Terkesan Batasi Kerja Journalis, Wartawan swepping pejabat Pemkot Cirebon

METRO CIREBON, KOTA - Kelakuan seorang pejabat baik di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Cirebon, maupun Pemkab Cirebon Jawa Barat yang tidak pernah membaca sebuah media massa dan mempelajari UU Nomor 40 tahun 1999 tentang kemerdekaan Pers, maka salah seorang pejabat saat diwawancarai seorang pekerja tinta nampaknya mengancam dengan melontarkan kata-kata yang tidak beretika, Selasa (30/06/2009)

Salah seorang pejabat saat hendak diwawancara, sejumlah wartawan cetak dan elektronik baik lokal maupun nasional melakukan aksi protes di gedung Balaikota Cirebon. Bahkan wartawan sempat mensweping pejabat yang dinilai telah melecehkan profesi wartawan tersebut

Informasi yang diperoleh METRO CIREBON, pagi kemarin seorang wartawan media lokal Radar Cirebon, Ronal, mencoba mewawancara Putri, Kasubag Organisasi Pemkot Cirebon. Perempuan berkacamata ini memang sempat bertemu dengan wartawan yang memang mencarinya. Namun tak berapa lama, pejabat ini terkesan mengancam dengan melontarkan kata-kata ”Awas kamu” sambil menudingkan telunjuknya ke arah wartawan.

Kelakuan sikap yang ditunjukan salah seorang pejabat tersebut, jelas sudah membuat ketersinggungan terhadap sejumlah wartawan yang bertugas di Kota maupun Kab.Cirebon. Namun, mereka lalu mencari Putri di ruang kerjanya. Kebetulan si pejabat ini sedang melakukan rapat dengan pimpinannya

Tapi wartawan ingin meminta klarifikasi atas sikap yang melecehkan wartawan itu langsung dari pejabat bersangkutan. Di depan wartawan, Putri mengungkapkan permintaan maafnya. Namun demikian bagi wartawan, permintaan maaf itu tidak serta merta diterima begitu saja, karena dikhawatirkan sikap dan perlakuan itu akan terulang kembali kepada pejabat lainnya

”Saya yakin ini merupakan imbas dari statemen walikota cirebon, Subardi, beberapa waktu lalu yang terkesan mengkebiri ruang gerak wartawan. Karena saat itu walikota meminta agar informasi ke media hanya boleh dilakukan oleh Walikota, wakil walikota, sekda dan kepala dinas saja,”ungkap temen-teman wartawan

Melihat kondisi seperti itu, Sekda Kota Cirebon, Hasanuddin Manaf, sampai turun tangan dan mencoba menengahi persoalan yang menimpa stafnya tersebut. Sekda memaparkan, pihaknya memang tak bermaksud untuk mengkebiri hak journalis (pekerjaan tinta-red) dalam menggali informasi.

”Secara pribadi dan lembaga, saya mengucapkan maaf atas kejadian ini. Namun yang pasti kami tidak bermaksud menghalang-halangi pekerjaan teman-teman wartawan,”tandas Hasanuddin @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Tabung Gas di Pasar Tradisional Banyak Kadaluarsa

METRO CIREBON, SUMBER Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon Drs. Haki, MM melalui Kabid Pengelolaan Pasar Drs. Zaenal Arifin, mengakui jika keberadaan pasar tradisional milik pemerintah desa maupun Pemkab Cirebon selama ini minim dengan peralatan Damkar (Pemadam Kebakaran)

Banyak peralatan Damkar seperti tabung gas menurut dia sudah kadaluarsa belum diisi dengan alasan keterbatasan anggaran yang ada, “Kita akui memang selama ini banyak tabung gas di pasar-pasar tradisional sudah banyak yang kadaluarsa, kita selama ini belum bisa memenuhinya karena anggaran kita memang terbatas,”kata Zaenal di ruang kerjanya, Selasa (30/06/2009)

Namun demikian, pihak Disperindag akan mengusulkan anggaran itu pada perubahan APBD mendatang, termasuk untuk pelatihan pemadaman kebakaran bagi para petugas pasar,“Akan kita coba usulkan pada perubahan anggaran nanti, mudah-mudahan disetujui,” tambahnya

Berdasarkan data Disperindag Kabupaten Cirebon, pasar tradisional yang asetnya dikelola oleh pemerintah desa setempat jumlahnya ada 22 pasar. Sedangkan pasar yang assetnya milik Pemkab Cirebon ada sebanyak 8 pasar, Idealnya, kata Zaenal, untuk satu area pasar butuh 20 alat tabung pemadam kebakaran isi 12 kg. Namun yang selama ini dimiliki rata-rata baru 6 tabung

Sedangkan untuk pasar-pasar milik pemerintah desa, pihak Disperindag akan tetap memperhatikan anggaran pelatihan maupun pengadaan alat Damkar, Anggaran itu diambil dari setoran 20 persen ke pemda dari setiap pasar yang menjadi bagian dari pembinaan pasar desa. “Kita bisa ambil dari anggaran pembinaan 20 persen dari nilai bruto yang disetor pasar desa ke pemda,” jelasnya

Diruangan terpisah menurut Kabid Industri Supardi, kepada pelita menegaskan bahwa penangulangan dan pencegahan kebakaran sejak dini agar dibuat paerda yang mana setiap perusahaan industri kecil hingga industri besar yang dikatagorikan rentang dengan kebakaran harus diwajibkan memiliki sertifikat ketrampilan atau kelayakan alat pemadam yang dianggap layak

Jika sudah dibuat perda maka pihak kami khususnya dinas yang terkait tinggal melakukan pembinaan secara rutin, dan di perda tersebut tertera ingklud dengan pemberian sangsi tegas bagi perusahaan industi yang tidak mematuhi perda tersebuT @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Bupati Cirebon, Berikan Santunan 50 juta Bagi Anak Yatim Piatu

METRO CIREBON, SUMBER - Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi MM kembali memberikan santunan kepada ratusan anak yatim piatu dengan menggelontorkan dana pribadinya sebesar Rp 50 juta. Pemberian bantuan tersebut dilakukan oleh Bupati di Rumah Dinasnya (Rumdin-red) Jalan RA Kartini, Kota Cirebon, Selasa (30/6)

Bersamaan dengan itu, Pemkab Cirebon melalaui dana APBD juga menyalurkan bantuan senilai Rp 370 juta dalam bentuk sembako kepada 37 yayasan Panti Asuhan yang ada di Lingkungan Kabupaten Cirebon Jawa Barat

Langkah pemberian bantuan kepada anak-anak yatim tersebut, menurut Bupati tak lain sebagai bentuk rangsangan saja, dia berharap kegiatan semacam itu dapat juga dilakukan oleh kalangan pengusaha. Sehingga kedepan kendala atau beban ekonomi yang dialami anak-anak yatim piatu itu tertanggulangi dengan baik

”Bantuan ini setidaknya akan mengurangi beban mereka, dan uang bantuan itu juga dapat digunakan untuk tambahan biaya pendidikan mereka ke depan. Jumlah yang diberikan memang masih kecil, untuk itu perlu ada partisipasi susulan dari kalangan pengusaha lainnya,”tegas bupati @ NASIMIN
Selengkapnya...

Kurangnya Komunikasi Pihak Pengembang, Damkar Akan lakukan Sosialisasi

METRO CIREBON, SUMBER - Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi pencegahan dini bahaya kebakaran. Sosialisasi itu dilakukan kepada seluruh perusahaan industri sampai pengembang perumahan (home industri-red)

Dikatakannya Kabid Damkat DCK Kab. Cirebon Jawa Barat H. Suharto, ST, MM, kepada METRO CIREBON, “Kita akan mensosialisasikan Pemadam Kebakaran terutama pada kalangan industri, tak terkecuali pengembang perumahan,” di ruang kerjanya, Senin, (29/06/2009).

Langkah awal yang akan kami lakukan adalah, pihak Damkar melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti dari Disperindag, BPPT, Satpol PP, serta Disnakertrans. “Untuk Disnakertrans kita lihat sisi keselamatan kerja dari industri yang ada. Sedangkan Disperindag kita ingin tahu berapa banyak jumlah perusahaan yang ada, baik skala kecil, menengah dan besar,” jelasnya lagi.

Harto mengatakan lebih lanjut, dari koordinasi tersebut akan dihasilkan inventarisir data mengenai peta industri yang ada di Kabupaten Cirebon.

“Nah, dari situ langkah kita selanjutnya akan melayangkan surat ke seluruh perusahaan. Kita kumpulkan mereka. Intinya, mereka akan kita kumpulkan untuk diberi pembekalan mengenai pentingnya penanggulangan dan pencegahan dini bahaya kebakaran,” kata Harto.

Dari pengarahan itu, Harto berharap akan tumbuh kesadaran para pengusaha untuk meminta pelatihan bagi tenaga pekerja dalam penanggulangan fan pencegahan dini bahaya kebakaran di perusahaannya masing-masing

Dengan konsep ini, tentunya kami berharap adanya jalinan kerjasama sinergis dari instansi lain, termasuk dari Pers sendiri dalam menyadarkan pengusaha melalui pemberitaan sosialisasi,” Harto menambahkan.

Kemudian sebagai langkah lanjut kedepan, jika masih belum juga tumbuh kesadaran para pengusaha, maka pihaknya bekerjasama dengan Sat Pol PP akan menyisir langsung dengan mandatangi pabrik-pabrik, perumahan, dan lainnya. “

Kita akan sisir nanti. Aakan kita cek nanti apakah perusahaan itu sudah memenuhi standar alat pencegahan bahaya kebakaran atau belum,” tegasnya.

Harto juga menyinggung mengenai kelengkapan alat pemadam kebakaran di sejumlah pasar-pasar tradisional di Kabupaten Cirebon . Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Disperindag setempat.

“Mestinya, pasar-pasar tradisional dapat mencontoh pasar gaya di Winong. Sebab, kita lihat pasar gaya sudah memiliki peralatan pencegahan bahaya kebakaran yang memadai. Ini mestinya yang harus dicontoh oleh pasar-pasar tradisional di Kabupaten Cirebon ,” tukasnya.

Berdasarkan catatan Damkar Kabupaten Cirebon sepanjang tahun 2008, jumlah kejadian kebakaran tercatat sebanyak 76 kali. Sedangkan tahun ini sampai dengan Mei 2009, jumlah kejadian kebakaran baru tercatat 6 kali. Terakhir, kebakaran terjadi pada pabrik air mineral di Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Tukang Becak Adakan Demo di Kantor kontraktor Jalan Tol Kanci-Pejagan

METRO CIREBON, SUMBER - Pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan yang melintasi Desa Japura Kidul Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, menimbulkan protes dari warga setempat. Hal itu dipicu rencana kontraktor yang akan membangunkan jembatan layang sebagai penghubung (akses) desa, sedangkan warga menginginkan agar akses desa itu tetap berada di bawah jalur tol

Kemarin puluhan warga di desa tersebut yang sebagian besar bekerja sebagai tukang becak, langsung mendatangi kantor perwakilan PT Semesta Marga Raya (PT SMR) Kontraktor jalan Tol kanci-Pejagan, di jalan RA Kartini, Senin (29/6)

Uniknya sesuai dengan profesi yang mereka lakoni, para warga ini sengaja mendatangi kantor PT SMR menggunakan becak yang selama ini menjadi sarana mengais rejeki. Padahal jarak kantor PT SMR dengan desa mereka sekitar 20 KM, tetapi mereka dengan gagah mengayu becak mereka hingga ke tempat tujuan (PT SMR)

Begitu tiba di kantor PT SMR, warga sudah disambut barikade dari Dalmas Polresta Cirebon yang berada persisi di depan gerbang masuk kantor. Bahkan warga yang semuanya para tukang becak bersama mahasiswa yang juga selalu mendampingi, sempat terlibat aksi saling dorong dengan polisi, karena warga bersikeras ingin menyampaikan aspirasi mereka

Tapi sayang niat mereka tidak tersampaikan, selain karena memang ada barikade polisi, pimpinan dan staf PT SMR juga tidak berani menampakan batang hidungnya sejak pagi hari. Pihak manajemen PT SMR ini hanya bisa ngumpet di dalam kantor dan baru berani keluar kantor setelah memastikan jika pengunjukrasa sudah membubarkan diri

Dalim salah seorang warga pengunjukrasa mengungkapkan, warga desa sebenarnya tidak menentang pembangunan jalan tol tersebut, yang mereka minta hanya agar jalan akses desa itu tetap berada di bawah jalan tol, dan bukannya di atas jalan tol

“Kami ini kebanyakan kerjanya tukang becak yang setiap hari selalu melewati jalan itu. Jika nanti jalan tol dibangun dibawah jalan desa, maka kami terpaksa harus ekstra tenaga untuk mengayukan becak karena jalannya menanjak, itulah yang membuat kami melakukan protes seperti ini,” kata Dalim seraya menambahkan mereka akan terus melakukan demos ebelum tuntutan tersebut dikabulkan oleh PT SMR@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

FKPPI Jabar Netral Dalam Pilpres

METRO CIREBON, BANDUNG - Pengurus Daerah X Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI ) Jawa Barat, dalam rangka menghadapi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 8 Juli mendatang, menyatakan sikap NETRAL. Tidak berpihak kesalah satu pasangan Capres-Cawapres

Sikap Netral FKPPI Jabar merupakan tindak lanjut dari hasil rapat kerja Nasional FKPPI pada tanggal 14 Mei 2009 lalu tentang pernyataan sikap FKPPI. Jadi apabila ada pengurus daerah FKPPP maupun Generasi Muda FKPPI yang membawa-bawa nama organisasi mendukung salah satu capres-cawapres, hal itu tidak dibenarkan

Hal ini, ditegaskan Wakil Ketua Pengurus Daerah X FKPPI Jabar, Drs.H.Edy Hidjrahyadi dalam surat instruksi dari Pengurus Daerah X FKPPI Nomor INS-448/ PDX/ FKPPI-JB/A/VI/2009 tertanggal 22 Juni 2009 tentang peran serta keluarga FKPPI Jabar pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009

Dalam surat instruksi tersebut ditegaskan bahwa, memperhatikan hasil Rakernas FKPPI tgl 14 Mei 2009 tentang pernyataan sikap FKPPI maka kepada seluruh Pengurus Cabang dan Kelaurga Besar FKPPI di Jawa Barat, pada pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tidak diperbolehkan menggunakan identitas organisasi (Bendera, Lambang, Seragam dan Atribut FKPPI lainnya)

Tidak diperbolehkan menggunakan fasuilitas dan sarana Organisasi ( Sekretariat dan fasilitas lainnya). Hak suara diserahkan kepada masing-masing anggota/ kader dengan tidak membawa nama organisasi

Bagi pengurus daerah dan generasi muda FKPPI se Jabar agar dapat menjalankan instruksi ini dengan penuh tanggungjawab. Sedangkan bagi yang melanggar akan dikenakakan sanksi admistrasi sampai sanksi pemecatan

AMN dukung JK-Win

Sementara itu, Aliansi Muda Nusantara (AMN), melakukan deklarasi memilih Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) pada Pilpres 2009 di Kafe Braga, Jln. Braga Bandung. AMN merupakan aliansi organisasi kepemudaan, tapi orang yang tergabung hanya individu, tidak membawa organisasi masing-masing

"Kami siap mengampanyekan dan memenangkan JK-Win pada Pilpres 2009. Kami menilai JK-Win memiliki kapasitas untuk membangun bangsa ini, pasangan yang memiliki semangat kebangsaan dan keduanya memiliki karakter pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indoensia," ungkap Koordinator AMN Jabar, Dudun Holidin

Dikatakan, AMN tidak akan menargetkan persentase perolehan suara, tapi AMN bertekad dan berjuang semaksimal dan seoptimal mungkin untuk memenangkan JK-Win@ HUSEN
Selengkapnya...

