Sungai Cisanggarung Jebol, Ribuan Rumah Terendam Banjir

METRO CIREBON - Ratusan rumah di Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon Jawa Barat terendam air, menyusul meluapnya sungai Cisanggarung dengan ketinggian hingga 1.5 meter, Meluapnya sungai Cisanggarung di akibatkan posisi tanggulnya lebih tinggi dari desa tersebut terjadi sejak, Senin (24/02/2009) dinihari sekitar pukul 01.00 wib


Meluapnya sungai Cisanggarung tersebut diduga akibat derasnya intensitas curah hujan di daerah hulu yang posisinya berada di wilayah Kabupaten Kuningan Jawa Barat, dan akibat tidak mampu menampung air, itulah ratusan rumah di desa Babakan Losari Lor pun mendapat imbasnya hingga ratusan rumah itu terendam


Sartani (50) warga masyarakat Desa Babakan Losari Lor mengungkapkan, dirinya sempat kaget ketika melihat air mulai menggenangi desanya pada malam itu, lupan air itu ternyata berasal dari tanggul Sungai Cisanggarung. Bersama anggota keluarganya yang lain, Sartani lantas mencoba menyelamatkan barang-barang miliknya, seperti pakaian, televise dan perabotan lain. “Abis kami takut kalau air terus meninggi,”katanya


Kekagetan Sartani dan juga warga lainnya karena hujan sebenarnya sudah berhenti sejak sore hari, karenanya dimungkinkan jika air dalam Sungai itu berasal dari daerah hulu

Pantauan yang dilakukan METRO CIREBON dilapangan, sejumlah warga terlihat mulai membersihkan rumah-rumah mereka dari kotoran sisa-sisa banjir dan menata perabotan rumah tangga mereka


Sementara itu, Kepala Desa Babakan Losari Lor, Abdul Rohim, ketika dikonfirmasi mengatakan, luapan air di Sungai Cisanggarung yang kemudian merendam rumah warga itu, kemungkinan air kiriman dari daerah Kuningan. Sehingga desa mereka yang ada paling ujung pun terkena dampaknya, yaitu terendam banjir, banjir terparah merendam blok Pon dan Blok Pahing di Desa Babakan Losari Lor tersebut. Sedikitnya ada 500 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian antara 1 meter hingga 1.5 meter


Sama halnya di katakana Jaenuddin Kepala Desa tawangsari Kec.Losari, bahwa banjir yang menggenangi desanya itu dengan ketinggian 1.5 meter, yang merendam rumah penduduk hampir 2500 rumah, sehingga tumpahan air yang diakibatkan jebolnya sungai Cisanggaraung, dan “kami, mengharapkan kepada pemerintah daerah agar segera memberikan bantuan yang dibutuhkan warga masyarakat, tandas Jaenudin @ MOCH. MANSUR



Selengkapnya...

Masyarakat Losari Keluhkan Pelayanan PDAM

METRO CIREBON – Masyarakat di tiga kecamatan yang terletak di wilayah timur nampaknya masih belum menerima pasokan Air Bersih yang dikelola pihak Perusahaan Air Minim Daerah (PDAM) Kab.Cirebon Jawa Barat, Pasalnya Air yang diperuntukan bagi masyarakat tersebut di mengambil air dari kali Cisanggaraung, sehingga masyarakat khawatir dengan kesehatan bagi keluarganya


Rumli (35) didampingi beberapa warga lainnya,bertempat tinggal di desa Losari Kec. Losari memaparkan kepada METRO CIREBON bahwa dirinya merasa berterimah kasih terhadap pemerintah daerah yang sangat memperdulihkan kebutuhan masyarakat, yang mana kebutuhan masyarakat sudah dipenuhi, tetapi, “kami, dan warga masih belum menerima kepedulian tersebut menyangkut Air Bersih, Pasalnya dengan tarif untuk pemasangan meter PDAM terlalu mahal, dismping itu juga air yang dirasakan masyarakat yang sudah memasang (berlangganan-red) itu tidak enak dinikmati, dengan rasa tawas yang sangat tinggi sehingga bila akan dipergunakan masak, air tersebut harus diendapkan beberapa hari dulu, tandasnya


