Petani Ancam Lakukan Demo

- Seksi Cijengkol Minta Ketegasan -
METRO CIREBON, SUBANG - Kehidupan para petani akan sejahtera jika didukung sarana dan prasarana yang baik. Tapi sebaliknya, kehidupan dan nasib para petani kian tak menentu jika pihak terkait tidak memperhatikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan para petani. Kondisi itu seperti yang terjadi di Desa Ranca Mulya dan Desa Ranca Jaya Kecamatan Patok beusi Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Sebagian para petani di daerah itu kini menjerit, lantaran musim kemarau ini sulit mendapatkan air untuk mengairi sawah mereka yang mengering. Untuk mendapatkan air, mereka harus menyedot (memompa) air kali yang jaraknya begitu jauh dari petak sawah mereka. Sehingga butuh biaya mahal, tak sebanding dengan hasil diperoleh.

Kondisi tersebut sangat ironis sekali. Padahal, dua desa itu merupakan sentra pertanian dan pemasok penghasil pertanian dikabupaten Subang yang terairi oleh irigasi hanya 25 %. Sedangkan seluas 350 hektare sawah tidak terairi. Kini para petani terancam gagal panen Walaupun sawah mereka terairi tapi harus mompa untuk mendapatkan air yang lokasinya sangat jauh untuk mengairi sawahnya dan menunggu hujan

Mengapa hal ini bisa terjadi? Pasalnya air dari BPKO 4 dan BPKO 6 tanggul sekunder yang dimulai dari nyomplong sudah hancur. Juga banyaknya bocoran yang berlebihan karena tidak adanya tembok penahan tanah (tanggul). Kondisi ini diperparah lagi adanya pendangkalan kali saluran Pundong pengkolan, sehingga air dari hulu menjadi besar dan air kehilir menjadi kecil serta tidak lancar .

Padahal keberadaan air sangat dinantikan oleh sebagian petani didua Desa tersebut terlebih petani Desa Ranca jaya guna mengairi sawahnya secara teratur mereka siang ataupun malam secara bergiliran untuk mendapatkan air harus memompa yang jaraknya sangat jauh dari petak sawah

Namun kini dengan kondisi demikian para petani menjerit dan mengeluhkan sulitnya air di dua Desa tersebut para petani dan pihak pemerintah Desa pernah mengajukan kepada Seksi Cijengkol untuk dilakukan perbaikan saluran kali Pundong pengkolan berupa pengerukan. Namun hingga kini permohonan para petani belum ada realisasinya, yang didapat hanya jawaban angin surga bahkan diduga pihak seksi cijengkol hanya diam seribu bahasa

Petani mengancam akan lakukan demo
Beberapa petani yang yang tidak mau disebutkan namanya ketika ditemui media ini dilokasi mengatakan kondisi seperti demikian sudah tiga tahun. Para petani merasakan kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah sehingga mereka harus menyedot untuk mengairi sawahnya tentunya biaya dan ongkos menjadi mahal, padahal sawah ini sawah tehnis.

Untuk itu mereka minta kepada pihak seksi Cijengkol Sukamandi perhatianya agar tanggul yang rusak segera diperbaiki dan dilakukan pengerukan agar para petani tidak mengeluhkan kesulitan air lagi karena dengan adanya pengairan yang teratur maka kehidupan para petani akan semakin sejahtera tidak seperti saat ini para petani menjerit akibat sulitnya mendapatkan air

Selain itu para petani mengancam akan melakukan aksi demo jika pihak seksi Cijengkol tidak ada ketegasan terkait maraknya empang yang ada disepanjang kali Pundong. Sebab menurut para petani untuk mengairi empang harus dipisahkan dengan saluran untuk mengairi sawah karena saluran untuk mengairi empang sudah ada saluran tersendiri. Namun faktanya mereka untuk mengairi empang masih saja mengambil air dari saluran untuk kepesawahan

Kepala Desa Ranca mulya Tasim Woyo mengatakan hal ini sudah dilaporkan ke instansi terkait (seksi Cijengkol). Namun hingga kini belum ada realisasinya karena menurutnya urusan kali Pundong kewenangan pihak seksi Cijengkol namun jika saluran kali Cacing perbaikanya kewenangan dinas pertanian Subang

Selain itu lanjut Tasim mengharapkan permohonan para petani tersebut dikabulkan karena kini dengan kondisi sebagian para petani di dua desa yaitu Desa Ranca jaya dan Ranca mulya persoalan sulit air terkadang Rebutan hingga berujung bentokan pisik dan itu telah terjadi di dua Desa tersebut

Sementara itu Kepala Desa Ranca jaya Kosasih dengan adanya persoalan para petani kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah para petani yang berada diwilayahnya seluas 200 hektare lebih yang berada dijalan 5,6,dan 7 yang tidak terairi padahal sawah itu sawah tehnis tentunya dengan demikian berpengaruh terhadap pembayaran Urdes. Kepala seksi cijengkol Sukamandi hingga berita ini naik cetak belum berhasil ditemui(HID)
Selengkapnya...

Desa Salam Jaya Subang Terus Berbenah Diri

METRO CIREBON, SUBANG - Sebagai Kades Salam Jaya Kecamatan Pabuaran Kabupaten Subang, Jawa Barat M. Maja, sejak terpilih menjadi kades untuk kedua kalinya berbagai rintisan kegiatan dan pembenahan dalam membangun desanya dari waktu kewaktu terus diupayakan dan ditingkatkan pembangunan diberbagai sektor demi mensejahterakan warganya.

Berbagai kegiatan pembangunan insfrastuktur terus dipacu demi kelancaran pelayanan terhadap masyarakat. Maka tak heran, sosok kades Salam jaya yang berpenampilan sederhana, lugas, tegas, cermat dan cerdas dalam memberikan pelayanan terus ditingkatkan. Baginya, jabatan merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan karena jabatan yang kini didudukinya atas kepercayaan masyarakat

Setiap anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan desanya terus diwujudkan, baik yang berasal dari APBD I dan II atau APBN. Sehingga kedepan pembangunan yang ada didesanya bisa disejajarkan dengan desa lain yang sudah maju dalam membangun desanya
Selain itu dalam mengambil kebijakan yang akan diambilnya selalu dimusyawarahkan dengan tokoh masyarakat LPM dan BPD agar pembangunan yang dilaksanakan didesanya bisa kondusif dan terarah

Salah satunya dalam upaya memberikan kenyamanan dalam memberikan pelayanan terhadap warga pihak pemerintah desa (kepala Desa)secara bertahap telah merehabilitasi kantor desa menghabiskan dana sebesar Rp90 juta. Dana tersebut berasal dari dana BKUDK tahun anggaran 2008 dan 2009 serta swadaya masyarakat. Sehingga dengan demikian kantor desa kini terlihat asri dan nyaman. Namun untuk insfrastuktur lainnya belum semua tergarap mengingat anggaran yang minim namun demikian pembangunan yang ada didesanya secara bertahap akan terus ditingkatkan

Hal ini dijelaskan Kades Salam Jaya M. Maja kepada media ini saat ditemui dikediamanya. Untuk itu M. Maja mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah membantu sumbangsih pemikiran moril dan materil dalam upaya memmangun dan memajukan desanya dan terimakasih kepada Bupati Subang Eep hidayat beserta camat pabuaran Dedi Sumardi yang telah memberikan masukan serta arahan demi terciptanya program pemerintah kabupaten subang yaitu Desa mandiri gotong royong “ujarnya

Sementara itu masyarakat desa salam jaya kepada sinar indonesia mengatakan pihak pemerintah desa dalam upaya memajukan desanya diberbagai sektor terus ditingkatkan
Sementara itu warga dan tokoh masyarakat salam jaya kepada sinar Indonesia mengatakan pihak pemerintah desa dalam pembangunan dan memajukan desanya terus dipacu namun mengingat anggaran yang terbatas masih banyak inspratruktur yang tidak tersentuh dan ini sangat diharapkan sekali yaitu inspratruktur jalan yang ada didesanya hingga kini masih banyak yang belum diaspal seperti jalan desa salam jaya yang menghubungkan kedesa piringkasap sebagian masih beralaskan tanah dan bebatuan untuk itu warga mengharapkan perhatian dari pemerintah kabupaten subang
HID/HER)
Selengkapnya...

Puncak Arus Balik, Jalur Pantura Cirebon Macet Total

METRO CIREBON, PANTURA - Puncak arus balik lebaran tahun ini tepatnya di Jalur Pantura Cirebon , terjadi pada Minggu (27/9) sejak dinihari hingga pukul 12.00 wib siang. Ribuan kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta mulai padat, bahkan khusus sepeda motor yang melintas tiap janya tercatat sebanyak 7.672 dua kali lipat dari hari sebelumnya yang hanya 3.076 unit perjamnya

Pantauan yang dilakukan hingga Minggu sore, antrian kendaraan yang masuk ke wilayah Cirebon tidak ada hentinya, mulai dari Losari hingga Palimanan kecepatan kendaraan tak lebih dari 50 KM perjamnya. Bahkan di beberapa titik terutama disekitar pasar tumpah Gebang, Weru dan Palimanan, pemudik hanya bisa melaju dengan kecepatan 20 KM perjam

Kendati masuk pada posisi arus puncak, namun secara keseluruhan kondisi laju kendaraan terbilang padat merayap. Kesigapan petugas kepolisian dan Dishub pun bekerja ekstra keras untuk mengatur volume kendaraan yang tak hentinya melintas

Kepadatan volume kendaraan yang menjejali jalur utama Pantura, dikarenakan ditutupnya jalur tengah Pantura (Cirebon-Karangampel,red), menyusul adanya kegiatan grebeg syawal yang di gelar keraton Kanoman, di Makam Sunan Gunungjati yang berada di sisi jalur tengah Pantura. Karena itulah semua kendaraan pemudik dari arah Jawa Tengah diarahkan masuk ke jalur utama Pantura melewati Palimanan

Di sini ribuan warga biasanya mendatangi acara ritual tahunan pihak keraton Kanoman. Kondisi itu jelas tidak memungkinkan jika digunakan sebagai jalur bagi pemudik. Karenanya jalur tengah pantura ini ditutup, dan kendaraan pemudik diarahkan ke jalur utama

“Semua kendaraan pemudik, baik mobil pribadi dan sepeda motor kami arahkan ke jalur utama menuju Pantura Palimanan,” kata Kapowil Cirebon Kombes Tugas Aprianto@ SUKIRNO
Selengkapnya...

Spoir Bus Sahabat Tewas di Kursi Penumpang

METRO CIREBON, KOTA – Kondektur bus ‘Sahabat’ nopol E 7885 A yang melayani pemudik tujuan Surabaya, Asnawi (59), ditemukan tewas dikursi penumpang bagian belakang setelah menelan obat hasil membeli di sebuah warung, obat tersebut untuk mengobati muntah-muntah yang dideritanya

Menurut keterangan, Sahdar Wijaya (34), rekan kerjanya, lelaki warga Desa Landong Sari, Kecamatan Dadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) itu sempat meminta dirinya untuk memanggilkan tukang pijat, karena dia merasa badanya tidak enak

“Saya panggil tukang pijat yang biasanya memang suka memijat sopir dan kondektur di terminal ini,” kata Sahdar. Namun Sahdar kaget begitu tukang pijat dating, Sahdar sempat melihat jika sahabatnya itu tengah terbaring di kursi bagian belakang. Awalnya Sahdar mengira jika Asnawi tengah tertidur

Alangkah kagetnya begitu diketahui jika korban sudah tak bernyawa. “Waktu tangannya aku pegang memang dingin,”tambahnya. Soal kematian sahabatnya itu, Sahdar tidak tahu pasti. Hanya saja dia memang mengetahui jika korban sempat muntah-muntah beberapa saat sebelum ditemukan meninggal. Korban juga membeli pil dari warungan di dalam terminal untuk mengobati rasa sakitnya

“Saya tidak menyangka, karena teman saya itu sempat memarkirkan bus yang dikondekturinya itu ke lokasi ngetem,”pungkas Sahdar. Tak lama setelah kejadian sejumlah petugas dari Polresta Cirebon langsung melakukan olah TKP, untuk selanjutnya mayat korban lalu dibawa ke Kamar mayat RSUD Gunungjati untuk dilakukan otopsi

“Kasus ini masih ditangani, setelah olah TKP kami menunggu hasil otopsi karena jasat korban sudah dibawa ke kamar mayat,” kata Wakapolresta Cirebon Kompol Indarto@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Hadiri Reuni SMA, Guru Tewas Tekena Sabetan Golok

METRO CIREBON, KOTA – Nasib sial terhadap Seorang guru pengajar tari tradisional sebuah sangar senam di Perumnas Kota Cirebon, Jawa Barat, ditemukan tidak bernyawa dan jasadnya mengenaskan dengan luka bacok di tubuhnya. Tubuh korban yang diduga sengaja dibunuh itu, ditemukan tak jauh dari Tol Palikanci Cirebon, Minggu (27/9) sekitar pukul 08.00 wib

Informasi yang dihimpun METRO CIREBON di Tempat Kejadian Perkara (TKP), mayat korban diketahui yang bernama Fauzi Basalamah (27) pertama kali diketahui oleh seorang pengendara motor tepatnya di Desa Gombang Kecamatan Plumbon. Tubuh korban awalnya sempat diduga boneka karena berada di dalam semak-semak. Setelah didekati baru diketahui jika itu adalah korban tewas mengenaskan

Pria yang tinggal di jalan Cangkring Kota Cirebon ini diketahui, sehari sebelum mayatnya ditemukan, adalah seorang guru tari di sebuah sanggar, Namun sebelum kejadian Fauzi sempat pamitan terhadap keluarga korban untuk menghadiri acara reuni teman sekolahnya semasa di SMA

Belakangan tak terduga ternyata korban pamit untuk selamanya setelah dia mengalami penganiayaan dengan menderita luka bacok di sekujur tubuhnya, terutama dibagian kepala, tangan dan kaki. Kasus ini oleh aparat desa setempat kemudian dilaporkan ke polisi

Kapolres Cirebon AKBP Arif Ramdhani melalui Kasat Reskrim AKP Ferry Irawan SIK, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan mayat yang diduga kuat sebagai korban pembunuhan tersebut. “Kami masih menyelidikinya,” katanya singkat@ NASIMIN
Selengkapnya...