Tim Bhinneka SOKSI Jabar Siap Menangkan JK-Win

METRO CIREBON, BANDUNG - Sepekan menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Tim sukses dan relawan semakin gencar melakukan kampanye demi memenangkan Capres/ Cawapres. Termasuk juga Tim Bhinneka JK-Winranto yang dimotori oleh Keluarga Besar Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Kekaryaan Swadiri Indonesia (Depimnas SOKSI)

Sesuai dengan instruksi dari Dapimnas SOKSI, maka kami, dari segenap keluarga besar Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI Jabar, dengan suara bulat menyatakan dukungan penuh kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) dan siap berjuang untuk memenangkan JK-Win di Jabar

Tekad SOKSI Jabar hanya satu, pasangan JK-Win harus menang di Jabar, karena menang di Jabar berarti menang di tingkat Nasional. Untuk itu, kepada seluruh keluarga besar SOKSI Jabar, diharuskan berjuang semaksimal mungkin untuk mampu meraih suara terbanyak. Hal ini, ditegaskan Ketua Depidar SOKSI Jabar H. Ali Hasan, SIp kepada Wartawan saat di temui disekretariat DPD Golkar Jabar, pada Kamis, (25/6)

"Dalam waktu yang sesingkatnya dengan bergerak lebih cepat lebih baik maka Tim Bhinneka JK-Win yang anggotanya seluruh anggota organisasi di bawah SOKSI se Jabar. kini sudah terbentuk di seluruh Kabupaten dan Kota se-Jabar, bahkan kini sudah terbentuk di seluruh tingkat Kecamatan dan Kelurahan/ Desa se Jabar, ujar Ali Hasan

Seluruh elemen organisasi masyarakat, baik yang berasal dari elemen Baladika Karya, Fokusmaker, dan Wirakarya Indonesia dan Wanita Swadiri Indonesia. Bahu membahu berjuang demi mensukseskan pasangan JK-Wiranto untuk Indonesia yang mandiri

Tim Bhinneka harus bekerja semaksimal dan seoptimal mungkin untuk menyukseskan dan memenangkan pasangan JK-Wiranto. Tim Bhinneka dan keluarga besar SOKSI harus mampu meraih suara massa mengambang. Seperti , pelajar yang baru mendapatkan hak pilih, kalangan buruh dan pekerja, budaya, dan kaum perempuan, termasuk juga Kalangan pendidikan dan dunia agama pun

Kita targetkan kerja kita mencapai masyarakat yang seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya, demi kemenangan pasangan yang diusung Partai Golkar dan Hanura ini. Katanya

Ditambahkan Ali Hasan, Alhamdulillah, dukungan duet JK-Wiranto, kini terus bertambah, hal ini, menunjukan masyarakat memang mengingkan perubahan demi menuju Indonesia mandiri, kandasnya @ HUSEN
Selengkapnya...

JK, Didukung Non Partai, Hingga menjabat Lebih Tinggi

METRO CIREBON, KUNINGAN - Banyak orang berharap agar Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla (JK) mendapatkan posisi angka yang lebih tinggi dari yang diembannya saat ini, hal tersebut merupakan hal biasa. Tapi akan berbeban jika yang melontarkan harapan itu justru muncul dari seorang kepala daerah yang notabene sebagai kader partai lain

Kondisi tersebut muncul ketika Wapres JK melakukan kunjungan kerja dalam rangka untuk melakukan panen perdana padi yang menggunakan pupuk organic di Desa Kutaraja Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada Minggu (28/6)

Pantauan yang dilakukan METRO CIREBON, di lapangan, berawal dari sambutan Bupati Kuningan, Aang Hamid Suganda di depan Wapres dan ratusan petani di lapangan Desa Kutaraja. Untuk diketahui Aang merupakan kader tulen PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputri, yang tahun ini mencalonkan diri sebagai kandidat orang nomor satu di negeri ini

Dalam sambutannya, Aang menceritakan jika dirinya memang sudah lama mengenal sosok JK, yakni ketika masih bersama-sama menjadi pengusaha di Makasar, Sulawesi Selatan, tempat kelahiran JK

“Saya sudah lama mengenal paka JK, waktu sama-sama menjadi pengusaha di Makasar. Ketika beliau menjadi Wapres saya sudah jadi bupati, posisinya jauh sih. Tapi mudah-mudahan nanti berada pada posisi yang lebih tinggi lagi,” kata Aang yang disambut tepuk tangan hadirin, termasuk anggota tm rombongan JK di Jakarta

Sementara itu, usai melakukan panen perdana, Wapres Jusuf Kalla melakukan kampanye dialogis di GOR Ewangga Kabupaten Kuningan. Didepan para pendukungnya, JK kembali melontarkan slogan lebih cepat lebih baik. Bahkan jika menegaskan jika ada orang yang bilang lambat tapi selamat, menurut itu merupakan ungkapan dulu. ”kalau di jepang itu, kereta apinya cepat-sepat namun tidak kecelakaan,”katanya

Pada bagian lain, Capres JK mengungkapkan tentang pentingnya memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat, mulai dari pejabat pusat, gubernur, bupati dan walikota, ”Kalau bikin KTP bisa selesai dalam satu hari kenapa harus sebulan.” tandasnya

Menjelang siang rombongan JK bertolak ke Ciebon dan kembali melakukan kampanye dialogis di Hotel Apita, serta mengunjungi Pondok pesantren Nurusiddiq. Setelah itu JK besrta rombongan bertolak ke bandung menggunakan pesawat di bandara Penggung Kota Cirebon @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Wilayah Patok Beusi, Dijadikan Favorit Esek-esek

METRO CIREBON, SUBANG - Bukan rahasia umum lagi terjadi di daerah Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang Jawa Barat, kini wilayah tersebut menjadi tempat kemaksiatan, baik itu berupa tempat hiburan (café-red) serta tempat hiburan malam lainya berupa warung remang-remang serta tempat hiburan plus yang berkedok rumah makan tapi tak ada hidangannya atau RMTN (rumah makan tanpa nasi)

Tempat tempat yang diduga selalu memasarkan serta memamerkan Bupati alias buka paha tinggi-tinggi) atau sekwilda (sekitar wilayah dada-red) tempat hiburan plus tersebut berada diwilayah cikijing desa tanjungrasa kecamatan patok beusi subang

Sangat nampak diwilayah tersebut berdiri puluhan rumah tempat maksiat yang dikenal istilah gamon (gampang mondok) yang dihuni hampir ratusan PSK yang setiap hari menanti sihidung belang yang datang ketempat tersebut

Selain tempat tersebut juga ada satu tempat yang disebut tempat nongkrong alias negong wanita muda yang sering berdandan menor kaya artis yang menghuni puluhan bangunan yang berada disepanjang kanan dan kiri di sepanjang jalur pantura mulai dari dusun prapatan, dusun cibanggala desa tanjung rasa, desa ciberes dan desa gempolsari serta jalan pesawahan PT sanghyang seri

Daerah tersebut tiap hari mulai menjelang malam selalu ramai didatangi dan dikunjungi para hidung belang bukan dari daerah setempat saja melainkan daerah lain juga para lelaki hidung belang dan buaya darat juga datang dari kabupaten purwakarta, karawang serta daerah lainya

Berdasarkan inpormasi yang didapat di lapangan dan penelusuran METRO CIREBON bahwa lokasi tersebut yang dihuni oleh para pekerja sex komersial mereka berusia muda ataupun setengah baya serta didatangkan bukan saja dari subang dan karawang juga dihuni oleh imigran PSK yang berasal dari indramayu dan kuningan

Kemudian satu lagi tempat nongkrong perempuan muda kategori gadis ataupun Joken (janda-red) yang setiap sore hari menghiasi tempat nongkrong diwarung yang berkedok rumah makan namun rumah makan tersebut tidak menjual makanan atau minuman hal yang biasa dikonsumsi masyarakat, disana tersedia minuman keras dan sering dikunjungi anak muda atau lajim disebut ABG bahkan tak ketinggalan pula yang usia lanjut

Seperti yang diakui bapak seorang anak masduki (38) yang mengaku datang dari Bekasi mereka dan ronbonganya sering datang kesejumlah rumah minum yang ada dikecamatan patok besi ia mengungkapkan dalam setahun ini saya sering mengunjungi rumah makan minum yang ada dikabupaten subang dan selalu berpindah pindah tempat untuk mencari pelayan yang muda dan berwajah cantik bahkan yang bisa ditarik serta dibawa kepenginapan, tandas masduki @ Tem Liputan METRO CIREBON
Selengkapnya...

Hektaran Lahan Menjadi “Tanah Milik” PT Prhutani Lakukan Inventarisasi Tapal Batas

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Pihak Perum Perhutani SPH Cianjur dan KPH Purwakarta untuk segera mengecek tapal batas tanah milik perhutan, Pasalnya diduga sudah sekian lama pihak perhutani belum mengecek tapal batas, akibatnya banyak tanah milik perhutani kini diklaim menjadi tanah milik warga yang sudah di SPPT-kan sehingga luas areal tanah milik perhutani berkurang

Dengan adanya persoalan tersebut pihak perhutani mengalami kerugian yang sangat besar, selain luas areal tanah berkurang juga pemasukan cukai dari penggarap yang telah ditentukan tidak ada pemasukan kepada perhutani karena selama ini masyarakat penggarap membayar pajaknya ke pihak desa dengan diterbitkanya Surat pemberitahuan pajak tanah yang dikeluarkan oleh kantor perpajakan setempat

Ini terjadi sudah puluhan tahun yang lalu mengapa hal ini bisa terjadi, karena dalam melakukan pengukuran yang dilakukan oleh warga hanya disaksikan oleh pihak juru ukur (pihak BPN ), pemerintahan desa tanpa melibatkan pihak perhutani padahal tanah yang akan diukur tersebut berbatasan dengan tanah milik perhutani

Persoalan tersebut seperti yang terjadi di Blok 12 cikidang RPH cicadas asper cipeundeuy KPH purwakarta hektaran sawah milik perhutani telah di SPPTkan oleh warga kampung babakan sawah desa banggala mulya kec kalijati-subang Jabar atas nama taji dengan no SPPT 32.15.090.026.012 .XXX ,Tatang no SPPT 32.15.090.026.012 .-0194-0 dan tikoh B akib no SPPT 32.15.090.026.012 -0279.-0

Dengan adanya persoalan tersebut pihak RPH cicadas Dayat sugito sabtu malam pada tanggal (13/06) mengadakan pemanggilan dan musyawarah warga penggarap tersebut yang bertempat dirumah kadus Atang dalam Musyawarah tersebut telah ada kesepakatan warga akan mengembalikan tanah perhutani jika dalam pengukuran yang akan dilakukan pihak perhutani

Tanah perhutani yang terbawa menjadi milik warga namun demikian warga meminta kepada perhutani (asper cipeundeuy) karena selama ini warga membayar pajak namun jika harus membayar cukai garapan yang sudah sekian lama tidak membayar kepihak perhutani ,warga merasa keberatan

KRPH cicadas Dayat Sugito dengan adanya persoalan tersebut terkait pihaknya akan melakukan ukur ulang sebelum dilakukan pengukuran oleh pihak SPH cianjur kemudian terkait pembayaran cukai garapan yang selama ini tidak bayar oleh warga kepihak perhutani dayat sugito menjelaskan hal ini bisa kita musyawarahkan kembali namun yang terpenting yang harus didulukan yaitu pengukuran ulang “tegasnya

Asper cipeundeuy Ending Machpudin ketika ditemui dikantornya mengatakan dengan adanya permasalahan antara pihak penggarap dan perhutani berupa tanah yang kini sudah di SPPTkan padahal tanah tersebut sebagian milik perhutani pihaknya meminta kepada warga untuk mengembalikan kepihak perhutani karena apapun alasanya perhutani persoalan tapal batas ada alat bukti yang kuat berupa peta kalaupun warga akan mengembalikanya itu yang kami harapkan sehingga permasalahan tidak akan meruncing

Menurut informmasi luas areal wilayah resort pangkuan hutan (RPH) cidasas tersebut seluas 150 hektare namun dari hasil survey yang dilakukan pihak mandor hanya tinggal 125 hektare sehingga 25 hektare hilanh hal ini diduga karena adanya penyempitan atau meluasnya kali yang ada di resort tersebut serta adanya dugaan telah tanah perhutani menjadi milik penggarap

Dengan terungkapnya persoalan yang terjadi antara pihak perhutani dan warga oleh media terkait persoalan tapal batas yang diduga sudah di SPPT kan oleh warga tentunya ini pelajaran buat perhutani untuk untuk lebih mempriotaskan kembali tentang tapal batas sehingga dengan adanya persoalan seperti demikian jangan sampai pihak perhutani kembali “kecolongan “

Untuk kedua kalinya karena permasalahan ini bukan saja ada di wilayah KPH purwakarta Untuk itu segera dilakukanya pengukuran kembali dan inventarisasi asset perhutani karena selain tapal batas yang lebih mengkhawatirkan juga tentang tanah di pesisir pantai yang hilang oleh abrasi dan terjadilah tanah timbul diduga ada yang diklaim menjadi tanah milik sehingga sering menjadi polemic antara warga dan perhutani ini yang harus di antisipasi oleh perhutani @ HIDAYAT
Selengkapnya...