Ketika METRO CIREBON, konfirmasikan hal tersebut kepada Dirut PDAM Kab. Cirebon Ir. H. M. Nasija Warnadi, melalui Ganda Wijaya Kepala Bagian Hubungan Pelangan (hublang) didampingi Sri Rejeki, S.Sos Kasubag Humas PDAM mengatakan, kami sangat berterima kasih terhadap Wartawan yang memberikan informasi menyanagakut Air Bersih, pihak kami akan berupayah semaksimal mungkin dalam memberikan mutu dan kualitas air bersih terhadap Masyarakat, dimana WTP yang ada di Desa Tawang Sari Kec. Losari, memang masih banyak kekurangannya tetapi alat yang dimiliki PDAM tersebut sudah memenuhi stadnar laboratorium Lippi


Seraya menambahkan, Untuk pemasangan baru bagi masyarakat sebesar Rp. 760 ribu dan bagi masyuarakat yang mau berlangganan di kenakan uang muka sebesar Rp. 260 ribu dan sisanya yang sebesar Rp. 500 ribu di angsur hingga 10 bulan, dan kami berencana akan mensosialisasikan terhadap masyarakat untuk memasang atau berlangganan PDAM khususnya di tiga kecamatan seperti di kecamatan Losari, babakan dan Kec. Gebang


“kami, PDAM cabang losari baru menerima 500 pelanggan dari tiga kecamatan, sehingga pihak kami akan berupayah melalui media masa maupun pemasangan baligo untuk menarik daya minat masyarakat, yang penting kami menyuguhkan air bersih terhadap masyarakat itu yang terbaik, tandas Ganda @ MOCH. MANSUR



Selengkapnya...

Ribuan Warga Khawatir Terendam Banjir, Akibat Tanggul Sungai Cisanggarung Jebol

METRO CIREBON - Tidak bisa dibayangkan jika tanggul Sungai Cisanggarung di Desa Mulyasari Kec. Losari sampai jebol, pasalnya tanggul ini menentukan nasib beberapa desa disekitar kecamatan losari, tentunya luapan air dari sungai cisanggarung itu akan merndam ribuan rumah yang ada di desa, diantaranya desa Mulyasari, Kalisari, Kalirahayu, Ambulu dan Tawangsari Kab. Cirebon Jawa Barat


Tanggul Sungai Cisanggarung sudah mengalami longsor sepanjang 120 meter, antisipasi kerusakan tanggul sebelum diperbaiki oleh pihak yang terkait dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk–Cisanggarung (BBWSCC) dan oleh pihak muspika, serta beberapa kepala desa dan masyarakat sekitar tanggul tersebut dengan hasil suwadaya


Menurut Herryi Subagio Selaku Humas BBWS CC saat dihubungi METRO CIREBON via Telfon gengamya mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat laporan dari beberapa desa yang diketahui oleh camat losari terkait tanggul di desa Mulyasari mengalami jebol, namun terbentur dengan hari libur kerja, kemungkinan pihak BBWS akan melakukan tahap perbaikan sementara dulu. Tukasnya


Menurut Kodir warga sekitar tanggul kepada METRO CIREBON mengatakan bahwa jebolnya tanggul ini diakibatkan dari derasnya air sungai hingga menghantam tanggul ini, untungnya pihak muspika Losari maupun pihak beberapa kepala desa dan warga sekitar melakukan antisipasi perbaikan secara suwadaya


Kini Kekhawatiran warga mulyasari dan beberapa desa sekitar sudah mulia tenang, pasalnya tangguk yang jebol itu sudah ditambal dengan karung berisikan tanah dan di patok dengan bambau, namun kami meminta kepada pihak yang terkait dalam hal ini Pemkab Cirebon maupun PSDA BBWS agar segera memperbaiki secara permanent, agar warga bias bernafas lega dan tidak selalu khawatir


Masih menurut kodir, Masalahnya dimusim penghujan sekarang sering meluapnya air sungai Cisanggarung jika tidak segera diperbaiki dan jebol lagi dari bebeapa desa yang jumblah 10.000 KK di kecamatan losari akan terendam banjir, bukan hanya itu lahan sawah pertanian seperti bawang dan padi seluas kurang lebihnya 500 hektar akan, terendam luapan air dari sungai tersebut. Ungkapnya@ MOCH.MANSUR


Selengkapnya...

