Kejaksaan Sumber Bidik Kasus USB Disdik Kab. Cirebon

BERITA METRO, SUMBER- Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, nampaknya sedang giat melaksanakan pembagunan di bidang Pendidikan, hal tersebut adalah Pembangunan 8 Unit Sekolah Baru (USB), yang terletak di SMPN II Suranenggala, SMPN II Klangenan, SMPN II Mundu, SMPN II Plered, SMPN II Weru, SMPN II Sedong, SMPN II Pangenan dan SMPN II Depok, USB sendiri di anggarkan melalui dana Block Grand sebesar Rp. 9.6 Milyar

“Namun, pelaksanaan kegiatan USB tersebut, nampaknya di bangun asal-asalan seperti terjadi di SMPN II Klangenan, Pasalnya dalam melaksanakan kegiatan pembangunan baik dari pembuatan Pondasi yang mengunakan Batu Apung, dan Untuk Ceker ayam yang tanpa di Ikat hanya besi ukuran 10 Cm ditanam, juga kedalaman pondasi yang tidak sesuai dan penggunaan matrial di bawah standar, sehingga diduga keras pembangunan tersebut Asal-asalan

Disisi lain, Pelaksanaan kegiatan sendiri tidak melalui musyawarah baik dengan pihak Komite Sekolah maupun pihak terkait. Sedangakan komite sekolah merupakan badan yang dibentuk oleh perwakilan orang tua siswa/wali murid sebagai penyeimbang dan mitra sekolah, namun dalam kegiatannya sama sekali tidak dilibatkan sedikitpun.

Disdik Kab. Cirebon Plot Logistik
Pengadaan logistic yang semestinya melibatkan pihak komite sekolah, pada realitasnya berjalan sepihak bahkan sebagian dari logistiknya disuplay oleh oknum dari Dinas Pendidikan Kab. Cirebon. Juga perebutan tender pengadaan yang terkesan asal tunjuk oleh pihak sekolah kepada anggota BPD desa setempat. Hal ini sangat memicu kontropesi dari anggota komite sekolah yang sama sekali tidak pernah dilibatkan sedikitpun.

Kondisi seperti ini seharusnya tidak terjadi, pihak sekolah terkesan sangat tertutup pada pembangunan ini apalagi yang melibatkan anggaran pusat sebesar 9.6 miliar. Seharusnya dalam pembanguna yang bersifat kemasyarakat tidak ada kesan tertutup agar tidak ada kontropesi pihak manapun, dan pemerintahpun akan di nilai positif oleh masyarakat yang tentu saja sangat berperan penting dalam pembangunan

Ditempat terpisah Berita Metro Konfirmasikan hal tersebut terhadap Direktur Exekutif Control Strategis Independent (CIS) Cabang Cirebon, DR (HC) Bambang Arief Wijaksana, di ruang kerjanya mengatakan pada dasarnya pihak disdik jangan melepas begitu saja (tutup mata) tentang USB, kalau pihak disdik sama sekali tidak mengetahui tentang Pembangunan USB, lalu siapa yang bertanggung jawab tentang pemegang anggarannya

Kami, secara tegas akan melayangkan surat secara resmi terhadap pihak disdik maupun Lembaga Penegak hukum terkait bila mana hat tersebut benar, namun kami sendiri akan terjun langsung ke lapangan untuk mencari data yang lebih akurat lagi, tutur bambang

Ketika Berita Metro konfirmasi Hal tersebut terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumber Happy Hadiastuti, SH melalui Kasi Peidana Khusus (Pidsus) Pieter Sahanaya, melalui Telephon selularnya mengatakan, Kejaksaan Negeri sumber akan bidik USB @ MEY
Selengkapnya...

Disdik Kab. Cirebon Tutup Mata, Pengawasan Konsultan Asal-Asalan

BERITA METRO, SUMBER- Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di kiab. Cirebon Jawa Barat, mendapatkan 8 USB yang terbagi hanya di beberapa Kecamatan, kini USB mendapat kritik tajam dari berbagai pihak, mulai dari cara pembangunan sampai cara kerja konsultan yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat nampaknya tidak berdaya guna

Kontrofersi inilah yang membuat geli pihak Disdik, pasalnya Disdik pun ikut terbawa dalam permasalahan yang timbul dalam pembangunan USB ini, tentu saja bukan dilaksanakan secara asa-asalan atau pun langsung, tetapi berpedoman pada RAB (Rancangan Anggaran Biaya) yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat. ”Seperti halnya Bestek, Bestek ini berdasarkan yang tersusun di RAB ditunjukan pada konsultan

Konsultan sendiri harus aabertanggung jawab atas Pelaksanaan Kegiatan pembangunan USB tersebut, sehingga bertanggung jawab penuh di lapangan.” Ungkap Ketua Team Tekhnis Kabupaten (TTK) Drs. H. Hartono, MM melalui Sekertaris TTK Drs. H. Iman Sukiman. MM saat ditemui Berita Metro di ruang kerjanya

Disisi lain, mengenai pembangunan yang asal-asalan disdik merasa tidak bertanggung jawab, karena untuk pembangunan diarahkan langsung kepada konsultan, ”Seperti halnya pembangunan USB di SMPN II Klangenan yang diduga asal-asalan seperti ceker ayam, sebenarnya tidak termasuk pada RAB dan untuk memperkuat bangunan itu dilakukan dengan pemasangan crucuk untuk tanah yang lembek atau tanah yang labil

Sekalipun benar terjadi asal jadi pada pembangunan USB ini maka harus mengkonfirmasikan pada konsultan, karena konsultan ini yang bertanggung jawab penuh pada pembanguna.” Ungkap iman

Bahkan untuk mengawasi dilapangan, Disdik telah monitoring dengan PU Cipta Karya dan hasil temuan Cipta Karya ini akan dikonsultasikan dengan konsultan agar dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan disdikpun selalu cepat tanggap akan hal itu.

Bukan hanya masalah itu tapi pendirian bangunanan-pun sedang marak diperbincangkan, pasalnya bangunan USB yang berdiri di atas tanah sewa. Iman pun membantah akan hal itu, ”Didirikannya USB di atas tanah sebenarnya bukan tanah sewa melainkan tanah pengganti, dimana sebelumnya sudah disiapkan dalam DPA (Dokumen Pembiayaan Anggara) tahun 2009 yang menjelaskan bahwa tanah USB itu diganti dari APBD, juga sesuai aturan dalam juknis Pemerintah Daerah (Pemda) hanya mengadakan shering untuk pengadaan tanah, Ungkap Iman

Ditambahkannya Iman, sedangkan Pemerintah Pusat (Pempus) untuk pembangunannya yaitu 1.25 M untuk satu lokasi. Sehingga untuk pembayaran tanah diganti oleh APBD 2009 sudah disiapkan sebesar 3 Miliar lebih

Masih dikatakan Iman, namun setelah berjalan muncul Peraturan Menteri Dalam Negeri (permendegri) yang menyatakan asset desa tidak boleh dijual belikan. Adapun keputusan tukar guling harus ada ijin dari Gubernur kalau sekarang bukan Bupati lagi. Karena pembanguan USB bersifat penting, kitapun garus taat pada peraturan dan proses ijin Gubernur lama maka, kami melakukan sewa menyewa untuk 2-3 tahun

Setelah melihat perkembangannya, mengenai tukar guling tanah, sesuai kesanggupan Bupati, kita akan mengajukan usul pada Gubernur setelah ada sen (boleh-red) kita menunggu kebijaksanaan Gubernur untuk ijin, setelah kita mendapatkan ijin dan melakukan tukar guling, maka tukar guling tersebut mengenai asset tidak hilang tetapi melainkan ada dana pengganti untuk tanah Desa tersebut

Iman menegaskan,”Disdik sama sekali tidak memotong anggaran untuk USB sedikitpun, pasalnya pencairan dana USB langsung pada rekening Giro panitia USBdan pengambilannyapun harus oleh konsultan tanpa ada tanda tangan konsultan maka tidak bias dicairkan jadi, mana mungkin Disdik bias memotong anggaran tersebut

Mengenai permasalahan Komite Sekolah SMPN II klangenan yang tidak dilibatkan dalam kegiatan itu karena mulanya Kuwu dan kepanitian kurang harmonis. Sementara SMPN II Klangenan prosesnya paling belakangan karena masih ada permaslahan mengenai tanah.@Imey
Selengkapnya...

Pembangunan Proyek Tol Palimana Cikampek Terancam Gagal

BERITA METRO, PALIMANAN - Warga Masyarakat Desa Kempek Kecamatan Gempol, Kab. Cirebon, Jawa Barat, menentang keras adanya rencana pembangunan proyek jalan tol Palimanan - Cikampek (Palci), Pasalnya harga tanah milik Masyarakat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh warga Desa Kempek, Senin (26/09)

Pasalnya, dari pihak P2D memberikan harga tanah yang sangat murah pada warga, yang tanahnya terkena proyek pembangunan jalan tol tersebut,Warga Desa Kempek dengan P2D sudah mengadakan musyawarah tetapi nampaknya buntu tidak menuai hasil yang signifikan

Pertemuan tersebut guna membahas harga tanah, namun warga Desa Kempek tidak puas denga putusan P2D soalnya harga tanah ditawar sangat murah, dibandingkan dengan harga tanah di desa lain yang terkena proyek serupa, padahal warga desa kempek sudah membuat kesepakatan yang telah di setujui oleh beberapa intansi terkait seperti Camat Gempol Drs. H .Gunawan,MA,MPd dan Kuwu Kempek Sambudi. Hasil kesepakatan pada tanggal 21 Oktober yang lalu meliputi harga Tanah dan Bangunan

Seperti halnya harga tanah yang ada bangunannya sebesar Rp.2.200.000/meter, harga tanah darat Rp.600 ribu/meter dan tanah sawah Rp.200 ribu/meter, sedangkan untuk tanah sawah bagian timur harganya sebesar Rp.250 ribu/meter serta tanah yang terkena pelebaran jalan Rp.250 ribu/meter

Salah satu Warga masyarakat Rahmat (48) tanahnya terkena gusuran pelebaran hanya di hargai sebesar Rp 26.000/meter, sehingga kami merasa keberatan terhadap harga tersebut, coba kita bayangkan mas, “masa sih harga tanah murah sekali, sedangkan yang lainnya lebih mahal, kalau kami jual dengan harga tersebut sama saja harga tanah dengan harga ayam, ”tandas Rahmat”

Rahmat seraya menambahkan, Masyarakat sendiri menuntut kompensasi yang meliputi Penyelesaian pembangunan masjid dan pondok pesantren yang ada di daerah kempek, Pembuatan jalan penghubung antara desa gempol dengan desa kempek. Sedangkan kompensasi tersebut belum disepakati/disetujui oleh pihak P2D yang diketuai Bambang

Masyarakat Desa Kempek sangat berharap kepada Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi. MM dapat membantu untuk meberikan solusi harga tanah yang pantas bagi warga yang terkena gusuran proyek pembangunan jalan Tol Palimanan-Cikampek, ungkap Rahmat @Nasimin
Selengkapnya...