Diduga, Pemkab Tutup Mata, Jalur Pantura Rusak dan Berlubang

METRO CIREBON, SUBANG – Dikhawatirkan baik bagi para pengendara roda empat maupun roda dua yang melintas jalur pantura, pasalnya jalur pantura kini mengalami rusak parah dengan kondisi berlubang yang dikawatirkan banyak kecelakaan

Bagi para pengendara jalun pantura nampaknya harus berhati hati dan waspada diakibatkan banyaknya jalan yang rusak dan berlubang diwilayah ini akibat terguyur hujan beberapa bulan yang lalu

Kerusakan semakin diperparah lagi karena tidak adanya perawatan dari Dinas terkait seperti PU Bina Marga dan Pengairan, sehingga untuk melakukan perbaikan insprastruktur jalan yang menghubungkan Jalan pantura semakin rusak

Sehingga terkesan dibiarkan begiti saja, akibat jalan tersebut bertambah rusak parah, dan jika tidak cepat diperbaiki, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan bagi para pengguna jalan

Dengan Kondisi jalan yang rusak dan berlubang ini dikeluhkan oleh para pengguna jalan sehingga warga sudah merasa dirugikan akibat rusaknya jalan terssebut

“jalan kok kaya kubangan kerbau” apalagi jika turun hujan jalan tersebut rusak lebih para, dan kalau di musim kemarau maka jalan tersebut mengganggu pengendara yang banyaknya debu berterbangan

Namun, sampai saat ini pemerintah daerah tutup mata, padahal kita kan bayar pajak, tetapi patut dipertannyakan, untuk perbaikan jalan salpaui saat ini belum ada realisasinya, kemana tuh uang hasil pembayaran pajak bagi masyarakat,”celetuk Ade warga pabuaran yang melintas dijalan pabuaran sarengseng

Hal senada juga dikatakan Heri warga kalijati ia mengungkapkan kondisi jalan kalijati sukamandi sudah rusak dan banyak berlubang bisa dianggap paling parah dari selatan keutara

Seraya menambahkan, jalan mulai dari warung asem, pasir bungur sekitar perkebunan tebu hingga ranca bango jumlahnya cukup banyak mereka pengendara khususnya sepeda motor harus mengurangi kecepatan jika tidak mengalami kecelakaan, selain rusak dan berlubang juga sebagian jalan yang rusak mengakibatkan pengendara banyak yang mengalami kecelakaan

Tak hanya itu tambah heri jalan rusak juga terdapat di jalan cipeundeuy –pabuaran sarengseng yang sering mengakibatkan pengendara sepeda motor jatuh terutama saat turun hujan karena lubang tertutup air dan diperparah lagi jalan menjadi licin sebab jalan yang berlubang oleh warga yang peduli jalan yang berlubang tersebut diurug

Namun, untuk menimbun jalan yang berlubang itu mengenakan material tanah sehingga jika hujan jalan menjadi licin, becek sehingga pengendara mobil dan sepeda motor terlihat seperti habis ikut (Off Road) kendaraan mereka kotor penuh dengan Lumpur, tandas hery

Sementara itu Kepala desa Pabuaran Hilda Oktavia saat ditemui METRO CIREBON beberapa waktu lalu mengatakan dengan adanya insprustruktur jalan yang ada diwilayahnya pihaknya sudah melaporkan keintansi terkait baik itu kepihak kecamatan maupun pihak pemda dan dinas PU Bina Marga

Kami, meminta terhadap dinas terkait untuk merealisasikan keinginan warga agar segera adanya perbaikan karena selama ini dengan kondisi jalan yang rusah warga selalu menanyakan soal itu kepihak desa padahal ini bukan kewenangan pihak desa namun kewenangan pihak pemda @ HIDAYAT
Selengkapnya...

Ribuan Pendukung Capres SBY, Padati Kota Cirebon

METRO CIREBON, KOTA - Ribuan pendukung menghadiri kampanye dialogis Capres Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Gelanggang Olahraga (GOR) Bima Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/06/2009)

Dalam kesempatan itu SBY kembali menegaskan keinginannya untuk tidak menjual aset negara dalam upaya membiayai pembangunan,”Juga tidak menginginkan adanya privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang aneh-aneh,” kata SBY yang disambut riuh pendukung yang pagi itu memadati GOR Bima

Diungkapkan, kerja keras untuk membangun bangsa atau suatu Negara memang sebuah komitmen yang sangat utama, namun demikian dalam upaya itu, lantas tidak harus berkorban dengan menjual aset-aset bangsa. SBY pun mengaku jika dalam kepemimpinan hampir 5 tahun ini sudah banyak perkembangan ke arah yang lebih maju, tandasnya

Kesempatan tersebut, mantan Menkopolkam era kepemimpinan Megawati ini sempat juga memuji keberadaan pelaku usaha menengah yang dianggapnya pahlawan ekonomi yang mampu bertahan dalam kondisi krisis

Dimana pada saat itu tak sedikit pengusaha besar yang mengalami kemunduran, namun saat ini kondisinya sudah kelihatan membaik,”ditengah kondisi krisis global ekonomi yang belakangan ini terjadi di seluruh negara. Bangsa Indonesia sudah mampu mengatasi krisis tersebut dibandingkan dengan negara-negara lain.

Melihat kondisi itulah maka program ekonomi yang pro rakyat akan menjadi komitmen kami dalam memimpin bangsa,” tegas SBY seraya menambahkan, terus berkurangnya hutang luar negeri merupakan fakta yang membuktikan jika bangsa ini memang sudah bangkit

Serta kemajuan dengan mampu membangkitnya ekonomi bangsa yang sudah dirasakan saat ini, karena adanya kerja keras seluruh komponen bangsa, dan bukan serta merta karena kerja keras dirinya sendiri,“Tidak baik jika keberhasilan ini dikatakan karena jasa saya, yang lain juga berbuat, seluruh komponen bangsa. termasuk kepala daerah setingkat Gubernur, Bupati dan wali kota,” ujar SBY@ MOCH.MANSUR
Selengkapnya...

Sehari Sebelum Kampanya, Ketum PD, Datangi Keraton Kasepuhan Cirebon

METRO CIREBON, KOTA - Sehari sebelum kampanye calon presiden (capres) Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kampanye di Cirebon, Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Hadi Utomo sowan ke Keraton Kasepuhan, Cirebon Jumat (26/6) sekitar pukul 14.30 wib

Dalam pertemuan dengan Sultan Keraton Kasepuhan, Maulana Pakuningrat itu, Hadi Utomo sempat meminta doa restu agar pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 8 Juli 2009 mendatang dapat berjalan dalam satu putaran saja

Permintan doa restu satu putaran itu disampaikan Putra Mahkota Keraton Kasepuhan, PRA Arief Natadiningrat kepada wartawan usai bertemu Ketum PD. “Pada pertemuan itu beliau sempat minta restu agar Pilpres berlangsung satu putaran,”kata Arief

Ketika METRO CIREBON konfirmasi Sultan Arief Natadiningrat, SH, apakah Ketum PD sempat juga meminta dukungan kepada pasangan SBY-Boediono, Arief mengungkapkan, jika pertemuan tidak ada kata-kata permintaan dukungan,”tidak ada pembicaraan soal dukung mendukung,”tegasnya Arief Singkat

Sementara itu Hadi Utomo ketika dikonfirmasi sebelum meinggalkan Keraton Kasepuhan mengungkapkan, kedatangannya ke Keraton Kasepuhan sebagai bentuk kulonuwon. ”Besok kan ada kampanye pasangan capres SBY-Boediono, dan pak SBY sendiri akan datang ke Cirebon. Untuk itu apa salahnya kami kulonuwon dulu,”katanya seraya menambahkan, kedatangan tersebut kami sendiri juga sebagai bentuk penghormatan terhadap keraton Kasepuhan

Ketika disinggung soal permintaannya kepada sultan agar pilpres satu putaran, Hadi Utomo dengan santai mengelak dengan alasan jika yang dibicarakan itu hanya sekedar jok-jok saja. ”Ah itu hanya jok-jok saja,”papar Utomo @ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Kabupaten Cirebon, Kembali Diguncang Aksi Demo, Tuntut Pidanakan Pengusaha Galian C Illegal

METRO CIREBON, SUMBER – Kabupaten Cirebon kembali diguncang aksi demo, dalam sebulan Pemkab Cirebon mendapat kecaman dari berbagai Masyarakat, baik dari Mahasiswa, Petani, Nelayan, dan LSM, Pasalnya Pemkab dalam melaksanakan kinerjanya tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat

Kini, Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demo menyangkut galian C yang dianggap oleh masyarakat Illegal (tanpa izin-red), para aksi tersebut yang tergabung dalam Forum Diskusi Mahasiswa (Fordisma) melakukan aksi demontarsi di depan kantor Pemerintah Daerah kabupaten Cirebon Jawa Barat, Kamis (24/06/2009)

Sebelum para mahasiswa melakukan aksi demo, sekitar pukul 08.00 wib, berkumpul di kampus Untag 45 Cirebon di jalan perjuangan Kota Cirebon, dan melakaukan perjalanan menuju ke kantor Pemda sumber mengenakan mobil angkot Gunung Sari – Sumber (GS), setibanya di lokasi kantor Pemkab sambil membakar ban bekas, para aksi tersebut di hadang ketat oleh anggota Sat Pol PP dan kemudian datang 2 kompi anggota Dalmas dari Polres Cirebon untuk melakukan pengamanan jalannya aksi tersebut

Namun, Para aksi ketika melakukan orasi, nampak salah satu oknum anggota Pol PP Kusnendi, ngotot, bahwa galian yang ada di Pesawahan adalah legal (resmi), itu milik H. Madi, tandas Kusnendi ngotot di depan kerumunan aksi Demo, tetapi para aksi tersebut meminta untuk dilakukannya sidak ke tempat Galian, untuk melihat kebenarannya

Para Mahasiswa pun menjadi kesal atas sikap yang dilakukan oleh oknum Pol PP tersaebut, membuat situasi makin memanas, dan aksi mahasiswa menginginkan Bupati Cirebon untuk menemuinya, tetapi para pejabat yang ada di lingkungan pemkab Cirebon acuh tidak ada satu pun yang menerimanya

Memanasnya para mahasiswa, sehingga melakuakn loncat pagar dan menjadi kucing-kucingan saling kejar mengejar antara anggota Pol PP dan angota dalmas Polres Cirebon terhadap aksi demo yang meloncat pagar untuk menemui Bupati

Tuntutan para Mahasiswa, dengan adanya proyek jalan Tol Kanci Pejagan dan PLTU Kanci, bisnis tanah urug di kabupaten Cirebon tumbuh seperti cendawan di musim hujan, Ini terjadi akibat kebutuhan material tanah urug kedua proyek tersebut sangat besar wilayah timur kabupaten cirebon yang secara geografis memiliki banyak perbukitan,merupakan potensi yang sangat menguntungkan secara ekonomis maupun bisnis kesediaan tanah urug untuk kedua proyek itu

Fenomena ini menjadikan pertambangan galian C (Tanah Urug) sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan,menyebabkan banyaknya usaha pertambangan galian C yang illegal ternyata lebih banyak dari yang legal.Ada beberapa titik lokasi galian C liar yaitu GalianC Ajimut,Cipeujeuh kulon, Pasawahan

Setelah galian C Ajimut yang controversial ternyata galian C Pasawahan tidak memiliki izin resmi dari pemerintah Daerah Kab.Cirebon,proyek tersebut menyebabkan dampak yang sangat besar bagi lingkungan hidup,semestinya usaha ini memiliki AMDAL dan perijinan dalam pasal 18 UU No 23 Tahun 1997 Tentang upaya pengelolaan lingkungan hidup

Perda No 80 tahun 2001 Tentang pengelolaan Pertambangan pasal 1 yang berbunyi “Setiap Pertambangan di daerah wajib mempunyai IUP dari Bupati”Ini artinya bahwa pertambangan galian C (tanah urug) wajib memiliki ijin resmi dari Pemerintah Daerah,Keputusan Bupati Cirebon No 503/Kep.64-BPPT/2009 Tentang jenis-jenis perijinan yang di kelola oleh Badan Pelayanan Ijin Terpadu Kab.Cirebon

Ketika METRO CIREBON Konfirmasi Jubir Fordisma Warjono, mengatakan bahwa di kab. Cirebon menyangkut galian C itu ada 17 lokasi, yang illegal, namun kami sangat menyayangkan sikap yang dilakukan Pemkab itu hanya memberikan Surat teguran terhadap pengusaha Galian C

Seperti di lokasi galian C Pasawahan yang terletak di desa Pasawahan Kec.Susukan Lebak berada persis di belakang gedung SMPN1 Susukan Lebak merupakan lahan produktif untuk tanaman tebu, aktifitas yang di lakukan pengalian pasir, batu kerikil dan tanah urug, tandasnya

Warjono seraya menambahkan, untuk lokasi yang sangat berdekatan dengan gedung sekolah di khawatirkan menggangu proses belajar mengajar karena bising suara kendaraan pengangkut tebu dan galian. Gaalian C Pasawahan bisa di kategorikan telah terjadi kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh penambangan liar galian C Pasawahan bisa di kategorikan terjadi kerusakan lingkungan