Tujuh Tahun Buron, Jaksa Cirebon Ciduk Koruptor Senilai Rp 32 Miliar

METRO CIREBON - Buron selama tujuh tahun, mantan Direktur PT Giri Jaldhi Wana (PT.GJW), Bonifatius Tjiptomo Subekti (56) yang tersangkut kasus korupsi merugikan negara sebesar Rp 32 miliar pada proyek Pembangunan dan Pengelolaan Sentra Antasari di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), akhirnya diciduk Team Jaksa Kejari Kota Cirebon

Sang koruptor ditangkap di sebuah cafe Nuansa Jalan Cipto Mangunkusumo pada Jumat sore (13/02/2009), Sehari setelah mendekam di sel tanahan Kejari Cirebon, tersangka lalu diterbangkan ke Kalimantan Selatan dibawa pengawalan dua jaksa yaitu, Bambang Sudradjat, dan Trisujoko dari Kejati Kalsel dan dua anggota Polda Kalsel

Menurut Trisujoko, Tjiptomo sudah divonis hakim dengan hukuman 2 tahun penjara. Proses hukum pun masih berjalan karena pihak jaksa melakukan banding atas putusan tersebut, Tjiptomo sendiri merupakan salah satu dari empat tersangka lainnya termasuk diantaranya mantan Walikota Banjarmasin Midfai Yabani, yang juga sudah divonis 2 tahun penjara

“Tersangka sudah lama kita cari, hingga akhirnya kita menemukan lokasi yang bersangkutan dan kami pun langsung melakukan koordinasi dengan rekan kami di Kejari Kota Cirebon,”ungkap Trisujoko

Terpidanan Bonifatius Tjiptomo Subekti, behasil dibekuk tujuh orang petugas Kejaksaan Cirebon, saat sedang berada di Café Nuansa yang berada di Jl.DR. Ciptomangunkusumo Kota Cirebon, pada Jumat lalau sekitar pukul 17.00 wib

Proses penangkapan, berawal ketika pihak Kejari Cirebon diminta bantuan untuk menyidik terpidana yang diduga tengah berada di Kota Cirebon, Keberadaan tersangka sudah diketahui oleh pihak kejaksaan sejak Rabu lalu. Hanya dengan berbekal poto dan identitas, petugas berhasil mengendus keberadaan Tjiptomo yang selama dua hari sebelumnya diketahui menginap di Hotel Plaza Cirebon Jl.Kartini

Saat dilakuan penangkapan, tersangka tidak melakukan perlawanan berarti dari Tjiptomo dan empat rekan lainnya yang berada ditempat itu, Petugas hanya mengamankan tersangka Tjiptomo, sementara empat orang lainnya tidak dilakukan penahanan @ MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Anggaran APBN untuk Cirebon, Terancam Gagal

METRO CIREBON – Masyarakat Kab.Cirebon nampaknya mengharapkan Pembangunan di segala bidang baik untuk pembangunan infrastruktur, pandidikan, kesehatan dan lainnya demi kemajuan daerah, yang mana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) sangat diharapkan bagi masyarakat di Cirebon, tetapi dengan adanya desas desus informasi, bahwa anggaran tersebut terancam tidak turun


Pasalnya, Anggaran yang di keluarkan melalui dana Jaring Aspirasi Masyarakat bagi salah satu parpol yang duduk sebagai Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Jabar periode 2004 hingga 2009, ada sebagian anggota DPR-RI yang tidak mau memperjuangkan aspirasi masyarakat Cirebon, untuk pembangunan Infrastruktur maupun di dunia Pendidikan


