Satker PPIP Lakukan Monitoring, OMS Dipilih Secara Demokratis

CIREBON, MC
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan di Kab. Cirebon Jawa Barat, nampaknya disambut positif oleh berbagai pihak, pasalnya program tersebut yang di anggarkan Pemerintah Pusat di alokasikan bagi 58 Desa dari jumlag 424 Desa yang di Cirebon, kini sedang dilakukan disosialisasikan oleh Satuan Kerja beserta Kepala UPTD dan Konsultan PPIP dari tingkat Daerah hingga ke tingkat Desa


Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM memaparkan Program PPIP tersebut diperuntukan bagi Desa yang tertinggal dan di Cirebon mendapatkan kuota terbanyak di seluruh Indonesia, oleh sebab itu manfaatkalah program seevisien sekali agar bertujuan masyarakat miskin menikmati hasil program, Pemerintah sendiri mempunyai tujuan dengan adanya program untuk masyarakat miskin terutama yang terkandung dalam Program Infrasruktur Perdesaan, terutama Penetrasi Jalan, Saluran Irigasi, Jembatan, Air
Bersih dan pembuatan Dermaga Perahu bila daerahnya berdekatan dengan sungai
Bupati, berharap dalam pelaksanaan Program yang langsung ditangani Organi Masyarakat Setempat, dan Pemerinbtah Daerah maupun Desa tidak boleh masuk dalam struktur Organisasi, dikarenakan PPIP tersewbut dikelola langsung oleh Masyarakat.

Menyangkut pendanaan dari Pemerintah Pusat maka dalam pelaksanaannya juga harus hati-hati dalam hal ini pengguna Anggaran di desa, dan kami harapkan agar dilaksanakan dengan sebaik mungkin demi menuju Cirebon berprestasi, ungkap Bupati
Ketika METRO CIREBON Konfirmasi Kepala satuan Kerja Ir. P. Naenggola di Kantornya belum lama ini, mengatakan padadasarnya kami banyak menguckan terimah kasi kepada Bapak Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM yang telah banyak membantu utnuk menembus jumlah kuota untuk Kabupaten Cirebon, bahwa pada tahun yang lalu Cirebon mendapatkan program PPIP itu hanya 20 Desa dan untuk sekarang dari jumlah yang sebelumnya lebih banyak sejumlah 58 Desa yang terbagi di 31 Kecamatan, hingga sekarang Program tersebut sedang di sosialisasikan dan untuk rencana pada tahun 2009 nanti kuota Kab. Cirebon ada tambahan 26 Desa yang di kerjakan untuk tahun sekarang dan Desanya juga masih belum tahu mana yang dapat

Pihak Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Bupati melakukan sosialisasi di Kec. Pesaleman Desa Pesaleman pada tanggal 17 Juni 2008, acara sosialisasi tersebut yang dihadiri Team diantaranya Kejaksaan Negeri Cirebon Ihkwanul Saragi, SH, Polres Cirebon, Muspida, Muspika para tokoh Ulama, Pemuda dan Masyarakat
Menyinggung dengan Pembentukan ketua OMS yang diduga asal tunjuk, Naenggolan mengelak, “kami melakukan Sosialisasi PPIP di 58 Desa dari 31 Kecamatan nampaknya disambut dengan antusias oleh Masyarakat Desa yang mendapatkan PPIP, dan dalam pelaksanaannya kami membentuk 6 Team sosialisasi yang terbagi di beberapa wilayah seperti wilayah timur, barat, tengah, selatan dan utara, Team tersebut agar mensosialisasikan ke Desa dan membentuk Ketua OMS, tetapi kami sangat bangga dengan Masyarakat di Desa yang kini dianggap melek” dalam pembentukan OMS di Desa yang saya tahu untuk menentukan Ketua, sekretaris dan bendahara nyatanya dipilih secara demokratis bagikan pemilihan Presiden, disini Masyarakat menyambut antusias Program PPIP tersebut

Kinerja team tersebut hingga kini hanya beberapa Desa saja yang belum terbentuk OMSnya seperti di Desa Tuk Karangsembung Kec. Lemahabang dikarenakan masyarakatnya sangat kritis, yang bertujuan agar dalam pelaksanaan program t5idak asal-asalan dan kami juga merasa salaut atas kemauan masyarakat yang memicu berlumba mempertahankan kualitas dan kuantitas pelaksanaan program

Kami mendapatkan laporan dari beberapa team yang mana dari 58 desa yang terletak di 31 Kecamatan diantaranya Desa Keraton dan Desa Suranenggala Lor Kecamatn Suranenggala, dan di Desa yang lainnya seperti Desa Setu Wetan, Desa Tuk Karang Sembung,, Sigong Kidul, dan lain-lainnya, bahwa dalam pembentukan OMS yang dilakukan Team adalah bukan asal tunjuk melaiunkan pemilihan langsung secara Demokratis, dan ada di antara beberapa Desa dalam pembentukan OMS hingga ditunda beberapa hari dikarenakan dalam pemilihan Ketua atau Pengurus OMS sangat a lot, dengan alas an mereka, karena dana yang cukup besar harus dipergunakan semaksimal mungkin demi kepentingan Masyarakat desa dan bukan asal-asalan saja, ungkap Naenggolan

Dari hasil pantauan METRO CIREBON dilapangan, pernyataan Satker PPIP tahun 2008 ini sangat nyata, dikarenakan ketika METRO CIREBON ada di likasi di Desa Tuk karangsembung bahwa dalam pemilihan ketua OMs sangat a lot hingga pembentukan OMS oleh Team gagal sehingga diundur dua haru, diakibatkan Masyarakat di Desa tersebut sangat kritis dan mengedepankan Desa yang lebih maju, ungkap beberapa Masyarakt yang dikonfirmasi MR belum lama ini@ MOHAMMAD ROJI Selengkapnya...

Guru SMA Pavorit di Cirebon di Duga berijazah Palsu

CIREBON,MC
Guru bidang studi Matematika sebuah SMA pavorit di Kota Cirebon , Jawa Barat, De Mar, diduga kuat menggunakan ijazah palsu atas nama sebuah Universitas Terbuka (UT) di Bandung. Untuk menjaga kredibilitaas serta mencegah ketidakpercayaan orangtua siswa terlebih menjelang penerimaan siswa baru, guru itupun terancam dimasukan dalam “kotak” menjadi staf di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon.