Puluhan Juta Uang Milik Calhaj, Mengendap Di Kantor Depag dan Imigrasi

BERITA METRO, CIREBON - Puluhan juta rupiah dana pembuatan paspor milik jamaha haji di Kota Cirebon, kini masih mengendap di Kantor Departemen (Depag) Kota Cirebon dan Kantor Imigrasi. Dana tersebut merupakan biaya pembuatan paspor sebelum turunnya kebijakan paspor gratis oleh pemerintah Pusat

Di Kantor Depag Kota Cirebon, tahun ini terdapat 316 calhaj, dan hanya 52 orang saja yang gratis karena membuat paspor setelah turunya kebijakan gratis oleh pemerintah, sedangkan 263 calhaj terpaksa membayar yang besarannya Rp 270 ribu ke kantor imigrasi

Uang milik calhaj itu seharusnya dikembalikan kepada para calhaj yang berhak menerimanya. Ironisnya, hingga saat ini hak para calhaj ini belum dikembalikan dan masih mengendap di Depag Kota Cirebon dan Kantor Imigrasi Cirebon

Jumlah dana yang mengendap dikedua instansi ini sebesar Rp 70 juta lebih. Dengan rincian Rp 33,4 juta berada di Kantor Depag Kota Cirebon dan Rp 37,53 juta berada di kantor Imigrasi Cirebon

Kepala Kantor Depag Kota Cirebon, Arifin, melalui Kepala Seksi Urusan Haji (Kasie Urhaj), Ahmad Rivai, mengungkapkan, mengakui jika pihaknya masih menahan dana tersebut dengan alasan takut terjadi sesuatu jika uang tersebut kami kembalikan ke para Calhaj

Pasalnya, lanjut Rivai, pihaknya menerima pengembalian dana pembuatan paspor dari Kantor Imigrasi hanya untuk 124 orang calhaj saja yakni sebesar Rp 33.480.000. “Tidak dikembalikan semua karena menurut orang Imigrasi, sebagian dana itu sudah masuk ke kas Negara, dan bagi yang belum dimasukan ke kas Negara diserahkan ke kami (Depag Kota Cirebon, red),” kata Rivai

Hingga kini Depag Kota Cirebon masih bingung kapan akan dibagikan dana tersebut, karena masih menunggu pengembalian sisa dana dari Kantor Imigrasi. “Karena sudah masuk ke kas Negara, proses penarikannya pun menjadi panjang,” tegasnya

Ketika didesak soal rencana Depag Kota Cirebon yang akan mengambalikan dana paspor milik calhaj saat berada di embarkasi, Rivai rencana itu memang ada, hanya saja dia masih ragu apakah proses pengembalian itu akan benar-benar terlaksana atau tidaknya

Kabupaten Cirebon
Ditempat terpisah BERITA METRO konfirmasihkan hal tersebut terhadap H.Abdul Ghofar Kepala Kakandepag Kab. Cirebon Jawa Barat melelui telephon selularnya, mengatakan, calhaj di kabupaten Cirebon yang membayar sendiri pembuatan paspornya sebanyak 40 orang dan relative lebih kecil dari 2144 calhaj yang berangkat pada tahun ini. “Keterangan yang saya dapat dari Dirjen PHU, uang itu akan dikembalikan melalui rekening masing,”kata Kepala Kantor Depag Kabupaten Cirebon Abdul Ghofar

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari kantor Imigrasi mengenai dana calhaj yang mengendap tersebut@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Rehab Sekolah Bantuan DAK, Menuai kritik, Siswa Belajar di Musholla

BERITA METRO, SUMBER – Sekolah penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) di kabupaten Cirebon Jawa Barat sebanyak 151 Sekolah, yang diperuntukan bagi Sekolah yang rusak, seperti halnya beberapa Sekolah Penerima DAK tersebut yaitu, SDN II Pegagan Lor, SDN II Dukuh, SDN I Keraton, SDN III Suranenggala Kidul dan SDN II Cangkring

Hasil pantauan BERITA METRO di lapangan, beberapa Sekolah penerima DAK tersebut kini sudah dilakukan pembangunan hampir 40 hingga 60 persen, bentuk nilai bantuan tersebut berfariasi, perlokal bantuan tersebut sebesar Rp.75 juta, sehingga kisaran besaran bantuan antara Rp. 210 juta untuk 3 local hingga 140 juta 2 local dan 75 juta untuk satu local

“Yang anehnya, para Kepala Sekolah penerima bantuan DAK, nampaknya takut dengan kedatangan LSM maupun para wartawan yang hendak melakukan konfirmasi ataupun investigasi. Pasalnya Sekolah penerima bantuan itu banyak menggunakan bahan material bekas lebih dari 60 persen, seperti Batu Bata dan kayu”

Untuk Perencanaan dalam bestek (gambar) bahwa dari 151 sekolah penerima bantuan hanya 1 gambar (bestek). Seharusnya untuk perencanaan yaitu 1 sekolah 1 bestek (gambar). Tetapi, hasil peninjauan di lapangan pelaksanaanya tidak sesuai dengan gambar. Yang mana kenyataanya dari 151 sekolah penerima bantuan beda gambar, yaitu dilihat dari segi lokasi sekolah

Peningkatan Mutu dan Belajar
Denga memakainya bahan material bekas nampaknya, dilihat dari mutu itu pasti tidak akan kuat hingga puluhan tahun kedepan. Yang dikhawatirkan bangunan yang memakai material bekas hanya bertahan 5-6 tahun bangunan tersebut akan rusak kembali

Seperti yang kita lihat di lapangan, memang bentuk bangunan itu indah, bersih, dan rapih tetapi, mutu dan kualitasnya sangat buruk dikarenakan menggunakan bahan bangunan bekas.

Menutup kemungkinan, dari 151 sekolah penerima bantuan menggunakan bahan bangunan bekas yang sama. Padahal, bentuk bantuan itu mengahabiskan ratusan juta. Tetapi mengapa dalam pelaksanaanya hanya menggunakan bahan bekas yang hampir 60 persen


Melihat peningkatan belajar mengajar, sangat terganggu sekali adanya sekolah yang sedang di bangun (mengganggu aktivitas belajar-red). Pihak sekolah memilih untuk menggunakan Mushala yang ada di desa tersebut dan tidak memilih alternative untuk membagi menjadi kelas pagi dan kelas sore untuk proses belajar mengajar

Seperti yang terjadi di SDN Pegagan Lor 2, Kec Kapekata, kab Cirebon, para siswa terpaksa belajar di Musholla karena ruangan KBM yang sedang direhab.. KBM Kelas I bertempat di Musholla Abah Tadi, kelas II di Musholla Abah Qoyyum, dan kelas III-IV-V di mushalla Abah H farhan Abbas, sayangnya ketika Berita Metro konfirmasikan kepada Kepala sekolah tidak ada di tempat. Bapak sedang keluar, ungkap salah satu guru @ Sukirno/Agus Arifin
Selengkapnya...

Sambut Ruat Laut, Mochamad Ali Lepas Dongdang Kelaut Blanakan

BERITA METRO, SUBANG – Ruat laut Desa/kecamatan Blanakan, Kab. Subang Jawa Barat kembali di gelar. Agenda rutin tahunan ini di lepas oleh Mochammad Ali, dengan melepas Dongdang dilaut Blanakan. Pasalnya Mohammad Ali adalah sebagai tokoh masyarakat, dan orang yang dituakan di Daerahnya, serta orang nomor satu dikecamatan Blanakan

Menurut Ali yang juga menjabat sebagai Ketua KUD Mina Fajar Sidiq Blanakan Desa/kec Blanakan, Kab. Subang, Jawa Barat, pesta Laut atau tepatnya Ruat laut pada tahun ini, berbeda dengan ruat laut ditahun sebelumnya. Ruat laut kali ini, selain dijadikan ajang syukuran para nelayan, juga mengambil waktunya bertepatan dengan musim panen petani sekaligus juga menghantar musim tanam padi

“Setidaknya apabila kami mengambil waktu ruat laut bertepatan dengan musim panen, masyarakat Blanakan dapat menikmati suasana ruat laut tanpa tangan kosong, bawa duit buat bekal, juga ruat laut ini juga dapat dijadikan ruat bumi oleh petani yang akan menghadapi musim tanam padi,”ucap Ali

Diambilnya waktu pelaksanaan ruat laut bertepatan dengan musim panen dan musim tanam, sengaja dikaitkan agar kegiatan ruat laut tidak saja dinikmati oleh nelayan, namun agar masyarakat Blanakan yang mayoritas petani, disamping itu para petani juga ikut menghadiri ruat laut, yang intinya enyambut sama halnya dengan ruat bumi. Dengan adanya ruat laut sehingga dapat menghantar musim tanam padi.

Sementara kegiatan ruat laut menurutnya, merupakan sebagai wahana penyaluran dan aplikasi aspirasi para nelayan serta petani dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. setelah kurang lebih 1 tahun dalam upaya yang cukup melelahkan bergelut mencari nafkah demi keluarganya


Mohammad Ali, Sebagai pengelola KUD mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para nelayan yang senantiasa aktif melelangkan hasil tangkapan ke TPI-KUD ini demikian pula ucapan yang sama kepada para Bakul yang senantiasa aktif membeli ikan hasil tangkapan.

Ditambahkannya Ali, penyelenggaraan Syukuran Ruat Laut ini berpedoman kepada Surat Keputusan Pengurus KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, Nomor 46/A.1/MFS-0708-Y2K/VII/2009, tentang Penyelenggaraan Ruatan Laut ke- 2 Tahun 2009. Rapat Pleno Pengurus pada tanggal 2 Maret 2009 tentang Pelaksanaan Kegiatan Ruat Laut ke-42 tahun 2009 KUD Mandiri Mina Fajar Sidik

Menyinggung tentang dana, Ali menandaskan Iuran Nelayan, baik Nelayan Anggota maupun Nelayan Pendatang, sebesar 1% dari Raman Kotor, yang ditarik selama 6 bulan mulai tanggal 1 April 2009 s/d 30 September 2009. Dari Bakul sebesar 0,5% dari Nilai Pembelian, dan ditarik selama 3 bulan mulai tanggal 1 Mei 2009 s/d 31 Juli 2009, Swadaya KUD Mandiri Mina Fajar Sidik dan Partisipasi Sponsor


Sebagai evaluasi, perlu disampaikan bahwa syukuran ruat laut bermakna adanya perkembangan usaha atas upaya yang telah kami lakukan selama periode bulan Januari hingga September 2009 terbukti telah menghasilkan Produksi ikan di TPI sebanyak 2.709.100 Kg.- senilai Rp. 15.531.302.000,-dengan Retribusi yang telah disetorkan kepada Pemerintah Daerah sebesar Rp. 248.500.832

“Hasil produksi tersebut apabila dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama di tahun 2008, maka telah terjadi kenaikan yang cukup berarti, sebesar 3,19%, dimana produksi meningkat sebesar Rp. 479.458.000,- dan Retribusi meningkat sebesar Rp. 31.613.328

Pada ahirnya, Ali menjelaskan lagi, Inti dari thema Syukuran Ruat Laut ini, yaitu “Pemberdayaan Potensi Perikanan Laut Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir”Ungkap Ali@(PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Kijang Seruduk Tronton, 3 Tewas 5 Luka Berat

BERITA METRO, CIREBON- Diduga akibat supir mengantuk, yang mengendari kijang nopol B 2244 EB yang bermuatan 8 orang menabrak mobil Tronton Nopol N 8972 UK yang bermuatan kertas Selasa (20/10). Akibatnya kendaraan kijang bernasib naas, 3 orang tewas dan 5 orang lainnya luka-luka. Saat ini korban mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit

Korban tersebut di evakuasi dan dilarikan ke Rumah sakit(Ciremai) dan RSUD Gunungjati Cirebon. Korban yang tewas diantaranya Mundi (43), Marsyati (35) dan syafei (30), sedangakan yang menderita luka serius yaitu Soleha Entus, Munif(43) , Adit, Mawena dan Santo (supir). Korban yang merupakan saudara ini berasal dari Unggul tempe, Rt 03/01, kec Kalianda, Lampung dan berniat untuk menemui orang tua di daerah Madura, namun naas yang terjadi adalah kecelakan maut di Tol Palikanci

Kecelakaan maut yang terjadi di jalur tol Palikanci terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Mobil kijang yang berisi satu keluarga itu melaju kencang di jalur Tol Palikanci Cirebon, diduga supir Kijang, Santo lelah dan mengantuk setelah menempuh perjalanan jauh dari Lampung menuju Madura

Kijang berwarna hitam itu melaju kencang, sehingga sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya dan langsung menabrak Tronton yang dikemudikan Nurkani (41), warga Batang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Akibat kerasnya benturan, tiga penumpang dalam kijang tewas di lokasi kejadian

Menurut keterangan yang di dapat Berita Metro, Nurkani (supir Tronton ), saat itu dia melaju dengan kecepatan 60 km/jam, tiba-tiba dia merasakan ada benturan dari belakang mobil yang di kemudikannya, “Awalnya saya menduga suara keras itu ban mobil yang pecah, akhirnya saya berhenti,”tutur Nurkani ketika di temui di kantor Jasa Marga, Ciperna

Nurkani sangat terkejut ketika dia melihat ada mobil Kijang yang bagian depannya sudah masuk ke bagian bawah tronton. Bahkan beberapa penumpangnya sudah tidak bernyawa. Setelah itu mobilnya telah diamankan dan kasus kecelakaan tersebut kini tengah ditangani pihak kepolisian untuk di tindak lanjuti.@ Nasimin/Imey
Selengkapnya...

Kepsek Tanjungbaru, Gelapkan Uang Material

BERITA METRO, SUBANG – Kepala Sekolah SDN Tanjungbaru Desa/Kecamatan Blanakan menjual material bangunan bekas, diduga hasil penjualan material itu digunakan untuk kepentingannya sendiri

Hal tersebut diketahui setelah Metro cirebon mendatangi lokasi SDN Tanjungbaru yang telah dibongkar karena akan dilakukan perbaikan yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK). Menurut pekerja pembongkaran tiga ruang kelas tersebut dilakukan sepekan yang lalu dan bahan materialnya langsung dibawa oleh mobil entah menuju atau dibawa kemana.

“Material bekas bongkaran ini entah dibawa kemana, katanya sih telah dijual karena pada saat saya akan menggunakan sejumlah kayu bekas itu tidak boleh oleh Kepala Sekolah,”ucap pekerja.

Kepala Sekolah SDN Tanjungbaru, Anap Hanafi saat dikunjungi kesekolahnya yang bersangkutan telah pulang, menurut seorang guru yang belum diketahui namanya bahwa pagi hari kepala sekolah ada disekolah yang kemudian entah pergi kemana,”Waktu pagi kepala sekolah ada disekolah,”ucapnya.

Saat Metro Cirebon menghubungi Kepala Sekolah melalui ponselnya, yang bersangkutan tidak dapat menjawab pertanyaan Metro Cirebon atas hilangnya material bekas bongkaran 3 ruang kelas disekolahnya. Pertama kali menjawab bahwa material kayu dan genting bekas disumbangkan kesebuah madrasah, namun Kepala sekolah tidak mau mengatakan nama madrasahnya.

Dalam waktu hitungan menit, Kepala sekolah menjawab lagi bahwa material genting dan material kayu bekas telah dijualnya, adapun uang hasil penjualannya dipakai untuk membuat bangunan tempat parkir yang menghabiskan dana sebesar Rp.1,250.000.

Sementara atas pengakuannya hasil penjualan material genting dan material kayu bekas mengantongi uang Rp.2,5 juta, namun sayangnya yang bersangkutan tidak mau merinci jumlah genting dan jumlah kubikasi kayu yang dijualnya,”Barang itu disumbangkan ke madrasah, juga telah saya jual untuk keperluan bangunan parkir,”ucapnya (PIRDAUS)
Selengkapnya...

Persidangan Kasus Gratifikasi Molor, KM Minta Hadirkan Saksi Ahli

BERITA METRO, SUMBER- Persidangan Mantan Kepala Dinas Perhubungan Drs. Djodjo Soedirja Kembali di gelar Senin (19/10) dengan nomor perkara 373/B/ 09, merupakan terkait kasus gratifikasi (Suap-red) penerimaan TKS (Tenaga Kerja Sukarelawan) pada tahun 2007/2008 di Dinas Perhubungan Kab. Cirebon Jawa Barat

Dalam Persidangan yang dipimpin langsung Hakim Ketua H. Sulasdiyanto SH, Hakim Anggota Maha Nikmah SH dan Immanuel SH, hadir pula Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pieter Sahanaya. SH, serta Terdakwa di dampingi team pembelanya H.Edy Setiadi,SH.MH dan Gunardi SH, yang mengahadirkan dua orang saksi meringkankan yaitu Yanki M. SH, pegawai di Uji Kendaraan (KIR) dishub dan Iyan Herdiyana Tenaga Honorer

Persidangan yang di buka sekitar pukul 11.30 WIB di Ruang sidang utama. Dalam persidangan tersebut dihadiri keluarga tersangka dan para wartawan. Dihadapan hakim ketua Yanki (saksi) meringankan selalu memuji mantan pimpinannya, Yanki mengatakan,”Ketika Djodjo menjabat sebagai kepala Dinas perhubungan, Djodjo orang yang sangat respek terhadap anak buahnya dan Djodjo orang yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan

Setelah pernyataan tersebut kemudian Gunardi Rasta SH MH, selaku pembela Djodjo memberikan pertanyaan yang menyinggung tentang prosedur penerimaan pegawaian pada saat kepemimpinan Djodjo.“Sesuai ketentuan dan aturan yang saya ketahui penerimaan TKS maupun PNS, yaitu melalui bagian kepegawaian Dishub.”Ungkap Yanki

Seraya menambahakan, adapun tentang dugaan pemberian tanda terimakasih pegawai yang telah diterima, dengan pemberiaan uang saat penerimaan tenaga kerja sukarelawan, kami tidak tahu menahu akan hal itu. Ungkap Yanki

Saksi kedua Iyan Herdiyana, untuk meringankan kasus djodjo benar- benar tidak berhasil. Saksi keduapun dianggap tidak meringankan terdakwa. Hingga akhirnya sidang pun ditunda pada Senin, 26 Oktober 2009(molor-red), keputusan hakim bahwa persidangan pekan depan dengan menghadirkan saksi ahli, jangan sampai pembela menghadirkan saksi kedua seperti Yanki dan Iyan.@ Nasimin/Imey.H
Selengkapnya...

Dephub pusat Pasang Lampu Bertenaga Surya di Beberapa Titik Rawan

METRO CIREBON, SUBANG – Dinas perhubungan pusat melakukan perbaikan lampu jalan bertenaga surya, perbaikan tersebut dilakukan oleh rekanan PT. Surya Energi Indotama Energi (LEN Industri ersero) Bandung

Menurut Mekanik LEN Agus Cuntaka melalui rekan kerjanya Wawan Darmawan didamping Driver material lampu, Jajang Arifin saat ditemui dilokasi pekerjaan yang ada didusun Hegarmanah Desa Ciasembaru Kecamatan Ciasem, saat itu Wawan menjelaskan bahwa dirinya tidak tahu banyak mengenai pekerjaan yang sedang dikerjakannya

Karena dirinya hanya sebagai pekerja yang sifatnya hanya mengerjakan tugas dari atasannya, adapun mengenai perbaikan marka jalan berupa lampu tenaga Surya dirinya mempunyai kewenangan untuk melakukan perbaikan lampu yang rusak parah maupun rusak ringan mulai dari Cikampek hingga Losarang indramayu berjumlah sekitar 192 tiang lampu

Adapun yang mengalami kerusakan sebanyak 96 tiang diantaranya yang berada di Pantura Subang, adapun target hari ini, Senin (19/10) sebanyak 12 titik lampu yang ada di Pantura mulai perbatasan Gamon hingga lampu yang ada di Kecamatan Ciasem akan dapat diselesaaikan

“Kami satu tim disini hanya melaksanakan tugas perbaikan lampu bertenaga surya ini, untuk hal lainnya silahkan hunbungan coordinator saya,”ucap Jajang diiyakan Wawan

Koordinator PT. Surya Energi Indotama Energi (LEN Industri Persero) Bandung, Heru Purnomo pada saat dikonfirmasi Metro Cirebon melalui ponselnya, membenarkan adanya kegiatan timnya yang sedang melakukan perbaikan lampu tenaga Surya yang ada diwilayah Pantura. Menurutnya dimulai dari Cikampek sampai dengan wilayah Losarang Indramayu berjumlah sekitar 192 lampu yang terpasang

Dari sebanyak 192 lampu sebanyak 96 lampu mengalami kerusakan, adapun sebanyak 96 lampu yang mengalami kerusakan berasal produk dalam negeri, sementara sisanya buatan Cina dapat bertahan hingga saat ini. “Saya bukan menjelekan produk dalam negeri, akan tetapi begitu adanya bahwa dari sebnayak 192 lampu yang terpasang mulai tiang nomor 1 hingga 96 berasal lampu produk dalam negeri mengalami kerusakan,”ucapnya (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Bupati Subang, datangi Kantor BBWS Bandung

METRO CIREBON, SUBANG – Hari ini, Senin (19/10) Bupati Subang, Eep Hidayat didampingi Kepala Jasa Marga dan Pengairan Subang, Umar dan Kepala Desa Pangarengan Kecamatan Legonkulon, Atifah akan bertandang ke kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bandung

Menurut Kades Pangarengan, Atifah keberangkatannya ke BBWS Citarum Bandung bersama pihak PU dan Bupati untuk merembukan mengenai perbaikan tanggul Cipunagara blok Suryadi Desa Pangarengaan Kecamatan Legonkulon yang saat ini amblas lagi.

“Pihak BBWS Citarum mengundang kami selain untuk membicarakan perbaikan tanggul Suryadi juga saya akan menyampaikan desakan masyarakat saya yang saat ini mulai gerah lagi dalam menghadapi m usim hujan,”ucap Kades.

Desakan yang kuat dari masyarakat, Kades akan berusaha semampunya untuk menyampaikan kegarahan masayrakatnya dalam menghadapi musim hujan mendatang, karena biasanya tanggul rentan jebol pada saat musim hujan, sementara saat ini tanggul yang beberapa bulan lalu diperbaiki telah amblas kembali yang kedalamannya cukup dalam dan panjangnya mencapai puluhan meter.

“Saya memenuhi undangan BBWS Citarum, selain respon baik BBWS Citarum untuk membangun kembali tanggul blok Suryadi secara permanent juga adanya seorang pemborong yang siap untuk mendanai dulu perbaikan tanggul tersebut asalkan dibangun secara permanent,”usulnya.