Permasalahan kisru tersebut muncul di daerah Cirebon, berawal dari keluhan masyarakat cirebon nampaknya meruncing dengan diklaimnya bantuan APBN, terutama di program pendidikan, bahwa beberapa masyarakat wilayah timur keluhkan sikap putra daerah yang tidak membangun daerahnya, padahal dana Jaring Aspirasi Masyarakat tersebut sangat dibutuhkan bagi pembangunan Cirebon, tandas beberapa masyarakat yang tidak mau menyebutkan jati dirinya


Ketika METRO CIREBON Konfirmasikan hal tersebut kepada Arief Rachman, ST anggota DPRD Kab.Cirebon F.PKS mengungkapkan, “kami, sebetulnya untuk dana bantuan aspirasi itu tidak ada yang namanya pengklaiman, tetapi menyangkut anggaran APBN yang diperuntukan bagi Program Pendidikan yang jumlahnya milyaran rupiah tersebut itu hasil anggota DPR-RI dari PKS Komisi X yang menangani pendidikan, dan anggota tersebut asli orang cirebon, dan selaku orang cirebon beliau sudah berpihak dan membangun Cirebon


Arief seraya menambahkan pihak PKS menyatakan bahwa tidak ada klaim bentuk bantuan apa saja bagi pembangunan Masyarakat Kab.Cirebon, namun sesuatu yang tidak dipungkiri bahwa lembaga yang mengusulkan program melalui anggota PKS dan bantuan itu terlealisasi, padahal bantuan tersebut tidak melalui musyawarah di DPRD Kab.Cirebon, yang kami ketahui bahwa dari Dinas Pendidikan mengusulkan langsung ke DPR-RI, dan bantuan itu tidak ada yang namanya sunat-menyunat (potongan-red), ungkapnya


Sama halnya dikatakan sumber kuat dari Dinas Pendidikan Kab.Cirebon bahwa dirinya menghendaki kalau toh bantuan tersebut terlealisasi untuk pembangunan pendidikan, maka, “Kami, menginginkan tidak adanya pemotongan sepersen pun, demi terlaksananya pendidikan yang handal sesuai program pemerintah @ MOCH. MANSUR



Selengkapnya...

Pelaku Curas Mulai Mengintai Tukang Ojek di Cirebon

METRO CIREBON - Aksi pencurian dengan kekerasan (curas) di Cirebon makin merajalela,kasus terakhir menimpa Suryana (50) seorang tukang ojek. Motor Honda Nopol E 2790 KE yang belum habis kreditannya itu raib dirampas pelaku yang menyamar sebagai penumpangnya

Informsi yang diperoleh menyebutkan, sekitar pukul 01.30, lelaki yang beralamat di Blok Sumuruta RT 08 RW 04 Desa Danawinangun Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon ini, tengah mangkal bersama teman-temannya di pangkalan ojek di Klangenan

Saat penumpang lagi sepi itulah, datang orderan dari seseorang yang meminta diantarkan kesebuah tempat, Tawaran itupun diambil korban,diapun lantas membawa penumpangnya ke tempat tujuan. Namun tanpa ketika memasuki Desa Kepuh Kecamatan Palimanan, penumpangnya itu langsung memukul korban dari arah belakang

Pukulan itu membuat korban kaget dan langsung menghentikan kendaraanya, dan begitu motor berhenti pelaku terus memukuli korban hingga akhirnya korban terjatuh dari motor. Banyaknya pukulan membuat korban pingsan dan motornya pun digondol pelaku

Korban yang pingsan akibat terkena pukulan bertubi-tubi itu baru diketahui menjelang subuh,saat salah seorang warga setempat. Kasus itupun lalu dilaporkan ke pihak berwajib

Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP. Ferry Irawan ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Bahkan pihaknya kini masih melakukan penyelidikan.“Kami sudah menerima laporan curas tersebut, anggota saya meminta keterangan korban, dan beberapa anggota saya juga sudah diturunkan ke lapangan,”tegasnya @ MOCH.MANSUR



Selengkapnya...

