPTD DCK Sindang Laut dan UPTD Ciledug, seperti Desa Japura Lor Kec.Pangenan, Lemah Abang, Tuk Karang Suwung Kec. Lemahabang, Greget Kec. Greget dan Desa Durajaya Kec. Beber, Sabtu (22/08)

Sidak ke-beberapa Desa dengan cara mendatangi satu persatu kantor Desa yang mendapatkan bantuan PPIP, satker sendiri mempertanyakan kepada ketua OMS, Kepala Desa (kuwu), dan bendahara di hadapan para wartawan dan LSM, yang mana A. Durajat Ketua OMS Desa Kaduanan memaparkan secara tegas, untuk pemotongan itu tidak ada sama sekali apalagi baik Satker maupun Dinas DCK dan instansi terkait

Masih menurut Durajat, penerimaan termin satu maupun dua, “kami, menerimah utuh tanpa ada potongan sama sekali, dan bantuan tersebut diperuntukan demi kepentingan masyarakat, karena program PNPM itu sendiri adalah program pemberdayaan masyarakat, pemerintah sendiri menginginkan program tersebut untuk kesejahteraan masyarakt yang mana untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat maupun menambah nilai Indeks Prestasi Manusia (IPM), jadi menyangkut isu pemotogan tersebut tidak benar, ungkap Durajat

H. Lasmino Ketua OMS Desa Japura Lor Kec.Astanajapura, mengatakan hal yang sama, bahwa di Desa kami tidak ada yang namanya pemotongan, “kami, sendiri siap untuk mempertanggung jawabkanya baik masalah administrasi maupun pekerjaan, justru kami merasa bangga dengan mendapatkan bantuan dari Pemerintah, apalagi kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada saya, maka pekerjaan pun sangat di dambahkan oleh Masyarakat Desa Japuralor, tutur Lasmino

Hasil monitoring METRO CIREBON di lapangan, Sukirman Kepala Desa (kuwu) Durajaya kec. Greged didampingi Salihin ketua OMS, memaparkan dengan gamlang, bahwa dirinya pernah didatangi oknum yang mengaku dirinya sebagai wartawan, dan memperlihatkan buku Kontrak kepada saya, Kepala Desa seraya menambahkan, bahwa “Oknum tersebut mengaku kepada saya sebagai team monitoring dari Dinas dan meminta dana untuk operasional kegiatan monitoring sebesar Rp. 3 juta” kilah Kepala Desa Durajaya di hadapan para wartawan dan rombongan Satker @ MOCH. MANSUR




Selengkapnya...

Sopir dan Kernet Mobil Truk, Disekap dan Dibius dalam Gudang

METRO CIREBON - Aksi pencurian truk dengan modus morandi pembiusan serta penyekapan terhadap korban, kini mulai beraksi di Cirebon, kemarin seorang sopir kehilangan truknya setelah dirinya tak sadarkan diri usai menegak minuman pemberian dari pelaku yang diduga kuat mengandung obat penenang. Sopir truk Nopol BE 9880 NM, Broto (30) sopir dan kernetnya Budi (30), keduanya adalah warga Lampung masih menjalani penangnaan intensif di Rumah Sakit Gunung Jati (RSGJ) Cirebon

Informasi yang didapat METRO CIREBON menyebutkan, aksi pembiusan tersebut terjadi pada hari Jumat Siang (21/11), namun baru diketahui pada malam harinya sekitar pukul 23.00 wib setelah korban sadarkan dari, dan mendobrak pintu gudang yang sengaja dikunci oleh para pelaku

Menurut pengakuan Broto dan kernetnya siang itu baru saja menyelesaikan tugas mengirimkan muatan pisang dari Lampung tujuan Brebes, Jawa Tengah.Namun dalam perjalanan kembali pulang ke Lampung, dia bertemu sesama rekan sopir yang dikenalnya,yang bernama Edi, tinggal di Brebes.Edi pun lalu menawarkan menggantikan order barang tujuan Lampung. Karena temannya itu mengaku sudah kenal dengan pemilik order, korban pun lalu bersedia saja