Barameter terjadi kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh galian C Pasawahan dari aspek/sifat fisik topograpi kedalaman galian,jarak galian dan kemiringan dasar galian,berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 43/Men LH/10/1996 ditentrukan bahwa tinggi tebing teras maksimum 3 m, lebar dasar teras maksimum 6m, kemiringan maksimum 50 derajat

“Kmi, para mahasiswa menuntut terhadap Bupati kabupaten Cirebon, untuk menutup total galian C Pasawahan, Pidanakan Pengusaha Galian C Ilegal Pesawahan berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sidak Langsung Galian C Pasawahan serta Tertibkan semua galian liar di Kabupaten Cirebon @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Diduga Terima "Gratifikasi" Dari Puluhan TKS, Kejaksaan Negeri Sumber Tahan Staf Ahli Bupati Cirebon

METRO CIREBON, SUMBER - Kejaksaan Negeri (kejari) Sumber akhirnya menahan Djojo Sudirja, staf ahli bupati Cirebon karena diduga melakukan tindak pidana korupsi sebesar Rp 500 juta, yakni uang gratifikasi dari 98 tenaga honorer yang dilakukannya saat dia menjabat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub)

Djojo resmi ditahan oleh pihak kejaksaan terhitung tanggal 23 Juni 2009 dan langsung dibawa menuju Rumah Tahanan (Rutan) Cirebon di Jalan Benteng, Kota Cirebon, sekitar pukul 16.00 wib

”Yang bersangkutan (Djojo, red) dijerat dengan melanggar UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman 2-15 tahun dan denda Rp50 juta hingga Rp1 miliar,” kata Kajari Sumber, Happy Hadiastuti ketika dikonfirmasi terkait dengan penahanan Djojo

Pantauan METRO CIREBON di lapangan, saat dilakukan penahanan, Djojo tidak melakukan perlawanan, ini membuktikan jika yang bersangkutan menuruti prosedur hukum yang ada. Apalagi pihak kejaksaan menilai, penahanan terhadap Djojo dilakukan karena sudah memenuhi unsur-unsur untuk dilakukan penahanan

”Selain karena sudah memenuhi unsur, beberapa hari yang lalu Kajati Jabar juga sudah meminta kepada jajaran kejaksaan di daerah agar secepatnya melakukan penahanan terhadap para tersangka kasus korupsi,” tegas Happy

Happy juga mengungkapkan, dalam waktu dekat kasus dugaan korupsi tersebut akan segera dilimpahkan ke pengadilan untuk dilakukan proses persidangannya. ”Kami segera limpahkan kasus ini ke pengadilan, mungkin beberapa hari lagi,” kata Happy seraya menambahkan pihaknya mengantongi bukti-bukti yang memperkuat atas dugaan tersebut, diantaranya adanya pengakuan dari tenaga honorer dan kuitansi penyerahan dana yang diduga sebagai gratifikasi

Untuk diketahui

Djojo, diduga telah menerima uang gratifikasi dari sekitar 98 tenaga honorer dilingkunan Dinas Perhubungan yang saat itu didirnya menjabat sebagai kepala Dishub Kabupaten Cirebon tahun 2008. Rata-rata uang gratifikasi yang disetorkan pegawai honorer terhadap Djojo sebesar Rp5 hingga Rp7 juta rupiah. Jika diakumulasikan, Djojo diduga telah menerima uang gratifikasi sebesar Rp500 juta

Uang disetorkan itu dinilai sebagai dana pelicin untuk perekrutan tenaga honorer pemungut retribusi. Dalam perekrutan tersebut, 98 tenaga honorer itu diwajibkan menyetorkan dana pelicin antara Rp5 hingga Rp7 juta. Hingga akhirnya, kejaksaan mengendus dugaan gratifikasi setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, dan langsung melakukan penyelidikan@ moch mansur
Selengkapnya...

Kejaksaan Negeri Sumber, Tahan Kasus Korupsi

METRO CIREBON, SUMBER – Kejaksaan Negeri Sumber Kabupaten Cirebon Jawa Barat tahan tersangka kasus korupsi yang dilakukan oleh Mantan Staf Ahli Bupati dan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Drs. H. Djodjo Soedirja, MM, sekitar pukul 16.00 WIB, pada Rabu (23/06/2009)

Ketika METRO CIREBON konfirmasikan Kepala Kejaksaan Negeri Sumber Happy Hadiastuty, SH, CN melalui Piet Sahanaya, SH Kasi Pidana Khusus (Pidsus) mengatakan, penahanan terhadap Tersangka kasus korupsi tersebut berdasarkan KUHP dan terhitung dari tanggal 23 hingga 12 juli 2009, dengan masa tahanan dari pihak kejaksaan selama 20 hari dalam masa tahanan

Disamping itu, pihak kejaksaan, semula dalam tahap penyidikan pertama tidak menahan terkait dengan kebijakan dari pimpinan, ketika kasus tersebut dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang tinggal menghitung hari akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri, maka pihak Kejaksaan dengan terpaksa menahan tersangka korupsi

Tersangka sendiri yang dituduhkan pihak Kejaksaan telah melanggar UU Nomor 31 tahun 1999 pasal 11 junto UU Nomor 20 tahun 2001 dan Pasal 12 UU Nomor 31 tahun 1999 dengan ancaman pidana paling lama 20 tahun dan paling ringan terancam pidana paling lama 5 tahun, denda sebesar Rp. 200 juta paling banyak sebesaar Rp. 1 Milyar

Tindakan tersangka telah menerima uang suap dari para Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS) sebesar Rp. 113 juta, pada tahun 2007-2008, sewaktu tersangka menjabat sebagai kepala dinas, tersangka sendiri menerima uang tersebut baik melalui perantara maupun pribadinya, tandasnya Piet

Ditempat terpisah, DR (HC) Bambang Arief Wijaksana Direktur Exekutif Control Independent Strategis (CIS) Cabang Cirebon, angkat bicara, menyangkut penahanan tersangka kasus korupsi, kami merasa bangga bila mana penegakan hokum harus diterapkan sesuai dengan KUHP, yang mana di Cirebon sendiri, masih lemah dalam menangani kasus tersebut yang ditangani pihak lembaga hokum

Oleh karenanya, Pihak Kejaksaan harus benar-benar (serius-red) untuk menuntaskan dalam penegakan hokum, apalagi dengan steatment dari Kejaksaan Agung yang ditujukan terhadap Kejati maupun Kejaksaan, menyangkut kinerja dalam kurun waktu 1 tahun harus mampu menangani kasus korupsi didaerah masing-masing

Dengan gerahnya para pejabat khususnya di kab. Cirebon dengan awal mula mantan staf Ahli yang dijadikan tersangka lalu ditahan, irtu sudah melakukan kinerja yang istimewa, tetapi kami memohon bukannya mantan Staf ahli saja yang ditangani, melainkan 3 SKPD seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan perkebunan dan dinas PU Cipta karya, yang sekarang sedang dalam proses pihak kejaksaan Negeri Sumber juga harus di tangani secara serius, tandas DR (HC) Bambang@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Ratusan Warga Demo Jalan Tol, Petani Geruduk Kantor Pemda Cirebon

METRO CIREBON, SUMBER - Ratusan warga Desa Astanajapura Kidul Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon Jawa Barat melakukan aksi demo di Kantor Pemda Kab.Cirebon, Senin (22/06/2009)

Sebelum para aksi demo berangkat ke kantor Kabupaten, maka mpara aksi sempat memblokir akses masuk pekerjaan jalan tol Pejagan-Kanci, bahkan warga sempat menyegel sebuah kendaraan alat berat dilokasi. Akibatnya aktifitas pekerjaan pembangunan jalan tol sempat terhambat

Menurut penuturan warga kepada METRO CIREBON aktifitas pembanguan jalan tol itu jelas sudah membuat warga resah, Pasalnya banyaknya kendaraan truk pengangkut tanah urug yang mengakibatkan jalan menjadi rusak dan membuat jalanan menjadi berdebu yang mengganngu masyarakat baik bagi pengenadara maupun warga setempat apalagi ketika musim hujan, sehingga jalan menjadi licin
erah Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Para petani tersebut menuntut terhadap SBY JK dan para Cawapres 2009, tentang kebijakan Neoliberal Gagal Mambangun Pertanian dan Mensejahterahkan Petani
Dengan situasi perekonomian yang morat marit saat ini, sehingga sector pertanian rakyat sangat rusak dengan kepemilikan lahan bagi para petani yang sangat menyusut sehingga kehidupan para petani di ujung kemiskinan, untuk pendapatan para petani sebesar Rp4.375/hari, mencuatnya perdebatan mengenai neoliberallisme tidak dapat dipisahkan dari apa yang dirasakan langsung oleh para petani

Coba kita lihat rumus neoliberal adalah liberalisasi, privatisasidan deregulasi, maka intervensi asing sangat kuat melalui perdagangan dunia (WHO), tandas kordinator aksi demo, seraya menambahkan, kami meminta terhadap pemerintah daerah untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat untuk mengentaskan kemiskinan bagi para petani, agar para petani sendiri untuk meniti kehidupannya sejahtera

Disamping itu juga Bapak Bupati Kab. Cirebon jangan sungkan-sungkan untuk menyuarakan hati nurani bagi para petani, dengan kondisi saat ini yang dianggap morat-marit, oleh karenanya melalui Pemerintah kab. Cirebon untuk menyampaikan kepada bapak presiden, maupun kepada Capres cawapres agar memperhatikan kehidupan para petani terutama di kab. Cirebon dan umumnya di seluruh Indonesia, tandasnya@ NASIMIN
Selengkapnya...

Wartawan Demo Kantor Pol PP Kab. Cirebon, Hampir Adu Jotos

METRO CIREBON, SUMBER – Puluhan Wartawan baik dari Media Elektronik, Media Cetak, maupun Organisasi Profesi yang tergabung dalam Forum Wartawan Cirebon mengadakan Aksi Demontrasi di Depan Kantor Satuan Polisi Pamongpraja (POL PP) Kab. Cirebon Jawa Barat, Jum’at (19/06/2009)

Pasalnya tindakan yang dilakukan H. Moch. Sopyan Kasat POL PP dianggap melanggar UU Nomor 40 tahun 1999, Sopyan sendiri melarang para wartawan yang akan mengambil gambar pada saat Mahasiswa mengadakan aksi demontrasi menyangkut Galian C di Depan Pintu Gerbang Pemerintah Daerah Kab. Cirebon, Rabu (17/06/2009), kemarin

Sebelum para Wartawan melakukan Aksi Demo, di kantor Pol PP sudah dijaga ketat satu kompi anggota Dalmas Polres Cirebon maupun anggota Pol PP sendiri, kedatangan para wartawan di tempat, para wartawan sendiri tidak dapat memasuki kantor Pol PP, dan hanya berorasi di depan kantor

Para Aksi demo yang diwakili Khairul Anwar redaktur Harian Radar Cirebon dalam orasinya, bahwa H. Moch. Sopyan tidak mencerminkan UU Nomor 40 tahun 1999, tentang kebebasan Pers, disamping itu juga arogansi yang dilakukan Kepala Sat Pol PP berlebihan yang mana melarang terhadap beberapa wartawan untuk meliput aksi demontrasi yang dilakukan Para Mahasiswa

Namun, kami meminta kepada H.Moch.Sopyan untuk meminta maaf terhadap semua wartawan, yang bertugas di Kab. Cirebon untuk tidak mengintimidasi para wartawan, dikarenakan kami juga dilindungi UU, oleh sebab itu, kebebasan Pers harus benar-benar kita dukung

Namun, pada saat H. Moch. Sopyan kasat Pol PP keluar dari kantornya dan meneriakan “Siap Perintah” dihadapan para wartawan, para wartawan sendiri merasa tersinggung dikarenakan sebelum orasi selesai dan Kasat sendiri belum diperintahkan untuk menjawab, maka semua anggota Pol PP dan anggota Dalmas terjadi dorong mendorong terhadap wartawan, hingga hampir adu jotos

Disaat, kemarahan Kasat Pol PP terhadap anggotanya, sehingga memerintahkan seluruh anggota untuk masuk ke kantor dan di lapangan cukup hanya saya sendiri, saya minta tolong terhadap anggota saya masuk, tutur Sopyan

Seketika, Sopyan di persilahkan untuk menjawab pertanyaan para wartawan, Sopyan sendiri atas nama lembaga dan pribadinya, menyampaikan permohonan maaf terhadap para wartawan dan Forum Wartawan Cirebon, dengan ini kami sampaikan prmohonan maaf kepada Forum Jurnalis Cirebon atas kehilafan saya

Dengan melarang memotret kegiatan public yang melibatkan saya selaku kasat Pol PP, dan yang telah disebutkan menunjuk dengan tangan kiri ketika wartawan melakukan pemotretan, hal tersebut semata-mata karena kehilapan dan tidak ada niatan menghalang-halangi tugas jurnalistik yang merupakan bagian dari aspirasi masyarakat, tandas sopyan @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

BBWS Abaikan Tanggul Jebol, Warga Khawatirkan Terendam

METRO CIREBON, SUMBER - Permukiman warga di bantaran tanggul kali Curing Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon, Jawa Barat saat ini dalam tahap kondisi yang mengkhawatirkan, menyusul longsornya tanggul kali, yang kini makin menggerus dan mengancam puluhan rumah penduduk yang berjarak hanya beberapa meter dari bantaran kali

Berdasarkan keterangan yang dihimpun METRO CIREBON di lapangan, warga masyarakat menegaskan, bahwa terjadinya longsor tanggul itu terjadi sejak dua tahun silam, keluhan warga sempat beberapa kali disampaikan terhadap instansi terkait, namun hingga kini belum ada realisasi apapun

Menurut warga, tanggul itu longsor akibat hantaman banjir, ditambah lagi banjir air hujan dari permukiman warga yang lama kelamaan membuat tanggul itu semakin tergerus mendekati rumah warga

Hasil investigasi METRO CIREBON di lokasi, ada tiga rumah milik warga yang kondisinya kini sangat terancam, ketiga rumah itu milik Khodijah, Tu’ad, dan Buang, disisi lain aparat pemerintah desa mengaku sudah lelah menyampaikan keluhan dari warga masyarakat terhadap dinas terkait tersebut

Sedangkan dalam penanganan perbaikan tanggul tersebut, baik dari instansi pemerintah daerah Kabupaten Cirebon maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung pemerintah Provinasi Jawa Barat, namun nyatanya semua keluhan tidak pernah ada tanggapan berarti

“Kita sudah sering menyampaikan keluhan ini mas, bahkan sudah pernah ada yang dating mensuupvai lokasi, tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya,”ujar Khodijah, ibu rumah tangga yang rumahnya hanya berjarak 2 meter saja dari gerusan tanggul yang longsor

Hal senada juga dikatakan Wandi, warga blok lain di Desa Babakan Ciwaringin, meski tempat tinggalnya bukan di bantaran tanggul yang jebol itu, namun sebagai bentuk solidaritas sesama warga, dia dan warga lainnya sudah pernah menyampaikan tuntutan perbaikan tersebut termasuk kepada para Caleg dalam kampanye Pileg belum lama ini. Namun, tetap saja, tuntutan itu tidak ada hasilnya sampai sekarang

“Waktu itu kita sudah menyampaikan tentang itu (perbaikan tanggul) kepada salah satu Caleg, namun ya sampai sekarang tidak ada kejelasannya lagi,” ucap Wandi
Kuwu Babakan Kosim Hanafi ketika dihubungi METRO CIREBON via telepon seluler mengatakan hal yang sama disampaikan warga.