"Mudik" Mini Bus Nyungsep, Kenek dan Sopir Melarikan Diri

METRO CIREBON, SUMBER – Sekitar pukul 10.30 wib Belasan pemudik berasal dari Kabupaten Kuningan yang ingin kembali ke Jakarta usai berlibur di kampungnya, menderita luka berat dan ringan setelah Mini Bus Kopayu yang mereka tumpangi mengalami rem blong, mengakibatkan mini bus tersebut, masuk ke semak-semak, disekitar taman wisata Plangon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Minggu (27/9)

Tercatat sedikitnya 12 dari 28 penumpang terpaksa di larikan ke Rumah Sakit (RS) Ciremai dan RSUD Gunungjati Kota Cirebon karena menderita luka-luka berat dan ringan. Sedangkan sopir dan kondektur bus melarikan diri setelah bus nyungsep dan saat ini masih dicari polisi

Menurut keterangan sejumlah penumpang, mini bus Kopayu Nopol T 7880 DD jurusan Cirebon-Cikarang-Cikampek-Pulogadung ini, sejak bertolak dari terminal bus Kuningan, kondisinya sudah bermasalah. Pasalnya di dalam bus tersebut tercium bau kanpas rem

Kondisi ini sempat disampaikan ke sopir dan kondektur, tapi keluhan para penumpang ini tidak dihiraukan. Bahkan sekitar sembilankilometer setelah pemberangkatan, bus sempat oleng. Kembali teriakan para penumpang ini tidak diindahkan ketka bau kanvas rem yang terbakar itu semakin menyengat hidung

Klimaksnya ketika bus memasuki jalan menurun di sekitar komplek wisata kera Plangon, bus makin tak terkendali. Semua penumpang di dalamnya berteriak, dan sopir pun kali ini tidak bisa menguasai kendaraannya karena diketahui rem bus ternyata blong. Hingga akhirnya bus terhenti setelah menbrak pembatas jalan dan terperosok ke sisi jalan

Titin, salah seorang penumpang mengungkapkan, dia mencoba berpegangan erat pada kursi karena kecepatan bus makin kencang dan tak ada tanda-tanda dari sopir untuk menghentikannya. “Kami teriak-teriak sambil berpegangan erat, tapi sopirnya terus aja melajukan kendaraanya, kami makin takut karena jalannya waktu itu diturunan pak,” kata Titin

Setelah bus terhenti, seluruh penumpang berhamburan keluar. Beberapa warga yang berada di lokasi kejadian juga memberikan pertolongan dengan mengevakuasi para korban dari dalam bus. Sopir dan kondektur malah pergi begitu saja disaat semua penumpang keluar

Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mencari sopir dan kondektur yang tak bertanggungjawab tersebut. Kapolres Cirebon AKBP Arif Ramdhani melalui Kasat Lantas AKP Tunggul Pamudji menjelaskan, proses penyelidikan masih dilakukan,“Kami sudah meminta keterangan sementara beberapa penumpang dan saksi lain di sekitar lokasi,” katanya

Sedangkan beberapa penumpang lain yang tidak terluka dan yang luka ringan kembali melakukan perjalanan menuju Jakarta dengan menumpang bus lain di terminal bus Harjamukti Kota Cirebon @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

"Yaya" Diduga Keras Gunakan Anggaran Hibah Desa

METRO CIREBON, PURWAKARTA – Pekerjaan jalan menuju Rumah Yaya salah seorang Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kab. Purwakarta Jawa Barat, terletak di kampung Pangkalan II Desa Cibukamanah kecamatan Cibatu, diduga kuat menggunakan kelebihan anggaran Dana Hibah

Dalam proses pengerjaannya bersamaan jalassn Desa yang mendapatkan program pengaspalan, namun Yaya mencari kesempatan sebagaimana jalan menuju rumahnya ikut-ikutan di hotmik. Disamping itu Yaya sebagai ketua panitia dana hibah jalan desa, ia juga tercatat sebagai staff (DPKAD) Pemkab Purwakarta

Berdasarkan pantauan METRO CIREBON di lapangan, apa yang telah dilakukan oleh Yaya ternyata mendapat protes dari sejumlah warga termasuk Camat Cibatu. Karena apa yang dilakukan Yaya itu salah kaprah dan tidak adanya musyawara dengan Masyarakat, disamping mengundang kecurigaan menyulut emosi warga lain yang tidak setuju

Pasalnya, gang yang belum diaspal didesa Cibukamanah masih ada yang lebih pantas. Begitupun kalau masih ada kelebihan anggaran, warga menginginkan ditambahkan pada pekerjaan jalan yang ada. Separuh lagi jalan Desa yang menuju kampung pangkalan I masih belum diaspal, kondisinya parah apalagi dimusim hujan

Salah seorang warga sebut saja San saat dikonfirmasi METRO CIREBON mengatakan,"Pekerjaan Jalan menuju Rumah Yaya itu perlu kami pertannyakan, Pasalnya Anggaran dari mana Yaya bias membangun, memang tujuan yaya adalah baik demi kemajuan masyarakat sekitarnya, tetapi itu hanya mementingkan dirinya sendiri, tandas San

Masih menurut San, kalau itu bukan kelebihan dana hibah, duit dari mana. Berapa sih gajihnya PNS, sekalipun uangnya banyak tetapi sangat tidak mungkin sekali bias membangun pekerjaan pengaspalan, ini kan sudah ada tendensi lain apalagi jalan yang di aspal adalan jalan menuju rumahnya berarti mementingkan kepentingan pribadi

Hal senada juga dikatakan oleh salah seorang rekan satu kantor Yaya yang berkompeten dalam hal pengelolaan dana hibah di Kabupaten Purwakarta, bahwa apa yang dilakukan Yaya terlalu mencolok. Disamping tidak ada dalam speknya pengerjaan, Yaya tidak pernah berbagi dengan teman dan rekan-rekan dari kelebihan pengelolaan anggaran. Lebih mengherankan lagi katanya, pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Diam saja dan tidak pernah ambil tindakan, seperti terkesan ada main mata dengan Yaya

Ketika METRO CIREBON konfirmasikan terhadap Yaya, selalu menghindar dari kejaran wartawan, dari HP selalu tidak aktif. Namun ia memberi bantahan melalui pesan singkat yang dikirimnya, bahwa ia mengherankan atas informasi ini. Ia beralasan dalam SMS singkatnya, “apa yang ia lakukan sudah matang sesuai dengan proposal, RKA, DPA, AKB, dan aturan hibah. Adm SPJ sudah beres pada tanggal 12 Mei 2009, dan tidak pernah lepas konsultasi dengan atasan. Adapun jalan gang tersebut, itu pribadi. Kalau tidak percaya, saya sudah menjawab kesetiap orang yang datang. Dan itu, kita serahkan saja kepada tuhan.. Saya orang kotor dan tidak tahu agama, wasalam

Lain halnya menurut Sony, Direktur Eksekutif Purwakarta Corruption Wattch (PCW) ketika diminta tanggapan dan komentar seputar apa yang dilakukan Yaya. Ia mengatakan, "Itu tidak boleh, kalaupun ada kelebihan anggaran harus dikembalikan kekas Negara dan Apabila tidak dikembalikan, maka saudara Yaya sudah melakukan tindakan melawan hokum (penyelewengan dana-red) yang berindikasi pada tindak pidana penggelapan atau korupsi" maka kami saraaankan bagi penegak hokum di Kab. Purwakarta agar segera menindak tegas pelaku korupsi, “ujarnya @ TOMY
Selengkapnya...

Pemudik, mulai Padati Jalur Pantura Cirebon

METRO CIREBON, PANTURA – Jalur pantura Cirebon kini mulai dipadati para pemudik dari arah Jawa Tengah maupun Jawa timur, Pasalnya puluhan Ribu Arus Balik ke Jakarta kini memadati jalur pantura Cirebon, pada H+4 Kamis, (24/09)

Ribuan sepeda motor pemudik yang kembali ke Jakarta pada H+4 terlihat merajai jalur Pantura Cirebon. Begitupun dengan kendaraan roda empat yang menggunakan jalan tol Palikanci-pejagan juga terlihat macet hingga dalam perjalanannya sedikit merayap

Hasil pantauan METRO CIREBON di lapangan, memuncaknya arus balik para pemudik yang menghabiskan masa cuti bersama lebaran di kediamannya masing-masing, kini kembali memadati jalur pantura yang hendak melaju kea rah Jakarta, akibat banyaknya pengendara sepeda motor yang melintas, tak urung membuat petugas kepolisian bekerja ekstra guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan

Sehingga hampir di setiap titik persimpangan atau titik rawan macet terdapat petugas yang mengatur lalu lintas. Para pengendara sepeda motor ini sepertinya tidak menghiraukan himbauan dari pemerintah yang meminta agar sepeda motor tidak boleh lebih diisi dua orang. Ini dibuktikan dengan masih banyaknya sepeda motor yang diisi tiga hingga empat orang. Bahkan ada juga yang membuat “bagasi” tambahan di bagian belakangnya.

Ketika METRO CIREBON konfirmasikan kepada pemudik Imron (37) yang kembali ke Jakarta setelah melepas kerinduan dengan sanak familinya di Kebumen, Jawa Tengah ini. Dia sengaja membawa istri dan dua anaknya kembali ke Jakarta menggunakan sepeda motor. Alasan Imron sangat sederhana, hal itu dia lakukan sekedar untuk mengirit ongkos

“Kalau naik angkutan umum ongkosnya pasti lebih mahal mas. Sedangkan uang sudah banyak habis di kampung kemarin, selain itu kalau pakai motor kita lebih bebas,”tandas Imron tersenyum ketika ditemui di sekitar terminal bus Harjamukti Kota Cirebon

Apa yang dilakukan Imron sebenarnya juga dialami oleh ribuan pemudik sepeda motor lainnya yang kini mulai kembali ke Jakarta. Padahal sebenarnya para pemudik yang membawa barang atau muatan lebih dari dua orang itu mendekatkan diri dengan bahaya kecelakaan @ SUKIRNO
Selengkapnya...