Apa yang disampaikan Kades Pangarengan adanya desakan dari warganya benar adanya, setelah Metro Cirebon mengkonfirmasikan lagi kesejumlah warganya, terutama yang ada dibawah tanggul blok Suryadi, mereka sangat ketakutan untuk menghadapi musim hujan mendatang. Karena selain tanggul yang amblas lagi dan sekaligus mengurangi badan tanggul yang menjadi kehawatira warga.

“Waduh pak, jangankan badan tanggul ini berkurang, pada saat badan tanggul ini masih utuh pada musim hujan yang lalu hamper jebol, bisa dibayangkan pada musim hujan mendatang apabila tanggul ini tidak segera diperbaiki,”ucap warga.

Ketua LSM PMGR Kabupaten Subang, Drs. Mukti Ali Bonang, yang saat ini sedang sibuk mengoptimalkan pekerjaannya untuk mengawal sejumlah proyek BBWS Citarum mengharapkan kiprahnya dalam mengawasi proyek-proyek yang dikeluarkan atau BBWS Citarum sebagai kuasa anggarannya akan dioptimalkan untuk memberikan supot dan masukan teknis yang propesional sesuai medan atau membaca medan yang ada.

Artinya, dirinya akan selalu memberikan masukan dan mengusung kondisi lapangan sesuai dengan medan dan keinginan masyarakat yang mengarah pada sejumlah perbaikan atau pekerjaan yang diusung dan kuasa anggarannya BBWS Citarum, seperti halnya tanggul Blok Suryadi yang akan dilakukan perbaikan secara permanent sekaligus akan dapat mengoptimalkan kokohnya tanggul blok Suryadi.

“Saya sangat berterima kasih kepada pihak BBWS Citarum atas respon perbaikan tanggul blok Suryadi yang akan dilaksanakan secara permanent, sekaligus akan menjadi pengobat kehawatiran masyarakat yang ada di dua Kecamatan, ”ucapnya (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Leher Digorok, Dikubur Tengah Sawah, Gara-gara Bisnis

METRO CIREBON, SUMBER - Pamit mau mengurusi bisnis, Andri, warga Desa Mayong kecamatan Arjawinangun, justru ditemukan tak bernyawa dengan posisi tubuh “terkubur” di areal persawahan. Diduga kuat, pemuda berusia 28 tahun ini korban pembunuhan

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh seorang pengembala yang merasa curiga karena mencium bau busuk yang menyengat. Setelah ditelusuri, bau busuk tersebut berasal dari tumpukan tanah di tengah sawah. Bahkan si pengembala sempat melihat jempol korban yang diantara tumpukan tanah tersebut

Karena merasa takut, saksi lalu melaporkan penemuannya itu ke aparat desa, laporan itu kemudian diteruskan ke kantor Polsek setempat. Saat ditemukan, kondisi leher korban terlihat jelas luka mengangah seperti bekas bacokan senjata tajam

Menurut keterangan keluarga korban, empat hari sebelum ditemukan, korban sempat menerima telepon dari seseorang yang saat ini belum diketahui identitasnya. Setelah menerima telepon korban pun beranjak pergi. Kepada keluarganya, korban sempat mengatakan jika dirinya ada urusan bisnis

Namun kepergian korban ternyata tidak pernah kembali. Keluarganya sempat mencari tahu ke beberapa teman korban, namun tidak satu keterangan yang menyebutkan keberadaan korban. Pihak keluarga baru kaget ketika ada kabar tentang ditemukannya mayat seseorang di pematang sawah

Kapolres Cirebon AKBP Drs Arif Ramdhani ketika dikonfirmasi membenarkan kasus penemuan tersebut, bahkan pihaknya hingga kini masih menyelidiki untuk mengungkap dalang pelaku. “Kami masih melakukan penyelidikan,” tegas kapolres@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

KPA PPIP, Bila Ada Penyimpangan dan Penyelewengan, Tanggung Sendiri

METRO CIREBON, SUMBER – Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di Kab. Cirebon yang mendapatkan jatah 21 Desa dari 424 desa dan Kelurahan, kini telah usai disosialisasikan, Hal ini di ungkapkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) H.Suharto, ST, MM dan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Suherna ke 21 desa yang menerima bantuan tersebut

Dalam hal ini, Dinas Cipta Karya Kab. Cirebon tidak ikut campur apa pun dalam melksanakan kegiatan walaupun Satket Dan KPA nya ada di DCK, untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan tersebut yang mengelola adalah Organisasi Masyarakat setempat (OMS), tetapi Kami selaku Satker dan KPA harus bertanggung Jawab Penuh tentang pelaksanaannya, tandas Suharto

Sehingga OMS di Desa agar mengetahui tentang ketidak ikutsertaan (interfensi) dalam pengunaan Anggaran, sehingga OMS memahami tentang program pemberdayaan Masyarakat, disamping itu juga, bilamana OMS dalam melaksanakan kegiatannya yang kita anggap kurang layak, maka kami akan secara tegas untuk menegur dan untuk memperbaiki, yang penting kita sama-sama menjaga dan mengutamakan mutu maupun kualitas pekerjaan

Ditambahkannya Suharto, OMS sendiri dalam melaksanakan kegiatan tidak boleh asal-asalan karena Anggaran yang diberikan terhadap pihak desa itu harus dipertanggung jawabkan, baik pengunaan anggaran maupun pelaksanaan kegiatan, dan bila ada penyimpangan maupun penyelewengan anggaran kami tidak bertanggung jawab, itu nati ditanggung sendiri oleh Pihak yang mengerjakan program tersebut seperti OMS dan aparat desa

Kami mesosialisasikan PPIP di 21 desa bukan semata mata ingin bersilaturahmi, namun ada hal terpenting yang perlu dipahami dan dimengerti oleh OMS dalam melaksanakan program PPIP agar transparan dan tepat sasaran.

Masih menurut Suharto, desa yang mendapatkan bantuan PPIP jumblahnya 21 desa yang mana setiap desa mendapatkan Rp.250 Juta totalnya dana PPIP untuk 21 Desa sebesar Rp.5.250.000.000,- dana pendamping dari pemberintah daerah kabupaten Cirebon sebesar Rp.500.000.000,- itupun diperuntukan untuk P2KP dan untuk PPIP.

Dengan dana sebesar itu kami menghimbaw kepada OMS agar tidak melakukan hal hal yang bersifat merugikan seperti melakukan penyelewengan dana maupun melakukan penyimpangan dalam melaksanakan PPIP, jika hal itu terjadi maka pihak OMS harus menanggung sendiri

Kami juga meminta kepada para OMS agar program tersebut tidak disub kontrakan oleh pemborong maupun kepada siapapun, karena program ini program pemberdayaan masyarakat dimana pemerintah mengharapkan kepada masyarakat yang dipilih maupun yang ditunjuk menjadi OMS menjadi masyarakat yang mandiri dan mengerti
Dalam hal ini OMS tidak perlu khawatir jika tidak mengerti tentang PPIP karena dalam program ini ada Konsultan fasilitator yang dibentuka ada tiga bidang yaitu bidang teknik yang tugasnya membuat gambar dan penyusunan RAB, sedangkan bidang pemberdayaan bertugas pembuatan SPJ dan bidang pendamping yang tugasnya lebih kepada pemberian penjelasan penjelasan kepada masyarakat mengenai program tersebut. @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Partai Golkar Subang, Selenggarakan Musda

METRO CIREBON, SUBANG – Musda ke 8 partai Golkar di Kabupaten Subang yang akan digelar pertengahan Desember mendatang, kali ini kader muda Ketua PK Kecamatan Ciasem, Fajar Riskomar juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Subang periode 2009-2014 akan tampil untuk mencalonkan diri menjadi Ketua DPD Golkar Kabupaten Subang serta didukung oleh unsur lembaga dan organisasi pemuda Kabupaten Subang

Menurut Fajar keyakinannya untuk meraih suara terbanyak dari kandidat-kandidat terdahulunya, bahkan kebulatan tekad dia untuk menggantikan ketua DPD terdahulunya dengan tujuan untuk mencerminkan bahwa kaum muda mampu untuk tampil beda memimpin partai berlambang beringin itu.

“Saya anggota DPRD Kabupaten Subang termuda selain siap untuk menggantikan dan siap melanjutkan visi ketua DPD terdahulu sekaligus mengejar target kaderisasi 2014 50 prosen dari kaum muda yang akan tampil beda dalam meneruskan perjuangan yang tua,”ucap Fajar.

Fajar yakin dukungan dari 30 PK yang ada di Kabupaten Subang, 50 prosen lebih telah dikantonginya, ditambah 10 sayap anderbo kader partai Golkar dan dari DPD I dan DPD II akan berposisi kepadanya.

”Dalam Musda mendatang gebrakan saya akan menyingkar kandidat diatasnya, dan sudah saatnya kader terdahulu yang professional untuk membimbing dan menuntun saya untuk tampil beda demi kemajuan partai Golkar,”pintanya.

Sementara itu dukungan yang datang bertubi mengharapkan Fajar Riskomar menjadi ketua DPD Golkar Kabupaten Subang datang dari Ketua Knpi Kabupaten Subang, Waliyudin. Munculnya kandidat muda dapat diharapkan menjadikan harapan masa depan generasi muda sebagai kaderisasi yang akan dapat membawa perbaikan ditubuh Golkar.

“Sudah saatnya yang tua mendukung, membina, membimbing dan mengedepankan untuk tampil didepan apabila ditubuh Golkar menginginkan perbaikan yang signifikan dimata rakyat,”ucapnya.

Senada dengan Sekjen Karang Taruna juga sekjen Knpi Kabupaten Subang, Heri Susanto pun berpendapat yang sama Fajar adalah cermin masa depan bagi Golkar dan mampu melakukan perubahan sekaligus akan memunculkan 50 prosen kawula muda yang berpotensi untuk memajukan partai beringin itu.

Datang pula dukungan dari Sekjen KAHMI Subang, Basuni yang menilai Fajar adalah sebagai leadershif partai beringin dimasa depan yang memmpunyai kemampuan yang cakap dan akan mampu memimpin Golkar dimassa depan kearah yang lebih baik, sebagai calon pemimpin yang loyal dan produktif bagi perubahan ditubuh Golkar.

”Bagi saya munculnya generasi muda, seperti fajar untuk menjadi pemimpin partai Golkar lebih baik, bijak, santai tapi pasti dan mempunyai visi yang inovatif bagi perkembangan Golkar kedepan,”komentarnya.

Dukungan dari corong muda Pantura, Badowi, dirinya sangat mendukung kader muda untuk berkiprah ditubuh Golkar sekaligus memimpin DPD Golkar Kabupaten Subang,”Dukungan saya bersyarat, saya yakin Fajar mampu memimpin Golkar Subang, akan tetapi terapkan prinsip yang taat dan patuh pada visi misi Golkar dan juga tanamkan idelisme agar partai berlambang beringin itu menginginkan berkibar dan harum dimata
masyarakat,”pintanya (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

"Tanpa Bestek" Sertifikasi Belum Jamin Kualitas Pekerjaan

METRO CIREBON, SUBANG – Pengawas dari Konsultan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang tidak dibekali dengan Bistek, sehingga kedatangan konsultan dilokasi proyek hanya dapat memperhatikan pekerja yang beraktifitas

Hal tersebut diungkapkan Sandriana pada saat dikonfirmasi wartawan Koran ini dilokasi pekerjaan proyek pembangunan gedung kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Ciasem, Rabu (14/10), kata Sandri, dirinya berada dilokasi proyek baru 2 hari sebagai pengganti rekan kerjanya yang tidak dapat melaksanakan tugasnya dilokasia tersebut, adapun alas an tidak dapat melaksanakan tugas dilokasi proyek yang ada di Kecamatan Ciasem dan yang ada di Kecamatan Blanakan disebabkan jarak tempuh yang tidak mungkin dicapai.