Dikatakannya bahwa pemerintah Desa sudah seringkali berupaya menyampaikan permasalahan jebolnya tanggul kali Curing tersebut namun tidak ada tanggapan secara resmi,“Sebenarnya kita sudah sering menyampaikan masalah ini baik kepada PSDA Kabupaten Cirebon maupun balai pengairan propinsi, namun nyatanya tidak ada tanggapan resmi,”ujarnya

Sementara itu, pejabat berkompeten bidang Operasional dan Pemeliharaan (O&P) BBWS Balai Besar Cimanuk Cisanggarung Ir. H. Kasno, yang dihubungi Pelita via telepon seluler justru mengaku belum mendapat informasi mengenai jebolnya tanggul kali Curing ini, namun begitu dia berjanji akan menindaklanjutiny. Coba nanti akan saya telusuri informasinya,”jawabnya singkat @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

"Investasi" Kab. Cirebon Tidak Diminati Investor

METRO CIREBON, SUMBER - Pencapaian sektor investasi di Kabupaten Cirebon dalam tiga tahun terakhir mengalami kondisi pasang surut. Hal ini terlihat dari grafik yang tercatat di kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Cirebon sampai dengan Mei 2009

Data yang terangkum METRO CIREBON mencatat, pasang surut investasi contohnya terjadi pada sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Pada tahun 2006, nilai investasi yang tertanam pada sektor ini sebesar Rp. 6,950,00.00. Tahun berikutnya di 2007 mengalami peningkatan tajam mencapai Rp. 21.382,003,044.00

Tetapi di tahun 2008 anjlok drastis, dan nilai yang terealisasi hanya Rp. 50,000,000.00. Tahun ini terlihat kondisinya membaik. Sampai Mei 2009, nilai investasi sektor ini sudah mencapai angka Rp. 163,000,000.00

Penurunan drastis nilai investasi terjadi pada sektor pertanian. Grafik yang tercatat tahun 2007 nilai investasi mencapai Rp. 2,140,000,000.00, namun tahun 2008 hanya terealisasi Rp. 620,000,000.00. Dari hasil evaluasi kontribusi investasi di Kabupaten Cirebon , sektor yang menjadi andalan sektor pertanian, belum menjadi daya tarik investasi. Adapun peluang investasi sektor pertanian yang menjadi andalan Kabupaten Cirebon antara lain, Budidaya Mangga Gedong Gincu, Budidaya Bawang Merah, dan Budidaya Jambu Biji

Kepala BPPT Kabupaten Cirebon Abdul Mutolib melalui Kabid Pengembangan dan Promosi Penanaman Modal Adiman, kepada METRO CIREBON diruang kerjanya mengungkapkan, akan dilaksanakan upaya-upaya untuk menarik investasi antara lain, menyusun Tata Ruang Daerah untuk menunjang kegiatan investasi. Kemudian menyiapkan Perda-perda yang Pro Investasi, serta memberi perlindungan kepada pengusaha dalam hal kepastian hokum

Pasalnya, hasil kajian selama ini masih terdapat beberapa permasalahan investasi, seperti masalah kepastian hukum, dimana peraturan tidak konsisten dan selalu berubah-rubah. Masalah pertanahan dan lingkungan hidup juga masih menjadi permasalahan dalam investasi. Juga daya saing investasi dan ketersediaan infrastruktur masuk dalam daftar permasalahan investasi di Kabupaten Cirebon selama ini

Dilain hal, ketika disinggung mengenai pengaruh pembangunan jalan tol bagi investasi di Kabupaten Cirebon , menurut Adiman, akan memudahkan investasi namun yang berskala besar

“Contohnya begini, akses jalan dari Jakarta ke Cirebon menjadi lebih cepat waktu tempuhnya. Sehingga, diharapkan munculnya pengusaha-pengusaha yang lahannya sudah penuh dan sudah tidak kebagian lagi di Jakarta, akan pindah kesini untuk membuka perusahaan di Cirebon,”jelasnya

Ketika ditanya tentang penetapan zona-zona investasi dalam RTRW yang baru revisi, Adiman menjelaskan, pihak BPPT akan mengkaji potensi-potensi yang sudah ditetapkan secara skala daerah. Pihak BPPT sudah menyampaikannya dalam pembicaraan rapat-rapat dengan Bapeda

“Kita dalam pembicaraan rapat sudah disampaikan. Bapeda nanti dari kacamata Planologi, kacamata perencanaan daerah untuk jangka panjang, dari itu kita membuat peta potensi investasi. Contoh, kita di Kabupaten Cirebon yang diunggulkan Gedong Gincu misalnya, nanti RTRW nya kita lihat seperti apa nanti kita kaji potensi-potensinya,”tandas Adiman @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Bupati di Demo, Mahasiswa Menyoal Galian C

METRO CIREBON, SUMBER – Pemkab Cirebon kembali mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan Masyarakat, terutama dari para Mahasiswa yang tergabung di dalam FORDISMA (Forum Diskusi Mahasiswa Untag 1945 Cirebon’45), para Mahasiswa sendiri melakukan aksi demontrasi di Gedung Pemkab Cirebon, Rabu (17/06/2009)

Puluhan mahasiswa berawal yang tergabung dalam Fordisma, semula berkumpul di kampus Untag 45 di Kota Cirebon dan menuju sumber sekitar Pk.11.30 WIB, kedatangan para aksi demontarasi di depan pintu gerbang kantor pemkab Cirebon, langsung di hadang satu kompi anggota Dalmas Polres Cirebon dan di Bantu oleh puluhan anggota Satpol PP Kab. Cirebon

Yel-yel yang dilontarkan para aksi demo tersebut, bupati agar segera menutup galian C, kalau tidak segera menutup, Fordisma akan mengadakan klass action, para mahasiswa sendiri sambil membakar ban di depan kantor pemkab cirebon

Kemarahan para aksi demontrasi, dikarenakan Bupati Cirebon tidak dapat menemui para aksi, sehingga para aksi tersebut diterima oleh Sekretaris Daerah (sekda) Drs. H. Nuriyaman Noviyanto, MM didamping Kasat Pol PP Drs. H. Moch Sopyan, MM, dan di ajak dialog langsung terhadap Pimpinan Pemkab. Cirebon yang diikuti oleh beberapa perwakilan aksi demontrasi dari Fordisma

Dalam dialog tersebut para Mahasiswa tetap menuntut terhadap Pemerintah daerah Kab. Cirebon, agar menutup Galian C yang ada di daerah Ajimut, Pesawahan, Patapan, dikarenakan Galian C tersebut dianggap liar.

Seperti diketahui bersama bahwa galian C Ajimut Kec.Susukan Lebak tidak sesuai dengan Perda RTRW dan Perda Nomor: 80 Tahun 2001 tentang Pengolalahan pertambangan Lokasi pertambangan galian C Ajimut yang sudah jelas liar dan telah merusak lingkungan,sampai dengan hari ini masih terus di biarkan beroperasi, kalau pun ada tindakan penutupan ini hanya bersifat sementara, selanjutnya, diduga keras adanya main mata beberapa oknum pemkab dan aparat serta pengusaha

Di samping itu juga, pada lokasi pertambangan galian C (tanah urug) yang berlokasi di Desa Pesawahan Keamatan Susukan lebak terindikasi galian tersebut adalah liar, karena tidak memilikl izin resmi dari Pemerintah Daerah Berdasarkan Perda Nomer 80 Tahun 2001 Tentang Pengelolaahan pertanbangan pasal 8 ayat 1 yang berbunyi, “setiap usaha pertambangan di daerah wajib mempunyai iup dari bupati”

Aktifitas pertambangan galian C liar inilah yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan pertambangan dilakukan secara serampangan dan tidak memperhatikan ketentuan dan larangan yang telah di tetapkan

Kejadian seperti ini terus berulang-ulang, bahkan, dugaan adanya beking orang kuat dari oknum aparat kepolisian maupun oknum aparat pemkab semakin nyata, terbukti walaupun sudah di nyatakan illegal dan di tutup pengusaha dengan sengaja semena-mena melaukukan aktifitas pertambangan tanah urug tanpa memperhatikan aturan yang berlaku, ini bisa terjadi karna tidak adanya kepatuhan dan kesadaran hukum para pengusaha

Para pengusaha galian C sendiri di duga keras adanya kerja sama dengan proyek PLTU, dan galian tanah tersebut diperuntukan bagi pemasok material tanah urug untuk proyek pembangunan jalan tol an PLTU. Secara langsung maupun tidak langsung proyek ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerusakan tatanan kehidupan masyarakat dan pemerintahan kabupten Cirebon

Dikarenakan pembangunan di kabupaten cirebon menghasilkan suatu kemajuan tetapi di sertai kerusakan lingkungan yang cukup signifikan, beroperasinya kegiatan pertambangan galian C liar yaitu galian C Ajimut, galian C Pasawahan dan galian C patapan yang telah habis masa ijinnya, membuktikan adanya kerusakan tatanan pemerintahan Kabupaten Cirebon di karenakan tidak adanya keberanian dari unsure pemerintah daerah dalam menindak tegas galian liar @ NASIMIN
Selengkapnya...

Murid SMA Tabrak Anggota PPK Cibatu

METRO CIREBON, PURWAKARTA – Akibat dari pengendara yang dianggap ugal-ugalan dalam mengoperasikan sepeda motor hingga terjadi saling seruduk, yang akhirnya kedua pengendara tersebut luka parah

Pengendara yang bernama Yuli dan Diana siswi kelas tiga SMA Negeri Cibatu pengendara sepeda motor mio menabrak seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cibatu Ofik S.Ag, kejadian tersebut dijalan raya Sadang – Subang KM.13 tepat didepan toko perkakas krisbow dekat SPBU Cibatu Jum’at (12/05) sekira pukul 16.15 wib

Yuli dan Diana yang mengendarai sepeda motor mio warna biru bernomor polisi T 3613 AT dari arah timur, menabrak sepeda motor Honda revo merah bernomor polisi T 5415 AQ yang ditumpangi Ofik dari arah yang sama. Kedua sepeda motor tersebut beriringan, sedangkan Ofik paling depan

Namun nasib Ofik naas, ketika motor mio yang dikendarai Yuli dan Diana akan belok kejalan galayah menyeruduk sepeda motor milik Ofik. Dari saksi mata di lapangan, bahwa pengendara sepeda motor Yamaha mio tersebut menabrak motor revo, diakibatkan pancaran matahari yang menuju ke mata Yuli, dan akhirnya pengendara motor revo diseruduknya

Menurut keterangan Ofik saat dimintai komentar oleh METRO CIREBON, mengungkapkan,”Saya mengendarai sepeda motor sudah pelan, dan lampu seri sudah kami nyalakan, tetapi Anak itu dalam mengendarai motornya sangat kenceng sehinga langsung menyeruk motor saya, akibatnya kaki saya terluka,”Ungkapnya sambil merintih

Seraya menambahkan, untuk sementara Yuli dan Diana menurut kesaksian temannya ditempat TKP, bahwa Yuli warga Cisantri Gang SD Cilandak, Keduanya lansung dilarikan keklinik Cahaya Sejahtera yang tidak jauh dari lokasi kejadian, pungkasnya @ TOMY
Selengkapnya...