Perbuatan kurang terpuji salah seorang guru tersebut diungkapkan langsung Kepala Dinas pandidikan (kadisdik) Kota Cirebon, Dedi Widyagiri, usai betemua dengan Walikota Cirebon, Wakil Walikota dan Sekda Kota Cirebon, di Balaikota, Selasa (24/6).
“Dalam waktu dekat ini guru bersangkutan (DM) segera kita tarik ke Disdik, daripada kemudian menimbulkan berdampak lebih tidak baik lagi di kalangan orangtua siswa,” kata Dedi.

Dijelaskan, keputusan menarik DM dari SMA 1 Kota Cirebon tersebut, setelah dirinya menerima laporan dari tim verifikasi yang sengaja dibentuk untuk mengecek kebenaran soal dugaan penggunaan ijasah palsu itu. Tim itu sendiri terdiri atas pewakilan instansi terkait, yang kemudian setelah bekerja cukup lama, akhirnya mengambil kesimpulan jika ijasah yang dipakai DM itu diragukan keasliannya.
“Tim verifikasi sudah mendatangi sebuah UT di Bandung, bahkan disana disebutkan jika pihak UT itu merasa tidak pernah mengeluarkan ijasah atas nama dia (DM). Sehingga dengan demikian dapatlah disimpulkan jika ijasah yang dipakai itu DM itu palsu,” tegas Dedi.

Ketika ditanya apakah ijasah itu juga digunakan DM dalam hal kenaikan pangkat dan segala bentuk fasilitas yang diterimaya ini, Kadisdik mengatakan dirinya akan meneliti kembali. “Yang pasti ijasah tersebut sudah ada sejak tahun 1998, nanti kita lihat lagi mengenai kenaikan pangkatnya selama ini apakah juga menggunakan ijasah tersebut,” tegas Kadisdik.

Dikatakan Kadisdik, persoalan ijasah palsu yang meimpa Dede Mardiana itu sejauh ini tidak ditangani oleh pihak kepolisian. Alasannya karena memang belum ada laporan ke polisi mengenai persoalan itu. “Kami hanya melakukan pemeriksaan administrasi saja, kalau mengenai kasus hukum-nya saya tidak tahu. Dan memang saat ini tidak ada laporan ke polisi mengenai persoalan itu,” katanya.@MOCH.MANSUR Selengkapnya...

ribuan masyarakat di cirebon berduyun-duyun antri beli migor bersubsidi

CIREBON, MC
Ribuan warga termasuk keluarga miskin di sejumlah kelurahan di Kota Cirebon , terlibat dalam antrian panjang untuk mendapatkan minyak goreng (migor) bersubsidi yang sengaja digelar pemerintah setempat. Langkah ini merupakan upaya untuk menolong rakyat ditengah mahalnya harga kebutuhan saat ini.
Pembagian migor bersubsidi yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat tersebut, dibuka langsung Cirebon, Subardi SPd di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Rabu (25/6).

Harga jual migor bersibsidi yang dipatok ke masyarakat sebesar Rp 2.500 periter, jauh lebih murah ketimbang membeli dipasar yang kini mencapai Rp 12.000 perliternya. Namun agar migor besubsidi ini dapat dinikmati warga secara menyeluruh, maka masing-masing warga hanya dibatasi atau diperbolehkan membeli 2 liter saja.
“Minyak greng bersubsidi ini sengaja kta sebar di seluruh kelurahan , dan menurut catatan diperuntukan bagi 13.118 keluarga, termasuk keluarga yang tergolong miskin,” kata Subardi disela-sela penjualan migor bersubsidi.

Pantauan yang dilakukan dilapangan, warga pengantri yang kebanyakan kaum ibu-ibu ini nampak anstusias menunggu giliran membeli migor yang menurut mereka sangat menolong disaat makin melambungnya harga. Bahkan mereka tak menghiraukan panas dan berdesakan dengan warga peminat lainnya.@ MOCH. MANSUR Selengkapnya...

Mencuri Sepatu di Masjid, Tersangka dubulan-bulan Jamaah Hendak Sholat Jumat

CIREBON, MC
Tak mampu beli susu untuk kedua anaknya, seorang bapak nekat mencuri sepatu di Mesjid Agung Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tapi belum sempat membawa hasil curian, aksinya pelaku keburu diketahui warga, dia pun babak belur digebukin warga, Jumat (27/6).

Wawan, 42, pelaku yang beralamat tinggal Kampung Manguntara, Desa Singkup, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, langsung diserahkan ke Mapolsek Sumber untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukannya. Informasi yang diperoleh, siang itu ratusan warga tengah khusuk mendengarkan khotbah sholat jumat di Mesjid Agung, yang berada persis di depan Kantor Bupati Cirebon. Rupanya kekhusukan para jemaah dimanfaatkan oleh pelaku untuk mengambil beberapa sepatu lalu dimasukannya ke dalam tas yang telah dibawa dari rumah.

Namun apes, saat pelaku beranjak mau pergi seorang jemaah menegur pelaku dan menanyakan isi tas yang dibawanya. Melihat ada orang yang mau memeriksa tasnya, pelaku pun ambil langkah seribu alias kabur. Tapi belum sempat lari dia ketangkap jemaah lainnya. Takayal, pelaku digebuki dan merima sejumlah bogem mentah. Untuk mencegah kemungkinan yang lebih parah lagi, pelaku lalu diamankan ke Kantor Satpol PP Kabupaten Cirebon

Dari dalam tas yang dibawa pelaku, ditemukan lima pasang sepatu milik jemaah yang berada di dalam mesjid. Pelaku pun mengakui dia nekat mencuri karena terdesak membeli susu dan makanan untuk anak dan istrinya di rumah. Saya itu jualan Koran pak, tapi tidak laku-laku, akhirnya saya kalap dan mencuri sepatu itu,” kata pelaku saat ditanya Moch Sopian, Kepala Satpol PP Kabupaten Cirebon@ MOCH. MANSUR Selengkapnya...