Kantor Kabupaten Cirebon Sepi, PNS Mangkir

METRO CIREBON, SUMBER – Kantor Kabupaten Cirebon Jawa Barat masih lenggang, pada hari pertama masuk kerja pasca lebaran idhul fitri 1430 H (cuti bersama-red), ternyata masih banyak PNS yang mangkir (tidak masuk kerja). Kalaupun ada yang datang itupun hanya sekedar mengisi absensi dan kemungkinan besar langsung pulang kerumah

Ironisnya, Kepala daerah Kabupaten Cirebon harus tegas terhadap bawahanya, yang pada hari ini, Kamis (14/09) pegawainya mangkir, oleh karenanya dari pihak Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM tidak ada ketegasan untuk memberikan sangsi terhadap stafnya yang mangkir

Sangat terlihat sekali, ketika METRO CIREBON melakukan pemantauan pada pukul 10.00 WIB ke kantor Dinas, kantor Dinas sendiri masih banyak yang terlihat pintu dan jendelanya telah tertutup rapar diakibatkan para pegawai mangkir, menurut pemantauan bahwa PNS yang hadir pada hari pertama kemungkinan hanya 45 persen saja
Sekretaris Daerah (Sekda), Nur Riyaman Novianto MM ketika dikonfirmasi beberapa Wartawan, Kamis (24/9). “Memang masih banyak PNS yang tidak masuk,”katanya singkat tanpa menjelaskan perihal sanksi terhadap PNS yang mangkir

Meski sejumlah kantor sudah “tutup” karena ditinggal para pegawai, sangat Nampak Drs H Dedi Supardi MM, masih terlihat di kantornya hingga pukul 14.30, ketika beberapa wartawan hendak konfirmasi, bahwa Bupati masih menerima tamu, tandas salah seorang staf di lingkungan pemda Kab. Cirebon @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Pemerintah Pusat Anggarkan Paska Gempa Jawa barat Sebesar Rp. 1.57 Triliun

METRO CIREBON, CIAMIS - Masa tanggap darurat untuk bencana alam gempa bumi Jawa Barat telah berakhir 16 September 2009 lalu, kini selanjutnya memasuki tahap Rekontruksi dan Rehabilitasi terhadap Kantor Pemerintah maupun Rumah warga yang terkena Gempa yang membutuhkan anggaran sebesar Rp. 2,5 Triliun lebih, sedangkan Pemerintah Pusat hanya menyediakan anggaran Sebesar Rp. 1.57 Triliun

Dalam tahap ini titik krusial pada sasaran terhadap rumah dan bangunan-bangunan public seperti sekolah, masjid, pesantren, dan kantor pemerintahn harus segera di perbaiki sehingga Masyarakat yang terkena gempa dapat menikmati kembali dengan layak huni serta dapat beraktivitas seperti biasanya

Ketika METRO CIREBON Konfirmasi Wakil Gubernur, H. Dede Yusuf M Effendi mengatakan melalui Facebook dan Tautan Dede Yusuf Tiga, “Saya tahu, Jajaran Pemerintahan seperti RT/RW, Kepala Desa/ Lurah, Camat, hingga Bupati dan Wali Kota telah bekerja maksimal dan tepat waktu dalam menanggapi korban gempa ini, Rabu (23/09)

Data kerusakan dan estimasi kerugian telah disampaikan terhadap pihak Pemprov. Jabar, “kami, sendiri sudah menerima laporan dari Masyarakat, dan laporan tersebut akan kami ajukan ke Pemerintah Pusat seperti halnya (Depsos, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Bapenas, Kementerian Kesra, dll). Data ini mencakup jumlah korban pengungsi, jumlah rumah rusak, dan bangunan infrastruktur rusak

Ditambahkannya Dede, Tim pemerintah pusat (BNPB, Bapenas, Depsos) akan melakukan vertifikasi data, termasuk pengecekan langsung ke lapangan. Tim verifikasi sendiri akan memastikan apakah data yang diberikan itu benar-benar Falid atau hanya rekayasa biasa, sehingga tim akan melakukan pengecekan jumlah serta kategori kerusakannya

Tim pemerintah pusat akan mengecek apakah benar rumah di alamat tersebut masuk kategori rusak atau tidak, sementara itu, kategori rusak dibagi tiga, yaitu rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.”Tegas Dede

Masih dikatakan Dede “Begitu data dinyatakan valid dan sah secara hukum, pemerintah pusat akan menstransfer dana sekitar Rp 1,57 triliun ke rekening Pemprov Jabar. Dari Pemprov, dana tersebut disalurkan lagi ke rekening kabupaten/kota

Dari Pemda Kab/kota, dana akan disalurkan ke masing-masing korban bencana lewat kelompok masyarakat (Pokmas). Satu pokmas menanggulangi 10 warga korban bencana. Pokmas-Pokmas itulah yang nantinya melakukan rehabilitasi rumah masing-masing. Pokmas itu pula yang harus menggerakan potensi masyarakat lain melalui program gotong royong

Dede berharap, Pengajuan dari pihak Pemerintah daerah manapun tidak ada manipulasi data. Misalnya, dalam data yang diajukan tidak rusak tetapi dilaporkan rusak ataupun seharusnya rusak ringan tetapi dilaporkan rusak berat. Walaupun Pengecekan data itu tidak mudah dan memerlukan waktu yang sangat lama tapi, kita harapkan mulai 15 Oktober proses rekonstruksi sudah bisa dimulai agar korban tidak terus menerus larut dalam berkesedihan yang panjang akibat pasca gempa

Dede Seraya menambahkan mudah-mudahan tahapan krusial ini bisa dilalui dengan baik, karena di lapangan biasanya ditemukan banyak masalah. Tapi, mudah-mudahn dengan kerja sama, gotong royong, dan pelayanan aparatur pemerintah yang amanah, jujur dan bertanggung jawab, kita harapkan setiap masalah dapat diatasi dengan solusi yang baik agar bermanfaat untuk masyarakat dan semuanya serta mendapatkan hasil yang sangat memuaskan@ IMEY
Selengkapnya...

Jalur Pantura H+3 Belum di Padati Arus Balik

METRO CIREBON, PANTURA – Arus balik pada H+3 lebaran di jalur pantura mengalami Volume kendaraan para pemudik yang berplat Jakarta, baik roda empat maupun roda dua (sepeda motor-red) yang melintas di jalur Pantura Cirebon semakin padat. Sejauh ini memang tidak ditemukan simpul kemacetan di jalur tersebut, terutama arus yang berada disekitar titik rawan seperti pasar tumpah, Rabu (23/9)

Diperkirakan volume kepadatan kendaraan akan lebih terasa menjelang malam hingga dinihari nanti, mengingat pada Kamis merupakan hari pertama masuk kerja terutama bagi PNS dan sebagian Perusahaanh swasta di jakarta

Dari hasil pantauan METRO CIREBON, di lapangan, ribuan kendaraan pemudik dari arah Jawa Tengah dan ini menggunakan dua jalur, yakni jalur utama Pantura dan jalur alternatif Tol Kanci-Pejagan

Keberadaan jalur alternatif Kanci-Pejagan pada siang hari ini memang lebih dipilih pemudik ketimbang pada malam hari, pasalnya di kiri dan kanan jalan tol ini memang belum terdapat marka atau median jalan yang tentunya akan menyulitkan pengemudi ketika melajukan kendaraan pada malam hari. Tak heran jika kemudian pada siang hari kemarin jumlah kendaraan yang melintas di jalur ini terasa lebih padat

“Waktu pulang ke kampung kemarin, kami sempat lewat jalur ini (alternative kanci-Pejagan-red), waktu itu kami kaget karena median di kedua sisi jalan nggak ada sehingga kami khawatir sekali. Makanya begitu balik lagi ke Jakarta kami lewatnya siang hari saja,” kata Andi pemudik tujuan Pondok Gede ketika ditemui di gerbang tol sementra Kanci

Sementara itu, khusus pemudik sepeda motor selepas dari Mundu arah Kota Cirebon, tidak diarahkan masuk dalam kota Cirebon, melainkan diteruskan menggunakan jalur utama Pantura hingga ke Palimanan. Langkah ini dilakukan guna mengantidipasi kemungkinan terjadinya kemacetan di dalam kota@ SUKIRNO
Selengkapnya...

Sekilas Arus Mudik Jalur Pantura

METRO CIREBON, PANTURA – Arus mudik kebiasaan masyarakat di Indonesia , menjeleng H-2 lebaran Idhul Fitri, kemaren kemacetan terletak di beberapa titik Jalur pantura seperti Subang, Karawang hingga Cikarang, pada H-2, Jumat, (18/09/2009), dan pada H-1 kemacetan terletak di Tol Cikampek hingga Subang Patok Beusi, sehingga kendaraan merayap, Kemacetan tersebut diakibatkan Kendaraan dari arah Jakarta

Arus mudik dari Jakarta menguasai Jalur baik dari jalur arah Cirebon hingga 4 jalur menyebrang batas jalur, Kendaraan dari arah Cirebon ke Jakarta juga amengalamai kemacetan yangt cukup panjang hingga puluhan kilometer, yang letaknya dari Subang hingga Cikarang

Dari hasil pantauan METRO CIREBON dilapangan, Tol Cikampek hingga Subang kendaraana pemudik merayap dan dari jalur pantura Karawang kendaraan pun merayap, dengan kondisi tol yang tidak memungkinkan sehingga para pemudik mengambil jalur Kerawang Cikampek, tetapi sama halnya kendaraan macet total, sehingga diperkirakan para Pemudik berlebaran di atas Mobil (lebaran di jalan-red)

Beberapa Pemudik saat dimintai komentarnya di daerah Karawang, Suwardi (45) Warga Desa Kedung Dalam Kec. Gegesik Kab. Cirebon, dan Nalila Warga Desa Keraton Kec. Suranenggala Kab. Cirebon Jawa Barat, dirinya melakukan mudik pada H-2, bersama rombongan, tetapi mengalami kendala untuk berlebaran di Kampungnya, kami memohon kepada pemerintah daerah agar melakukan gresrut terhadap pelaksana perbaikan jalur pantura

Agar tidak mengalami kemacetan seperti tahun sekarang, dimana jalur pantura yang dipadati ribuan kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang melakukan mudik dan berkeinginan berlebaran di kampong halamannya bisa terlaksana, namun mungkin kami beserta rombongan pada tahun ini berlebaran di jalan, tandas suwardi @ TEAM METRO
Selengkapnya...

Pemkab Cirebon Gratiskan Biaya Pemudik Yang Mengalami Kecelakaan

METRO CIREBON, SUMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon Jawa Barat meberikan perhatian penuh terhadap para pemudik lebaran yang kebetulan melintas di jalur Pantura Cirebon, diantaranya memberikan pengobatan gratis terhadap semua pemudik yang mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Cirebon

“Semua biaya bagi pemudik dari Bandung maupun Jakarta yang melintasi jalur pantura dan sekitarnya yang mengalami kecelakaan baik ringan maupun berat di wilayah Kabupaten Cirebon akan digratiskan,” kata Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM, usai memimpin rapat di ruang Paseban

Dijelaskan, kaitan dengan pemberian pelayan dan pengobatan gratis tersebut, keberadaan dua rumah sakit milik Pemkab Cirebon, yakni RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled siaga 24 jam. “Petugas medis 24 jam stanby untuk melayani pemudik,”tegasnya
Kendati demikian, lelaki yang untuk kedua kalinya menjabat sebagai orang nomor satu di Cirebon ini, enggan menjelaskan ketika ditanya mengenai besaran anggaran yang dipersiapkan untuk mengcover kebutuhan pengoatan untuk para pengemudi yang mengalami kecelakaan itu. “Yang pasti kita gratiskan berapa pun biayanya,” pungkas bupati@ NASIMIN
Selengkapnya...

Jalur Pantura Masih Lancar, H-2 Diperkirakan Macet Total

METRO CIREBON, PANTURA – Menjelang lebaran H-3, Volume kendaraan pemudik yang melintas jalur Pantura Cirebon menunjukan peningkatan yang cukup tajam, dbanding hari sebelumnya, namun para pemudik yang mengenakan kendaraan bermotot nampaknya meningkat tajam di banding pemudik yang mengenakan kendaraan roda empat

Sejauh ini memang belum ditemukan titik kemacetan. Bahkan Laju kendaraan disekitar Pasar Tumpah Tagelgubug pada hari selasa kemarin merupakan hari pasaran, kendaraan berjalan lancer, namun ada sedikit kemacetan di jalur Pantura Plered (pasar tumpah Jaburan-red), Kamis, (17/09/2009)

“Sejauh ini belum terlihat adanya kemacetan di beberapa titik yang sebelumnya sempat dikhawatirkan akan mengalami krodit, terutama di Pasar Tegalgubug,” kata Wakapolres Kompol Diki Budiman, Menurut Diki, lancarnya laju kendaraan itu memang tidak terlepas dari kerja keras petugas di lapangan yang menerapkan system pagar betis di sekitar lokasi. System pagar betis dengan menempatkan petugas tersebut dilakukan satu jam sebelum dimulainya aktifitas pasar

“Khusus di Pasar Tegalgubug sebanyak 60 personel kita siagakan disana,”tegasnya. Secara keseluruhan, lanjut Diki, memasuki H-6 situasi lalu lintas berjalan lancer, meski memang terlihat ada lonjakan kendaraan dibanding hari-hari sebelumnya

Berdasar pantauan yang dilakukan Poskota di lapangan, volume kendaraan didominasi kendaraan roda empat. Meski terlihat ada kepadatan itu dikarenakan adanya kendadaraan yang ingin berbelok sehingga membuat kendaraan yang dibelakangnya memperlambat kecepatan

Begitupun dengan kebaradaan jalan Tol Kanci-Pejagan yang difungsikan sebagai jalur alternative, juga menunjukan peningkatan volume kendaraan. Khusus di jalur ini kendaraan yang melintas memang diperuntukan bagi pemudik jalur selatan jurusam Purwekerto dan Semarang . Sedangkan pemudik yang menggunakan jalur utara begitu berada di Kanci berbelok pintu keluar tol menuju jalur Pantura @ SUKIRNO
Selengkapnya...