88 Siswa Di Cirebon Tidak Lulus, 56 Siswa Dari Sekolah Yang Sama

METRO CIREBON, KOTA - Sebanyak 88 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Cirebon Jawa Barat pada tahun ajaran 2009 ini, dinyatakan tidak lulus, dari jumlah itu ternyata 56 diantaranya berasal dari SMA Windu Wacana

Banyaknya siswa yang tidak lulus dari SMA Windu Wacana tersebut, jelas membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon harus bekerja keras untuk melakukan pendidikan, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Kota Cirebon, Drs. Dana Kartiman, mengungkapkan, pihaknya secepatnya akan melakukan pembinaan ke sekolah tersebut

“Kami, akan mencari tahu dari segi apanya? Persoalan SDM, sarana prasaran sekolah, atau mungkin dari sistem pengajarannya, inilah yang akan kami cari penyebabnya,”tutur Kartiman, seraya menambahkan meski sekolah itu swasta namun tetap di bawah pembinaan Disdik

Kartiman menjelaskan, dari 3.819 siswa tingkat SMA yang mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2009 ini, sebanyak 88 siswa dinyatakan tidak lulus,”56 siswa yang tidak lulus itu justru berasal dari satu sekolah,”tandasnya

Ketika METRO CIREBON Konfirmasikan hal tersebut terhadap, Kepala Sekolah (Kepsek) SMU Windu Wacana, Riyanti, mengungkapkan, jumlah siswa di sekolahnya yang ikut ujian sebnayak 167 siswa, tapi 56 siswa dari jurusan IPS ternyata tidak lulus. ”Kita akan mengevaluasi penyebabnya apa, karena selama ini pola di SMU Windu Wacana dalam melakukan pengajaran rterhadap anak didik sudah dilaksanakan secara maksimal, tetapi kami sendiri akan mencari tahu,”ungkapnya @ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Diduga Keras “Main Mata” Kejaksaan Sumber Bebaskan Tersangka Korupsi

METRO CIREBON, SUMBER – Kejaksaan Negeri Sumber Cirebon Jawa Barat, nampaknya tidak menerapkan hukum yang sebenarnya, apa yang tertuang di dalam UU Nomor 31 tahun 1999, Pasalnya Pelaku korupsi yang dilakukan Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kab. Cirebon Drs. H. Djodjo Soedirja, MM, menyangkut penerimaan Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS) pada tahun 2007 dan 2008 yang ditugaskan di Dinas Perhubungan

Ketika METRO CIREBON konfirmasikan hal tersebut terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumber Happy Hadiastuty, melalui Piet Sahanya, SH Kepala Seksi Pidana Khusus (pidsus-red) di ruang kerjanya mengatakan, kami tidak banyak bicara menyakut tersangka, yang mana kebijakan ada pada Pimpinan, tetapi menyangkut terdakwa atas nama Djodjo mantan kadishub, dia selama dalam penanganan pemeriksaan di penyidikan dari pihak Kejari, sangat konperatif dan tidak dikawatirkan tersangka melarikan diri atau menghilangkan barang bukti, selasa (16/06/2009)

Piet seraya menambahkan, memang tersangka telah melanggar UU Nomor 31 tahun 1999 pasal 11 junto UU Nomor 20 tahun 2001 dan Pasal 12 UU Nomor 31 tahun 1999 dengan ancaman pidana paling lama 20 tahun dan paling ringan terancam pidana paling lama 5 tahun, dan denda sebesar Rp. 200 juta paling banyak sebesaar Rp. 1 Milyar
Tindakan tersangka sendiri telah menerima uang sebesar Rp. 113 juta dari para TKS pada tahun 2007-2008 pada Dinas perhubungan sewaktu tersangka menjabat sebagai kepala dinas, tersangka sendiri menerima uang tersebut baik melalui perantara maupun pribadinya, tandasnya

Ditempat terpisah DR (HC) Bambang Arief Wijaksana, Direktur Exekutif Control Independent Strategis (CIS) Cabang Cirebon, angkat bicra, bahwa penegak hukum di Kab. Cirebon tersebut sangat perlu sekali membuka kembali UU, Pasalnya tindakan korupsi yang telah merugikan rakyat kab. Cirebon, perlu ditindak dan di adili, bahkan perlu kita pertanyakan kinerja dari Kejaksaan Negeri Cirebon, kenapa dalam penanganan kasus korupsi tidak di tangani secara serius apalagi tersangka tidak ditahan, itu sudah jelas melanggar dan telah merugikan rakyak

Oleh sebab itu, kami akan melayangkan surat secara resmi kepada Kejaksaan Agung (Kejagung-red) di Jakarta, untuk menindak lanjuti kinerja dari Kejaksaan Negeri Sumber yang dianggap mandul dalam penanganan tindakan Korupsi, ini sudah jelas para penegak hukum khususnya Kejaksaan Negeri sumber tidak mencerminkan hukum yang berlaku, sehingga kami mengetuk hati baik Kajagung serta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bandung, Cg Kepala Aswas Kejati Bandung untuk turun ke Kejaksaan Negeri sumber, demi tegaknya hukum yang pasti

Masih menurut Bambang, coba kita lihat dengan kasus yang sangat sepele, misalnya ada kasus maling ayam atau pelaku maling motor, yang harganya tidak seberapa, itu ditangani secara serius sehingga para pelaku masuk ke jeruji besi, sedangkan kalau kita menengok kasus pelaku korupsi, “kan ini sangat lazim bila ditangani secara serius, dan menutup kemungkinan kejaksaan sendiri mengajari untuk korupsi sehingga para pelaku korupsi di Cirebon pasti aman, pungkasnya@ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Warga Masyarakat Desa Mekarjaya, Menagi Janji Bupati

METRO CIREBON, PURWAKARTA – Warga Masyarakat Desa Mekar Jaya Kecamatan Kiarapedas Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, menagi janji Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH. Pasalnya saat Bupati memberikan sambutan tentang pembukaan program TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa-red)terhadap masyarakat, ia berjanji akan memprioritaskan pembangunan tersebut di Desa Mekar Jaya

Bupati sendiri akan memprioritaskan anggaran APBD tahun 2009, yang mengutamakan pembangunan di Desa Mekar Jaya dalam program pengerasan jalan aspal hotmix antara Kiarapedes hingga Cisuereuh sepanjang 3000 M, apabila target pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tercapai, tandasnya

Seorang warga masyarakat Desa Mekar Jaya Tasma warga kampung Ciseureuh, mengatakan kepada METRO CIREBON,” bahwa Jalan yanag ada di wilayah Mekarjaya hingga Cisuereuh sudah tidak layak, yang mana dengan kondisi tidak normal jalur tersebut di lintasi pengendara baik kendaraan roda dua maupun roda emapat yang sering kel;uar masuk. Dengan kondisi jalan banyak lubang, ungkapnya

Hal senada dikatakannya juga Kepala Desa Mekarjaya H.Asep Warsidin, kepada METRO CIREBON saat dikonfirmasi, ia juga amengharapkan kepada bupati, bahwa Masyarakat Desa Mekarjaya sendiri masih menunggu realisasi janji Bupti,”Kami,berharap agar bapak Bupati segera mungkin merealisasikannya, sehingga syarat utama atau target pencapaian pajak desa Mekarjaya bias mencapai seratus persen

Kalau masalah pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) warga kami sudah lunas atau masuk seratus persen, sehingga kami pantas menagi janji Bupati, tetapi dalam kenyataannya kami sendiri masih prihatin

Sementara warga sendiri berkeinginan, kalau jalan sudah maksimal (bagus-red) sehingga Warga Masyarakat dalam beraktifitas lancar, apalagi arus transfortasi yang lebih dominan, sehingga kami mengetuk hati Bapak Bupati agar sesegera mungkin memberikan bantuan program pengaspalan, sehingga demi lancarnya perekonomian masyarakat Desa kami, dan demi meningkatnya mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia yang ekonomis

Dilain pihak dalam program pembangunan selalu mengedapankan potensi masyarakat yang perlu diutamakan, terutama saluran irigasi harus lebih dibenahi, agar sawah selalu terairi, guna lebih meningkatkan hasil padi pendapatan petani yang lebih layak

Bahkan program pemerintah dibidang pertanian ada dikampung Ciseureuh desa Mekarjaya, yang lebih dikenal dengan sebutan SLPHT (Sekolah Lapangan Pengawasan Hama Terpadu), dan apabila ini juga dibiarkan tidak mendapat perhatian, akan berantakan jadinya, ungkap H. Asep @ Tomy
Selengkapnya...

Pasangan Dua sejoli, Jadi Bintang Tamu Istimewa Bupati Purwakarta

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Ma Icem dan Bah Saon pasangan suami isteri warga kampung Cilandak Desa Cirangkong Kecamatan Cibatu, Kab. Purwakarta Jawa Barat didaulat tampil didepan para uandangan Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH acara silaturahmi sekaligus mengadakan sosialisasi tentang program kerja Bupati Purwakarta tahun 2009

Acara tersebut mengambil tempat di Majlis Ta’lim Nurul Hudda kampung Cilandak, Dedi memaparkan maksud dan tujuan silaturahmi itu, diisi dengan guyonan dan gelak canda diselingi tawa yang tidak asing lagi bersama Ma Icem dan Bah Saon

Dengan nada gugup dan sedikit malu-malu, Ma Icem dan Bah Saon bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Bupati walaupun dengan suara dan bahasa agak kurang jelas

Namun tak urung Ma Icem dan Bah Saon mendapat pujian sekaligus applause yang meriah dari para hadirin peserta silaturahmi, bahkan iapun mendapat hadiah uang yang jumlahnya mencapai Rp 550.000(Lima ratus lima puluh ribu rupiah)

Pemberian dari Bupati terhadap para Camat dan para tamu yang ikut menyertai Bupati Purwakarta, tak lupa Ma Icem dan Bah Saon berpesan kepada Bupati Purwakarta, harus mau turun kedesa dan memperbaiki jalan

“Pa lurah ngadamel KTP kedah gratis, sareng jalan kalojok kudu diaspal pa”(Pa kades bikin KTP harus gratis, dan jalan ke pojok harus diaspal pa-red) ujar Bah Saon menambahkan dengan bahasa sunda

Bupatipun memaparkan apa yang menjadi program kerjanya kepada para hadirin, seusai yang diminta Bah Saon dan Ma Icem didepan hadirin. Untuk pembuatan KTP, Kartu Keluarga, dan akte kelahiran saat ini sudah berlaku tidak dipungut biaya, tandas Dedi (bupati)

Seraya menambahkan, mengenai rencana pengaspalan jalan yang masih tersisa yang menghubungkan jalur ke kecamatan Cibatu hingga kecamatan Kiara Pedes, bupati berjanji akan diselesaikan sebelum akhir tahun 2009 @ tomy
Selengkapnya...

Beberapa Warga, Rumah Bupati Cirebon Dijadikan Pembayaran Ganti Rugi Tanah PLTU

METRO CIREBON, SUMBER - Ratusan warga Desa Kanci Kulon,Kecamatan Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kembali mendemo pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 6 megawatt (MW) yang berada di wilayah tempat tinggal mereka, Kamis (4/6)

Berbeda dengan aksi sebelumnya, meski sempat melakukan longmarch di jalur Pantura dari balai desa menuju lokasi proyek namun aksi pendemo ini tidak mengakibatkan kemacetan panjang. Hanya saja laju kendaraan sempat lambat karena banyaknya warga yang berjalan di jalan aspal Pantura Cirebon

Kedatangan para pendemo ke lokasi proyek itu menuntut penyesuaian harga tanah dari harga Rp 45 ribu menjadi Rp 90 ribu permeter, karena selama ini patokan harga yang dipegang kontraktor dinilai tidak transparan. Ada tanah tanah yang dijual Rp 14 ribu, 45 ribu 90 ribu bahkan ada yang sampai dihargai Rp 150 permeternya

“Ini jelas kebohongan publik, karena sebelumnya ketika harga tanah sebesar Rp 14 ribu pihak PLTU berjanji tidak akan dilakukan kenaikan harga, tapi kenyataannya apa? Buktinya ada yang diharga lebih dari 100 ribu,” kata Salim salah seorang warga pendemo

Karenanya warga kemudian terus melakukan penuntutan agar tanah mereka dihargai sebesar Rp 90 ribu permeter persegi. Aksi kemarin itu merupakan anti klimaks dari beberapa pertemuan yang sempat dilakukan antara pihak PLTU dengan warga pemilik tanah

Para pemilik tanah yang melakukan demo itu, meyakini ada kejanggalan pada proses pembelian dan pembayaran tanah. Sa’adi coordinator aksi mengungkapkan, harga tanah yang sudah dipatok Rp 90 ribu permeter, ternyata proses pembayaran melalui transfer bank dan notaris hanya Rp 45 ribu saja, sisa Rp 45 ribu-nya diberikan bukan melalui transfer dan tidak didepan notaries

Yang lebih mengherankan warga mencium aroma kejanggalan lebih besar manakala ada warga, Johar dan Samsu, yang tanahnya dibeli dengan harga Rp 150 ribu permeter, lebih mengherankan, proses pembayarannya pun “dimutilasi”,artinya Rp 45 ribu dibayar melalui bank, sedangkan Rp 105 ribu kabarnya pembayarannya dilakukan dirumah pribadi Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi MM

“Kami memang sudah mendengar mengenai adanya kabar jika pembayaran tanah dengan harga Rp 150 ribu permeter itu dilakukan di rumah pribadi bupati Cirebon, karena itulah kami pun meminta adanya transparansi mengenai pembayaran tanah milik warga ini,” kabarnya @ Nasimin
Selengkapnya...

Di Desa Taringgul Landeuh,Bantuan Pupuk Gratis Kena Pungli

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Petani menjerit, para pemangku kepentingan (Stakeholder) dan pihak berkompeten malah bekerja sama membuat kesepakatan yang sangat merugikan petani dan warga. Pihak terkait diam,manakala iming-iming kontribusi yang dipungut dari para petani sudah didepan mata

Para petani warga desa Taringgul Landeuh kecamatan Kiara Pedes mengeluh karena bantuan pupuk organik gratis untuk mereka dikenakan pungutan oleh ketua kelompok taninya sendiri sebesar RP 7500.- (Tujuh ribu lima ratus rupiah) per 50 kg/karungnya. Lebih mengherankan lagi pupuk yang seharusnya sudah mereka terima diawal musim, belum tersebar secara merata dan kebagian semuanya

Ketua kelompok tani Jaya III H. Salam, ketika ditemui dirumahnyauntuk meminta penjelasan seputar pungutan tersebut tidak berkomentar banyak, dengan sikap tidak bersahabat, ia berkata. ”Kalau ada yang tidak jelas silahkan tulis dibuku, biar nanti saya sampaikan, masalah pungutan uang itu ada suratnya tertuang dalam surat keputusan sejumlah Rp 5.000 (Lima ribu rupiah), hasil kesepakatan antara kepala desa, ketua bamusdes, dan ketua karang taruna.” Ujarnya ketus dengan raut muka setengah cemberut

Ketua gabungan kelompok tani Desa Taringgul Landeuh H. Samsudin,tidak bisa ditemui.Dihubungi via telponpun tidak pernah diangkat. Begitu juga kepala Desa Taringgul Landeuh sendiri Ajen Sunarjen sulit ditemui.Berkali-kali MN mendatangi kantor desa selalu tidak ada ditempat. Didapati keterangan dari sekretaris desanya bahwa kepala desa akhir-akhir ini jarang masuk kantor, karena harus menyelesaikan pekerjaan disawah miliknya, Terakhir kali dihubungi via ponselnya,ia hanya menjawab singkat,”Tidak tahu dan tidak ada!”