"Diduga" Ada Penyelewengan Pajak, Kejaksaan Sumber Panggil Dispenda

METRO CIREBON - Dinas Pendapatan Daerah Kab.Cirebon nampaknya kebakaran jenggot dengan adanya surat pemanggilan dari pihak Kejaksaan Negeri Sumber, menyanagkut adanya dugaan penyelewengan anggaran Pajak yang dilakukan oknum Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kab. Cirebon Jawa Barat, Jumat (13/02/2009)

Ketika MC mempertanyakan kepada Happy Hadiastuty, SH, CN Kepala Kejaksaaan Negeri Sumber melalui Ibu Nining Lewat Telephon Selularnya, mengatakan pihaknya membenarkan atas surat pemangilan yang ditujukan terhadap Dispenda, yang mana pihak kami sudah membentuk team yang terbagi menjadi tiga, untuk melakukan penyidikan, dan pada hari ini kami melakukan pemeriksaan terhadap Sarko (Kasubag Keuangan) dan Bendaharawan penerima, tandas Kajari singkat

Ditempat terpisah MC, melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah Drs.H.Diding Suherman, MM, bapak sedang breefing atau rapat dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI), dan ketika mempertanyakan Kabid Pendapatan daerah Sukma Nugraha, SH, MM, sama bapak juga lagi sedang rapat didalam ruangan pa Kadis, ungkap salah seorang staf TU yang mengaku dirinya Maryam

Setelah MC meninggalkan ruangan TU, MC langsung menemui Sukma Nugraha, SH, MM di salah satu ruangan, Nugraha merasa kaget dengan kedatangan wartawan, dan memaparkan atas pemangilan yang dilakukan pihak kejaksaan terhadap dirinya, “Kami, dipanggil Kejaksaan hanya dimintai konfirmasi menyangkut Pendapatan Daerah tentang Pajak Dinas Pendapatan, tandasnya

“Saya, pikir selaku Dispenda sudah bekerja sesuai Peraturan Daerah (Perda), disamping itu juga bukan, “kami, yang dipanggil mnelainkan Kasubag Keuangan dan saya hanya mendampingi saja, kalau toh ada dugaan yang memojokkan kami, tentang adanya penyelewengan anggaran itu tidak benar, kilah Nugraha

Menyinggung tentang Pendapatan Asli Daerah tentang pajak, Nugraha seraya menambahkan target untuk tahun 2008 adalah Rp. 28 Milyar atau Rp. 28.579.552.142 dan realisasi sebesar Rp. 30.061.119.786, sehingga ada peningkatan sampai 5.18 % yang jumlahnya sebesar Rp. 1 milyaran, dan untuk tahun 2009 juga sama 28 Milyar, ungkap Nugraha

Disamping itu juga pendapatan yang paling tertingi adalah Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar Rp. 19.300 Milyar dan realisasi sebesar Rp. 20.326.972.991, sedangkan pajak yang terkecil adalah dari pungutan parkir sebesar Rp. 40 juta. Dikarenakan parkir itu adalah tantangan bagi kita, sebagaimana pajak parkir diluar badan jalan yang sangat sulit untuk di tertibkan, seperti pajak parkir tersebut dikelola oleh sendiri, tandas Nugraha

Dari hasil pantauan MC di Dishub Kab. Cirebon yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan bahwa untuk Pajak Penerangan Jalan pihaknya tidak sama sekali menerima sepersen pun, dan diduga ada potongan 5 % yang dilakukan Dishub, itu adalah diperuntukan bagi PLN Pusat sebesar 2 %, PLN Daerah 1 %,Petugas Pemungut 1 % dan Pemerintah daerah 1 %, jadi pihak Dishub sama sekali tidak mendapatkan apapun, ungkapnya @ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Walikota Ancam Pindahkan PNS yang Mbalelo ke Pemprop Jabar

METRO CIREBON - Walikota Cirebon Subardi Spd tampak marah bahkan dia mengultimatum akan memindahkan para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon ke Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jawa Barat jika dalam melaksanakan tugas mbalelo dan mengabaikan pelayanan masyarakat.