Ngabuburit Sambil Mancing, Karyawan Proyek Tewas Mengambang

METO CIREBON, SUMBER – Hoby kebiasaan mengail ikan (mincing-red) yang tidak bisa ditinggalkan oleh Abdul Wahid (30) Warga BTN Perumahan Caruban Desa Gintung lor Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon Jawa Barat, bernasib naas, Abdul ditemukan tewas mengambang di atas air Niat hati mau ngabuburit (menunggu berbuka puasa, red)

Menurut saksi mata Nandang Uci Sanusi, kakak korban, adiknya siang itu sengaja pergi memancing bersama dua temannya sambil ngabuburit, keduanya berangkat dari runahnya sekitar pukul 13.00 wib. Menjelang pukul 15.00 wib sore, kedua teman korban pulang, namun pemuda yang bekerja di proyek pengairan ini tak bergeming dan tetap menunggu pancingannya

“Sewaktu diajak dua temannya itu, adik saya tetap tidak mau, dan sekitar jam 5 sorenya adik saya diketahui sudah meninggal (mengambang di atas air-red),”kata Sanusi. Sanusi menambahkan, pihaknya masih belum tau penyebab kematian atas adiknya tersebut

Pihak kepolisian sendiri sudah melakukan ola TKP dan melakukan visum terhadap jasad korban itu. “Tapi kami tidak tau apa hasilnya, terutama mengenai penyebab kematiannya,”tegas Sanusi

Lanjut Sanusi, saat akan dimakamkan, bagian kepala korban mengeluarkan darah sangat banyak. Padahal ketika dimandikan dan dibungkus kain kafan tidak ada kotoran apa pun, namun kenapa ketika adik saya mau dikebumikan mengeluarkan banyak darah dari bagian kepala, tandasnya

Kasat Reskrim Polres Cirebon, AKP Ferry Irawan SIK ketika dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya masih melaukan penyelidikan. “Tapi dugaan sementara korban mengidap penyakit ayan,”ungkapnya @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Jelang Lebaran, Pejabat Cirebon Pindah Ngantor

METRO CIREBON, SUMBER – Pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon Jawa Barat, nampaknya tidak mengindahkan sumpah jabatan, pasalnya menjelang H-4 lebaran banyak kedatangan pemburu THR Ke Kantor tersebut, sehingga pejabat sendiri memilih mangkir atau pindah ngantor untuk menjalankan rutunitas pekerjaanya, Rabu (16/09/2009)

Ketika METRO CIREBON hendak konfirmasi terhadap beberapa Kepala Dinas, selalu tidak ada di Kantor, dengan alasan bapak sedang turun kelapangan (keluar-red), tandas staf, Namun dari hasil pantaun di lapangan Beberapa kepala Dinas datang ke kantor hanya beberapa menit saja dan langsung meninggalkan kantornya, dengan ada rasa takut kedatangan pemburu THR

Pada saat METRO CIREBON datang ke beberapa Dinas seperti, Kepala Disperindag, Dinas DPSDA, Dinas Pendidikan, PU Cipta Karya, PU Bina Marga, Dinas Kesehatan, dan Dinas yang lainnya, para Kepala Dinas tidak ada di Kantornya

Ditempat terpisah METRO CIREBON, konfirmasi Kepala Dinas Pendidikan, beberapa hari sebelum H-4 lebaran selalu tidak ada di ruangannya (masuk kantor-red), menurut informasi bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cirebon sementara berkantor di Salah satu Sekolah SMKN I Kedawung

Sehingga sangat nampak, bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cirebon ketakutan kedatangan Para Pemburu THR, sehingga Masyarakat yang membutuhkan penandatanganan harus cape-cape datang ke SMKN I Kedawung, tandas salah seorang yang engan menyebutkan namanya di Dinas Pendidikan@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Wagub Jabar Kunjungi Pengungsi Gempa Ciamis

METRO CIREBON, CIAMIS – Gempa yang berkekuatan 7,5 SR yang menguncang Jawa Barat pada 2 September 2009 Lalu masih meninggalkan luka para korban. Meski korban telah diungsikan dan mendapat bantuan baik dari pemerintah maupun sukarelawan lainnya, namun mereka korban pasca gempa sangat mengharapkan tempat tinggal yang layak untuk mereka huni.

Mengingat hari ini, Rabu (16/9) adalah hari terakhir tanggap darurat, selasa (15/9) Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengunjungi kondisi pengungsi gempa di daerah Kab. Ciamis, didampingi Bupati Ciamis H. Engkon Komara.

Dede memulai mengunjungi posko pengungsi komunitas peternak ayam (Group Naratas ) di Di Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng. Di tempat ini para pengusaha dan peternak ayam berhasil menghimpun bantuan dana lebih dari Rp 800 Juta. Bantuan itu telah disalurkan ke titik-titik pengungsi baik yang berupa makanan, minuman, pakaian, tenda, dan keperluan pribadi lain baik itu berupa alat mandi, pakain dalam, sarung, dan lain-lain.

Setelah mengunjungi posko bantuan komunitas peternak ayam, Dede melanjutkan kunjungannya bersama bupati kedaerah-daerah pengungsi. Dede memulai kunjungannya ke daerah Kecamatan Cisaga, kab Ciamis. Di Desa ini tercatat 91 kepala keluarga yang mengungsi karena rumahnya yang hancur akibat pasca gempa. Pada kesempatan yang sama Dedepun memberikan bantuan kepada korban bencana pasca gempa.

“Kita juga memberikan tambahan paket berupa makanan, minuman, selimut, dan keperluan lain. Proses penyaluran bantuan yang diberikan oleh saya kepada pengungsipun Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan telah diterima oleh korban pasca gempa. Bahkan kita juga memberikan bantuan dana operasional untuk RT/RW, Kepala Desa, Camat yang bergerak untuk memenuhi kebutuhan pengungsi , “ Ujar Wagub.

Untuk membantu rehab rumah yang sesuai dengan perundang-undangan Dede meminta kepada aparat mulai dari RT/Rw, Kepala Desa/ lurah, Camat, dan Bupati agar mendata rumah korban yang harus di rehab secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Data rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat saat ini segera kita kirimkan ke pusat ( Badan Depsos dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk selanjutnya bantuan rehab rumah bisa diterima oleh korban. Proses pengajuan ini pasti membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi kita mencoba mendorong agar bulan Oktober- November proses rehab akan segera dimulai.

Dedepun meminta kepada anak-anak yang bersekolah agar kembali sekolah, walaupun saat ini proses pembelajaran hanya belajar di tempat tenda- tenda darurat, tapi anak-anak tidak terputus proses pembelajarannya itu akan lebih baik dan untuk korban agar lebih bersabar dan jangan terlalu menjadikan ini beban pikiran yang sangat dalam agar korban semua sehat dan kembali beraktivitas seperti yang dulu.(Imey)
Selengkapnya...

H-5 lebaran, jalur Pantura Cirebon masih lancar

METRO CIREBON - Volume kendaraan pemudik yang meintas jalur Pantura Cirebon menunjukan peningkatan dbanding hari sebelumnya, namun sejauh ini memang belum ditemukan titik kemacetan. Bahkan Laju kendaraan disekitar pasar Tagelgubug yang hari selasa kemarin merupakan hari pasaran, kendaraan berjalan lancar.

Sejauh ini, berdasarkan pantauan METRO CIREBON di jalur Pantura Cirebon, belum terlihat adanya kemacetan di beberapa titik yang sebelumnya sempat dikhawatirkan akan mengalami krodit, terutama di Pasar Tegalgubug.

Volume kendaraan didominasi kendaraan roda empat. Meski terlihat ada kepadatan itu dikarenakan adanya kendadaraan yang ingin berbelok sehingga membuat kendaraan yang dibelakangnya memperlambat kecepatan.

Begitupun dengan kebaradaan jalan Tol Kanci-Pejagan yang difungsikan sebagai jalur alternative, juga menunjukan peningkatan volume kendaraan. Khusus di jalur ini kendaraan yang melintas memang diperuntukan bagi pemudik jalur selatan jurusam Purwekerto dan Semarang.

Sedangkan pemudik yang menggunakan jalur utara begitu berada di Kanci berbelok pintu keluar tol menuju jalur Pantura
Selengkapnya...

Pemkab Cirebon gratiskan biaya pemudik yang kecelakaan

METRO CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memberikan perhatian besar terhadap para pemudik lebaran yang kebetulan melintas di jalur Pantura Cirebon, diantaranya memberikan pengobatan gratis terhadap semua pemudik yang mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Cirebon.

“Semua biaya bagi pemudik dari Jakarta dan sekitarnya yang mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Cirebon akan digratiskan,” kata Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM, usai memimpin rapat di ruang Paseban, Selasa (15/9).
Selengkapnya...

PT KAI Siapkan 75 Gerbong Tambahan, Pemudik Tahun Ini Campai 3,2 Juta

METRO CIREBON, KOTA - Jumlah pemudik pada tahun ini nampaknya melonjak tajam pada H-3, para pemudik yang mengenakan perjalanan angkutan darat Kereta Api (KA) pada tahun ini diprediksi mencapai 3,25 juta orang. Dari jumlah itu lebih besar pada lebaran tahun sebelumnya sebanyak 3,07 juta orang

Peningkatan lonjakan penumpang itu disampaikan Deputi Presiden Direktur PT Kerata Api, Sudarmo Ramadhan, usai gelar pasukan di Stasiun Kereta Api Kejaksan, Kota Cirebon, pada Senin (12/9),“Kenaikannya tersebut mencapai 5,14 persen dibanding tahun lalu,”tandasnya singkat

Melihat lonjakan yang cukup besar, pihaknya pun sudah melakukan langkah antisipasi, yakni menyiapkan 75 gerbong kereta api tamabahan, yang meliputi 33 gerbong untuk kereta api ekonomi, 16 gerbong untuk kereta eksekutif dan 20 kereta komunitas serta dua lokomotif

Sehingga, totalnya mencapai 227 kereta, denagn rincian 212 kereta regular dan 15 kereta tambahan. Khusus yang kereta tambahan yaitu 8 diantaranya merupakan kereta ekonomi yang melwati jalaur selatan dan jalur utara, serta 7 kereta eksekutif,” tegas Ramadhan

Ditambahkannya Ramadhan, mengenai upaya yang akan dfilakukan adalah mengantisipasi lonjakan pemudik, sehingga mengoperasikan kereta api komunitas yang melayani pengangkutan skendaraan epeda motor

Diharapkan pihaknya akan menangani semaksimal mungkin untuk kepadatan dan arus mudik tahun ini, sehingga dapat berjalan lancer, tandasnya @ NASIMIN
Selengkapnya...