Namun salah seorang ketua kelompok tani yang lain mengungkapkan, ia beralasan pungutan itu untuk dana pengamanan dan pendistribusian, dan pupuk sudah disebarkan secara merata, dari jatah 14 ton yang diterima kepada para petani

Hasil pantauan dan menurut sumber MN dilapangan, apa yang sebenarnya terjadi dilapangan tidak seperti itu dan bertolak belakang, pungutan berkisar Rp 7500 (tujuh ribu lima ratus rupiah-red) per karung dan belum tersebar merata bahkan belum kebagian semua

Bisa dibayangkan kalau dihitung secara kasat mata, 14 ton sama dengan 280 karung dikali Rp 7500.- (Tujuh ribu lima ratus ribu rupiah) sama dengan Rp 2.100.000.- (Dua juta seratus ribu rupiah). Nilai yang cukup fantastis, pantas saja ketua bamusdes, ketua karang taruna, dan kepala desa mau menandatangani kesepakatan

Sungguh ironis, rupanya letak geografis daerah yang jauh dari keramaian dan minimnya SDM warga, menjadi sasaran empuk sekelompok orang yang lebih suka bersenang-senang menikmati uang kutipan dari para petani warganya sendiri yang sedang menjerit membutuhkan pupuk, dengan berbagai dalih dan alasan menjalankan program pemerintah, yang berujung pada penyalah gunaan untuk mengeruk keuntungan@DM
Selengkapnya...

Warga Desa Parakan Garokgek, Nikmati Hasil Karya Nyata Pengusaha

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Walaupun sempat diwarnai keributan kecil dalam pelaksanaan pembangunan sebuah jalan desa, yang dimotori oleh H.Momo Mulya, antara pro dan kontra mewarnai adanya provokasi di antara kedua bela pihak yang tidak mengharapkan pembangunan tersebut yang dimotori oleh seorang pengusaha jual beli kendaraan ini terwujud, namun semuanya bisa diredam dan teratasi

Dengan semangat kebersamaan dan tekad yang kuat dari seluruh lapisan warga masyarakat Desa Parakan Garokgek Kecamatan Kiarapedes, khususnya Kepala Desa Nono Suwitno dan Ketua Bamusdesnya Asep Herwanto

Yang memohon dengan sangat kepada H. Momo Mulya, atas nama warga. Mengingat kredibiitasnya sebagai donatur tetap warga pribumi asli kelahiran desa Parakan Garokgek, yang mempunyai kewajiban dan tanggung jawab membangun daerahnya sendiri

Namun, dalam rangka peningkatkan pembangunan desa dan dapat terlaksana tepat waktu agar secepatnya bisa dirasakan warga maka, H. Momo Mulya turun tangan membantu pendanaan, walaupun kenyataannya belum sepeserpun dana diterima

Hal ini tidak menjadi kendala, demi memenuhi keinginan warga dan terciptanya program pembangunan pemerintah kabupaten, hal ini pula tentunya yang menjadi tolak ukur keberhasilan program pembangunan dipedesaan, Pemerintah kabupaten Purwakarta, Dimana sedang giat–giatnya pemerintah kabupaten menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang ada didesa-desa, diantaranya sarana transfortasi darat

Pengerasan jalan aspal hotmix yang menghubungkan desa Parakan Garokgek menuju desa Ciracas, sepanjang seribu meter lebar tiga meter setebal tiga centi meter dengan total anggaran mencapai empat ratus lima puluh juta rupiah

Dimana Biayanya bersumber dari ABT Pemkab Purwakarta dan dana hibah APBD Provinsi Jabar, semua biaya ditanggung sementara oleh H.Momo Mulya pemilik PD. Karya Mulya Motor. Dengan pola pembayaran apabila anggaran sudah dikucurkan. Biaya akan dikembalikan kepada H.Momo Mulya, selaku penyandang dana

Ketika ditemui METRO CIREBON dirumah kediamannya H.Momo Mulya mengatakan,”Dari seribu meter yang harus dikerjakan, saya akan selesaikan jadi seribu seratus meter. Dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan sesuai rencana, dan dana sejumlah itu tidak termasuk pemeliharaan parit beserta gorong-gorong. Namun sekarang parit dan gorong-gorong sudah selesai diperbaiki, tinggal pengaspalannya,” Ungkapnya

Apa yang dikatakan H.Momo Mulya dibenarkan kades dan ketua bamusdesnya,bahkan menurut kades H.Momo Mulya ingin menambah ketebalan aspal hotmix tersebut menjadi lima centi meter. Begitupun ketua bamusdes menambahkan, sebagai donatur tetap Desa Parakan Garokgek

Bantuan hibah dari beliau untuk pembangunan fisik kalau dihitung sudah mencapai satu milyar lebih. Belum termasuk kegiatan-kegiatan yang bersifat temporer dan seremonial, beliau selalu memberikan bantuan

Kalau saja setiap kecamatan sekabupaten Purwakarta, memiliki satu orang saja seperti beliau. Insyaallah pembangunan akan berkembang pesat dan Kabupaten Purwakarta bisa maju, tidak akan ketinggalan, Ujar Asep Herwanto, mengakhiri pembicaraan seraya mengucap terima kasih dan berjabat tangan kepada METRO CIREBON @ TOMY/DAR
Selengkapnya...

Penggunaan Anggaran Bantuan Madrasah, Tidak Transfaran, Jadi Pertanyaan

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Pola penggunaan anggaran bantuan yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) seharusnya bisa dilaksanakan dan berjalan sesuai aturan, namun yang terjadi justeru sebaliknya, hal ini terjadi di Madrasah Diniyah Al-Hidayah Kampung Campaka Desa Mekarjaya Kecamatan Kiara Pedes, yang menerima dana bantuan sosial sebesar dua puluh lima juta rupiah.Bukan saja penggunaan anggaran yang tidak transfaran, namun pelaksanaannya tidak sesuai bestek
Munculnya berbagai pertanyaan dan tudingan miring terhadap pengelolaan dana bantuan tersebut datang dari berbagai pihak dan warga masyarakat Desa Mekarjaya, akibat tidak terbuka serta dikelola sendiri bagaikan bak tukang cukur. Salah seorang pengurus yang menjabat sebagai pemegang keuangan berinisial UZ, menuturkan ketika ditemui METRO CIREBON, bahwa ia sebagai bendahara, tidak dilibatkan dan tidak pernah tahu menahu berapa biaya yang digunakan dari total dua puluh lima juta yang diterima

Hal senada dikatakan oleh Kepala Desa Mekarjaya H.Asep Warsidin, kepada METRO CIREBON,”Saya sendiri tidak diberi tahu, adapun keterlibatan saya hanya sebatas membubuhkan tanda tangan dan stempel, karena, kalau tidak begitu, dana tersebut tidak akan cair. Selebihnya tidak tahu, kalaupun saya pernah meminjam dana itu untuk membayar tagihan raskin, sudah saya kembalikan, selebihnya tidak tahu, dan tidak mendapat laporan,” tandasnya

Dari Pantauan dan kroscek dilapangan serta informasi dari beberapa sumber ternyata memang pembangunan fisik bangunan yang tidak sesuai ketentuan (tidak sesuai bestek-red) dan penggunaan anggaran yang tidak sesuai jumlah terlihat jelas, saat dikonfirmasi,Ustad Oban selaku kepala sekolah. Tidak bisa menjelaskan secara rinci, dan tidak tahu bantuan apa yang diterimanya. Yang ia tahu hanya mendapat bantuan dari bagian kesra Pemkab Purwakarta melalui pegawainya berinisial AS, warga desa Ciracas

KINERJAPUN JADI PERTANYAAN
Bukti nyata menjadi pertanyaan, dimana kinerjanya dikalangan public (masyarakat-red), Diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat kampung Campaka yang tidak mau menyebutkan jati dirinya, membeberkan kepada METRO CIREBON terkait penggunaan anggaran tersebut. Menurutnya, nilai bangunan itu kalau dihitung paling maksimal enam belas juta rupiah

Segala sesuatunya, ditangani secara sendiri tidak melibatkan kepengerusan sebagaimana tercantum dalam proposal, dan sebagai kepala sekolah ia berbuat semau sendiri, begitupun sebagai P3N Desa Mekarjaya, sebetulnya sudah tidak layak lagi memegang jabatan tersebut

Apa yang dikatakan oleh warga, tokoh masyarakat, dan kepala desa tentunya masuk akal dan cukup beralasan. Namun semua bergantung kepada aparat dan pihak terkait yang berkompeten menyikapinya dalam hal ini, agar semua pertanyaan dan pengelolaan bantuan yang tidak transparan bisa terjawab

Begitupun kinerjanya yang dianggap tidak layak, harus menjadi perhatian pihak yang berkompeten, mengingat pekerjaan dan tanggung jawabnya terhadap public tidak ada, baik secara moril maupun materil harus terpenuhi, serta tidak menjadi polemik dikalangan warga, yang beranggapan hal seperti ini tidak pernah tersentuh hukum

Tentunya warga masyarakat menunggu kelanjutan proses temuan penggunaan anggaran bantuan yang tidak terbuka ini, yang hingga saat ini belum diketahui secara jelas dan sepenuhnya oleh semua warga kampung Campaka desa Mekarjaya. Apa yang sebenarnya terjadi, dengan penerimaan dana bantuan untuk madrasah ini? @ Mamat Rahmat
Selengkapnya...

Menatap Cita-Cita Masa Depan di SMPN SATU ATAP CIPARUNGSARI II

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Sekolah yang memiliki motto “BERSEMI”(BERPRESTASI, SEHAT DAN MANDIRI)Ini berdampingan letaknya bangunannya dengan Sekolah Dasar Negeri Ciparungsari 2, Nama “Satu Atap”pun, tiada lain karena gedung dan staf serta tenaga pengajarnya saja yang beda, walaupun terpisah, Kepala Sekolahnya Sugandi, S,Pd dan Ketua Komite Sekolah Samsul Arifin Muhamad. Keduanya merangkap, baik di SD Negeri maupun di SMP Negeri

Keberadaan SMPN Satu Atap bukan saja tuntutan dan keinginan, namun Sesuai amanat UU Sisdiknas Nomor: 20 Tahun 2003, Bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan bangsa, dengan berpijak pada iman dan takwa. Tentunya untuk merealisasikan tujuan tersebut, salah satu solusinya adalah SMPN Satu Atap Ciparungsari 2 yang dirintis dengan tujuan menuntaskan wajar dikdas 9 tahun guna pencapaian tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan berpijak pada iman dan takwa. Khususnya bagi para siswa di lingkungan sekitar kecamatan Cibatu, berikut warga kecamatan Cipeundeuy kabupaten Subang yang berminta, mengingat letak geografis dan jarak antar dua kecamatan ini, sangat dekat sekali

Dua tahun terakhir, keberadaan SMPN Satu Atap Ciparungsari 2 mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Baik segi sarana prasarana maupun dalam bidang prestasi. Prestasi yang diraih dalam bidang ekstra kurikuler tahun 2008 sebagai juara 2 melukis tingkat PROPINSI JAWA BARAT, juara 2 lomba SKJ 2004, juara 2 Volly Ball Putri tingkat Kabupaten. Tahun 2009 meraih juara harapan 1 SKJ 2008 tingkat kabupaten, juara 2 Catur Putri Tingkat Kabupaten, dan juara harapan 2 gerak jalan putri tingkat Kabupaten

Hal ini menunjukkan bahwa prestasi SMPN Satu atap Ciparungsari 2 semakin meningkat. Lulusan SMPN Satu Atap Ciparungsari 2 pun dapat melanjutkan sekolah lagi ke jenjang yang lebih tinggi, SMA ataupun SMK serta sekolah lainnya yang sederajat baik negeri ataupun swasta

Dan di SMPN Satu Atap Ciparungsari 2 juga menyelenggarakan pendidikan gratis, sama seperti sekolah – sekolah lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan beban biaya pendidikan para siswa dan orang tua,demi suksesnya wajar dikdas sembilan tahun. Sekolah dengan Visi:
Membentuk siswa yang cerdas, berkarakter, sehat jasmani dan rohani, serta berpijak pada iman dan takwaini, memiliki Misi

Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki

Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah
Membina sikap saling menghargai budaya & kearifan local

Menumbuhkan sikap disiplin dalam belajar dan bekerja

Membarikan pelayanan prima dengan manajemen kekeluargaan

Menanamkan pola dan sikap hidup sehat dan sederhana

Menumbuhkembangkan sikap santun dalam bertindak dan bertutur kata dengan semangat kekeluargaan dan silaturrahmi

Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut sehingga terbentuk siswa yang kompeten dan berakhlak mulia

Adapun bentuk kegiatan Program Ekstra Kurikuler, yang dilaksanakan antara lain :Pramuka, Paskibra, PMR, Pencaksilat Keterampilam Komputer, Scientech, Olahraga, Kesenian (Tata Boga dan Lingkung Seni Degung)

Sekolah memiliki 16 Tenaga pengajar (guru) dan 5 orang Staf TU itu semuanya saat ini berstatus honorer. Mereka adalah lulusan dari berbagai perguruan tinggi negeri ataupun swasta, yang mengajar sesuai dengan bidang keahlian dan disiplin ilmunya masing-masing. Dengan demikian tujuan pendidikan diharapkan dapat tercapai secara maksimal dan menghasilkan peserta didik cerdas serta dapat mengembangkan bakat juga minatnya masing-masing untuk meraih prestasi gemilang

Begitupun dari segi sarana dan prasarana yang ada, SMP Negeri Satu Atap Ciparungsari memiliki ruangan kelas yang cukup ditambah ruang kantor, ruang guru dan fasilitas lainnya. Disamping itu, sarana kegiatan juga sangat memadai seperti lapangan olahraga, volley ball, tennis meja, dan perpustakaan, ruang computer dan kantin @TOMY
Selengkapnya...