Konser Band di Cirebon, Tewaskan 1 Penggemar lima luka-luka

CIREBON, MC
Konser dua grup band di Kota Cirebon berlangsung rusuh, dilaporkan satu tewas dan lima lainnya menderita luka-luka, polisi pun sempat mengamankan 20 orang yang diduga terlibat dalam aksi baku hantam tak jauh dari panggung. Informasi yang diperoleh menyebutkan, malam itu dua grup band Numata dan Garasi unjuk kebolehan di depan para penggemarnya di lapangan Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon sekitar pukul 20.00 wib. Bahkan ketika Grup band Numata yang lebih dulu tampil, sudah terjadi keributan di depan panggung, padahal band tersebut belum usai menyanyikan lagu pertamanya.

Aksi saling jotos antar penonton tak terelakan, bahkan tercatat lima pemuda menderita luka-luka terkena lemparan batu, masing-masing Arip, 21, Widi, 15, Prio, 17, semuanya warga Plered Kabupaten Cirebon, dan dua korban lainnya yakni Guntur,16, warga kecamatan Tengahtani, serta Mulyana, 20, warga Jalan Evakuasi, Kota Cirebon.
Petugas polisi dan TNI yang berada di lokasi langsung mengamankan 20 pemuda yang diduga terlibat dalam keribuatan antar penonton tersebut. Waka Polresta Cirebon, Kompol Teddy Kusnandar, ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para pemuda yang diamankan itu. “Mereka masih kita periksa,” katanya singkat.

Sementara itu, seorang penonton lainnya bernama Toharudin, 24, warga Desa Babakan Ciwaringin, Blok Kondangmanis RT 01/02, dilaporkan tewas ketika pulang setelah menonton konser tersebut. Saat itu korban bersama dengan beberapa teman pulang dengan menaiki sebuah truk tronton. Ketika berada di sekitar jalan raya Jamblang, Toharudin terjatuh. Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Mitra Plumbon. Namun nyawanya tidak tertolong lagi dan akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Dampak lainnya, sekitar pukul 00.30 wib, sempat terjadi aksi keributan di beberapa lokasi diantaranya di Jalan Brigjen Dharsono (bay pass) tepatnya di depan obyek wisata Goa Sunyaragi, Jalan Kedawung dan Perempatan Cideng yang berjarak sekitar 2 KM dari arena konser. Di lokasi-lokasi yang berada di jalur Pantura itu, sejumlah orang saling lempar batu. Tiga unit kendaraan yang tengah melintas pun rusak terkena lemaparan batu.@ MOCH. MANSUR Selengkapnya...

Hutang Askeskin Di Cirebon Milyaran Rupiah

CIREBON,MC
Sejumlah Rumah Sakit di Cirebon dan Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Palang Merah Indonesia (PMI) serta apotek di wilayah Cirebon, kembali menagih utang asuransi kesehatan untuk orang miskin (Askeskin), yang belum juga dibayarkan oleh PT Askes cabang Cirebon. Sampai dengan saat ini, tagihan utang asuransi kesehatan untuk orang
miskin (Askeskin) PT Askes Cabang Cirebon di sejumlah rumah sakit dan UPTD Palang Merah Indonesia (PMI) serta apotek di wilayah Cirebon, mencapai Rp 18,2 miliar.

Utang sebanyak itu merupakan akumulasi tagihan sampai Desember 2007. Tagihan utang tersebut terbanyak di BRSUD Arjawinangun yang mencapai Rp 3,65 miliar, kemudian RSUD Gunungjati Rp 3,5 miliar dan Rp RSUD Kuningan Rp 1,96 miliar serta.
Akibat belum dibayarnya utang askeskin itu, sempat menimbulkan keluhan dari puluhan dokter dan paramedis RSUD Gunungjati Cirebon yang belum menerima uang jasa medis dan jasa pelayanan medis.

Dirut RSUD Gunungjati dr. Yono Supriyono yang hendak dikonfirmasi tidak ada di tempat. Telefon selulernya juga tidak diangkat meski terdengar nada tunggu. Pesan pendek yang dikirimkan wartawan juga tidak jelas juntrungannya

Sementara itu,Kepala Cabang PT. Askes Cirebon dr. Eddy Sulistijanto mengungkapkan, sejauh ini pihaknya hanya bisa menunggu kucuran dana dari Depkes untuk menutup utang-utang ke sejumlah rumah sakit, apotek dan PMI di wilayah kerjanya."Kami tahu belum dibayarkannya utang itu pasti akan ada dampak kepada rumah sakit, apotek maupun UPTD PMI.

Namun mau bagaimana lagi kalau uang juga belum dicairkan oleh Depkes,"katanya Jumat (20/6) Meski merasa tidak enak, Eddy mengakui pihak rumah sakit, apotek dan PMI bisa memaklumi karena kendalanya bukan di Askes tetapi karena memang dananya belum turun dari Depkes. "Semula dijanjikan April namun sampai saat ini kami belum terima juga dananya," tandasnya@MOHAMMAD ROJI Selengkapnya...

Ponpes di Cirebon terkena Jalur TOL, Ulama Adakan Doa Bersama Tolak Pembangunan

CIREBON, MC
Puluhan ulama pengasuh sejumlah pondok pesantren (Ponpes) bersama dengan ribuan santri di Cirebon melakukan doa bersama untuk menolak pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) yang bakal membelah Komplek Ponpes Babakan Ciwaringin. Doa bersama tersebut, selain dihadiri kalangan ulama se Cirebon, juga dihadiri anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Maria Ulfa dan dipusatkan di Ponpes Kebun Jambu, Minggu (15/6).