Beralasan Beli baju Lebaran Anaknya, Mantan Wartawan Televisi di Ciduk Polisi

METRO CIREBON, SUMBER – Menjelang lebaran beberapa hari lagi, keluarga Adi abdilah (28) belum memiliki baju untuk berlebaran, sehingga Adi pun terdesak ingin membelikan pakaian anaknya, seorang bapak yang pernah bekerja di bagian produksi salah satu televisi nasional di Jakarta ini nekat menjadi kurir ganjaTersangka Adi ditangkap bersama dua orang temannya yang bekerja sebagai loper, media lokal di Cirebon, pada Kamis (10/9), lalu saat membawa 3 Kg ganja kering, semula Adi ketika mendapat, “order” mengantar barang dari Indra, Napi yang mendekam di sel Lapas Kuningan, Jawa Barat, melalui telepon, tentu saja dengan imbalan yang cukup besar

Tersangka lalu menyanggupi dan langsung mengambil barang tersebut untuk selanjutnya diantarnya ke daerah Kabupaen Cirebon. “Saya hanya dikasih tahu nanti bertemu dengan seseorang di perbatasan antara Cirebon dan Kuningan,” kata tersangka Adi seraya menambahkan upah order itu nantinya akan dibelikan baju untuk anaknya berlebaran

Warga Kecamatan Jalaksana Kuningan ini kemudian langsung membawa ganja kering seberat 3 kilogram ke Cirebon menggunakan angkutan umum bus. Begitu berada di lokasi yang dijanjikan, tersangka pun bertemu dengan tersangka Arif,32, dan tersangka Sugiandi keduanya juga warga Kuningan

Begitu proses transaksi akan dilakukan, pihak polisi yang sudah mencium akan adanya pengiriman ganja ke Cirebon itu, langsung menangkap ketiganya. Para tersangka sempat kabur dan mencoba membuang dua paket besar seberat 2 kg ke semak-semak. Tapi upaya para tersangka sia-sia, mereka pun digiring ke Mapolres Cirebon bersama barang bukti 3 kg ganja kering

Waka Polres Cirebon Kompol Drs Diki Budiman mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut, terutama untuk mengungkap kemungkinan masih adanya yang terlibat dalam jaringan ini. “Kita masih selidiki terus, terutama sekali kami perlu mengorek keterangan dari Indra yang kini masih di Lapas Kuningan,” katanya

Barang-barang haram itu, lanjut Didi, berdasar keterangan dari para tersangka memang akan diedarkan di wilayah Cirebon , tapi upaya mereka sudah kami cium sehingga akhirnya semua tersangka diamankan@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Ular Sanca, Pemangsa Hewan Ternak Ketangkep Warga

METRO CIREBON, ARJAWINANGUN - Ular sanca jenis phiton dengan panjang sekitar 7 meter dengan diameter seukuran piring ramai-ramai ditangkap warga Blok I Desa Tegal Gubug Kidul Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Sabtu sore (12/9). Ular jenis betina tersebut ditemukan warga tengah melingkar dan bertelur di lobang sarangnya dekat kandang kambing milik warga setempat.

Diyakini, ular itu yang selama ini memangsa banyak hewan ternak milik warga yang hilang. Hal itu didasarkan pada penemuan bangkai ayam yang sudah mengering di dekat lobang sarang. Kandang kambing tersebut letaknya memang berdempetan dengan kandang ayam dan bebek milik beberapa warga setempat. Kandang-kandang hewan ternak itu posisinya berdiri dibantaran tanggul kali.

Menurut keterangan yang dihimpun Pelita, warga yang pertama kali menemukan ular tersebut adalah Sunadi (55), yang ketika sore itu tengah membereskan pipa saluran sanyo air miliknya yang melintang dekat kandang kambing bantaran sungai. Tanpa sengaja mata Sunadi saat itu tertuju pada sebuah lobang disudut pohon dan melihat seekor ular sedang melingkar didekat lobang.

Melihat itu, Sunadi kemudian cepat memanggil warga lainnya, memberitahu penemuan ular di lokasi itu. “Awalnya kami tidak menyangka sampai sebesar itu. Sebab saat melingkar di lobang ular itu bentuknya terlihat kecil. Tapi setelah warga membakar lobang itu, ular tersebut bergerak keluar dari lobang panjang dan besar sekali,” ujar Agus, warga setempat, yang mengatakan ketika keluar dari lobang, warga lalu beramai-ramai mengepung dari sana sini dan menangkapnya menggunakan sebuah alat.

Warga meyakini di dalam lobang tersebut terdapat ular jantan yang masih mengancam warga di permukiman padat penduduk. Warga disana kini mengaku masih was-was. Sebelumnya warga sama sekali tidak menyangka dan curiga bahwa di sekitar tempat tinggalnya berkeliaran seekor ular raksana. “Kita sama sekali tidak menyangka. Warga mengira, hewan-hewan ternaknya hilang karena dicuri orang,” kata warga lainnya.

Saat ditemukan, ular tersebut tengah bertelur. Kini, ada sekitar 30 biji telur ular tersebut diamankan oleh Kasim, salah seorang warga. Telur-telur itu ditaruh Kasim di kandang ayamnya. “Kami sengaja bawa telur-telur ini kerumah untuk ditetaskan,” kata Kasim.

Sedangkan ular kini ditaruh disebuah kandang sederhana di pelataran Musholla Baitul Mu’minin, dekat dengan lokasi penemuan. Baik ular maupun telur-telurnya itu kini masih menjadi tintotan menarik bagi warga Desa Tegalgubug Kidul dan sekitarnya.
Selengkapnya...

Lima Pilar Program CSR Indocement Palimanan

METRO CIREBON, PALIMANAN – Dibulan ramadhan ini, managemen Indocement Palimanan melaksanakan kegiatan buka puasa bersama rekan-rekan wartawan media cetak dan elektronik, serta mengundang masyarakat, para kepala desa, serta tokoh ulama dan para santri dilingkungan sekitar pabrik yang memproduksi semen “Tiga Roda” tersebut.

Sambil menunggu waktunya tiba berbuka puasa, para undangan disuguhi ceramah agama yang bertempat di sebuah aula di kantor perusahaan tersebut, Kamis (10/9). Selain itu, bulan Ramadhan ini diisi dengan kegiatan Safari Ramadhan, Tarawih Keliling, Shodaqoh Beras, sampai dengan Halal Bihalal.

Dalam press realese yang diterima METRO CIREBON, top managemen Indocement Palimanan menyampaikan, dalam pelaksanaan program Bina Lingkungan yang merupakan bagian program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Palimanan Kabupaten Cirebon, menerapkan “Lima Pilar” sebagai pedoman. Kelima pilar yaitu, Pilar Pendidikan, Pilar Kesehatan, Pilar Ekonomi, Bidang Sosial, Budaya, Agama dan Olahraga serta Pilar Kemanan.

Sebagai produsen semen “Tiga Roda”, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk Palimanan Kabupaten Cirebon, tetap berkomitmen melaksanakan program CSR dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan. Memelihara lingkungan, memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, serta menjaga pertumbuhan perusahaan menjadi tiga dasar utama kepentingan perusahaan tersebut.

Program tersebut diterapkan diseluruh lokasi usahanya Indocement, termasuk di Pabrik Palimanan yaitu terhadap 6 (enam) desa binaan, dimana 4 (empat) desa terletak di Kecamatan Gempol meliputi Desa Palimanan Barat, Desa Kedung Bunder, Desa Gempol, Desa Cikeusal, Desa Ciwaringin serta 1 (satu) desa terletak di Kecamatan Ciwaringin yaitu Desa Ciwaringin.

Adapun program-program CSR yang dilaksanakan Indocement di Pabrik Palimanan untuk tahun 2009 ini antara lain, di Bidang Pendidikan yakni sekolah magang Indocement menjahit, pelatihan UKM untuk tanaman jarak. Beasiswa di 14 Sekolah Dasar dan 1 Sekolah Menengah Pertama, juga membantu pembangunan sarana pendidikan di 14 pondok pesantren binaan.

Kemudian di Bidang Kesehatan, berupa puskesmas keliling, Posyandu, Unit Kesehatan Sekolah, Penyuluhan HIV/AIDS, perbaikan gizi, khitanan missal, dan kebersihan lingkungan. Sedangkan pelaksanaan program CSR di Bidang Ekonomi yakni dengan Penyaluran modal usaha sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), Pendampingan UKM, serta Bantuan mesin traktor.

Di Bidang Sosial, Budaya, Keagamaan dan Olahraga, yakni berupa Pembangunan Prasarana Umum di desa binaan antara lain seperti pengerasan jalan, pembangunan masjid, pembelian computer dan sarana prasarana desa, serta pembangunan drainase. Ada juga Liga Voli di 6 desa binaan yang masuk dalam pelaksanaan program Bidang Kepemudaan / Olahraga & Seni.
Selengkapnya...

BBWSCC Adakan Sosialisasi, 13 Milyar Debet Air Mengalir Ke Laut

METRO CIREBON, KOTA - Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung Cirebon, mengadakan Pelatihan Sosialisasi dan Kehumasan, dibidang Pengolahaan Sumber Daya Air, yang mengambil tempat di Hotel Zamrud, pada Rabu (08/09/2009)

Acara tersebut, yang dihadiri dari berbagai wartawan baik Media Harian maupun Mingguan dan Lsm, beserta para Pejabat di Lingkunagn BBWSCC Cirebon, tujuan Sosialisasi tersebut, untuk meningkatkan kerjasama di bidang kehumasan BBWS dengan wartawan dan Masyarakat

Diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) Cirebon, Prijo Sambodo, ketika berbicara pada acara pelatihan sosialisasi dan kehumasan BBWSCC di Hotel Zamrud, Kota Cirebon

Sekitar 13 miliar meter kubik (m3) air yang berasal dari Waduk Sungai Cimanuk Cisanggarung mengalir percuma ke laut tanpa bisa dimanfaatkan optimal untuk kepentingan masyarakat terutama untuk lahan pertanian di area yang dilalui

Untuk mencegah hilang percumanya miliaran kubik air itu, makan ke depan dibuat waduk guna menampung debit air, selanjutnnya akan digunakan untuk kepentingan ratusan ribu hektar lahan pertanian yang lokasinya dilewati aliran sungai Cimanuk Cisanggarung

“Pembangunan waduk jatigede di Majalengka diharapkan akan mampu menampung sekitar 1 miliar kubik air. Sisanya sekitar 12 miliar akan dilakukan dengan membuat sejumlah titik embung atau penampungan air,” tandasnya

Sementara itu disinggung tentang dampak yang ditimbulkan menyusul gempa yang terjadi beberapa waktu lalu, menurut Prijo, sejauh ini tidak berdampak secara signifikan. Tak dipungkiri, kerusakan memang ada tapi sifatnya masih pada taraf normal, diantaranya hanua retak-retak saja

Sebaliknya, ungkap Prijo, akibat gempa kemarin justru berimbas positif terhadap keberadaan Waduk Darma di Kabupaten Kuningan. Pasalnya, sebelum gempa tingkat kebocaran air di waduk itu mencapai 52 meter perdetik, tapi setelah gempa menurun menjadi 22,1 meter perdetik

“Retak-retak yang sebelumnya memang sudah ada kemungkinan merapat karena terjadi getaran, sehingga debit yang hilang itupun berkurang, ini jelas dampak atau sisi baik dari gempa kemarin,” pungkasnya@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

KRI Dewaruci Bersandar di Pelabuhan Cirebon

METRO CIREBON, KOTA – Kapal latih taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) KRI Dewaruci KRI Dewaruci, kini tengah bersandar di pelabuhan Muara Jati Kota Cirebon. Kapal layar dengan panjang 58,5 meter dan lebar 9,5 meter itu tiba di pelabuhan Cirebon dengan membawa 178 Kadet AAL dan dikomandoi Letkol Laut (P) Suharo.

Kedatangan kapal buatan Jerman itu disambut antusias masyarakat dan pelajar di Kota Cirebon dan sekitarnya. Masyarakat umum diperbolehkan naik ke atas kapal untuk menyaksikan lebih dekat. Sambil menunggu tibanya waktu berbuka puasa, pengunjung duduk-duduk dan berfoto-foto diatas kapal maupun dari kejauhan.

Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman Barat. Kapal ini pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953, dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga keluarnegeri. Gambar ini diambil, Senin (7/9). Sebagian isi gambar ini dikutip dari http://kridewaruci.blogspot.com
Selengkapnya...

Perencana Proyek Bronjong, Disoal

METRO CIREBON, CILENGKRANG - Kasus longsornya tanggul sungai Cisanggarung yang menggerus mendekati rumah warga Masyarakat di Desa Cilengkrang Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, langsung disikapi oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung (BBWSCC). Namun dari tanggapan tersebut seolah bahwa longsornya tanggul diakibatkan faktor proses alam serta tanah dibantaran sungai yang begitu labil.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Kabid Program dan Perencanaan di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk – Cisanggarung, Ir. Adi Suroyopuspo, melalui Budiarto selaku Kasi Irigasi, Selasa (8/9), kepada METRO CIREBON.