"Teman saya itu bilang sudah biasa mengantarkan order milik orang itu, jadinya saya mau saja dari pada mobil kembali ke lampung dengan keadaan kosong,"Broto seraya menambahkan saya sendiri belum tahu muatan barang apa yang bakal dibawa

Oleh pemilik order, korban lalu dibawa ke sebuah gudang di Desa Mertapada Wetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon Jawa Barat dan dengan alasan masih menunggu barang yang akan dibawa, korban dan kernet ini disuguhkan beberapa jenis minuman seperti coca cola, anggur hitam dan sebuah minuman energi. Namun beberapa saat setelah meminumnya diteguk oleh korban, maka korban mengalami pusing-pusing dan langsung tak sadarkan diri. Setelah beberapa jam kemudian kedua sadar dan sudah mendapati truknya hilang dan mereka tersekap di dalam sebuah gudang

Kapolres Cirebon AKBP.Arif Ramhani melalui Kasat Reskrim AKP.Ferry Irawan ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Bahkan pihaknya kini masih mengejar para pelaku,yang identitasnya sudah diketahui. "Kami masih melakukan penyelidikian dan sudah mengantongi ciri-ciri pelaku, hal itu berdasar keterangan sejumlah saksi termasuk saksi korban," kata Ferry seraya menambahkan aksi kejahatan dengan modus membius dan menyekap dalam gudang tersebut terbilang baru, namun pihaknya menangani secara serius@ MOCH.MANSUR




Selengkapnya...

Desa Setu Wetan, Optimalkan Program PPIP

METRO CIREBON – Desa Setu Wetan Kecamatan Weru Kab.Cirebon mendapat bantuan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) sebesar Rp. 250 juta yang kini sedang dilaksanakan di setiap blok, Program tersebut yang diperuntukan untuk penetrasi jalan dan pemasangan paving block, Rabu (19/08)

Indrawati Kepala Desa (Kuwu) Setu Wetan di dampingi M.Yamin ketua Organisasi Masyarakat Setempat (OMS).Mengatakan kepada METRO CIREBON dikantornya bahwa, “kami, berterimah kasih kepada pemerintah daerah dalam hal ini bapak Drs. H. Dedi Supardi, MM Bupati Kab. Cirebon Jawa Barat, di Desa kami, mendapatkan perhatian penuh, dengan mendapatkan Program PPIP tersebut sangat membantu Warga Masyarakat dan sangat mendorong sekali, baik di segi IPM maupun perekonomian Masyarakat, serhingga dengan adanya program tersebut yang dahulu kala para Petani dan Pedangan sangat sulit untuk melakukan kegiatan bagi warga masyarakat, tetapi dengan adanya Program PPIP sangatlah mendorong peningkatan perekonomian maupun IPM Masyarakat, Ungkap Indrawati

Menyinggung tentang pelaksanaan kegiatan PPIP, M.Yamin memaparkan untuk kegiatan di Desa Setu wetan diperuntukan bagi penetrasi jalan yang terbagi di beberapa blok seperti blok krewal sepanjang 300 M, Blok kedung bawang 225 M, blok bandung100 M dan blok blosong 50 M yang lebarnya masing-masing 2.5 M dan diperuntukan bagi kegiatan kedua diperuntukan bagi pemasangan paving block, yang akan dilakukan kegiatan senderan ketinggian 170 CM sepanjang 106 M lebar 40 Cm, itu dana yang di terima baru termin pertama dan kedua sebesar Rp. 100 juta, untuk termin ketiga sebesar Rp. 50 juta, termin dari Rt. 01 hingga Rt, 14 yang panjangnya sekitar 100 M lebih