Dalam acara tersebut, kalangan pesantren ini dengan keras menolak rencana pemerintah yang akan membangun jalan tol, jika dalam pelaksanaanya jalan itu membelah komplek
Ponpes Babakan Ciwaringin. Intinya mereka akan tunduk terhadap rencana pemerintah jika jalan tol itu dibelokan dan tidak membelah pesantren mereka. Tapi jika pemerintah tetap memaksakan diri membangun jalan tol dengan membelah pesantren, maka kami akan mem-PTUN-kan Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU), ujar Hamzah salah seorang perwakilan pondok kepada MR belum lama ini

Hal senada diungkapkan KH Zamzami, menurutnya, pembanguan jalan tol Cikapa yang bakal membelah pesantren tersebut, sama saja dengan melukai dan merusak simbol-simbol agama. Selain itu, keberadaan ponpes tersebut sudah berusia ratusan tahun sehingga diartikan sebagai cagar budaya.

Karenanya kami akan tetap menolak pembangunan jalan tol jika memang membelah pesantren, dan penolakan itu merupakan harga mati, tandas Zamami, Bahkan KH Marzuki Ahal yang membacakan kronologi rencana pembangunan tol menyebutkan, kondisi serupa sempat terjadi pada jaman penjajahan Belanda, yang waktu itu akan membangun jalan sepanjang 1000 KM dari Anyer (Jawa Barat) hingga Panurukan (Jawa Timur)

Namun karena adanya penolakan dari kalangan pesantren, Belanda akhirnya mengurungkan membangun yang membelah pesantren. Jika penjajah Belanda saja mau memahami kondisi pesantren, mengapa orang dalam Negara sendiri kok tidak mengerti? Tanya Marzuki. Hingga berita ini dibuat, proses doa bersama itu masih berlangsung, bahkan pantauan di lapangan, santri dan peserta doa bersama itu masih berdatangan@ MOHAMMAD ROJI Selengkapnya...

Warga Jemaras Cirebon Protes Pengeboran Minyak

CIREBON, MC
Survey seismic yang dilakukan PT Budi Gunawan Mas (PT BGM) untuk mencari sumber mnyak dan gas baru di wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Jemaras Kidul, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, terpaksa dibatalkan karena ada protes dari warga setempat. Bahkan puluhan pekerja PT BGM kalangkabut berlari menyelamatkan diri ketika ratusan warga melakukan pengusiran

Protes dan pengusiran yang dilakukan warga tersebut terkait dengan ketakutan karena ledakan yang ditimbulkan dalam proses seismic tersebut sangat mengganggu warga. Selain itu pihak kontraktor seismic juga tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu
Mereka sudah melakukan aktifitas selama satu minggu ini,namun sedikitpun tidak permisi atau mensosialisasi dulu dengan warga. Karenanya, begitu suara ledakan yang ditimbulkan akibat proses itu warga pun marah dan meminta agar pekerjaan itu terhenti,kata Wawan, seorang tokoh pemuda di desa tersebut.

Tidak Cuma itu, Jumaeni, 47, salah seorang warga menuturkan, rumah tetangganya juga mengalami rekat-retak akibat getaran dari ledakan saat proses seismic tersebut dilakukan. Bukan cuma takut, rumah warga pun juga sudah ada yang rusak, katanya
Pantauan dilapangan,proses pengusiran terhadap puluhan pekerja seismic itu dilakukan sekitar pukul 10.00 wib pagi.Saat itu terdengar suara ledakan dari area sawah yang dijadikan kontraktor untuk melakukan ledakan seismic.Suara ledakan yang dirasakan cukup keras itu kemudian menyulut emosi masyarakat. Ratusan warga pun lalu berduyun-duyun mendatangi lokasi itu

Melihat banyaknya warga yang datang,kontan membuat sejumlah pekerja kaget. Karena takut terjadi sesuatu, para pekerja inipun memudian memilih berlari kabur menyelamatkan diri.Tidak sampai disitu saja, sepeninggalan pekerja,warga lalu mencabuti sejumlah kabel bentang yang sudah dipasang oleh para pekerja

Sementara itu, Kepala Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Robandi, tidak bias berbuat banyak ketika massa warga mendatangi lokasi seismic untuk melakukan protes. Pihak desa memang mengetahui akan adanya seismic di wilayah jemara Kidul, namun sejak itu tidak ada sosialisasi. Tau-tau mereka sudah memasang kabel dan melakukan seismic yang menimbulkan suara ledakan,kata Robandi. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari PT BGM,beberapa pekerja di lapangan enggan memberikan keterangan terkait dengan pengusiran yang dilakukan warga tersebut.@ MOHAMMAD ROJI Selengkapnya...

Wanita Hamil Datangi Kades Minta Pertanggungjawaban, Korban Malah Dilaporkan Ke Polisi

CIREBON, MC
Ibarat pepatah, sudah jatuh tertimpah tangga pula, itulah kata yang tepat buat wanita bernama Wn, 35, warga Desa Kalimeang Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini. Niatnya sih mau minta pertanggungjawaban Kepala Desa-nya Kades) atas janin yang ada dalam perutnya, tapi boro-boro diakui, perempuan malang ini bahkan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Informasi yang dikumpulkan dilapangan menyebutkan, hubungan antara Kades Kalimeang, Tyn dengan Ny. Wn sudah lama terjadi. Bahkan sebelum suami Wn, Toto, meninggal dunia beberapa bulan silam. Toto sendiri merupakan Sekdes Kalimeang yang notabene jadi bawahan Kades Tyn. Ny. Wn sendiri baru mengetahui jika dirinya hamil ketika dirinya sedang mengurusi persyaratan untuk pemberangkatan keluar negeri menjadi TKW. Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan ternyata diketahui jika dia sedang berbadan dua alias tengah mengandung janin yang kini berusia kandungan tiga bulan.

Mengetahui dirinya hamil, Wn lalu mencoba mendatangi Tyn, kepala desa yang menjadi atasan suaminya semasa hidup. Maksudnya meminta pertanggungjawaban Tyn yang menurutnya sebagai lelaki yang membuat janin tersebut. Tapi Wn malah dilaporkan oleh istri Tyn ke kantor polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. “Ny Wn kini sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam kasus pencemaran nama baik,” kata Taryadi, pengacara yang mendampingi Wn dalam menghadapi proses hukum di kepolisian.