Hal tersebut dilontarkan walikota dengan suara lantang di depan acara pelantikan dan pengambilan sumpah sebanyak 718 PNS di Gelanggang Olahraga (GOR) Bima, Kota Cirebon, Senin (9/2).

Kemarahan walikota yang tak terduga itu kontan membuat para undangan dan PNS yang akan dilantik menjadi kaget. Bahkan walikota sempat juga mengungkapkan mengenai adanya pengkotak-kotakan para pejabat di pemerintahan yang dia pimpin.

“Jabatan itu amanah, dan kita ini adalah satu, tidak ada lagi ini orangnya walikota, orangnya wakil walikota, orangnya Sekda dan orangnya Wahyo (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” tegasnya masih dengan suara lantang.

Menurut walikota, PNS sudah disumpah untuk mengabdi dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, karenanya dia tidak ingin ada PNS yang kerjanya menggosip atau menganggur saja di tempat kerja.

Pada bagian lain, walikota juga meminta kepada bawahannya untuk bersikap jantan dan membuat surat pengunduran diri sebagai PNS jika tidak berkenan atas mutasi yang sudah dilakukannya. “Dari 20 orang yang diajukan untuk dimutasi, tapi hanya 15 orang yang saya setujui, saya yakin mungkin ada yang tidak menerima, karenanya bagi yang tidak terima silahkan buat surat pengunduran diri,” katanya @ MOCH. MANSUR



Selengkapnya...

Terkait Kasus Dugaan Penyelewengan Raskin Dan BLT, Polres Brebes Jalan Ditempat

BREBES - Sampai sekarang Polres Brebes belum menetapkan tersangka dalam proses pemeriksaan kasus dugaan penyelewengan Raskin dan BLT yang dilakukan oleh Tasban Kades Karangdempel Kec Losari Kab. Brebes Jawa Tengah


Menurut DR (HC) Bambang Arief Wijaksana selaku Direktur Exekutif Control Independent Strategis (CIS) mengatakan kepada MR bahwa kasus dugaan ini terkesan jalan di tempat, pasalnya pihak Polres Brebes sampai sekarang masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi saja

Untuk hal ini LSM CIS tidak tinggal diam tentunya akan melayangkan surat kepada Kapolda Jateng dan kepada Kapolri agar kasus yang sedang ditangani di Polres Brebes terpantau dan misalkan polres brebes tidak mampu menagani kasus ini maka, diminta agar pihak polda jateng agar mengambil alih dalam kasus ini. Tukasnya

Seperti yang sudah diberitakan METRO REALITA, bahwa beberapa Ketua RT dari beberapa RW di Desa Karangdempel Kac. Losari Kab. Brebes, menduga Kepala Desa Karangdempel Tasban bin Abdurrohim telah menyelewengkan beras untuk orang miskin (raskin) dan memotong dana bantuan langsung tunai (BLT)

Sebanyak 4 Ketua RT masing-masing Ketua RT11/RW01 Surdiman (40), Ketua RT03/RW02 Karso (36), tertanda Karang mpel, 26 Oktober 2008 menerangkan, Kades Ketua RT09/RW01 Tasdik (45de) dan Ketua RT05/RW02 Warsa (46) dalam surat pernyataan Karangdempel Tasban memerintahkan dana BLT yang berjumlah Rp 100 ribu agar dilakukan pemotongan.

Disebutkan 4 Ketua RT itu bahwa, pemotongan dana BLT atas perintah Kades Tkarangdempel Tasban terdiri atas Rp 10 ribu bagi warga penerima yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan Rp 5 ribu bagi penerima yang memiliki KTP. Semua pemotongan uang tersebut diserahkan kepada Kades Karang Dempel, Bpk. Tasban, tapi tidak diketahui kemana penyalurannya.

Bahkan, dari data penerima BLT atas nama Rasmad/Kaswad dan Dasrem (alm), warga Pendukuhan Crucuk, Desa Karangdempel, Kec. Losari, pada tahap pertama menerima BLT masing-masing Rp 300 ribu. Akan tetapi, pada tahap kedua yang semestinya mereka mendapat Rp 400 ribu, justru tidak menerimanya.