Ditempat yang sama Zaenal Abidin, SE. MM Camat Weru saat melakukan kunjungan menyangkut program PPIP di Kecamatan Weru tersebut, mengungkapkan bahwa di kecamatan Weru yang mendapatkan dana bantuan alokasi program PPIP hanya Desa Setu Wetan dari jumlah 9 Desa yang ada di Kec. Weru

Masih menurut Zaenal,dengan adanya desa yang mendapatkan program PPIP itu adalah sebagai contoh di Kec. Weru, dan dengan program tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa yang produktif dengan lingkungan yang bersih akanlah membantu kesehatan bagi masyarakat, sehingga bisa terjamin dalam meningkatkan berbagai program, terutama program dibidang perekonomian Masyarakat maupun program yang lainya

“Kami, mengharapkan untuk tahun 2009 mendatang, di Kec.Weru kalau bisa mendapatkan program PPIP itu lebih dari 4 atau 5 Desa dari jumlah Desa yang ada di wilayah kantor Kecamatan, oleh karenanya Desa Setu Wetan adalah sebagai Contoh bagi desa-desa memuaskan, apalagi dengan pelaksanaan yang sesuai dengan aturan (RAB), jadi kami merasa bangga dengan adanya program PPIP di di Desa Setu Wetan, tutur Zaenal

Ir. P. Nenggolan Satker PPIP Kab.Cirebon, dikonfirmasi METRO CIREBON saat sedang berada di Bandung melalui telephon selularnya bahwa Desa yang mendapatkan bantuan PPIP di Kab. Cirebon sebanyak 58 Desa dari 424 Desa, dan bisa dikatakan terbanyak di seluruh Indonesia, namun dalam pencaian PPIP itu terbagi menjadi 3 termin, termin pertama dan kedua sebesar Rp. 100 juta dalam nilai persen pekerjaan antara 35 % hingga 75 % serta termin ke tiga sebesar Rp. 50 juta harus 100 %. Untuk di Desa Setu Wetan sudah memenuhi target pekerjaan 46 %, sehingga sekarang sedang dilaksanakannya termin kedua, ungkap Nenggolan @ MOCH. MANSUR




Selengkapnya...

Pengerukan Kali Condong, Segera di Optimalkan

METRO CIREBON – Pelaksanaan kegiatan pengerukan kali condong yang dikerjakan oleh PT. Karya Kita Putra Pertiwi yang dianggarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp. 1.436.954.000 di Desa Kalisapu kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Jawa Barat, nampaknya disambut oleh Warga setempat, Pasalnya kali Condong yang dianggap oleh warga masyarakat selama bertahun-tahun tidak diperhatikan pemerintah (dianak tirikan-red), kini warga masyarakat sendiri merasa lega dengan di keruknya kali tersebut

Ketika METRO CIREBON konfirmasikan hal tersebut kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air (PU PSDA) Kab. Cirebon Ir. H. Tarjono, MM didampingi Kabid Muara dan Pantai Ir. H. Fellyanto, MM saat monitoring ke lokasi, mengatakan bahwa untuk pelaksanaan kegiatan pengerukan ini membutuhkan anggaran cukup besar minimal 5 Milyar, tetapi itu juga hanya baru beberapa poin saja, sehingga apa kebutuhan masyarakat pihak kami sesegera mungkin untuk melaksanakannya demi tidak terjadi seperti tahun-tahun kemarin

Di tahun kemarin Warga masyarakat Gunung Jati itu mengeluh, dengan kondisi titik rawan banjir, dan mudah-mudahan dengan adanya pengerukan kali condong tersebut bisa mengatasi kebutuhan Warga Masyarakat terutama bagi para Nelayan ikan yang mau menggais ke laut mencari Ikan, dan terutama untuk kebutuhan sehari-harinya para keluarga nelayan, ungkap Tarjono, Rabu (12/08)

Sementara Sudirja, ST selaku pelaksana mengatakan kepada METRO CIREBON, untuk pekerjaan yang diprogramkan oleh PSDA Kab. Cirebon ini, demi meningkatkan Indeks Prestasi Manusia (IPM), dan terutama untuk mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut, itu juga kami melaksanakan pengerukan sesuai dcengan presedur dan dangan kata insya Allah tepat waktu dari jadwal yang sudah ditentukan, apa lagi di Gunung Jati akan dilaksanakannya sedekah bumi nadran (pesta laut), jadi saya harus bekerja keras sesuai dengan schedule.

