Wagub Jabar Kunjungi Pengungsi Gempa Ciamis

METRO CIREBON, CIAMIS – Gempa yang berkekuatan 7,5 SR yang menguncang Jawa Barat pada 2 September 2009 Lalu masih meninggalkan luka para korban. Meski korban telah diungsikan dan mendapat bantuan baik dari pemerintah maupun sukarelawan lainnya, namun mereka korban pasca gempa sangat mengharapkan tempat tinggal yang layak untuk mereka huni.

Mengingat hari ini, Rabu (16/9) adalah hari terakhir tanggap darurat, selasa (15/9) Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengunjungi kondisi pengungsi gempa di daerah Kab. Ciamis, didampingi Bupati Ciamis H. Engkon Komara.

Dede memulai mengunjungi posko pengungsi komunitas peternak ayam (Group Naratas ) di Di Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng. Di tempat ini para pengusaha dan peternak ayam berhasil menghimpun bantuan dana lebih dari Rp 800 Juta. Bantuan itu telah disalurkan ke titik-titik pengungsi baik yang berupa makanan, minuman, pakaian, tenda, dan keperluan pribadi lain baik itu berupa alat mandi, pakain dalam, sarung, dan lain-lain.

Setelah mengunjungi posko bantuan komunitas peternak ayam, Dede melanjutkan kunjungannya bersama bupati kedaerah-daerah pengungsi. Dede memulai kunjungannya ke daerah Kecamatan Cisaga, kab Ciamis. Di Desa ini tercatat 91 kepala keluarga yang mengungsi karena rumahnya yang hancur akibat pasca gempa. Pada kesempatan yang sama Dedepun memberikan bantuan kepada korban bencana pasca gempa.

“Kita juga memberikan tambahan paket berupa makanan, minuman, selimut, dan keperluan lain. Proses penyaluran bantuan yang diberikan oleh saya kepada pengungsipun Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan telah diterima oleh korban pasca gempa. Bahkan kita juga memberikan bantuan dana operasional untuk RT/RW, Kepala Desa, Camat yang bergerak untuk memenuhi kebutuhan pengungsi , “ Ujar Wagub.

Untuk membantu rehab rumah yang sesuai dengan perundang-undangan Dede meminta kepada aparat mulai dari RT/Rw, Kepala Desa/ lurah, Camat, dan Bupati agar mendata rumah korban yang harus di rehab secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Data rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat saat ini segera kita kirimkan ke pusat ( Badan Depsos dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk selanjutnya bantuan rehab rumah bisa diterima oleh korban. Proses pengajuan ini pasti membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi kita mencoba mendorong agar bulan Oktober- November proses rehab akan segera dimulai.

Dedepun meminta kepada anak-anak yang bersekolah agar kembali sekolah, walaupun saat ini proses pembelajaran hanya belajar di tempat tenda- tenda darurat, tapi anak-anak tidak terputus proses pembelajarannya itu akan lebih baik dan untuk korban agar lebih bersabar dan jangan terlalu menjadikan ini beban pikiran yang sangat dalam agar korban semua sehat dan kembali beraktivitas seperti yang dulu.(Imey)