Selain pemotongan dana BLT, 4 Ketua RT itu juga menduga Kades Karangdempel Tasban terindikasi penyelewengan raskin selama lebih kurang 20 bulan atau terhitung mulai Maret 2007 hingga Oktober 2008. Mereka menerangkan, kelebihan raskin setiap bulannya sebanyak 822 kg dan dikalikan 20 bulan menjadi 16.440 kg. Bila dikalikan harga jual Rp 4 ribu/kg adalah Rp 65.760.000 dari kelebihan harga menjual ke masyarakat Rp 1.100 x 2.412 kepala keluarga (KK) = Rp 2.653.200,-/bulan dikalikan 20 bulan = Rp 53.064.000,-. Sehingga, total dugaan Kades Karangdempel Tasban menyelewengkan raskin diprediksi berjumlah Rp 65.760.000,- + Rp 53.064.000 = Rp 118.824.000, @ MOCH. MANSUR

Selengkapnya...

Kepala Sekolah Diminta, Tidak Bermain Proyek

METRO CIREBON – Pelantikan Pejabat di Lingkungan Pemerintah Daerah (Pemkab) Cirebon yang dilakukan oleh Drs. H. Dedi Supardi, MM terhadap para Kepala Sekolah yang terletak di Wilayah Timur, acara tersebut hadir pula H. Ason Sukarsa (Wakil Bupati), Drs. H. Nuriyaman Noviyanto, MM (Sekda), Drs. H. Zaenal Abidin Rusyamsi, (Kepala BKD) dan Drs. H. Dudung Mulyana, MM serta Muspika Kec. Sindang laut Kab.Cirebon Jawa Barat, yang bertempat di Gedung Sanggar Bina Harja Lemahabang, belum lama ini

Bupati Cirebon meminta, kepada seluruh Kepala Sekolah (KS-red) baik yang baru dilantik maupun yang baru dikukuhkan agar tidak semata-mata setelahnya dilantik tidak mencermintan seorang sosok bagi masyarakat di daerahnya apalagi bermain dengan proyek, baik proyek Role Sharing maupun DAK, BOS dan yang lainnya

Jabatan yang diberikan bagi Kepala Sekolah yang baru dilantik ini adalah tugas atau beben yang sangat berat, maka bekerjalah sesuai dengan porsinya apa yang diamanatkan sumpah jabatan, dari 1000 pejabat eselon III dan IV yang dilantik, maka pendidikan di tahun sebelumnya hampir mencapai 70 hingga 80 persen, maka kami mengharapkan untuk tahun sekarang harus terrcapai hingga 100 persen, tandas Bupati

Dedi Seraya menambahkan, kami sebagai Exekutif sangat peduli sekali dengan dunia pendidikan terutama dunia pendidikan keagamaan yang masih minim dicintai masyarakat Cirebon, oleh karenanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas baik di dunia pendidikan pormal maupun keagamaan yang mana kab. Cirebon mampu mewujudkan manusia-manusia yang tangguh dan mempunyai akhlaq yang baik

Dimana pada tahun 2005 lalu, Pemkab.Cirebon merasa malu dengan kualitas pendidikan yang sangat rendah, dimana pendidikan di tingakat jawa Barat mendapatkan rangking ke 24, sedangkan pada tahun yang lalu kami merasa bangga dengan mendapatkan rangking ke 10 di tingkat SMP dan rangking 11 di tingkat SMU, tingkat Jawa Barat, itu semua hasil kerja keras bagi Kepala Dinas Pendidikan maupun Pejabat di lingkungan Pemerintah daerah yang solid

“Kami,berharap kepada seluruh Kepala Sekolah di Kab. Cirebon jangan sekali-kali bermain proyek apapun baik bantuan dari pusat, Provinsi maupun Pemerintah Daerah, dikarenakan pada tahun sekarang bantuan pendidikan sebesar Rp. 25 Milyar, diperuntukan bagi 125 Gedung Sekolah yang siap dibangun, bantuan yang diterima bagi sekolah sebesar Rp. 200 hingga 250 jura, ungkap Dedi Supardi @ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Dana Pinjaman Sebesar Rp. 65 Milyar, Diperuntukan Jalur Pantura Cirebon