“Rekan kerja saya tidak bisa mengawasi proyek disini karena jarak tempuh terlalu jauh, sehingga dalam waktu dua hari pekerjaan saya berada dilokasi proyek, namun dalam waktu dua hari ini belum bertemu dengan pelaksana maupun mandor proyek disini,”aku Sandriana.

Demikian pula, Sandri melanjutkan, dirinya tidak dapat memberikan teguran kepada pekerja maupun ada kesalahan dalam penerapan bahan material atau hal lainnya yang berhubungan dengan pembangunan gedung UPT, karena dirinya telah 2 hari berada dilokasi proyek tidak dibekali bistek dan yang bisa dilakukannya hanyalah sebatas memperhatikan sktifitas pekerja.

Sandriana mengakui, apabila dilihat dan dipandang dari aktifitas pekerja dalam penerapan pekerjaan pemasangan batu belah, batu bata, coran dan pemesangan kusen bisa dikatakan baik, namun apabila ditanya soal kualitas pekerjaa dirinya tidak dapat bicara, karena tadi, dirinya berada dilokasi proyek tidak dibekali maupun belum menguasai gambar atau bistek.

“Terus terang saja apabila anda Tanya soal kualitas pekerjaan oke, namun untuk kualitas penerapan dan penggunaan material saya tidak bias komentar, mengertilah, saya tidak memegang bisteknya,”aku Sandriana.

Sementara itu, dilokasi pekerjaan wartawan Koran ini tidak dapat konfirmasi dari mandor, pelaksana maupun pemilik perusahaan, karena dilokasi proyek hanya ada sejumlah pekerja yang sedang beraktifitas dan tidak tahu apa-apa mengenai juklak dan juknis pekerjaan.

Menurut Ketua LSM Bidik Kabupaten Subang, Edi Komara, Lc didampingi Sekjenya, Cahya menilai sangat ironis apabila seorang konsultan pengawas berada dilokasi proyek tidak dibekali bistek. Karena apabila konsultan pengawas berada dilokasi proyek tidak dibekali bistek tentunya dalam pengawasan dia akan berpacu kemana.

“Konsultan pengawas semestinya dapat mengontrol pekerjaan yang sedang berlangsung dilokasi proyek, sementara itu pengawas tidak dibekali acuan kontrolnya yaitu bistek, ya luc juga,”ucap Edi (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Pengawasan Kurang Pro Aktif, Pekerjaan Irigasi II Amburadul

METRO CIREBON, SUBANG – Pengawasan dari pihak Satuan Kerja PPK Irigasi II snvt PPSDA Citarum, Curug Karawang lemah, pasalnya pelaksana teknis yang diterjunkan dalam pekerjaan proyek rehabilitasi saluran sekunder Sukamandi paket 1 belum mempunyai sertifikasi teknis
Pantas saja apabila pekerjaan yang telah berlangsung selama 3,5 bulan baru mencapai 20 prosen, dan pekerja kuli yang memesang batu muka tidak dibarengi pekerja ahli dari perusahaan dan seluruh pekerja yang berjumlah 210 orang yang ditangani oleh 7 mandor berasal pekerja kuli lokal.

Sehingga sejumlah pekerjaan yang telah, sedang dan akan dikerjakan kualitasnya perlu dipertanyakan, sebab dilapangan sejumlah titik pekerjaan yang telah selesai saat ini telah mengalami kerusakan yakni kondisinya retak-retak. Dan menurut seorang pekerja yang meminta namanya dirahasiakan pekerjaan leaning yang telah diselesaikan mengalami keretakan karena pada saat pemasangan pondasi tidak dibubuhi adukan, alias pemasangan batu kosong.

“Jelas saja pak, keretakan pekerjaan leaning akan terjadi karena pekerjaan yang saya kerjakan pada saat pemasangan pondasi tidak dibarengi adukan karena kondisi air sangat dalam dan deras,”aku pekerja.

Sementara menurut Direktur utama PT. Dosro H Indah Jakarta, Horison Simanjuntak, adanya paryawan pelaksana teknis direkrut oleh pihak Satuan Kerja PPK Irigasi II snvt ppsda Citarum, Curug Karawang. Horizon mengaku tidak tahu menahu apabila pelaksana teknis yang ditempatkan diperusahaannya mempunyai sertifikasi teknis maupun tidak.

“Silahkan anda tanya sendiri kepada pihak PU (maksud Horison, Satuan Kerja PPK Irigasi II snvt ppsda Citarum, Curug Karawang), karena pihak PU lah yang merekrut dia,”unjuk Horison.

Dua Pengawas dari Satuan Kerja PPK Irigasi II snvt ppsda Citarum, Curug Karawang, Tamim dan Rahmat, pada saat akan ditemui wartawan Koran ini dilokasi proyek SS Sukamandi paket 1 terkesan berlari-lari kecil dan mungkin mencoba untuk menghindar dari kejaran wartawan (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Terkait Kasus Korupsi, Kejaksaan Periksa Kadis PSDAP Cirebon

METRO CIREBON, SUMBER - Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Drs. H. M. Achsabudin Adi, MM diperiksan kejaksaan Negeri sumber, diduga terkait kasus korupsi dalam penggunaan dana sharing dari Pemda kab. Cirebon pada proyek Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) tahun 2007 senilai Rp 60 juta
Kepala dinas PSDAP tersebut sebelumnya menjabat di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang pada tahun 2007, Lelaki bertubuh gemuk itu diperiksa selama 8 jam sejak pukul 10.00 wib pagi hingga pukul 18.00 wib oleh Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Pieter Sahanaya, SH

Ketika MR konfirmasikan terhadap Pieter Sahanaya diruang kerjanya setelah memeriksa Achsanuddin Adi, Pieter mengungkapkan “Memang betul, kami sudah memeriksa yang bersangkutan kata Pieter, tetapi kami perikasa untuk sementara sebagai kesaksian menyangkut penggunaan anggaran tersebut

Masih menurut Pieter, sejauh ini status kepala PSDAP ini masih berstatus saksi, namun tidak menutup kemungkinan statusnya bias menjadi tersangka, tandas Piet, seraya menambahkan, jika dari hasil pemeriksaan itu memang ditemukan adanya bukti adanya unsur merugikan keuangan Negara maka sudah jelas bahwa Kepala Dinas tersebut akan kami jadikan tersangka

Sejumlah pertanyaan sudah ditujukan kepada Adi, hanya saja Pieter enggan menjelaskan secara detail tentang pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan terhadap saksi tersebut. “Status saksi ini bisa saja beruba menjadi tersangka, tergantung dari hasil pemeriksaan nanti, termasuk keterangan dari sejumlah saksi-saksi yang lainnya,”uangkapnya

Pieter pun mengaku akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Adi, hanya saja sejauh ini kapan pemeriksan itu akan dilakukan kembali, tunggu saja mas nanti juga akan saya kasih kabar, tuturnya

Selain Achsanudin Adi, kejaksaan juga memeriksa Ketua Satuan Kerja (Satker), bendahara, dan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) selaku penerima dana dari PPIP@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Bupati Cirebon Bantah Keluarkan Rekomendasi, Terkait Pungutan Calhaj

METRO CIREBON, SUMBER - Kepala Kantor Departemen Agama (Kakan Depag) Kabupaten Cirebon, Abdul Ghofar akan diperiksa kejaksaan terkait dengan dugaan pungutan terhadap calon jamaha haji (Calhaj) sebesar Rp 2,5 juta/Calhaj. Dilain pihak, Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi pun akan memanggil Kakandepag ini karena merasa tidak pernah mengeluarkan rekomendasi mengenai pungutan tersebut

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumber, Happy Hadiastutisebagai melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Pieter Sahanaya mengungkapkan, minggu depan pihaknya akan memeriksa Kakandepag untuk dimintai keterangan sebagai saksi mengenai praktik pungutan liar tersebut

“Kami sudah persiapkan surat pemanggilan untuk meriksa kepala Depag, menurut kemungkinan minggu depan sudah bisa dilakukan,” tandas Pieter seraya menambahkan jika pihaknya sudah mengumpulkan data-data mengenai pungutan itu

Sementara, Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi, juga akan memanggil Kakandepag karena merasa dirinya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi. “Ini langkah klarifikasi terhadap pungutan terhadap para calon jamha haji,”ungkap Dedi

Bahkan Dedi menegaskan, jangan hanya karena ada batasan pungutan tidak lebih dari Rp 2,5 juta, Depag kemudian begitu saja melakukan pungutan,” tegasnya

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah Calhaj mengaku keberatan adanya pungutan Rp 2,5 juta yang dilakukan KBIH (Kelompok Bimbingan badah Haji, red), Forum Komunikasi KBIH dan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang jumlahnya mencapai Rp 2,5 juta. Hanya saja para calhaj ini tidak bisa berbuat banyak karena khawatir gagal berangkat jika melakukan protes terhadap pungutan tersebut@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Mapolsek Ciasem, Gelar Saka Bhayangkara

METRO CIREBON, SUBANG – Kapolsek Ciasem, AKP Kasidi membuka pelatihan Saka Bhayangkara dihalaman Mapolseknya, Jum’at (16/10) diikuti oleh anak pandu dari SMAN 1 Ciasem dan SMK Sukamandi

Kegiatan pelatihan dimulai dengan upacara pembukaan yang diikuti sekitar 30 anggota pelajar SMAN 1 Ciasem dan pelajar SMK Sukamandi dan sejumlah sekolah lainnya dimulai dengan upacara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek didampingi Ketua Saka Bayangkara Kecamatan Ciasem, Rini pertiwi. Usai upacara dilanjutkan ramah tamah antara Kapolsek dan anggota Bhayangkara dengan sesi Bahayanya pemakaian Narkoba

Menurut Pembina Saka Bhayangkara, Hilman Fasya, MT mengatakan bahwa kegiatan pelatihan akan berlangsung selama tiga hari yang dimulai hari ini, Jum’at hingga Minggu (16-18/10).. Pelatihan selama tiga hari dengan menyajikan materi Drill Borgol, Drill Tongkat,Pengenalan

Lalulintas, pengenalan saka, penganalan anggota Polri, pengenalan Krida TIBMAS, AD ART gerakan Pramuka, pengenalan medan malam, haling rintang-jelajah diahir dengan upacara penutupan oleh Kapolres Subang yang bertempat dilokasi wisata Ciater Subang

“Kegiatan pembukaan dengan upacara sekaligus merupakan acara pembukaan pelatihan dengan sesi awal pengenalan bahayanya mengkonsumsi Narkoba, dan hari selanjutnya seabrek materi telah menantiu peserta”ucap Hilamn

Kapolsek Ciasem, kegiatan pelatihan pelajar saka yang pertama kali dilakukan dimarkas polisi Ciasem bertujuan untuk memberikan masa depan yang cerah dan terarah bagi generasi muda penerus bangsa juga sebagai regenarasi kepolisian kedepan yang diharapkan akan menjadi polisi yang lebih baik dan yang terbaik