Dirja seraya menambahkan, menyangkut pekerjaan anggaran sebesar 1,4 tersebut, diperuntukan untuk pengerukan kedalaman air dari 2 meter hingga 2,5 Meter di ujung muara pantai, dan untuk pekerjaan senderan sepanjang 350 meter, untuk senderan kali condong sepenjang 125 Meter, dan untuk perencanaan 12 Hektare dengan tujuan pasilitas para nelayan berjalan lancar tanpa ada hambatan apa pun. Tutur Dirja @ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

PDAM Kota Cirebon Lepas Tangan, Pelanggan Adakan Aksi Demo

METRO CIREBON - Ratusan Warga Masyarakat Kota Cirebon meras Kessal terhadap pelayanan PDAM, pasalnya sudah satu minggu Warga Masyarakat tidak mendapatkan Air Bersih (AB), ratusan warga dari komplek perumahan di Kota Cirebon mendatangi kantor DPRD dan Balaikota Cirebon . Warga akan melakukan boikot pembayaran jika PDAM dalam beberapa hari ke depan tidak juga mengalirkan air yang sudah menjadi hak mereka tersebut, Senin (10/11).

Aksi demontrasi yang didominasi para ibu rumah tangga dan anak-anak, datang dengan menggunakan angkutan kota (angkot) dan sepeda motor. Kedatangan pengunjukrasa ini mendapat pengawalan ketat dari petugas Polresta Cirebon yang sudah menunggu di lokasi.

Salah seorang warga mengungkapkan, sudah satu minggu ini warga terpaksa antri mendapatkan air dari sebuah mesjid di tempat lingkungan mereka, Komplek Perumahan Majasem. Hal itu dilakukan karena di rumah sudah tidak ada persediaan air. “Jangankan untuk mandi atau cuci pakaian, untuk keperluan masak dan minum saja kami susah.“Kami, memang sempat tertolong namun terpaksa antri ditengah malam di mesjid yang kebetulan menggunakan air sumur, ungkap Bambang salah seorang warga.

Bambang seraya menambahkan, kedatatangan warga ke balaikota jelas hanya untuk menuntut hak mereka, agar dialiri air bersih. Pasalnya setiap bulan warga selalu menunaikan kewajiban pembayaran. Jika begini terus kami mendingan boikot dan tidak bayar saja tiap bulannya, tegas Bambang.

Selain akan boikot memebayar rekening PDAM, warga juga mengultimatum Walikota Cirebon Subardi dan Direktur PDAM Ayu untuk legowo dan mundur dari jabatannya, jika dalam satu minggu ini tidak mampu menyediakan air bersih kepada warga yang berhak menerimanya. “Buat apa menjabat jika tidak mampu memberikan pelayanan yang pima terhadap warganya” tegas warga

Sementara itu, Walikota Cirebon Subardi, saat menerima perwakilan pengunjukrasa mengungkapkan, pihaknya sempat belum ada kesepakatan dengan Pemkab Kuningan, selaku pemilik sumber mata air yang selama ini menjadi pemasok kebutuhan PDAM Kota Cirebon

Tapi kini sudah kesepahamam, dan Pemkot Cirebon akan segera membayarkan kompensasi itu ke Kabupaten Kuningan, sehingga kemudian PDAM kembali akan menyalurkan air bersiah kepada warga, kata Walikota didampingi Sekda Hasanudin Manaf@ MOCH. MANSUR




Selengkapnya...