Menurut dia, dibangunnya bronjong tersebut atas dasar permintaan warga masyarakat, dan bertujuan untuk memperbaiki longsoran. Proyek bronjong tersebut dikerjakan tahun 2008 dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp1,2 miliar. Budi, seraya menambahkan, longsoran tersebut diakibatkan proses alam serta tanah di daerah bantaran sungai

Sebelumnya, Eco (51) dan Carsim (45), warga Cilengkrang yang tinggal dibantaran sungai Cimanuk – Cisanggarung itu, menuturkan bahwa rumahnya yang terletak posisinya 2 meter dari bibir sungai, sudah lama tidak ditempati lantaran takut jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kami sudah lama tidak menempati rumah sendiri karena saya takut tinggal di dalam rumah. Sebab, keadaan rumah saya semakin hari semakin memprihatinkan akibat tanah bibir sungai yang longsor. Tembok rumah jadi retak-retak, dan pondasi rumah saya terkikis habis oleh derasnya air sungai. Bahkan, ada tembok yang ditahan oleh kayu bamboo karena tembok tersebut melengkung seakan mau ambruk,” ujar warga tersebut, sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh METRO CIREBON.

Namun hal itu disangkal Kasi Irigasi, Budi. Menurut dia, jarak rumah penduduk dari bibir sungai itu lebih dari 10 meter. Ia pun akan mendatangi ke lokasi dimaksud untuk mengecek kondisi yang sebenarnya. “Hari ini juga kita akan mengecek ke lokasi,” tandas Budi

Sementara itu, sumber diluar ada yang mengatakan bahwa pemasangan bronjong tersebut diduga salah perencanaan. Sehingga, nampaknya perencana proyek patut dimintai pertanggungjawaban secara tehnis terkait longsornya tanggul tersebut@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

"Kajari" Bidik PPIP Desa Cimayasari Subang

METRO CIREBON, SUBANG - Proram Pemberdayaan Inspratruktur Perdesaan (PPIP), yang dianggarkan melaui APBN untuk Desa cimayasari, Kec. Cipeundeuy, Kab. Subang Jawa Barat, sebesar Rp. 250 juta/Desa, dialokasikan untuk penetrasi jalan, dan pembuatan tembok penahan tanah (TPT) kini mendapat sorotan yang sangat tajam dari Kejaksaan Negeri subang

Terjadinya polemic tersebut, pembangunan jalan dan pembuatan TPT didusun cristal dan dusun ciranji Desa Cimayasari, diduga proyek tersebut sarat penyimpangan korupsi, Pasalnya proyek dengan biaya ratusan juta rupiah dalam pengerjaanya terkesan asal jadi sehingga alokasi anggaran tersebut menimbulkan kekecewaan bagi Warga Masyarakat

Terungkap dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan prosedur, sehingga dalam pengerjaanya terkesan asal-asalan, sehingga membuat geram Warga Masyarakat, sehingga salah seorang tokoh pemuda Desa Cimayasari, Ujang Sumarna angkat bicara pihaknya akan melaporkan persoalan ini kepada kejaksaan negeri (kejari) subang sebagai langkah awal untuk menyelidiki

Ditambahkannya, Ujang dugaan kuat, Suherdi Mulyana Kepala Desa Cimayasari diduga kuta telah bermain proyek, melainkan kegiatan tersebut yang dikerjakan oleh Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) banyak penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa, pada prinsipnya setiap adanya musyawarah Desa dengan beberapa tokoh masyarakat, Kepala Desa selalu melaporkan hasilnya ke Camat Cipeundeuy Ade Mulyawadi

“Kami, Warga Masyarakat akan segera melaporkan persoalan tersebut ke Kejaksaan Negeri Subang, yang mana Wasto sebagai Ketua OMS, Encay Sebagai Ketua LPM dan Kades Suherdi Mulyono terkait dugaan korupsi, untuk pelaksanaan Program PPIP di Desa Cimayasari tersebut@ Hidayat
Selengkapnya...

Pembangunan RKB SMAN 1 Pabuaran, Di Duga Proyek Siluman

METRO CIREBON, SUBANG - Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SMPN I Pabuaran di Desa Kedawung, Kec. Pabuaran, Kab. Subang, Jawa Barat, yang menghabiskan ratusan juta rupiah diduga tidak sesuai Bestek

Seperti ditemukan pada Pelaksanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru SMAN 1 Pabuaran, nampaknya tidak transparan, Pasalnya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak terpasang papan nama proyek, sehingga masyarakat tidak mengetahui nilai bantuan yang diberikan terhadap SMP tersebut

Sejumlah warga saat di mintai komentaranya oleh METRO CIREBON, dilokasi proyek mengatakan, kami tidak tahu jelas bentuk batuan yang di berikan terhadap pihak sekolah, dalam pelaksanaan pembangunan sendiri sudah berjalan hamper satu minggu

Ketidak transparanan, pihak sekolah ditik memasang papan kegiatan proyek, sebab tanpa papan kegiatan dan papan inpormasi masyarakat, mempunyai hak mengawasi kegiatan tersebut demi transparansi, atau tidak melanggar Kepres nomor: 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa kontruksi

Ketika METRO CIREBON, Konfirmasi terhadap Yaya mador pembangunan RKB tersebut, tidak banyak bicara, namun proyek ini milik deni adapun kalu kekurangan matrial nanti ada yang mengirimnya kesini

Terkait pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru tersebut kepala SMAN 1 pabuaran Ujang Sanjaya, SPd ketika dikompirmasi METRO CIREBON, mengatakan sejak awal pembangunan dilaksanakan hingga kini, Kami selaku Kepala Sekolah tidak mengetahui siapa pemborongnya karena, kami, sendiri tidak pernah diajak musyawarah tentang pembangunan RKB, tandasnya @ HIDAYAT
Selengkapnya...

Kapolwil, “Arus Mudik” Pagar Betis Pasar Tumpah

METRO CIREBON, SUMBER - Ditakutkan arus mudik, pada H-10 lebaran, nampaknya Polwil cirebon mencegah terjadinya kemacetan disekitar titik rawan macet, seperti pasar tumpah, Sehingga Polwil Cirebon akan menempatkan sistem pagar pembatas jalan dan dengan menempatkan personil kepolisian satu jam sebelum pelaksanaan pasaran dimulai

Rencana yang akan diterapkan Polwil, pagar betis disejumlah jumlah pasar tumpah, ditegaskan Kapolwil Cirebon Kombes Drs. Tugas Dwi Aprianto ketika berada di Pospol Losari, Senin (7/9). “Khusus di pasar tumpah kita akan berlakukan system pager betis. Nanti akan ada petugas polisi yang kita tempatkan disana satu jam sebelum pasaran,” katanya

Ditambahkan, kapolwil, persoalan para pedagang yang menjajakan barang dagangan di pinggir jalur, dan kerap menggunakan bahu jalan. Kondisi ini jelas akan mengganggu laju kendaraan yang melintas di pasar tumpah. Ditambah lagi keberadaan para tukang becak yang juga memarkirkan (ngetem-red) di bahu jalan

Kapolwil juga menyinggung tentang keberadaan jalan tol Kanci-Pejagan yang kini masih dalam proses pengerjaan. Menurutnya, sebelumnya, memang sempat ada rencana jika jalur itu akan difungsikan sebagai jalur alternatif menuju Jawa Tengah

“Khusus Tol Kanci-Pejagan masih menunggu koordinasi dari pusat,” tandas Kapolwil. Sementara berdasar hitungan kalender, lebaran Idul Fitri tahun ini jatuh pada 21-22 September, yakni pada hari Senin dan Selasa. Artinya kemungkinan besar arus puncak mudik terjadi pada hari Jumat, Sabtu atau Minggu

Jika pemudik melakukan perjalanan pada hari dan tanggal tersebut, maka bersiap-siap karena akan menghadapi sejumlah pasar tumpah yang ada di jalur Pantura Cirebon, seperti pemudik yang melintas di jalur tengah Pantura (Indramayu-Cirebon) yang melewati Karangampel, akan menemui pasar tumpah Celancang di Kecamatan Suranenggala,
Begitupun kalau pemudik melakukan perjalanan melewati Indramayu-Cirebon melewati Palimanan pada hari Sabtu-nya, akan berbenturan dengan pasar tumpah Tegalgubug.

Pasalnya, pasar sandang terbesar di Asia itu tengah pasaran yang kerap terjadi kemacetan yang sangat panjang. Sedangkan pada hari Minggu pemudik akan menemui gelaran pasar tumpah Palimanan dan Pasar tumpah Pasalaran, Kecamatan Weru Kab. Cirebon@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Samsat Cirebon Terbitkan Alamat Fiktip STNK, Terhormat “Calo” Dari Pada Kapolres

METRO CIREBON, Kota - Seperti yang diungkapkan Kanit Regiden Samsat Kota Iptu N.S.Rahayu P, SH kepada Wartawan bahwa pengurusan pembayaran pajak (pajak daerah PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ) dalam pengajuan proses pembayaran harus dilengkapi dengan Kartu Tanda Penduduk KTP asli sesuai nama di STNK, itu diwajibkan.

Menurut Kanit, pihaknya menerapkan prosedural atas semua pengajuan perpanjang pajak kendaraan dari lapisan masyarakat. Pihaknya pun tak segan-segan menolak pengajuan jika tidak memenhui semua persyaratan yang ada. Bahkan menurutnya, Kantor Samsat sempat menolak Kapolres Kota Cirebon AKBP Ari Laksmana Wijaya, yang ketika itu berniat ingin memperpanjang pajak kendaraan atas nama istrinya.

“Kapolres yang datang kesini (kantor Samsat Kota, red) pun kami tolak, karena kebetulan Kapolres memperpanjang atas nama istrinya tapi tidak membawa KTP asli istrinya,” tegas Rahayu seraya menambahkan aturan yang diberlakukan tak lepas dari kebijakan pimpinan..

Berdasar data yang dikumpulkan dilapangan, ternyata apa yang dilontarkan Rahayu tidak relevan dengan kenyataan yang ada. Ini dibuktikan dengan proses pengajuan yang dilakukan oleh Edi warga Arjawinangun.yang kebetulan mau memperpanjang STNK kendaraan atas nama Suganda B.H Abubakar dengan Alamat Jl.Samadikun No.18 Cirebon

Diungkapkan Edi, dia sudah bersusa payah mencari KTP atas nama Suganda yang tertera di alamat STNK. Tapi upaya tersebut sia-sia karena alamat itu sudah tidak ditemukan lagi. Karena sudah putus asa untuk menemukannya, Edi pun mendatangi Kantor Samsat dan menceritakan apa adanya. Dan kedatangan Edi pun dengan tegas ditolak petugas dan tidak bisa dilayani sebelum ada KTP sesuai dengan yang tertera di STNK.

Merasa putus asa, Edi kemudian bertemu dengan seorang calo yang tiap hari “gentayangan” di kantor Samsat Kota Cirebon. Sang calo pun menyanggupi keinginan Edi meski tanpa mengantongi KTP asli sebagaimana yang tertera di dalam STNK.

“Kata calo itu bisa Bantu, tapi dengan biaya yang jauh melebih dari nominal standar pajak. Nominal besaran pajak sesuai dengan Surat keterangan Pajak Daerah PKB/PBN-KB tahun 2008 sebesar Rp 162.500,-, tapi waktu itu calo meminta hingga Rp 300 ribu. Dengan rincian untuk pajak Rp 162.500, penebusan KTP asli Rp 80 ribu dan sisanya untuk biaya administrasi orang dalam,”ungkap Edi.

Selaku masyarakat, Edi merasa dirinya sudah dipersulit. Pasalnya, tahun lalu dia bisa memperpanjang pajak, padahal dengan kondisi yang tidak berbeda dengan apa yang dialaminya saat ini. Pertanyaannya kemudian, apa mungkin alamat yang tertera di STNK itu fiktif?? Karena dilapangan ternyata diketahui jika alamat itu hanyalah sebuah gubug rewot yang tak berpenghuni dan belakangan alamat itu memang sering dicantumkan di dalam STNK, terutama untuk mengakomodir pengajuan dari masyarakat di luar Kota Cirebon.

Melihat kenyataan diatas membuktikan, bahwasanya keberadaan calo di Samsat Kota ternyata lebih dihargai dan terhormat ketimbang jabatan seorang kapolres, yang notabene pimpinan@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Warung Mudik Mulai Bermunculan di Jalur Pantura


METRO CIREBON - Menjelang musim arus mudik lebaran, khususnya di jalur Pantura Cirebon, kini mulai banyak bermunculan warung-warung dadakan, atau disebut warung mudik. Warung-warung ini dibangun oleh warga sekitar dipinggiran jalan raya arah dari Jakarta. Mereka akan berjualan minuman dan makanan selama musim mudik sampai dengan arus balik lebaran nanti.

Berdasarkan pantauan METRO CIREBON, Minggu (6/9), warung-warung mudik tersebut banyak terlihat mulai dibangun seperti di sepanjang ruas jalan raya Winong Kabupaten Cirebon. Warung-warung ini dibangun seadanya menggunakan bambu.
Selengkapnya...