“Pelatihan ini yang bertujuan untuk mendidik dan mencetak generasi muda sebagai harapan masa depan kami untuk menjadi calon polisi yang lebih baik dari kami, untuk itu mereka akan dilatih dan didik mengenai pengenalan menjadi polisi dan polisi lalulintas dan mewujudkan kebersamaan,”ucap Kapolsek

Senada dengan Kapolres Subang, bahwa kegiatan pelatiha Sakan Bhayangkara yang dilaksanakan di Mapolsek Ciasem merupakan perwujudan polisi unbtuk membina dan mendidik pelajar pramuka menjadi generasi muda yang mampu untuk membela dirinya dan bela Negara

“Dalam pelatihan mereka dibekali ilmu kamtibmas dan lalulintas bertujuan agar mereka dapat menjadi generasi muda yang berguna bagi bangsa, patuh terhadap Negara dan mereka dapat menjadi regenerasi kepolisian,”ucap Kapolres (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Pemkab Subang Lepas Tangan, LJK Bangun Pasar Sukamandi

METRO CIREBON, SUBANG – Pemkab Subang tidak dapat menegur atau mengklaim Pasar Sukamandi, pasalnya pemkab sendiri hingga saat ini tidak pernah memberikan bentuk bantuan apa pun, baik untuk pembangunan maupun untuk perluasan kawasan pasar, padahal pasar tersebut di mintai retribusi oleh Pemda

Hal itu dikatakan Kapospol pasar Sukamandi, Bripka Asep Kurnia, bahwa untuk itu seluruh asset yang ada dilingkup pasar Sukamandi telah menjadi asset pihak pengembang yakni, Larasindo Jaya Kontruksi yang telah mengerjakan sekaligus membiayai pembangunan pasar Sukamandi

Sayangnya, Asep tidak mau menguraikan secara rinci keberadaan pasar Sukamandi pun demikian pada saat memperlihatkan surat keputusan dari Bupati Subang yang dinyatakan pasar Sukamandi tidak dapat menerima dana suntikan dari pemkab Subang. Dan bahkan dalam SK Bupati tersebut ada sejumlah ketentuan antara hak dan kewajiban pemkab dan pengembang

Sehingga untuk membongkar tabir keberadaan pasar Sukamandi, wartawan Koran ini tidak dapat mendapatkan banyak informasi dari yang bersangkutan karena yang bersangkutan akan mengkonfirmasikan dulu kepada direktur LJK yang kemudian akan meneruskan komentarnya atau pihak direktur akan berkomentar langsung agar semua pihak tahu keberadaan status pasar Sukamandi

“Akibat pemkab Subang tidak mau menyuntik dana untuk pembangunan pasar Sukamandi ini maka pihak LJK menelan kerugian yang cukup besar,”ucapnya.

Saat Asep ditanya kiprahnya ditubuh LJK dia tidak mau mengakui bahwa dirinya seringkali campur tangan keberadaan pasar Sukamandi, akan tetapi dirinya mengakui keberadaannya dipasar Sukamandi tersebut hanya sebagai pengamanan sesuai dengan fungsinya sebagai seorang Polisi

“Saya bukanlah tangan kanan LJK, atau mempunyai kewenangan atas keberadaan pengembang, namun saya tetap menjaga sebagai aparat kepolisian yang siap mengamankan pasar apabila terjadi sesuatu yang kiranya akan mengusik keamanan pasar Sukamandi,”akunya (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Material Tidak Dibayar, Direktur Turun Lapangan

METRO CIREBON, SUBANG – Tak terduga, Kedatangan Direktur utama PT. Dosro H Indah Jakarta, Horison Simanjuntak kelokasi proyek Rehabilitasi Saluran Sekunder (SS) Sukamandi Paket-1 untuk mengamankan kekacauan yang telah terjadi

Hal itu dikatakan Horison pada saat dikonfirmasi METRO CIREBON diruang kerjanya disaksikan beberapa karyawan dan para wartawan mingguan yang mendampinginya, Horison mengakui adanya kekecauan mengenai material yang belum dibayar, pekerja kuli yang tidak diberi uang makan dan belum diberikan gaji sesuai dengan waktu kerjanya

“Kedatangan saya kesini, untuk mengamankan dan mengkondusifkan, ya kalau menurut saya sih bukan kekacauan, lebih tepatnya kurang kordinasi atau dalam melaksanakan kinerjanya kurang bereslah,”aku horizon

Ditambahkanya Horison, Selain itu pula dirinya akan menggeber pekerjaan yang waktunya hanya tinggal sekitar 45 hari, sementara pekerjaan baru mencapai 20 prosen, namun saying horizon tidak dapat menguraikan pekerjaan yang telah,sedang dan akan dikerjakan, karena lagi-lagi titik pekerjaan disana dirinya tidak tahu akan tetapi pihak Satuan Kerja PPK Irigasi II snvt ppsda Citarum, Curug Karawang yang tahu

Pastinya, Horison saat ini berada dilokasi untuk mengkaper seluruh pekerjaan yang semula dipercayakan kepada bawahannya, Sirait yang konon beckroundnya hanya seorang sopir laparansir. Karena pekerjaan Sirait pekerjaannya tidak sesuai rencana dan termasuk gagal untuk mengemban tugas sehingga Sirait disingkirkannya dan dirinyalah yang terjun langsung untuk menyelesaikan pekerjaan proyek

“Saat ini segala sesuatunya telah beres, dan saya dan tim akan menggeber pekerjaan yang waktunya tingga sedikit lagi, semoga saja apa yang menjadi tugas saya ini akan dapat segera terselesaikan,”ucapHorison

Meski Horison belum ada rencana strategi apa yang akan dipasang untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang 80 prosen, sementara waktu yang telah dilalui sejak bulan Juli lalu hingga pertengahan bulan Oktober ini atau sekitar 3,5 bulan pekerjaan yang dicapainya baru mencapai 20 prosen, semoga @(PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Warga Desa Jayamukti Keluhkan Jatah Raskin

METRO CIREBON, SUBANG – Warga Desa Jayamukti keluhkan Jatah Beras Miskin (Raskin), pasalnya diduga keras desa tersebut, masih mempunyai tunggakan Raskin sebesar Rp. 37 juta

“Tolong pak, masyarakat Desa Jayamukti belum mendapatkan Raskin selama lima bulan, yakni selama lima bulan itu desanya mempunyai tunggakan Raskin sebesar Rp.37juta, akibatnya kami warga desa belum mendapatkan jatah Raskin, “SMS salah seorang warga ke Tim Metro Cirebon

Disaat Metro Cirebon mengkonfirmasikan ke Kepala Desa Jayamukti, Dartim dirinya mengatakan, “dirinya membantah adanya tunggakan Raskin, menurutnya bukanlah Raskin menunggak akan tetapi hanya terlambat bayar dan hari ini, Senin uang Raskin telah dibayar, “ujar Dartim

“Itu bukan tunggakan pak, akan tetapi pihak kami hanya terlambat membayar saja,”ucap Kades Dartim pada saat dikonfirmasi, Senin (12/10)

Namun tunggakan Raskin yang mencapai Rp.37 juta, diakuinya dan bahkan hari kemarin, Senin (12/10) telah disetorkan dan dirinya tinggal menunggu kiriman Raskin dibulan ini sebanyak dua kali, yakni pada tanggal (15/10) dan tanggal (25/10). Namun pengiriman Raskin dibulan ini baru permohonan Kades, sementara dikabul dan tidaknya tergantung
yang diatas, “tambah Darkim

Karena sesuai jatah Raskin didesanya sekitar 27 ton dengan harga Rp.1600 per kilogramnya dan dijual kepada warganya sebesar Rp.1700 per liternya, sementara mengenai keterlambatan bayar uang Raskin telah berlangsung selama lima bulan. Karena pengiriman terahir pada tanggal 11 Agustus dan uangnya baru disetorkan kemarin, Senin (12/10) pada pukul 11.00 Wib

Alasan keterlambatan tersebut, dipungkas Kades, karena uang Raskin mandeg di RT dan Kepala Dusun, serta adanya masyarakat yang belum bayar alias uang Raskin diutang oleh sejumlah warganya

“Alhamdulillah pak, uang Raskin telah dibayar, adapun masyarakat saya yang belum bayar bukanlah ngutang akan tetapi mereka masyarakat yang tidak mampu menjadi tanggungjawab Desa,”pungkasnya (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Proyek RSSS Ciberes Senilai 14 Milyar "Di Duga Amburadul"

METRO CIREBON, SUBANG –Kontraktor PT. Dosro H Indah Jakarta, pemenang tender pekerjaan rehabilitasi Saluran Sekunder yang di biayai APBN sebesar Rp.14 miliyar, yang diperuntukan berbagai macam kegiatan, ternyata dalam melaksanakan kegiatan tersebut diduga keras Amburadul

Proyek Rehabilitasi Saluran Sekunder Sukamandi Paket-1 yang berlokasi di Desa Ciberes hingga Desa Gempolsari Kecamatan Patokbeusi, Kab. Subang Jawa Barat, misalnya, diduga selain tidak memberikan uang makan, pihak Kontraktor juga memperlambat pembayaran bagi tenaga kerja maupun terhadap material

Melihat kondisi tersebut, Para Pekerja akhirnya melakukan mogok Kerja dan melakukan protes sehingga mengelar demontrasi, Minggu (11/10) malam, dalam orasinya, sejumlah mandor yang mewakili pekerja dan sejumlah subkon material batu kali dan pasir menyerbu kantor perwakilan kontraktor PT. Dosro H Indah Jakarta

Pantauan Metro Cirebon dilapangan dihari pertama, sejumlah mador, subkon material dan pengirim material bambo harus menunggu penyelesaiannya, bahkan menurut pekerja dan mandor dirinya tidak dapat menerima uang pembayaran, sehingga mereka menelan kekecewaan, dan memicu kemarahan para pekerja,

Ketika Metro Cirebon konfirmasikan hal tersebut terhadap Direktur utama PT. Dosro H Indah Jakarta, Horison Simanjuntak, mengatakan, “dirinya membantah apabila menelantarkan pekerja, subkon dan orang yang beraktifitas dalam proyeknya, dirinya sempat menyalahkan mandor apabila sejumlah pekerja tidak mendapatkan uang makan dan keterlambatan pembayaran gaji para pekerja,“aku Horison

Horison seraya menambahkan, “Saya tidak pernah menyengsarakan pekerja (kuli bangunan-red) khususnya, namun hanya mandor saja yang tidak mau dengan segera melaporkan terhadap kami sebagai pimpinan

Dijelaskannya Horison, tidak ada mandor yang datang kekantornya untuk mengambil uang makan, jadi dari sebanyak 7 mandor yang masing-masing membawahi 30 pekerja belum ada laporan ke kami, sehingga tidak ada yang datang meminta uang makan, itu semua bukan kesalahan pihak kami melainkan mandor sendiri yang tidak kordinasi dengan saya, ungkap Horison

Adapun mengenai uang pembayaran material dari perusahaan telah dibayar sebelum barang ada, untuk itu dirinyapun tidak merasa apabila ada subkon material yang berteriak meminta pembayaran. Jelasnya untuk hari kemarin, Senin (12/10) seluruh pekerja, mandor dan subkon material telah dibayar penuh dan saat ini tidak ada lagi orang yang berteriak belum dibayar

“Adapun pekerja yang lalu belum dibayar saat ini sedang menunggu hasil oknam pengawas dari BBWSC Curug Karawang yang hingga malam ini belum juga ada laporannya,”jelas Horison