DCK Kab. Cirebon Lakukan Monitoring, Desa Luwung, Terbaik

METRO CIREBON – Dinas Cipta Karya (DCK) Kab. Cirebon melakukan kunjungan kerja melalui Monitoring ke 58 Desa yang mendapatkan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), monitoring tersebut yang dipimpin langsung oleh Kepala DCK Drs. H. M. Achsanuddin Adi, MM, yang juga Ketua Team, didampingi Ir. Arief Budi Prayitno, Wakil Ketua I dan Ir. H. Hermawan, MM Wakil Ketua II, serta Yanto Kusdihanto, BAE, SE. Kepala UPTD Sindang laut, Kamis (06/08)

Kunjungan tersebut pertama kali dilakukan oleh Team Monitoring di Wilayah Selatan (02/08), dan dilanjutkan ke Wilayah Utara pada (04/08) dan Timur, Dalam monitoring kebeberapa Desa yang mendapatkan Bantuan PPIP sebesar Rp. 250 juta, seperti Desa Keraton dan Desa Suranenggala Kecamatan suranenggala, Desa Pegagan Kidul serta Desa Dukuh Kecamatan Kapetakan, untuk di wilayah UPTD Sindang Laut seperti Desa Getrakmoyan dan Desa Astanamukti kecamatan Pangenan serta Desa Luwung dan Desa Banjarwangun Keamatan Mundu

Di ungkapkan Kepala Dinas DCK Drs. H. M. Achsanuddin Adi, MM di dampingi Ir. Arief Budi Prayitno, dan Ir. H. Hermawan, di lokasi, bahwa dari hasil konserfasi penilaian yang dilakukan oleh Team Monitoring di Desa Luwung Kec. Mundu mendapatkan penilaian yang paling istimewa (Number one-red), dalam pelaksanaan yang dikerjakan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) nampaknya sesuai dengan aturan (sesuai RAB), dimana dalam pelaksanaan yang diperuntukan pekerjaan untuk penetrasi jalan sepanjang 996 M yang terbagi di beberapa blok, pekerjaan penetrasi jalan di blok karangsambung sepanjang 450 M, lebar 3,50 M seperti di blok luwungkramat sepanjang 65 M lebar 2,5 M

Sama halnya di katakan Ir. Arief di Desa Getrakmoyan Kec. Pangenan juga sama, dalam pekerjaannya sangat memuaskan, walaupun dalam pekerjaannya yang dioeruntukan untuk pemasangan Vapling Block yang terpasang di beberap gang seperti, gang 1 hingga gang 3. sepanjang 160 M luas 1,5 M dan di gang 4 sepanjang 126 M, ungkap Arief

Di Tempat yang sama METRO CIREBON Konfirmasi Ir. P. Nenggolan Satker PPIP, mengungkapkan kami menyarankan kepada OMS, dalam melakukan pekerjaan harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan dalan buku pedoman PPIP dari Dirjen PU Cipta karya, dan kami banayk mengucapkan terimah kasih kepada Team Monitoring yang sudah memberikan penilaian yang sangat posif

Menurut Nenggolan, Desa yang mendapatkan bantuan PPIP di Kab. Cirebon sebanyak 58 Desa dari 424 Desa, dan bisa dikatakan terbanyak di seluruh Indonesia, namun dalam pencaian PPIP itu terbagi menjadi 3 termin, termin pertama dan kedua sebesar Rp. 100 juta dalam nilai persen pekerjaan antara 35 % hingga 75 % serta termin ke tiga sebesar Rp. 50 juta harus 100 %. Dan pelaksanaan yang dilakukan oleh OMS itu baru termin pertama sebesar Rp. 100 juta, dan dari hasil monitoring secepatnya diajukan untuk termin kedua, ungkap Nenggolan @ MOCH. MANSUR




Selengkapnya...