Diajak Jalan Ke Bandung Oleh AR, Siswi SLTP di Cirebon Dicabuli

METRO CIREBON, SUMBER – Tak terduga nasib seorang gadis lajang sebut saja melati (bukan nama sebenarnya-red) yang direnggut kesuciannya oleh sang pacarnya, di sebuah kamar kos temannya secara berulang kali
Informasi yang didapat METRO CIREBON pemuda asal Cilegon Banten, awalnya Membawa sang pacar tanpa diketahui orangtunya, kini terpaksa dilaporkan ke polisi, pasalnya dalam pelariannya ke Bandung, Jawa Barat itu, si pemuda bernama Angga Rizki (25), pelaku sempat mendatangi rumah pacarnya, korban Melati yang bertempat tinggal di Desa Gesik Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon

Korban sendiri masih tercatat sebagai salah satu siswi di sebuah SLTP di Kabupaten Cirebon, kedatangan pelaku rupanya memang sudah punya maksud yakni mengajak sang pacar jalan-jalan ke Kota Kembang Bandung

Dikarenakan korban merasa sangat cinta dan sayang, akhirnya korban mau diajak oleh pelaku, meski tanpa sepengetahuan orangtuanya, ketika keduanya berada di Bandung, maka pelaku memang sempat mengajak korban keliling kota, hingga akhirnya mereka berhenti disebuah tempat kos teman pelaku di Bandung

Upaya akal bulus pelalu tidak berhenti samapi disitu, Pelakupun merayu korban untuk melakukan hubungan layaknya suami istri, hasrat sang pacar tersebut memang sempat ditolak hingga empat kali oleh korban

Namun akhirnya korban luluh juga setelah terus-menerus dirayu dan dijanjikan akan bertanggungjawab jika terjadi sesuatu terhadap pada diri korban, dan janji pelaku ini pun meluluhlantakan pertahanan korban

Sehingga korban pun bersedia untuk melakukan hubungan intim tersebut dengan secara dipaksa oleh sang pacar sehingga korban membuka pakaian dan melakukan hubungan terlarang itu

Keesokan harinya, korban sempat menghubungi keluarganya dan mengatakan jika dia bersama pacarnya, tengah berada di Bandung Kabar keberadaan korban berada di Bandung rupanya membuat orangtuanya panic, yang bernama Indah Permai (40), marah besar dan meminta kepada pelaku untuk secepatrnya pulang ke rumahnya

“Anak saya itu masih SMP kok berani-beraninya mengajak anak saya, apalagi tanpa memberitahukan dulu pada kami (orangtuanya korban-red), dan yang lebih membuat kami marah, ternyata pelaku ini sudah menodai anak kami,”ungkap Indah, seraya menambahkan kami dengan terpaksa melaporkan kejadian itu ke Mapolres Cirebon, tandas Indah orang tua korban

Kapolres Cirebon AKBP Arif Ramdhani, melalui Kasat Reskrim, AKP Ferry Irawan membenarkan tentang adanya kejadian tersebut. “Kami memang sudah menerima laporan dari keluarga korban mengenai adanya dugaan pencabulan, kasus itu saat ini masih tengah kami lakukan penyelidikan,”katanya @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Pemkot Cirebon, Berikan Dana Hiba Terhadap Lembaga Fertikal, 500 Juta

METRO CIREBON, KOTA - Sejumlah instansi Fertikal yang ada di Kota Cirebon Jawa Barat seperti instansi penegak hukum kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan Kodim mendapatkan dana hibah yang bersumber dari APBD Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Jumlah bantuan tersebut besarannya bervariasi, namun dari sekian instansi fertikal itu, Polresta Cirebon mendapatkan bantuan terbesar yakni mencapai Rp 500 juta
Pemberian bantuan hibah tersebut diakui Sekda Kota Cirebon H. Hasanuddin Manaf dan menurutnyanya penggelontoran dana bantuan hibah itu sudah sesuai prosedur sebagaimana diatur dalam PP 38 tahun 2004. “Memang benar adanya bantuan hibah itu, dana itu bersumber dari APBD dan mengenai jumlahnya bervariasi,”tegas Manaf kepada METRO CIREBON

Menyinggung tentang pemberian dana hibah itu kemungkinan terkait dengan dugaan kasus korupsi yang tengah terjadi di Kota Cirebon, mantan Asda ini secara tegas membantahnya. ”Tidak ada kaitannya, ini murni hibah, bahkan di daerah lain pun melakukan hal yang sama kok,”elaknya

Sementara itu,Kapolresta Cirebon AKBP Ary Laksmana Wujaya ketika dikonfirmasi membenarkan mengenai bantaun itu. Bahkan menurutnya, bantuan itu dimaksudkan untuk mendukung operasional, memperbaiki fasilitas kantor dan membeli peralatan kantor

“Bantuan hibah itu tidak akan mempengaruhi kinerja dan komitmen kepolisian dalam upaya melakukan penegakan hukum terkait kasus apapun termasuk soal dugaan kasus korupsi sekalipun,”ungkap Ary

Dilain pihak, pemberian dana hibah tersebut tak urung menimbulkan tanda tanya besar. Dirhana Guru Besar ilmu pemerintahan daerah Universitas Swadaya Gunung Jati (Unsawagati) Cirebon, mengungkapkan, merujuk pada undang-undang otonomi daerah, keberadaan pemerintah daerah sebenarnya hanya diperbolehkan mengurusi masalah yang memang sudah diserahkan kepada mereka

Seraya menambahkan, ada 6 urusan yang hingga kini tidak diserahkan ke pemerintah daerah, yakni pertahanan keamanan termasuk kepolisian, yustisi, moneter, agama dan urusan luar negeri

Dan melihat soal kewenangan itu, lanjutnya, pemerintah daerah tentu tidak perlu mengurusi kepolisian dan kejaksaan, termasuk dalam hal memberikan dana hibah. Karenanya, Diharna berpendapat yang sudah diberikan Pemkot Cirebon itu sebenarnya bukan hibah melainkan sumbangan,“ini kebiasaan lama yang terus menerus dibiarkan terjadi,” bahkan bagaimana mengurus rakyatnya, yang kini sedang morat-marit ekonominya, tandasnya

Dan mengenai pemberian hibah apakah itu akan mempengaruhi penanganan kasus hukum mengenai dugaan korupsi yang kini ditangani kepolisian dan kejaksaan, itu semua tergantung hati nurani masing-masing. Artinya bisa ya mempengaruhi dan juga bisa tidak mempengaruhi, tuturnya@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Ketua DPD Golkar Kota Cirebon, Duduk Di Kursi Pesakitan

METRO CIREBON - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar (PG) Kota Cirebon, Ade Anwar Syam, terseret hukum karena diduga telah mencemarkan nama baik mantan anak buahnya. Ade pun kemarin menjalani persidangan dan duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Rabu (03/06/2009)
Sidang perdana terhadap Ade Anwar Sham yang digelar kemarin mendapat perhatian besar, bahkan sejumlah ormas, kader serta pengurus partai, untuk memberikan dukungan terhadap Ade yang saat itu didampingi beberapa penasehat hukumnya

Dalam sidang perdana yang dipimpin hakim ketua Sorta Ria Neva itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sigit Waseso dalam dakwaannya mengungkapkan, Ade melanggar pasal 310 ayat 2 dan pasal 311 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik

Pada perkara ini, Ade Anwar dianggap teleh mencemarkan nama baik pelapor, Dedi Soemarjono, kader Partai Golkar (saat itu-red) yang kini telah menjadi anggota partai lain, Kasus pencemaran itu terjadi pada sekitar bulan Pebruari 2008, tepatnya paska pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Cirebon

berawal saat puluhan kader Golkar Kota Cirebon mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Ade Anwar Sham, terkait gagalnya calon wali kota yang diusung partai Golkar. Saat mengklarifikasi persoalan tersebut, Ade Anwar Sham sempat menggelar konferensi pers dan sempat melontarkan kata-kata, “Maling teriak maling” terhadap kader yang melakukan protes

Perkataan Ade itu rupanya membuat pelapor sekaligus kader Golkar, Dedi Soemarjono, keberatan atas pernyataan itu karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Dedi lantas melaporkan Ade Anwar ke Polresta Cirebon dengan bukti tulisan yang dimuat di salah satu harian lokal di Cirebon

Pasca sidang, kuasa hukum terdakwa dan Bildansyah dan Anang Afiansyah, menmgungkapkkan, setelah mendengar pembacaan dakwaan yang disampaikan jaksa semakin memperjelas perkara yang disangkakaan terhadap kliennya,“dalam dakwan itu dijelaskan bahwa klien kami dituduh telah mengeluarkan kalimat maling teriak maling, yang perlu di telaah dalam kalimat itu adalah kontekstual kalimatnya, karena hali itu adalah kiasan yang dilontarkan klien kami,”tegas Dan Bildansyah@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Tugu Perbatasan dan Taman di Kab. Cirebon, Tidak Terurus

METRO CIREBON - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCK) Kabupaten Cirebon Jawa Barat, dalam hal ini Bidang Kebersihan dan Pertamanan (KP) nampaknya engan untuk merawat pertamanan di lingkungan Kab.Cirebon, padahal pertamanan merupakan paru-paru bagi masyarakat Kab.Cirebon
Bidang KP khususnya untuk pertamanan di tahun 2009 ini memiliki dana sekitar Rp. 900 juta yang mana dana tersebut untuk gaji para tenaga Honorer (Kontrak) dan sisanya untuk pemeliharaan Tugu Perbatasan, Taman, lampu hias taman ( rainbow).

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan (KP) Ir. H. Fellyanto, MM, ketika dikonfirmasi tidak ada diruangan dan ketika dihubungi Via Telfon gengamnya selalu tidak aktif (offline), disinyalir Kabid KP enggan berkomentar.

Pemantauan METRO CIREBON di lapangan seperti Taman dilingkungan Pemda Cirebon dan di beberapa titik strategis seperti taman dilingkungan Perkantoran Sumber, Taman di Gor, Taman Kedawung, Taman Plered, dan beberapa taman lainya tidak terawat.

Bukan hanya pertamanan melainkan juga pemeliharaan Tuguh Perbatasan yang sudah terbangun seperti tugu perbatasan Kabupaten Cirebon - Kota Cirebon, tugu perbatasan Ciwaringi-Majalengka, Tuguh Perbatasan Losari-Brebes nampak tidak dipelihara.

Sedangkan jumblah tenaga kerja pertanaman kurang lebih mencapai 52 yang setiap bulanya mendapatkan gaji dari DCK sedangkan kegiatan perawatan taman, perawatan tugu dan perawatan lainya jarang dilakukan pihak KP DCK semenjak tahun 2009.

Menurut DR (HC) Bambang Arief Wijaksana Pemerhati Pembangunan Kab.Cirebon kepada METRO CIREBON mengatakan bahwa dirinya merasa prihatin terhadap Dinas Cipta Karya Kab.cirebon dalam hal ini Bidang Kebersihan dan Pertamanan yang tidak melakukan perawatan terhadap taman.

Untuk itu saya hanya menghimbau kepada Pemkab.Cirebon agar memperhatikan anggaran untuk kebersihan dan pertamanan, bukan hanya itu, Bupati Cirebon Drs.Dedi supardi MM, agar tidak salah menempatkan Kabid Kebersihan dan Pertanaman karena sangat berpengaruh jika salah orang, Tandas Bambang @ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Produksi Ikan Tawar di BBI Dukupuntang, Turun Hingga 50 Persen

METRO CIREBON - Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon Jawa Barat merasa dirugikan dengan adanya limba batu alam, sehingga untuk produksi ikan yang ada Balai Benih Ikan (BBI) Dukupuntang, kini merosot drastis hingga 50 Persen

Pasalnya, limbah batu alam ini menyebabkan pencemaran bagi peneteran ikan yang dikelola (BBI) untuk dijadikan benih ikan, dalam proses pembenihan ikan air tawar, tidaklah lunak, melainkan limbah pasir halus batu alam tersebut kasar dan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup ikan

Sedangkan pihak Diskanla untuk sementara waktu harus berupaya untuk mensterilkan air limbah yang masuk ke BBI, jika sterilisasi itu dijalankan maka baru bisa mengatasi limbah dengan cara melakukan atau membuat saluran system sepiral yang nantinya akan dibikin bak penampungan bagi limbah batu alam, sehingga air limba tersebut tidak langsung masuk ke kolam ikan, yang meracuni benih-benih ikan

Ir. Hj. Nunung Nurjanah, MM Kepala Dinas Diskanla Kab. Cirebon melalui Asli S Ratinga Kasubag Umum, mengatakan, Bukan hanya itu, “kami, juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk menagulangi pencemaran limbah batu alam yang kami anggap menghambat kelangsungan produksi ikan

Sementara itu, pihak Kecamatan Dukupuntang dalam hal ini Camat sudah gembar gembor akan menertibkan para pengusaha batu alam yang ada di daerahnya, hingga menutup pabrik produksi batu alam yang melanggar ketentuan dalam hal ini membuang limbah langsung ke saluran air tidak membikin bak untuk menampung limbah akan ditutup

Camat Dukuh Puntang juga akan merencanakan merelokasi tempat-tempat beroperasinya pabrik batu alam, namun untuk rencana relokasi pabrik tersebut terkendala dengan dana, masalanya biaya yang diperuntukan bagi relokasi (tempat-red) itu pemerintah daerah harus menyediakan milyaran rupiah

Sedangkan pengusaha batu alam yang mempunyai pabrik tercatat hingga 170 pengusaha yang ada di Daerah Dukupuntang dan menutup kemungkinan para pengusaha batu Alam diduga keras tidak mengantongi izin, sedangkan yang sudah melakukan peraturan pemerintah dalam hal ini mengantongi izin itu hanya lima pengusah dari jumlah 170 pengusaha

Disamping itu juga, para pengusaha batu alam yang dianggap illegal ini tanpa memikirkan kelayakan hidup masyarakat, dan itu mengabaikan dalam pembayaran pajak atau membayar retribusi kepada Pemkab Cirebon, sedangkan dari hasil penjualan batu alam yang diproduksi itu keuntunganya sangat besar hingga mencapai milyaran rupiah. @ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...