Hubungan terlarang antara Wn dangan Tyn sudah lama terjadi, bahkan badan itu itu sering dilakukan di rumah Wn ketika Toto, suaminya tidak berada di rumah. Pernah suatu waktu ketika Tyn sengaja datang ke rumah Toto, dan begitu sampai disana, Toto terkesan “disusir” dengan menyuruhnya bawahannya itu mem-fotocopi sesuatu yang lokasinya cukup jauh. Sebagai bawahan Toto tentu tidak menaruh curiga dan menuruti saja perintah atasannya itu. Dan begitu Toto pergi, Tyn dan Wn pun memadu kasih.

Kisah kasih ini dikabarkan terus berlanjut hingga pada akhir kematian Toto. Namun rupanya pasca meninggalnya Toto, Tyn masih juga melakukan perbuatan itu hingga pada akhirnya diketahui jika Wn kini sudah berbadan dua, alias hamil tiga bulan. Sementara itu, Kades Tyn ketika dikonfirmasi membantah apa yang diungkapkan Wn. Dia merasa tdak pernah melakukan perbuatan tidaks enonoh terhadap Wn tersebut apalagi sampai hamil seperti itu. “Saya berani sumpah karena saya tidak pernah melakukan perbuatan itu,” kata Tyn seraya menambahkan jika dirinya sengaja melaporkan Wn ke kantor polisi karena nama baiknya sudah dicemarkan@ MOHAMMAD ROJI Selengkapnya...

Oknum Jual Beli Beras, Rugikan Masyarak 1,7 Milyar, Di Persidangan Terdakwa Babak Belur di Hajar Korban

CIREBON, MC
Pengadilan Negeri Kota Cirebon mengelar persidangan terhadap Oknum penipuan yang berkedok Jual Beli Beras Murah Taufik, babak belur dihajar puluhan pengunjung sidang yang semuanya merupakan korban atas tindakan terdakwa. Aksi pemukulan tersebut terjadi di dalam ruangan tempat digelarnya persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Cirebon beberapa saat setelah Ketua majelis hakim, Yohanes, SH, mengetok palu, Selasa (17/6).

Bahkan terdakwa tidak hanya dipukul melainkan beberapa pengunjung jua sempat melemparkan telur busuk yang sengaja disiapkan para korban penipuan. hal tersebut Tak heran jika ruangan kantor pengadilan itu menyebar bau busuk yang begitu menyengat hidung, para korban juga merasa kesal atas prilaku terdakwa sehingga aksi “balas dendam” yang dilakukan oleh para korban tersebut diantaisipasi oleh pihak pengadilan. Terbukti beberapa personil Polresta Cirebon langsung disiagakan di sekitar tempat persidangan digelar yang mana kantor pengadilan. Hanya saja, munculnya aksi seperti
kemarin sangat mendadak dan tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya.

“Memukul dia saja (terdakwa Taufik, red) belum cukup mas, kami sudah disakiti karena ditipu mentah-entah olehnya. Kami ingin dia dihukum sebeat-beratnya,” kata Marsiyah, ibu rumah tangga yang juga salah seorang korban penipuan.
Pantauan dilapangan, beberapa petugas kepolisian yang mengapit terdakwa keluar dari ruang siding sempat kewalahan. Karena di depan jalur pembatas antara area pengunjung dengan area persidangan, sudah dipenuhi korban penipuan yang memang didominasi ibu-ibu rumah tangga.

Para korban tanpa diberikan komando, tangan-tangan halus kaum perempuan juga langsung menghujam ditubuh korban. Petugas pun tak bisa beruat banyak ketika datangnya serbuan tersebut. Yang bisa dilakukan polisi yakni membawa terdakwa ke mobil tahanan yang berada di depan kantor, untuk selanjutnya langsung melarikan terdakwa ke rutan Cirebon.

Sementara itu, terdakwa Taufik diseret ke meja hijau terkait dengan dugaan kasus penipuan dana masyarakat sebesar Rp 1,7 miliar. Aksi penipuan itu dilakukan terdakwa dengan kedok penjualan beras murah. Modus perandinya, terdakwa terlebih dahulu mengambil uang masyarakat yang akan membeli beras murah. Setiap satu karung beras murah berisi 25 Kg, dijual sebesar Rp 62.000/perkarung. Namun setelah ribuan masyaraat menyetorkan uangnya kepada terdakwa. Terdakwa tidak menyerahkan beras yang sudah dibeli Masyarakat tersebut. Persoalan itu kemudian timbul gejolak masyarakat yang tak terhimngga, akhirnya terdakwa digelandang polisi dan kini kasusnya sedang digelar di Pengadilan Kota Cirebon@ Moch. Mansur Selengkapnya...

115 Pekerja Rekanan Pertamina Keracunan, Usai Makan Sore

CIREBON, MC

PT Budi Gunawan Mas (BGM) yang menjadi rekanan Pertamina dalam upaya pencarian sumber minyak di wilayah Cirebon Jawa Barat, kemarin 115 pegawai mengalami keracunan setelah menyantap hidangan makan sore yang disediakan pihak perusahaan, Senin (10/6), pihak perusahaan yang dianggap ceroboh dalam melakukan kegiatan catering yang diperuntukan bagi para pekerja tersebut

Jumlah korban yang terbaring di Rumah Sakit BRSUD Arjawinangun di akibat keracunan, berdasarkan data yang tercatat di dua Rumah Sakit yang menjadi rujukan, yakni Badan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun sebanyak 60 orang dan RS Sumber Waras Kec. Ciwaringin, sebanyak 55 orang. Itu juga belum menghitung pekerja yang mengalami gejala yang sama namun tidak dibawa ke rumah sakit, melainkan hanya diberikan penanganan medis oleh PT BGM, yang jumlahnya juga mencapai puluhan orang.

“Beberapa korban masih yang dirawat di kedua rumah sakit itu, namun sebagian korban sudah ada yang sehat dan diperbolehkan pulang,” kata Faizal, tim medis PT BGM yang ditemui METRO CIREBON di RSUD Arjawinangun.