Pekerjaan Jalan Poros Desa, BM Kab. Cirebon, Rampung

METRO CIREBON - Untuk meningkatkan Indeks Prestasi manusia (IPM), serta untuk meningkatkan kegiatan perekonomian warga masyarakat Kab. Cirebon melalui Program yang dicanangkan Dinas PU.Biana Marga Kab.Cirebon Jawa Barat seperti Jalan Poros Desa,ternyata masyarakat sangat merasakan, sehingga dalam menjalankan perekonomian semua warga masyarakat sangatlah berarti. Kamis (06/08)

Ketika METRO CIREBON Konfirmasi Cece Suhartono Tokoh Masyarakat Kec. Ciledung, mengatakan,"kami, sangat berterima kasih sekali terhadap pemerintah daerah dalam hal ini Kepada Bapak Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM, yang sangat peduli dengan Warganya, dimana jalan Poros Desa sangatlah membantu warga masyarakat terutama para Petani, Pedagang dan yang lainnya, hal yang sama. "Harus diakui, dengan adanya perbaikan jalan di Desa kami, lalulintas semakin lancar, yang imbasnya, bisa menunjang sektor perekonomian di Desa,“kami.

Hal senada dikatakan Johari, Wasrga Desa Sindang Laut Kec. Lemahabang Kab. Cirebon, menurutnya, sangatlah tepat Pemerintah kabupaten Cirebon memberikan program Jalan Poros Desa, Pasalnya, selama ini jalan yang ada di desa mereka sudah rusak. Hal inilah yang membuat banyak warga kesulitan ketika melalui jalan tersebut. Apalagi ketika di musim hujan tiba. "Dulu sebelum diaspal, kita semua serba susah. Kalau musim kemarau, debunya sangat mengganggu aktifitas Warga Masyarakat. Apalagi di musim hujan, pasti banyak genangan air, karena jalannya banyak yang berlubang. Sekarang kami sangat merasaan terbantu dengan adanya pengaspalan jalan ini. tandasnya.

Ditempat terpisah METRO CIREBON Konfirmasikan hal tersebut kepada Kepala Dinas PU Bina Marga Kab. Cirebon Ir. Sukardi Subrata, CES didampingi Kabid Pemeliharaan, Ir. Avip Suherdian, MT di ruang kerjanya, mengaku puas dengan kinerja Binamarga yang hingga kini rampung tanpa ada masalah. Menurutnya, selama ini dana yang sudah ada bisa dikelola dengan tepat (sesuai presedur-red) tujuannya adanya Jalan Poros Desa itu diperuntukan untuk kepentingan masyarakat.

Avip seraya menambahkan, selama ini Dinas Bina Marga, sudah berkerja semaksimal mungkin, untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. "Dari anggaran yang ada, kami bisa mengutamakan kepentingan masyarakat demi meningkatnya IPM di Kab. Cirebon. Buktinya, dengan adanya jalan poros ini, ekonomi masyarakat bisa terbantu. Minimal, sarana transportasi bisa lancar,"ungkap Avip

Dari segi kualitas dan kuantitas jalan poros, sudah layak di gunakan masyarakat dan dalam pekerjaan proyek sendiri sudah sesuai aturan yang ditetapkan. Semua bahan material kata Apip, telah diuji di laboratorium dan kualitasnya juga tidak diragukan lagi.

Menyinggung tentang pekerjaan, Avip menandaskan, pekerjaan tersebut tersebar di kab. Cirebon di 4 Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) seperti di UPTD Sindang Laut, UPTD Ciledug, UPTD Plumbon dan UPTD Arjawinangun, dari 17 paket jalan poros, hanya 15 paket yang dikerjakan. Pasalnya, 2 paketnya lagi telah ditarik karena ada peraturan baru terkait masalah pembatalan dana AD HOC yang diberikan Pusat. Beberapa paket dibatalkan, dari tiga Dinas yang ada di Kabupaten Cirebon, yaitu Dinas Cipta karya, Dinas Pengelolaan Sumber Daya air (PSDA) dan PU Bina Marga @ MOCH. MANSUR




Selengkapnya...