Keberhasilan Paket II di Ciberes
Dengan penuh tanggung jawab, pelaksana teknis lapangan, PT.Taruna Karya Subang, Lucky Hermawan menggeber pekerjaan proyek rehabilitasi dan pembangunan Saluran Sekunder (SS) Beres cs didesa Ciberes Kecamatan patokbeusi

Terbukti, disaat Metro Cirebon datangi sejumlah proyek tersebut, tampak terlihat puluhan pekerja yang saat ini sedang menyelesaikan pekerjaan leaning mendapat pengawasan ketat dari pelaksana, dirinya berkomitmen akan menyelesaikan pekerjaannya hingga pertengahan bulan Nopember mendatang

“Saat ini pekerjaan telah mencapai 50 prosen lebih dan dalam minggu ini kemungkinan besar pekerjaan leaning akan dapat diselesaikan yang kemudian akan melanjutkan pekerjaan pada pembangunan bangun Sadap BRS III, bangun Sadap BRG II, bangun Sadap BRS VII dan bangun Sadap Poponcol dan Sengon,”terang Lucky

Saat ini untuk pekerjaan leaning yang berada di SS Rawagebang sepanjang 450 meter akan segera selesai dan harapan sawah milik petani seluas 548 hektar dan sawah yang diairi oleh SS Beres seluas 2.127 kektar akan segera terairi dengan lancar, rehab 50 meter saluran Poponcol dan bangun sadapnya, rehab saluran Sengon sekitar sepanjang 40 meter dan bangun sadapnya, perehaban BTT 22 Beres sekitar sepanjang 22 meter

Akan dibangun pula bangun sadap baru, yakni bangun sadap BRS III dam rehab leaningnya sekitar sepanjang 40 meter, pembangunan bangun Sadap BRG II dan pembangunan bangun Sadap BRS VII didusun Rawakepuh, selain itu pula akan adanya tambahan rehabilitasi yang akan dikerjakan disepanjang SS Beres cs, meliputi SS Rawagebang dan atau leaning saluran lainnya yang sejalur dengan SS Beres dan SS Rawagebang

“Khusus untuk rehabilitasi saluran kemungkinan akan bertambah, karena dari sepanjang saluran kedua SS tersebut saya tidak dapat merinci satu persatu kerusakan yang ada, namun yang paling dapat dibuktikan sejauh mana volume pekerjaan ini setelah pekerjaan selsai,”ucap Lucky

Jika dinilai dari pekrjaan yang ada, pembangunan dan rehabilitasi SS Beres cs kualitas dan pembangunannya, serta managemennya lebih baik apabila dibandingkan dengan pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi SS Sukamandi Paket 1. kelebihannya, di SS Beres pekerja mendapatkan uang makan Rp.20 ribu per hari serta gajih disesuaikan dengan skiil pekerja

Sementara itu di pekerjaan SS Sukamandi 1, selain pekerjaannya acak-acakan juga adanya keluhan sejumlah pekerja yang tidak mendapatkan uang makan dan gajih yang tidak menentu, demikianpun dikeluhkan sejumlah subkon material yang hingga sampai saat ini uangnya masih menggantung sekitar 100 jutaan

Selain itu pula, pekerjaan rehabilitasi dan pembangunan SS Sukamandi paket 1 sejak Sabtu (3/10) pekerjaan mandeg dan bahkan sejumlah karyawan kantornya pada kabur entah kemana, yang tersisa dikantor hanyalan office boy dan seorang kepala tukang yang sengaja datang mempertanyakan kelanjutan pekerjaan. (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Terkait Pungli Calhaj, Kejaksaan Sumber Lakukan Penyelidikan

METRO CIREBON, SUMBER - Terkait pungutan liar yang dilakukan Pihak Forum KBIH Kab. Cirebon terhadap Calon Jamaah Haji (Calhaj) pada tahun 2009, Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumber mencium ada indikasi tindak pidana dibalik proses penerimaan calon jamaha haji (Calhaj)

“Terutama terkait dengan adanya sejumlah pungutan baik di Depag, KBIH maupun Dinas Kesehatan Kab. Cirebon yang jumlahnya sebesar Rp. 2.5 Juta, Sehingga Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumber Happy hadiastuti melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Piet Sahanaya, pihaknya akan melakukan penyelidikan. Bahkan persoalan yang menyelimuti Calhaj tersebut sudah dipelajari. “Kami sudah pelajari dan akan melakukan penyelidikan secepatnya,” Uangkap Pieter

Kaitan dengan adanya upaya penyelidikan itu, kejaksaan pun akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait, diantaranya Depag Sumber, Dinkes Kabupaten Cirebon dan Kelompok Bimbingan Jamaha Haji (KBIH). “Sedang dipersiapkan surat pemanggilannya,” pungkas Pieter

Kepala Kantor Departemen Agama (Kakan Depag) Kabupaten Cirebon, H Abdul Ghofar, saat dikonfirmasi melalui telephon selularnya, dirinya mengaku akan melakukan konfirmasi dengan Forum KBIH dan Dinas Kesehatan. “Karena yang melakukan pungutan itu bukan Depag melainkan Forum,”tandas Ghofar

Menyinggung tentang dirinya akan disoroti oleh pihak kejaksaan, Ghofar menandaskan bahwa saya siap untuk dimintai keterangan jika dipanggil pihak kejaksaan untuk diperiksa. Ghofar tidak secara tegas mengiyakan menyanggupinya. “Jangan begitu dulu dong, tapi kalau dipanggil boleh-boleh saja,” pungkasnya

Kongkalikong dokter dan KBIH
Sementara itu, di sisi lain Banyaknya Calhaj yang melakukan pemeriksaan kesehatan di balai dan klinik kesehatan swasta, membuktikan jika Dinkes Cirebon kecolongan, kondisi itu diduga tercipta karena kongkalikong antara oknum dokter dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

Sejauh ini memang tidak arahan secara resmi kepada Calhaj untuk memeriksakan kebalai atau klinik kesehatan swasta. “Namun, karena lagi-lagi karena kaitan bisnis maka kemungkinan besar ada dokter yang kemudian ‘bermain’ dengan KBIH, sehingga akhirnya para calhaj pun diarahkan untuk melakukan pemeriksaan ke balai atau klinik tertentu

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit pada Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Linda, ketika dikonfirmasi MR, mengakui jika pelaksanaan kesehatan calhaj tahun ini dirasakan kacau dibanding tahun sebelumnya. “Saya juga heran, kenapa bisa demmikian,” kata Linda yang ditemui di kantor Dinkes

Menurut Linda, Dinkes sebenarnya sudah mensosialisasikan agar pemeriksaan kesehatan calon jamaha haji dilakukan di Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah), “Labkesda itukan milik Pemda dan biayanya jauh lebih murah, sehingga jika diperiksa disana efek lainnya tentu saja akan memberikan dampak positif dari sisi pendapatan tehadap Labkesda,” ujarnya@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Pedagang Tuntut Bupati Cirebon Mundur Dari Jabatannya

METRO CIREBON, SUMBER- Kabupaten Cirebon kembali di guncang puluhan aksi demontrasi oleh Warga Masyarakat, Pasalnya Aksi Demontrasi tersebut menuntut Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM, mundur di Jabatannya, Para pendemo sendiri mengangap bahwa Bupati tidak bias menjalankan amanat rakyatnya, pada Senin (12/09)

Aksi Demo tersebut yang dilakukan oleh Warga Masyarakat Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kab. Cirebon, semula warga Masyarakat berkumpul di Kantor Balai desa dan melanjutkan perjalanan ke Kantor Bupati Cirebon

Mereka melakukan aksi unjuk rasa untuk memperjuangkan hak-hak mereka sebagai pedagang. Para pendemo mulai memadati halaman luar kantor Bupati sejak Pkl. 10.45 WIB dan memulai aksi mereka pada pkl:11.00 WIB

Dalam aksi unjuk rasa para pedagang meminta hak-hak mereka yang masih mempunyai masa kontrak sampai tanggal 31 Desember 2012. Kepala Desa Pabuaran kidul Nurudin akan membangun pasar di Tahun 2010 sebelum masa kontrak, sehingga para pedagang berakhir

Hal ini sangat memicu kemarahan Pedagang Pabuaran Kidul. Selain masa kontrak yang belum berakhir para pedagang merasa terdzolimi oleh Kuwu Nurudin

pasalnya pemerintah desa mensosialisasikan perdes itu secara sepihak. Juga setelah kejadian kebakaran yang menimpa Pasar Pabuaran Kidul, barang dagangan mereka habis dilalap si jago merah, dan sisa-sisa barang dagangan dari kebakaran itu diambil oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab

Bahkan mereka harus kembali berdagang dengan modal pinjaman kepada pihak Bank (Hutang-red) tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah .

“Intinya kami, sangat menentang adanya pembangunan pasar tradisional oleh Kuwu Nurudin selaku Kepala Desa, pada awal Tahun 2010 nanti, karena belum berakhirnya masa kontrak

“Kami, yang berakhir di Tahun 2012. Kami juga menuntut bubarkan BPD, Mutasikan camat Pabuaran dan turunkan Kuwu Nurudin” yel-yel para aksi demontrasi

Para pengunjuk rasa merasa kecewa akan ketidak hadiran Bupati Cirebon Drs.H. Dedi Supardi yang saat itu sedang berada di Bandung karena ada kepentingan. Mereka merasa sia-sia atas apa yang mereka unjukan,” Kita sia-sia bae demo, padahal Bupatine langka” ujar salah seorang pendemo yang tidak mau disebutkan namanya

“Tapi, kita sangat berharap wakil kita menyampaikan apa yang kita ungkapkan pada Bupati.” Lanjutnya

Dalam kesempatan yang sama, massa menggantungkan harapannya kepada Bupati karena berulangkali kepemimpinan Bupati juga dan mereka menuntut janji Bupati yang akan melindungi dan mengayomi masyarakatnya

Serta massa sangat mengutuk aksi kekerasan pejabat yang tidak peduli rakyatnya. Mereka mengatakan, “Jika saja Bupati dan Dewan tidak mendukung kami sehingga kapan Para Pejabat berbuat adil kepada kami semua

Apalagi Pa Dedi selaku Bupati maka kami berjanji akan mencukur kumis pa Dedi secara masa dan menceburkan ke dalam sumur. Tetapi jika Bupati dan Dewan berbuat adil kepada kami maka kami akan menggendong layaknya menyanyikan lagu Tak Gendong kemana-mana dari Mbah Surip (Alm)”

Beberapa perwakilan Asosiasi pedagang keluar dari kantor Bupati dengan mengatakan “Merdeka dan Berhasil bahwa tuntutanya itu di kabulkan oleh Bupati melalui Sekda”.

Saat dimintai keterangan Ketua asosiasi pedagang Asep, Hanafi dan Suhartono, mengatakan, “Tuntutan para pedagang telah disepakati oleh Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi MM melalui Sekda Drs. H. Nur Riaman Novianto, MM, bahwa pembangunan pasar Pabuaran tidak dilakukan pada awal Tahun 2010 melainkan setelah masa kontrak berakhir yaitu pada 31 Desember 2012, tandas Sekda

Sekalipun mengenai Kuwu Nurudin akan diserahkan ke pihak yang Polres Cirebon@ Nasimin / Imey
Selengkapnya...

