Rencana Tebangan Hutan Pasir Kuda Resahkan Warga

METRO CIREBON, PURWAKARTA - Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH beserta Ir. H. Rahmat Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kab. Purwakarta, melihat langsung ke lapangan rencana dibuatnya tempat tebangan

Hutan tanaman jenis kayu maesofsis dan puspa yang terletak di Desa Kiarapedes Kec. Kiarapedes Kab. Purwakarta, Petak 75 b Resort pemangkuan hutan (RPH) Pondok Salam Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sadang Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta, berada disisi jalan alternatif penghubung antara Kec. Kiarapedes dengan Kec. Wanayasa, Kab. Purwakarta Jaw Barat

Dengan berbagai alasan dan pertimbangan serta rekomendasi dari berbagai pihak yang berkompeten, maka pengusulan tebangan oleh pihak Perum Perhutani disetujui oleh Bupati Purwakarta yang langsung mengajukan izin tebang ke Dinas Kehutanan Provinsi Jabar. Dimana pohon-pohon yang akan ditebang, radius 10 meter dari tepi jalan dengan taksasi kayu sekitar 400M3 lebih

“Namun, ironisnya warga masyarakat di dua Desa sekitar hutan tersebut, antara lain Desa Kiarapedes dan Margaluyu, mengandalkan sumber mata air untuk kebutuhan hidup sehari-hari yang berada dihutan itu. Ditambah lagi sepanjang jalan terpampang papan nama yang dibuat dan dipasang oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kab. Purwakarta, yang berlogokan "Jagalah Mata Air, Selamatkan anak Cucu dan Jagan Warisi Anak Cucu Dengan Air Mata, Tapi Dengan Mata Air."

Sedangkan diperkirakan kalau tebangan itu terjadi, mata air semakin berkurang. Seperti dikatakan salah seorang warga desa Kiarapedes kepada MC, "Sekarang saja air sudah menyusut setelah tebangan hutan sebelahnya, apalagi nanti kalau ini jadi ditebang. Mungkin saja mata air jadi kering, dan warga kekurangan air bersih!"

Ditempat terpisah, Ka. Bid. Kehutanan Distanhutbun Purwakarta, Ir. H. Rahmat ketika ditemui diruangan kantornya. Memberikan keterangan, "Tidak ada masalah, kepala desa, warga, tokoh masyarakat dan tokoh pemudanya sudah setuju. Walaupun simalakama, ditebang bagaimana ngga ditebangpun bagaimana?" ujarnya (TOMY)