Marching Band AAL Kartika Jala Krida Tampil di Cirebon

METRO CIREBON, SUMBER – Pelaksanaan acara Kirab dan Display Marching Band Akademi Angkatan Laut (AAL) Kartika Jala Krida di Stadion Ranggajati Sumber Kabupaten Cirebon, Minggu (6/9) berlangsung meriah. Mereka menunjukan kebolehannya dengan menampilkan atraksi marching band dihadapan para tamu undangan pejabat yang menyaksikan dari podium stadion Ranggajati. )

Hadir turut menyaksikan, Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM, Wabup Ason Sukasa, Sekda Nur Riyaman Noviantor, MM, serta beberapa kepala dinas dan ratusan siswa siswi di Kabupaten Cirebon. Sementara dari unsur muspida hadir para petinggi TNI AL dan Polri di Cirebon. Dalam kesempatan itu, Bupati H. Dedi Supardi mendapatkan kehormataan plakat dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Kartika Jala Krida.

Berdasarkan pantauan METRO CIREBON, acara kirab marching band tersebut dimulai sekitar pukul 04.00 dengan mengambil start dari jalan Fatahillah Sumber dan berakhir finish di lapangan Ranggajati Sumber. Ketika finish memasuki lapangan Ranggajati para taruna yang tergabung dalam group marching band ini langsung menampilkan atraksinya secara kompak.

Acara ini akan berlangsung di Kabupaten dan Kota Cirebon selama dua hari berturut-turut. Setelah tampil pada hari pertama di stadion Ranggajati, besok, Senin (7/9) meraka tampil di Kota Cirebon. Kirab marching band di Kota Cirebon akan mengambil start di depan SMAN 2 jalan Cipto Mangunkusumo.

Dalam rangkaian acara ini juga akan ada Open Ship KRI Dewaruci dan KRI Teluk Ande selama dua hari mulai tanggal 7 sampai 8 September 2009 di Pelabuhan Dermaga Muara Jati Kota Cirebon. (Dri)
Selengkapnya...

Mandor Hotmik dan Mandor Proyek Pembatas Jalan Adu Jotos

METRO CIREBON, SUMBER – Berawal saling tuding membuang sampah krikil di tempat pembangunan pembatas jalan, menimbulkan adu jotos di tempat pembangunan jalan dan pembangunan pembatas jalan yang ada di Pasar Celancang Desa Purwawinangun Kecamatan Suranenggala kab. Cirebon, Sabtu (5/9)

Menurut salah seorang saksi, Kadmi (36), kejadian pukul 10.00 itu bermula ketika Winata, mandor yang sedang mengerjakan pondasi pembatas jalan, menegur Sutono, mandor yang tengah mengerjakan pembangunan hotmik jalan di jalur pantura pasar Celancang. Winata menegur lantaran Sutono membuang sampah bekas bangunan dan bebatuan krikil ke lokasi proyek pembatas jalan.

Keduanya terlibat adu mulut, namun satu sama lain saling tidak terima. Sehingga, bentrok fisik pun tak terelakan ditengah keramaian pasar, mengkibatkan anak buah winata bernama Wachid (23), warga Desa Karangkendal RT 02/03 Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon terkena sabetan skroop yang dilakukan Sutono. Wachid mengalami luka di bagian Kepala dan lengan kiri

Dari pihak Winata beserta lima orang pegawai (kuli) nampaknya tidak menerimakan terhadap perbuatan Sutono yang dianggap sebagai jagoan, sehingga Sutono juga mendapat bogeman tangan dari para pegawai winata. Keributan yang dilakukan dua mandor tersebut terjadi di tengah jalan dan banyaknya kerumunan warga.

Sehingga, akibatnya menimbulkan kemacetan yang sangat panjang di jalur Pasar Celancang tersebut. Untungnya, tidak lama kemudian aparat Polsek Kapetakan mendatangi lokasi kejadian (TKP) dan menciduk Sutono beserta Winata dan kelima anak buahnya, untuk dimintai keterangan lebih lanjut @ NASIMIN
Selengkapnya...

Wagub Jabar Tinjau Gempa di Bandung

METRO CIREBON, KABUPATEN BANDUNG- Setelah beberapa hari disibukan dan merasa keprihatinan melihat kondisi para korban Gempa, Wagub Jabar H. Dede Yusuf menelusuri korban Pasca gempa di Cianjur, Kamis (3/9), Dalam pemberitahuannya melalui update di facebook Dede yusuf Tiga Hari Sabtu (5/9) ini, beliau meninjau langsung ke Kecamatan Pangalengan, Kab Bandung

Dalam updatenya hadir pula Gubernur Aceh bersama BUMN dan Perbankan untuk memberikan simpatinya dengan memberikan bantuan logistic dan materil kepada korban bencana alam pasca Gempa.Tasikmalya di Pangalengan,Kab Bandung.

Pengevakuasian saat ini, masih berlangsung di berbagai tempat yang terkena gempa.”Mudah-mudahan masalah ini dapat segera teratasi dengan cepat dan korban-korban yang menghilang agar segera diketemukan agar tidak ada rasa kepedihan yang begitu mendalam di hati para korban pasca gempa ini”harapnya

Masih menurut Dede peran serta masyarakat semua dalam membantu korban pasca gempa ini akan sangat bermanfaat bagi semua korban.Betapa tidak keprihatinan masih terlihat pada korban bencana ini.

Melalui Face Book Dede Yusuf Tiga, Dede mengatakan” Hasil Rakor (Rapat Kordinasi), Korban pasca gempa yang memerlukan pengobatan akan mendapat biaya rumah sakit untuk berobat (di RSUD) yang pembiayaannya akan ditanggung oleh Pemda serta untuk korban jiwa akan diberikan santunan

Untuk jumlah rumah-rumah yang rusak ataupun hancur akan mendapatkan stimulus bantuan dari pemerintah itupun setelah melalui vertifikasi yang sesuai aturan.Juga kepada masyarakat di Jawa Barat sementara ini janganlah terpancing issue-issue gempa yang menyebabkan paranoid yang berlebihan, karena tidak ada seorangpun yang bias mendeteksi gempa karena semua adalah kehendak sang pencipta.”lengkapnya @ IMEY
Selengkapnya...

Presiden RI, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Telusuri Tampat Gempa

METRO CIREBON, CIANJUR - Gempa yang berkekutan 7,3 Skala Richter (SR), mengguncang Propinsi Jawa Barat, pada hari Rabu (2/9, membuat rasa keprihatinan yang mendalam bai masyarakat dan para tokoh elit nasional. Sejak hari kejadian, Wakil Gubernur Jawa Barat H. Dede Yusuf terjun langsung kelokasi Gempa, mendatangi tempat pasca kejadian dimulai dari wilayah Cianjur selatan, Kamis (3/9)

Pasca Gempa yang menimpa masyarakat di Cianjur, di hadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama istri, dan dihadiri pula Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mendagri Mardiyanto, Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, Menkominfo Muhammad Nuh, Mensesneg Hatta Rajasa, serta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi beserta rombongan lain dari Jakarta

Kedatangan Rombongan SBY ini disambut Wagub Jawa Barat H Dede Yusuf. Beliau memberitahukan tempat kejadian yang terkena gempa, disamping itu juga dengan menelusuri korban bencana

Dede Yusuf mengatakan, kepada para wartawan, ”Kami, telah meninjau korban bencana alam bersama Presiden H. Bambang Yudhoyono beserta ibu Negara di selatan kampung Babakan Caringin, Desa Cikangkareng dan Desa Pamulihan di Kecamatan Cibinong-Cianjur, Kabupaten Cianjur.

“Kami menempuh jalan dengan kondisi jalan yang sangat sulit ditempuh seperti bebatuan terjal dan tebing tinggi serta daerah curam, dalam perjalan tersebut ditempuh kurang lebih enam jam dari Ibukata Bandung. Untuk lokasi pasca gempa kami menempuh jarak empat jam dari arah Cianjur Kota. Kita juga berusaha sekuat mungkin untuk mengevakuasi para korban yang terkena gempa di Cianjur Selatan yang tertimbun batu dan tanah longsor," kata Wagub

Dirinya selaku pimpinan rakyat Jawa Barat mengucapkan keprihatinan yang mendalam, dan juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah membantu jalannya evakuasi bagi para korban. Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden dan Ibu Negara yang sudi terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi baik rumah maupun para korban di Jawa Barat.

Dede seraya menambahkan, dalam pengevakuasian ia tidak hanya meninjau, tetapi juga turut membantu mengevakuasi korban, dalam data updatenya s/d Pkl.01.47 WIB (03/09), terdapat 20 korban jiwa, 34 orang, belum diketemukan. ”Kami masih dalam tahap evakuasi mudah-mudahan korban yang menghilang dapat segera diketemukan, dan untuk yang terkena musibah ditabahkan serta mudah-mudahan semua bisa membantu korban bencana melalui apapun, karena uluran tangan para donator akan meringankan beban korban.”demikian sumber yang didapat dari Facebook Dede Yusuf Tiga (IMEY)
Selengkapnya...

Rencana Tebangan Hutan Pasir Kuda Resahkan Warga

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH beserta Ir. H. Rahmat Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kab. Purwakarta, melihat langsung ke lapangan rencana dibuatnya tempat tebangan

Hutan tanaman jenis kayu maesofsis dan puspa yang terletak di Desa Kiarapedes Kec. Kiarapedes Kab. Purwakarta, Petak 75 b Resort pemangkuan hutan (RPH) Pondok Salam Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sadang Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta, berada disisi jalan alternatif penghubung antara Kec. Kiarapedes dengan Kec. Wanayasa, Kab. Purwakarta Jaw Barat

Dengan berbagai alasan dan pertimbangan serta rekomendasi dari berbagai pihak yang berkompeten, maka pengusulan tebangan oleh pihak Perum Perhutani disetujui oleh Bupati Purwakarta yang langsung mengajukan izin tebang ke Dinas Kehutanan Provinsi Jabar. Dimana pohon-pohon yang akan ditebang, radius 10 meter dari tepi jalan dengan taksasi kayu sekitar 400M3 lebih

“Namun, ironisnya warga masyarakat di dua Desa sekitar hutan tersebut, antara lain Desa Kiarapedes dan Margaluyu, mengandalkan sumber mata air untuk kebutuhan hidup sehari-hari yang berada dihutan itu. Ditambah lagi sepanjang jalan terpampang papan nama yang dibuat dan dipasang oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kab. Purwakarta, yang berlogokan "Jagalah Mata Air, Selamatkan anak Cucu dan Jagan Warisi Anak Cucu Dengan Air Mata, Tapi Dengan Mata Air."

Sedangkan diperkirakan kalau tebangan itu terjadi, mata air semakin berkurang. Seperti dikatakan salah seorang warga desa Kiarapedes kepada MC, "Sekarang saja air sudah menyusut setelah tebangan hutan sebelahnya, apalagi nanti kalau ini jadi ditebang. Mungkin saja mata air jadi kering, dan warga kekurangan air bersih!"

Ditempat terpisah, Ka. Bid. Kehutanan Distanhutbun Purwakarta, Ir. H. Rahmat ketika ditemui diruangan kantornya. Memberikan keterangan, "Tidak ada masalah, kepala desa, warga, tokoh masyarakat dan tokoh pemudanya sudah setuju. Walaupun simalakama, ditebang bagaimana ngga ditebangpun bagaimana?" ujarnya (TOMY)
Selengkapnya...

Proyek Tol Cikampek-Palimanan, Kembali di Demo

METRO CIREBON, SUMBER – Rencana Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan kembali di demo Warga Masyarakat pemilik tanah yang terkena proyek tersebut, warga Masyarakat mengadakan aksi demo di depan pintu gerbang masuk tol polikanci Cirebon, Rabu, (03/09/2009)

Berdasarkan pantauan METRO CIREBON, para pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Aliansi Bersama Korban Tol (ANKOT), meminta terhadap penegak hukum agar dilakukan penangkapan para spekulan dan calo tanah yang selama ini sudah membuat para pemilik tanah resah. Pasalnya, spekulan dan calo tanah sendiri telah melakukan penekanan terhadap masyarakat pemilik tanah, dengan harga yang sangat murah, disisi lain Spekulan menjual tanah ke pihak pengembang dengan harga yang tidak standar

Masduki pemilik tanah mengungkapkan kepada METRO CIREBON, harga tanah yang diberikan terhadap masyarakta dari para Spekulan dan calo itu sebesar Rp 350 ribu (m2). Mereka menilai, dibandingkan dengan harga yang ditetapkan oleh pengemabang. Padahal jika melihat harga pasarannya bisa mencapai Rp 1 juta/m2.