Menurut keterangan Casim (43) warga Desa Bayalangu Kecamatan Gegesik Kab. Cirebon yang menjadi tenaga kontrak di PT BGM pada bagian bentang kabel, tukang angkut kabel, red), Sekitar 600 pekerja pada Senin (9/6) sore mendatangi beskem mereka di Desa Kandegan Kecamatan Bongas, Kabupaten Majalengka (berbatasan dengan Kab. Cirebon).

Setelah usai membersihkan bau badan seusai mereka bekerja, semuanya pun langsung menuju dapur untuk makan sore. Rasa capek setelah seharin bekerja, tak heran jika kemudian para pekerja ini dengan lahapnya menyantap hidangan yang di sediakan pihak cattering, dengan menu nasi, ikan bandeng, sop, sayur gudeg serta lalapan timun.

“Tak lama setelah makan kira-kira pukul 20.00 WIB malam, beberapa pekerja merasa mengeluhkan dan sakit perut dan kepala merasa pusing-pusing, bahkan ada yang muntah-muntah. Saya sendiri baru merasakan gejala itu jam 12 malam sehingga pada malam itu para kerbon langsung dievakuasi dibawa ke rumah sakit,” kata Casim.

Casim, seraya menambahkan, bahwa yang mengalami keracunan itu sangat banyak, bahkan separoh dari para pekerja yang berjumlah 600 orang itu dipastikan menderita keracunan, pasalnya menu yang disajikan itu disantap oleh semua pekerja.

Hal senada juga diungkapkan dua korban lainna, yakni Sardiyoh, 23 dan temannya Asep Susanto, keduanya berasal dari Kabupaten Cilacap. Bahkan Sardiyoh menjelaskan dirinya sempat tiga kali buang air besar beberapa saat setelah makan sore-nya. “Biasanya saya tidak begitu, apalagi kepala juga pusing-pusing terus. Itu saya rasakan setelah makan sore harinya,” kata Sardiyoh yang diamini Asep.

Hingga berita ini diturunkan belum dipastikan penyebab keracunan yang menimpah 115 pekerja PT BM tersebut. Pihak rumah sakit sendiri masih akan mengirimkan sample makanan yang dikonsumsi para korban itu ke laboratorium. Sementara pihak kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan terkait dengan kasus keracunan itu.@MOCH.MANSUR

Selengkapnya...

Istri Enggak Mau Diajak Tidur, Ayah Satroni Anak Kandungnya

CIREBON,MC
Suami berpisah dengan Istri hampir 2 tahun, ternyata rasa kerinduan yang sangat mengkristal di dalam benak Jamroni (35) warga Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Ketika Jamroni sering kali mengajak tidur bareng bersama istrinya, keinginan jamroni selalu ditolak istrinya, Lailiyah (28). Sehingga Jamroni selalu merasa kesal terhadap Istrinya, sehingga pelampiasan nafsu birahinya tidak terkendalikan, akibatnya anak kandungnya sendiri menjadi sasarn pencabulan Ayah Bejatnya.

Ayah bejat tersebut kini meringkuk di ruangan jeruji besi Mapolres Cirebon, setelah Paman dan ibu korban istri tersangka) melaporkan kejadian itu ke kantor polisi setempat di mapolsek Gegesik, maka Kita akan terus lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan kasus pencabulan ayang dilakukan ayah terhadap anak kandungnya menurut Kapolres Cirebon AKBP Drs Eddy Mustofa didampingi Kasat Reskrim AKP Ferry Irawan, Senin (9/6).

Menyangkut kejadian pencabulan itu terjadi beberapa waktu lalu, yakni ketika tersangka memandikan anaknya, korban sebut saja “Bunga (8)” di kamar mandi, ketika Ayah yang bermoral bejat melihat kemolekan tubuh anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ini telanjang bulat, tersangka pun menyatroni sekujur tubuh anaknya. Sehingga perbuatan itu kemudian berulang-ulang dilakukan tersangka, kali ini didalam kamar tidur. Tanpa menghiraukan jika Korban itu anak kandungnya, tersangka nekat melucuti pakaian anaknya dan langsung ditindihnya, sehingga Bunga merasa kesakitan atas perbuatan ayahnya tersebut

Karena sering dicabuli bapaknya, korban pun sering mengeluhkan merintih rasa kesakitan, yang akhirnya Bunga menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Istri Merasa tidak terima atas kelakuan suami terhadap yang dialami anaknya, maka Istri danya langsung melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.

Sehingga tersangka dijerat dengan pasal 82 Undang-Undang Republik Indonsia (UU RI) No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun. Sementara di depan petugas yang memeriksanya, tersangka menyangkal jika dia mencabuli anaknya. Tersangka yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani ini mengatakan, laporan yang dibuat istrinya itu didasari kebenciannya , selepas pulang jadi TKW di Taiwan, istri saya itu mau minta cerai tapi saya tidak mau. Mungkin karena saya tidak mau itu, dia lalu bikin laporan, kata tersangka mengelak@ MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Bupati Cirebon, Lantik Enam Kepala Desa

CIREBON, MC

Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM melantik empat orang Kuwu hasil pemilihan selama bulan Maret hingga Mei 2008 di masing-masing Desa di Kabupaten Cirebon Jawa Barat, acara pelantikan tersebut mengambil tempat di Ruang Nyimas Gandasari Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon di Sumber, Jumat (30/05). Pelantikan para Kuwu berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 141.1/Kep.300-Pemdes/2008 seperti Rofidi Kuwu Surakarta, Kecamatan Suranenggala, Casini Kuwu Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Edi Juhaedi, SE Kuwu Slendra, Kecamatan Gegesik dan Suwerman Kuwu Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun

Bupati Cirebon dalam sambutannya mengatakan Pelantikan ini merupakan buah kesuksesan para Ketua dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Panitia Pemilihan Kuwu (Pilwu) serta seluruh masyarakat di desa yang bersangkutan. Hal ini juga merupakan prestasi dalam menegakkan hukum perundangan khususnya yang menyangkut kelangsungan putaran roda pemerintahan desa.