METRO CIREBON - Pemerintah Pusat siapkan dana pinjaman dari Bank Dunia (Word Bank) sebesar Rp 65 miliar, guna mengganti seluruh jalan Pantura Cirebon yang saat ini kondisi masa ketahanan fondasinya (live time) sudah habiS

“Kondisi jalan Pantura terutama yang berada di wilayah Cirebon hingga Brebes sudah sangat mengkhawatirkan dan masa live time fondasinya sudah habis, jalan ini, sudah tidak bisa dipergunakan secara optimal dengan perbaikan dan penambalan. Namun, harus segera diganti,”tegas Mentri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Jalur Pantura Cirebon Jumat, (6/2) kemarin

Dijelaskan Djoko, usia jalan Pantura saat ini sudah melebihi masa live time, yang hanya memiliki ketahanan fondasi sepanjang 10 tahun. Sementara, umur ruas Pantura Cirebon - Brebes saat ini sudah 15 tahun, karenanya, pemerintah bakal mengganti jalan tersebut pada tahun 2009 ini

Dengan usia jalan yang sudah cukup tua ini, terang Djoko, tidak akan cukup dengan hanya memperbaiki saja. Pasalnya,pondasi jalan Pantura kekuatannya sudah merapuh. Terlebih jalan tersebut kerap dipergunakan kendaraan-kendaraan besar

“Untuk membangun kembali jalur Pantura khususnya wilayah Cirebon-Brebes, pemerintah sudah mengajukan dana pinjaman kepada bank dunia sebesar Rp 65 miliar. Pinjaman dana ini, mudah-mudahan sudah dapat di setujui Bank Dunia dalam waktu dekat ini. Kalau tidak salah, hari ini (Jumat kemarin) dokumen pinjaman bakal diberikan kepada bank dunia,”papar Djoko

Pinjaman dana tersebut, lanjut Djoko, diharapkan sudah bisa di pergunakan pada pertengahan tahun 2009 ini. Dia berharap, jika dana sudah turun bisa segera direalisasikan secepat mungkin. Hingga, proses pembangunannya dijalankan secara cepat

Masih menurut Djoko, hasil inspeksi mendadak yang dilakukan pada Jumat kemarin, jalur Cirebon Jabar hingga Pejagan Jateng, merupakan jalur Pantura yang kondisinya sudah tergolong rusak parah. Karenanya, dana pinjaman dari Bank Dunia bakal diprioritaskan untuk pembangunan jalan tersebut

“Jalur Pantura Jakarta - Cirebon saya kira masih cukup layak untuk dipergunakan,kendati ada kerusakan, masih bisa diatasi dengan perbaikan saja. Namun untuk wilayah Cirebon - Brebes, memang harus segera diganti,”tegas Djoko

Jika pembangunan ruas Pantura Cirebon - Pejagan terealisasi, terang Djoko, tentunya bakal menimbulkan persoalan arus lalu lintas di wilayah Pantura, terutama pada akhir tahun yang bertepatan dengan arus lebaran serta tahun baru

“Karenanya, saya berharap pada akhir tahun mendatang ruas tol Trans Java Kanci - Pejagan sudah dapat dipergunakan, hingga kepadatan arus lalulintas bisa diatasi melalui jalur tol dan tentunya jalan alternatif,”tegas Djoko

Pantaun METRO CIREBON, kerusakan jalur Panturan Cirebon, kondisi yang paling mengkhawatirkan terlihat di wilayah Kecamatan Gebang, Pangenan dan Losari, selain dipenuhi lubang, ruas jalan tersebut kondisinya bergelombang, jika melewati jalur tersebut, pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Akibat kerusakan jalan ditempat itu, tidak sedikit peristiwa kecelakaan terjadi @ MOCH MANSUR



Selengkapnya...