“Kami, warga pemilik tanah sempat mengajukan permintaan harga dimana kisarannya Rp 1 juta hingga Rp 1,1 juta/m2. Tapi permintaan kami itu tidak digubriskan, bahkan tahu-tahu muncul ketetapan soal harga itu sebesar Rp Rp 350 ribu/m2. ini jelas kami secara spontan harga yang diberikan terhadap kami dari para spekulan atau calo itu kami tolak, ”tandas Masduki.

Sehingga untuk rencana pembangunan jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) terancam gagal, menyusul adaanya penolakan dari warga pemilik tanah terhadap penetapan harga jual tanah yang dirasakan sangat minim. Warga ini juga meminta agar dilalukan Sejumlah warga yang tanahnya terkena lintasan jalan tol melakukan aksi demo@ MOCH. MANSUR
Selengkapnya...

Pembangunan Tembok Penahan Tebing di Jamblang, Atasi Longsor


METRO CIREBON, SUMBER - Pembangunan tembok penahan tebing setinggi 15 meter yang dikerjakan oleh CV. Fitria Utama, yang berlokasi di Desa Kasugengan Lor Kec. Depok Kab. Cirebon, Jawa Barat, nampaknya disambut Warga masyarakat, Masyarakjat sendiri sudah menunggu lama adanya pembangunan tembok tebing

Saat ditemui METRO CIREBON dirumahnya, Selasa (2/9), Beberapa Warga seperti, Iis (45) dan Suharto (43), mengharapkan keinginannya pembangunan tembok tebing sejak lama. Pasalnya, akibat derasnya arus sungai jamblang, membuat rumahnya tinggal terkikir habis, hingga dirinya mengaku hanya mempunyai satu kamar dan satu ruangan tamu saja

Dikarenakan rumah mereka bertepatan berada dibibir sungai jamblang sehingga dua kamar tidur dan satu ruang dapur hancur akibat terkena longsor yang diakibatkan pada musim penghujan tiba di Sungai Jamblang sebelum di buat Tembok Penyangga Tebing, menyebabkan kerugian runahnya yang terkena lonsoran tanah

Masih menurut Iis, saya merasa bersyukur kepada pemerintah propinsi Jawa Barat khususnya Balai PSDA Cimanuk-Cisanggarung yang ada di Cirebon yang telah merealisasikan harapan saya dan Masyarakat, untuk dibuatnya tembok penahan tebing sehingga saya berharap tidak terjadi lagi longsor meskipun pembangunan tersebut belum selesai tetapi saya yakin pembangunan tembok penahan tebing ini akan kokoh karena menggunakan kerangka besi

Hasil pantauan langsung METRO CIREBON, pada Rabu, (3/9) melihat lokasi pembangunan tembok tersebut ternyata dilokasi juga ada Mursiti (50) selaku pengawas dari Balai PSDA Cimanuk-Cisanggarung Cirebon, Mursiti, mengatakan pembangunan ini meskipun banyak hambatan dan rintangan tetapi tidak mengurangi dari hasil pembangunan tersebut

Seperti kita lihat walau belum selesai 100%, tapi hasilnya sudah kelihatan kokoh sehingga saya berharap tidak terjadi suatu hal apapun yang dapat mengganggu jalannya pembangunan tembok penahan tebing itu. Sehingga harapan masyarakat kasugengan lor dan semua pihak bisa menikmatinya, tandasnya

Untuk pelaksanaan Pembangunan Tembok Tebing sendiri yang di anggarkan APBN, sebesar Rp 311.469.000, dengan Nomor:602.1/234/spp/bpsdawscmnk-csgr/2009, yang di kerjakan oleh CV. Fitria Utama yang beralamat di Jl. Widarasari 11 no 2, Kab. Cirebon @ M.Mahmud
Selengkapnya...

Jelang Idhul Fitri, Pasar Celancang Ditertibkan

METRO CIREBON, SUMBER - Menjelang Hari raya idhul fitri 1430 H, di jalur pantura Indramayu hingga Cirebon, nampaknya bakal dipadati para pemudik yang mngunakan jalur tersebut, Pasalnya Jalan yang kini sedang di perbaiki hingga -7 hari H lebaran sudah rampung, sehingga bagi para pemudik dalam perjalanannya melalui jalur tersebut tidak ada kendala apapun

“Namun, di jalur tersebut masih ada sebagaian yang dianggap rawan macet terutama di Pasar Celancang Kecamatan Suranenggala Kab. Cirebon Jawa Barat, demi memperlancar arus mudik mendatang Pemerintah daerah kab. Cirebon melalui Sat Pol PP dan di Bantu Anggota Polres Cirebon, melakukan penertiban para pedangan yang masih di pingiran jalur, Selasa (01/09/2009)

Penertiban tersebut, dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB, tetapi tidak ada perlawanan yang sengit dari para pedangan lapakan, yang setiap harinya bersandar di pinggir jalur, Tujuan penertiban di pasar Celancang, guna memperlancar arus para pemudik

Bilamana para pedagang masih berjualan di jalur tersebut, dengan terpaksa dagangannya akan di sita pihak Sat Pol-PP, untuk ditertibkan, Ujar Salah seorang anggota Pol PP yang engan menyebutkan namanya. Disisi lain Para pedagang sendiri mengeluhkan harga kios yang terlalu mahal, Harga mulai dari Rp18 hingga mencapai Rp80 juta, bagi saya harga segitu terlalu tinggi,saya hanya pedagang kecil, ungkap kekesalan seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.

Sebelumnya para pedangan dikumpulkan di Balai desa Purwawinangun Kec. Suranenggala, para pedagang sendiri untuk mendapat himbauan dari Sat Pol PP, Mulai hari Selasa tertanggal 1 September 2009 Pasar Celancang sudah tertib hingga +7 setelah lebaran

Sehingga para pedagang yang ada di pasar Celancang sudah tidak terlihat lagi berjualan di pinggiran jalan, tetapi sehari sebelum tempat tersebut di tertibkan nampaknya para pedagang sibuk mencari lapak baru untuk mengais rejeki melalui dagangannya, sempat terlihat para pedangan cekcok antar pedagang lain yang berebut lapak “kata pedagang buah ini lapak saya” sebut saja Dul

begitu juga sebaliknya “kata pedagang sayuran ini punya saya” cek-cok mulut antar pedagang itu, sehingga tidak terhindarkan, namun lapak tersebut di menangkan oleh pedagang buah. Soalnya banyak pedagang yang mengetahui bahwa lapak tersebut milik pedagang buah, tetapi keributan tersebut tidak terjadi adu jotos


terpaksa dagangannya akan di sita pihak Sat Pol-PP ”Ujarnya”.Para pedagang mengeluhkan harga kios yang terlalu mahal, Harga mulai dari Rp18 juta-80 juta bagi saya harga segitu terlalu tinggi,saya hanya pedagang kecil “ujar” seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya@ NASIMINPrint Halaman Ini
Selengkapnya...

Jalin Silahturahmi,Bupati Berharap di Dua Desa Tidak Lagi Tawuran

METRO CIREBON, SUMBER- Balum lama ini, Drs. H. Dedi Supardi, MM beserta Muspida serta para kiayi se Kab. Cirebon, melakukan Tarling di Masjid Baiturrahman Alam yang bertempat di Ds. Surakarta Kec. Suranenggala kab. Cirebon Jaw Barat, Beliau beserta rombongan datang pada pukul 17:00 WIB, selain mengadakan tarling Bupati juga membagi – bagikan Sembako sebanyak 500 paket sembako kepada kaum dhuafah

Kedatangan Bupati beserta rombongan ini disambut gembira oleh ratusan warga yang ingin mengetahui sosok pemimpinnya, Disamping itu kegiatan Bupati Cirebon sendiri di hadiri Wakil. Bupati H. Akson Sukarsa, SmHk, Kapolres Cirebon Arif Ramdani, Ketua DPRD Dinas Terkait

Ketika METRO CIREBON melakukan konfirmasi kepada Drs. H. Dedi Supardi,MM, memaparakan, Pemerintah akan memberikan anggaran sebesar Rp. 68 juta yang diperuntukan bagi 8 Kecamatan yang di Kabupaten Cirebon, Seperti Kec. Kapetakan, Suranenggala, Gunung Jati, Kedawung, Tengah Tani, Kali Wedi, Panguragan, Serta Kec. Gegesik, anggaran tersebut dimaksudkan untuk pembangunan disetiap kecamatan

Masih dikatakanya Bupati. Untuk itu, partisipasi kita dalam pembangunan, sebagai warga hendaknya mewaspadai orang baru yang datang di lingkungan kita, dikarenakan saat ini yang sedang gencar-gencarnya Daerah Jawa Barat di jadikan Daerah identik Terorisme, sehingga kami berharap kepada setiap warga masyarakat khususnya di kab. Cirebon janganb sembarangan menerima Orang baru, tuturnya

“Kami, atas nama, Pemerrintah Daerah banyak mengucapkan terima kasih terhadap Warga baik warga Masayarakat Kecamatan Suranenggala dan Kec. Gunung Jati. Pasalnya di dua Kecamatan kerap sekali melakukan tindakan yang anarkis, yang identik daerah Tawuran di dua Desa antara desa Keraton Kecamatan Surangenggala dan Desa Sirnabaya Kec. Gunung Jati

Ditamabahkannya Bupati, “Kami, merasa bangga terhadap warga di dua Desa, yang mana, Daerah tersebut suadah damai tidak ada lagi warga yang terkena profokasi dari pihak ketiga, dan mudah-muhan, di dua Desa itu tidak lagi adanya tawuran

Bupati berharap kepada warga Suranengggala agar selalu menjaga kekompakan diantara warga, menjaga tali silaturahmi dan selalu eratkan persaudaraan agar terciptanya Desa yang aman, tenang dan damai serta jauh dari julukan Desa yang selalu tawuran@ NASIMINPrint Halaman Ini
Selengkapnya...

Investor PAM, Di Jadikan Tersangka Hingga Putusan MA

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Sengketa masalah Pengelolaan Perusahaan Air Minum (PAM) yang terletak di Ds. Ciracas Kec. Kiarapedes Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, kini berlarut-larut hingga ke Mahkamah Agung (MA)

Berdasarkan Putusan MA Nomor : 816 K/Pid/2007, dikeluarkan pada Rabu tertanggal 01 Agustus 2007. dalam putusan tersebut dimenangkan oleh pihak terdakwa Sdr. Timan Bin Miharjo (48 th) warga Gg. Kenanga I No.38 RT 42 RW 02 Kel. Nagri Kaler Purwakarta selaku investor dengan nilai jumlah asset sekitar 200juta

Yang terdiri dari tanah seluas 1430 M2, instalasi listrik dan air, termasuk bangunan. Dalam amar putusannya, disebutkan. Bahwa memori banding Akta kasasi Nomor:04/Akta Pid/2007/PN.PWK yang diajukan oleh jaksa penuntut umum erdasarkan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Purwakarta yang diketuai oleh Rosidin, SH bernomor:196/Pid B/2006/PN PWK tanggal 30 Januari 2007 tidak dapat diterima dan membebaskan terdakwa

Timan yang didakwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) melakukan penipuan dan penggelapan berdasarkan laporan saksi Sasmito selaku pengelola tidak terbukti, bahkan menurut Timan saat ditemui dirumah kediamannya. Mengatakan,"Aneh, saya yang modalin dia untuk pengelolaan PAM, kok malah dituduh melakukan penipuan dan penggelapan

Ditambahkanya Timan, permasalahan tersebut seharusnya saya yang menuntut mereka, sewaktu itu mereka datang kesaya bersama kades Ciracas Dade Mitrawan, pada waktu itu mereka sangat membutuhkan dana untuk mengelola PAM, dikuatkan oleh surat keputusan bersama antara warga ciracas dan sasmito sebagai pengelola diketahui kades, sehingga saya percaya terhadap mereka, sehingga kami mengeluarkan modal tersebut, tetapi kenapa sekarang malah sebaliknya menjerumuskan saya, ungkapnya

Apa yang dikatakan Timan memang benar adanya, dan dikuatkan dengan salah satu petikan amar putusan Majelis Hakim PN Purwakarta. Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan penipuan dan penggelapan, yang ada justru saksi Sasmito telah meminjam uang kepada terdakwa Timan untuk menjalankan usaha pengelolaan Air PAM di Ciracas, tetapi kenapa saya tidak habis pikir, Kades Ciracas dan warganya, seolah-olah menyudutkan saya untuk dikorbankan@ TOMY
Selengkapnya...