Tuntutan masyarakat akan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa semakin lantang disuarakan. Landasan hukum yang mengatur tentang hal itu, yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam UU tersebut banyak diatur ketentuan tentang Tata Pemerintahan Desa sebagai penyempurnaan dari UU Nomor 22 Tahun 1999. Sedangkan secara otonomi, pedoman hukum yang mengatur teknis pelaksanaan dalam daerah telah ditetapkan melalui peraturan daerah tentang pemerintahan desa untuk dijadikan landasan hukum lokal bagi penyelenggaraan pemerintahan desa secara keseluruhan.

Bupati berharap agar para Ketua dan seluruh Anggota Badan Permusyawaratan Desa dapat menangkap dan mencerna suara aspirasi masyarakat di Desa dengan arif dan bijaksana dimana masyarakat harus benar-benar dilayani, bukannya masyarakat yang melayani para pemimpin di karenaka Masyarakat adalah suara rakyat yang harus diolah dan diproses dalam forum yang tepat sehingga hasil akhir dari perumusan yang ditetapkan akan mendapatkan solusi yang tepat, akurat dan merupakan upaya pemenuhan keinginan rakyat banyak yang ada di desa

Kita harus menyadari bahwa untuk menampung aspirasi atau kehendak masyarakat itu berbagai ragam yang dibutuhkan oleh msyarakat terutama mengenai sikap yang bijaksana serta kebesaran jiwa dalam menerima keputusan akhir yang diharuskan tetap memiliki orientasi kepada kepentingan umum, kami tidak mengharapkan kepada para kuwu yang baru saja di lantik untuk bertindak semena-mena terhadap rakyatnya, di karenakan jabatan adalah amanat yang perlu di cerminkan dan dilaksanakan demi kepentingan umum bukannya untuk kepantingan golongan maupun pribadi, ungkap Drs. H. Dedi Supardi, MM

Bupati berpesan, kepada para kuwu agar dalam melaksanakan kebijakannya nanti di masyarakat harus mampu menjalankan pembinaan yang persuasif dan edukatif agar rakyat rela dan ikhlas memberikan partisipasi aktif bagi kemajuan desanya@ MOCH. Selengkapnya...

Teman Karib Tikam Sahabatnya, Hingga Tewas

CIREBON, MC

Teman Karib yang abadi, ketika ada perselisihan di antaranya, kini menjadi petaka seperti yang di alami Herman (25) warga Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Pemuda ini tewas menggenaskan di tempat oleh tangan sahabatnya sendiri, perselisihan tersebut diakibatkan gara-gara persoalan sepele, Minggu (8/6) dinihari.

Pelakunya sendiri, Darno (28) kelahiran Pemalang, Jawa Tengah ini seperti tanpa dosa usai menghabisi teman karibnya. Bahkan pelaku sempat memberikan penjelasan kepada tetangganya, jika sahabatnya itu memakan obat hingga over dosis. Tapi setelah polisi datang menuai kecurigaan yang janggal atas kematian herman yang mengenaskan tersebut oleh sahabatnya sendiri, Sehingga Darno pun ditangkap beberapa saat kemudian. Keterangan yang dikumpulkan menyebutkan, malam itu keduanya tengah berada di dalam kamar kos milik tersangka. Karena tidak ada makanan, dan perut lapar, tersangka pun keluar rumah dengan meminjam sebuah sepeda motor milik korban Herman pada saat itu tengah tertidur lelap. Sebelum tersangka meninggalkan rumah kos Herman, tersangka terlebih dulu mengunci pintu kamar dari luar, dan setelah itu tersangka pun meninggalkan rumah kos

Rupanya kepergian tersangka tidak sebentar, bahkan selain membeli makanan, diapun sempat menenggak minuman keras bahkan pengaruh alkohol itu mempengaruhi pikirannya. Untuk pulang pun tersangka terlihat sempoyongan. Di lain tempat, korban Herman dihinggapi rasa kesal terhadap sahabatnya itu, karena begitu terbangun sahabatnya tidak ada di dalam kamar kos. Lebih parah lagi, korban tidak bisa kemana-mana karena pintu kamar terkunci dari luar. tak heran begitu tersangka pulang, korban merasa kesal dan sehingga marah terhadap Darno Herman pun sempat menanyakan alasan kenapa pintu dikunci dari luar.

Bukannya dijawab, kedua sahabat ini malah terlibat perang mulut hingga menimbulkan suara gaduh di malam buta itu. Tanpa diduga, tersangka yang sebelumnya sudah menenggak minuman keras itu menjadi kalap. Herman lalu ditikam pakai balok. Sehingga korban pun terkapar berbaring di lantai kamar berlumuran darah.

Beberapa tetangga sempat mendatangi kamar kos tersebut, namun tersangka beralibi jika sahabatnya itu lagi over dosis. Tapi tetangga yang merasa curiga, lalu melaporkan kejadian tersebut ke polisi, yang beberapa saat kemudian datang ke lokasi. Bahkan setelah diselidiki terungkap jika pelakunya adalah sahabatnya sendiri, tersangka Darno. "Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Kapolres Cirebon, AKBP Drs Mashudi ketika dikonfirmasi METRO CIREBON@ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

DPD PDIP Jabar Lirik Pangeran Arief, Enam Kecamatan Tolak Pengusungan Dedi Supardi

CIREBON, MC
Proses pencalonan Dedi Supardi untuk menduduki jabatan Bupati dari PDIP tidak sepenuhnya berjalan mulus, pasalnya pada Rapat kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) beberapa Kecamatan terang-terangan menolak pencalonan Dedi yang kini masih menjadi orang nomor satu di Kabupaten Cirebon tersebut, Minggu (8/6).

Penolakan itu datang dari daerah pemilihan (Dapil/zona) 2 yang meliputi Kecamatan Gegesik, Kecamatan Kaliwedi, Kecamatan Susukan, Kecamatan Arjawinangun dan Kecamatan Panguragan, serta satu lainnya Kecamatan Greget dari Dapil 5.

Kendati ada penolakan, pada Rakercabsus yang dihadiri Manggara Siahaan (DPP PDIP), Yosef Umar Hadi (Anggota DPR RI Dapil Jabar) dan Ketua DPD Jawa Barat, Rudi Harsa Tanaya, namun mayoritas dari 40 kecamatan nama Dedi tetap masih dipercaya untuk memimpin dan diusulkan ke DPP bersama delapan calon lainnya.

Nama balon lainnya masing-masing Jahri faidi, Djakaria Machmud (Rektor Unswagati), Haris Sutamin, Ali Yasin, Karnawijaya (Kepala Desa), Syamsuri, Tasya Soemadi Algotas (Ketua DPC PDIP/Ketua DPRD Kabuaten Cirebon) dan Dadang. Menurut salah seorang peserta Rakercabsus, salah satu alasan penolakan tersebut karena didasari keinginan perlu adanya pembaharuan dan perubahan di masa mendatang.

Terkait dengan adanya penolakan tersebut Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Rudi Harsa Tanaya, menjelaskan, penolakan itu merupakan bentuk bahwa demokrasi itu sudah berjalan dengan baik. Artinya ada kebebasan yang diberikan kepada kader untuk menentukan pilihannya. "Itu sudah biasa, apalagi ini Pantura," tegasnya.

Sementara ketika disinggung soal kemungkinan orang kedua yang akan dipasangkan dengan PDIP, Rudi sempat menyebutkan nama Pangeran Arif Natadiningrat, putra mahkota keraton kasepuhan yang beberapa waktu lalu secara resmi akan ertarung dalam Pilkada Kabupaten Crebon Oktober mendatang. "Kita lihat nanti, Arif juga bisa dilakukan penjajagan," ujarnya singkat@MOCH. MANSUR Selengkapnya...

Bupati Cirebon, Buka Lomba Seni Islam Tingkat Kabupaten tahun 2008

CIREBON, MC

` Badan Komunikasi Kebudayaan dan Pariwisata (Bakombudpar) Kab. Cirebon Jawa Barat Belum lama ini menyelenggarakan Lomba Seni Islam Tingkat Kab. Cirebon yang mengambil tempat di Desa astanagunung Jati Kec. Gunung Jati, Cirebon Tahun 2008, Perlombaan tersebut sebagai upaya untuk menunjukkan ciri khas khusus budaya Kabupaten Cirebon yang mana Cirebon sendiri yang dikenal sebagai Kota Wali, sehingga terutama yang bernafaskan Islam, sebagai hiburan bermakna, karya anak kreatif yang mencintai kesenian untuk mengisi kecerahan hidup bermasyarakat. Acara ini dibuka oleh Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM pada (29/05).

Bupati Cirebon Ders. H. Dedi supardi, MM, dalam sambutannya merngatakan di cirebon yang dianggap kaya seni di berbagai bidang kesenian , yang mana [pada tahun sebelumnya bahwa hasil karya seni masyarakat Kab. Cirebon bisa menampilkan berbagai kebudayaan maupun kesenian tradisional, seperti Masres yang dikenal sebagai nama “sandiwara” , tarling, degung dan lainsebagainya

Masih menurut Bupati, Kesenian adalah bentuk ekspresi sikap dan tingkah laku manusia yang paling halus. Di dalamnya terkandung hasrat dan keinginan untuk menjalin komunikasi dengan bahasa yang paling etis dan santun. Oleh karenanya di hati para seniman bersemayam fondasi kejernihan nurani yang sangat murni dan jauh dari kontaminasi limbah dunia yang destruktif.

Seiring dengan gerak jaman yang terus bergulir maka media kesenian juga turut berubah dengan pesat. Banyak pengaruh pasar yang dijadikan alasan perubahan tersebut hingga media kesenian tradisional harus berhadapan dengan derasnya desakkan perubahan. Acara ini diharapkan dapat mengapresiasi upaya para seniman yang terus mempertahankan kesenian tradisional yang bernafaskan Islam yang juga merupakan salah satu ciri khas Kabupaten Cirebon, sebagai kota wali @MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Polres Cirebon Tangkap Enam Tersangka, dan Sita Puluhan Ton Pupuk Bersubsidi

CIREBON, MR

Jajaran Kepolisian Polres Cirebon belum lama ini mengamankan enam orang sindikat masing-masing yang berinisial DS, CR, CL, DN, CR dan MJ, yang merupakan sindikat penimbunan, penjualan pupuk bersubsidi. Dari tangan para tersangka, polisi menyita puluhan ton pupuk bersubsidi yang akan dilempar ke luar Cirebon

Wakil Kepala (Waka) Polres Cirebon, Kompol Indra Rathana didampingi Kasat Reskrim AKP Ferry Irawan mengungkapkan, pembongkaran sindikat penjualan pupuk bersubsidi ini dilakukan dari dua lokasi yang berbeda. Pertama kali, polisi membongkar sebuah gudang penyimpanan pupuk di Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Disini polisi menemukan sebanyak 15 ton pupuk yang rencananya akan dijual ke luar Pulau Sumatera

Belasan pupuk merek Petrokimia Gresik langsung kita sita, serta mengamankan empat orang tersangka, yakni DS, CR, CL dan DN, Kata Kompol Indra. Sehari kemudian, ketika polisi melakukan operasi rutin, kembali menemukan 8 ton pupuk Kujang di dalam sebuah truk Nopol D 8980 AB yang tengah melintas di daerah Desa Bakunglor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon

Seyogyanya 8 ton pupuk bersubsidi itu seharusnya dijual kepada petani di wilayah Cirebon, namun oleh tersangka berinisal MJ, karyawan sebuah distributor, pupuk itu justru akan dijual kepada tersangka Cr. Tapi sebelum aksi jual beli dilakukan, polisi menggagalkan aksi mereka.

Saat ini kita masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan tersangka lain. Sedangkan semua barang bukti kini kita amankan di Mapolre Cirebon guna penyidikan lebih lanjut, ujarnya. Waka Polres menjelaskan, atas kedua kasus tersebut pihaknya menjerat tersangka MJ dan Cr dengan barang bukti 8 ton pupuk bersubsidi itu dengan pasal 480 KUHP. Sedangkan untuk tersangka DS, CR, CL dan DN dengan barang bukti 15 ton pupuk itu dijerat dengan Kepmendag No 3 tahun 2006 tentang pengedaran dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sector pertanian@ MOCH. MANSUR

.

Selengkapnya...