Pekerjaan Saluran Skunder Sukamandi, Diterlantarkan

METRO CIREBON, SUBANG – Proyek pekerjaan rahabilitasi dan pembangunan leaning Saluran Skunder Sukamandi paket 1 telah 6 hari mandeg, bahkan sejumlah pegawai dan pelaksana pun lenyap dari lokasi proyek

Pada saat METRO CIREBON mendatangi lokasi proyek dan menuju ke kantor perusahaan Siluman tidak ada satu orang pun pegawai disana, baik kepala pelaksana proyek, pelaksana teknis maupun pegawai lainnya yang sebelumnya ditempatkan dalam pekerjaan tersebut

Menurut salah seorang kepala tukang, Parjan didampingi office boy, Mulyono saat ditanya tidak tahu keberadaan sejumlah pegawai yang biasa aktif diproyek, namun menurut informasi terahir yang diperolehnya sejumlah pegawai pulang kampung dan sedang ada urusan keluarga

“Saya tidak tahu keberadaan orang-orang dikantor ini, justeru saya datang kekantor ini akan menanyakan kelanjutan pekerjaan diproyek ini,”ucap Parjan

Sementara itu menurut sumber yang dapat dipercaya kebenarannya, namun sayangnya sejumlah poemberi informasi tidak mau ditulis namanya karena mereka takut dikeluarkan dipekerjaan tersebut

Jelasnya ratusan pekerja yang tergabung dalam 10 kelompok saat ini tidak beraktifitas disebabkan tidak adanya materian semen dan mungkin juga pekerja sengaja berhenti karena dalam waktu yang cukup lama belum dibayar dan juga tidak mendapatkan uang makan

“Akibat pekerja belum dibayar, tidak diberi uang makan dan tidak adanya material semen selama enam hari tidak ada aktifitas pekerjaan dan bahkan Kepala pelaksana, pelaksana teknis dan pelaksana lapangan tidak ada ditempat, kabur kali,”ucap sumber

Pantauan Metro Cirebon dilokasi proyek, tidak tampak ada aktifitas pekerja, baik pekerja pemasangan batu kali maupun kegiatan penurunan material, sehingga sejumlah titik pekerjaan belum diselesaikan dan kemungkinan capaian pekerjaan tidak akan tercapai sesuai jadwal (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Proyek Pengerukan Di Jadikan Ajang Bancakan

METRO CIREBON, SUBANG – Dana proyek pekerjaan pengerukan Kali Cibodo Kecamatan Pusakanagara, Kab. Subang Jawa Barat, diduga menjadi bancakan sejumlah pihak terkait, Pasalnya anggaran yang menghabiskan dan sebesar Rp. 750 juta tidak diterapkan seluruhnya

Dugaan kuat disinyalir timbul setelah sejumlah petani tambak sekitar proyek, menganggap pekerjaan proyek tidak sesuai dengan ketentuan (bistek-red), bahkan pelaksana proyek, Mulyono mengaku mengalami kerugian hingga sekitar Rp.80 jutaan, karena nominal dana sebesar Rp.750 juta untuk mengerjakan proyek tersebut Mulyono hanya menerima Rp. 290 juta, selebihnya dikantongi pemilik perusahaan, tandasnya

Dikatakan Mulyono, terang-terangan pada Metro Cirebon mengaku , pada saat dirinya mengerjakan pekerjaan proyek pengerukan, pembebasan tanah dan pembuatan 3 pintu air nombok sebesar Rp.80juta, sementara sisa dana dari pihak perusahaan yakni CV. Dahana tidak diberikan kepadanya dan kemungkinan dana tersebut habis untuk pencalonan pemilik perusahaan

“Pada saat pembangunan proyek tersebut bersamaan dengan pencalonan menjadi Bupati Subang oleh pemilik CV, yakni Ibu Imas, kemungkinan dana tersebut habis untuk meraih masa diKecamatan tersebut,”ucap Mulyono

Dengan gamblang Mulyono mengungkapkan pula, adanya sejumlah dana dibagi-bagikan kepada Camat Rp.5 juta, dua Kepala Desa Rp.14juta, uang sebesar itu merupakan uang koordinasi, juga untuk pembebasan tanah Rp. 43juta dan yang paling parah pada saat pengiriman material barang habis dijalan karena mungkin diminta oleh masa yang akan
mendukung Ibu Imas

Menurut Mulyono bahwa dana proyek tersebut belum sepenuhnya diterima olehnya dan bahkan dirinya menduga-duga sisa dana tersebut habis untuk kepentingan pencalonan Ibu Imas untuk menjadi Bupati Subang

“Maklumlah, saat itu urusan bu haji bukan saja mengurusi proyek, dia sibuk dengan urusan pencalonannya, adapun dana proyek habis untuk nombokin keperluannya kemungkinan ada,”ucap Mulyono

Sementara itu pemilik perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, H.Imas Aryumningsih pada saat dihubungi Metro Cirebon dirinya mengaku tidak tahu menahu soal proyek normalisasi di Kecamatan Pusakanagara, karena proyek terserbut sepenuhnya menjadi tanggungjawab pelaksana, yakni Mulyono

“Saya tidak da urusan dengan proyek tersebut, silahkan hubungi Mulyono saja,”ucap Imas (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Tes Kesehatan Calhaj Diduga Dimonopoli

METRO CIREBON, SUMBER –
Dugaan praktek monopoli terjadi dalam pemeriksaan tes kesehatan bagi para Calon Haji (Calhaj) di Kabupaten Cirebon. Selain dugaan praktek monopoli, para calon haji dipungut biaya Vaksin Influenza (A-H1N1) sebesar Rp150 ribu per orang. Padahal, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah menggratiskan vaksin tersebut.


Berdasarkan informasi yang diperoleh dari para calon haji, mereka diminta memeriksakan tes rontgen dan Virus Influenza di sebuah klinik dan balai pengobatan yang disebut-sebut milik pejabat Dinkes Kabupaten Cirebon. Padahal, biaya pemeriksaan kesehatan di klinik tersebut dianggap jauh lebih mahal dibanding Labkesda milik Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon maupun tempat lainnya.
Salah seorang Calon jamaah haji asal Desa Kedung Bunder berinisial Kus, mengeluhkan mahalnya biaya rontgen di balai pengobatan yang tersebut yang mencapai Rp250 ribu, tanpa diberi obat. Padahal, kata dia, jika rontgen di tempat lain biayanya hanya Rp100 ribu dan diberi obat.
“Tapi yang mau gimana. Saya awalnya minta berobat ditempat lain, tapi tidak boleh. Padahal, biaya ditempat lain murah hanya Rp100 ribu dan diberi obat. Sedangkan dibalai tersebut bayarnya Rp250 ribu tidak diberi obat,” kata Kus.
Dipungut Biaya Vaksin Rp150 ribu
Selain rontgen, para calon jama’ah haji juga disuntik Maningtis dan Vaksin Influenza. Namun untuk mendapatkan Vaksin Influenza (A-H1N1) ini harus membayar Rp150 ribu per calon jamaah haji di sebuah klinik kesehatan yang juga disebut-sebut masih milik pejabat Dinkes yang sama.
Padahal, untuk Vaksin Influenza ini ada bantuan gratis dari Departemen Kesehatan. Hanya saja, menurut pejabat Dinkes, bantuan vaksin tersebut hingga kini tak kunjung tiba. Sehingga, mau tidak mau mereka mendapatkan vaksin tersebut dengan membayar, kepada pihak ketiga mengingat semakin dekatnya waktu pemberangkatan ke embarkasi.
Salah seorang petugas tim pemeriksaan kesehatan calon haji di Dinkes Kabupaten Cirebon, ketika ditanyakan persoalan ini, enggan memberikan banyak penjelasan. Namun dari pengakuan dia, para calon jama’ah haji hanya dikenakan biaya tes kesehatan sesuai Perda No 3 Tahun 2006 sebesar Rp30 ribu.
“Sebaiknya tanyakan ke Kadis mas. Yang jelas biaya itu diluar biaya BPIH, dan sesuai Perda sebesar Rp30 ribu,” jawab Raharjo.
Kadinkes Kabupaten Cirebon dr. Rinny Sechan, ketika disinggung soal dugaan monopoli dalam pemeriksaan rontgen dan Vaksin Influenza oleh balai pengobatan tertentu, mengaku kurang begitu tahu, termasuk mengenai besarnya biaya yang dikenakan dalam pemeriksaan Rontgen dan Vaksin tersebut. Hanya saja diakui Kadis bahwa dirinya pernah dimintai rekomendasi oleh bawahannya namun menolak menandatangani. Rinny pun lantas memanggil dr. Abdul Azis, Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan Calon Haji Dinkes Kabupaten Cirebon untuk memberikan keterangan kepada wartawan.

Abdul Azis membantah adanya dugaan monopoli dalam pemeriksaan rontgen dan Vaksin. Dia mengatakan tidak pernah meminta atau mengintruksikan kepada calon haji untuk memeriksakan kesehatannya di klinik lab atau balai pengobatan tertentu. Jikapun dilapangan terjadi persoalan itu, menurut dia hal tersebut adalah ulah oknum, tanpa menyebut dari lingkungan mana oknum dimaksud.

Sebenarnya, pihak Dinkes, kata Azis, telah menyarankan para calon jamaah haji untuk memeriksakan kesehatannya, termasuk rontgen dan vaksin di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon. Sehingga, selain biayanya murah, juga bisa menghasilkan keuntungan PAD.

Diakuinya bahwa bantuan Vaksin Influenza dari Departemen Kesehatan untuk calon jama’ah haji memang ada. Hanya saja, hingga kini bantuan tersebut belum turun. Sementara, vaksin tersebut harus disuntikan kepada calon jama’ah haji 20 hari sebelum berangkat ke tanah suci. Sehingga, atas konsultasi dengan Departemen Kesehatan, pemeriksaan vaksin ditanggulangi oleh daerah mengingat efektifitas waktu, kata Azis.(DRI)
Selengkapnya...

Warga Cirebon Dan Kuningan, Tolak Jasad Teroris

METRO CIREBON, SUMBER – Jasad Saifudin Juhri (SJ) dan adiknya Mohamad Syahrir (MS), ditolak oleh warga Cirebon dan Kuningan Jawa Barat, Pasalnya Kedua Teroris tersebut yang rencananya dikubur di Desa Sampiran Kecamatan Talun Kab. Cirebon, pada Sabtu (10/09)

Informasi yang diperoleh, bermula dari kedatangan Jaelani ke Desa setempat pada akhir September 2009 lalu, dengan maksud untuk memesan dua liang lahat. Dua liang lahat yang kemungkinan diperuntukan bagi SJ dan MS, berlokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buyut Sirnabaya

Makid (43) Kepala Dusun (kadus) Banjaran Desa Sampiran, Kecamatan Talun mengungkapkan, pasca pemesanan tersebut, tepatnya Jumat (9/10) kemarin, Jaelani kembali datang ke Desa Sampiran untuk memastikan soal pemesanan dua liang lahat tersebut

“Sekarang kami baru tahu untuk siapa liang lahat yang dipesanannya itu karena rupanya kedatangan pak Jaelani itu merupakan hari dimana kedua anaknya itu tewas,” kata Makid

Meski sudah melakukan pemesanan liang lahat. Namun pihak desa tidak lantas begitu sama menerimanya, mereka pun akan merapatkan dulu dengan tokoh masyarakat dan warga desa lainnya. Apalagi sudah ada berita yang tersebar di media mengenai tewasnya kedua anak Jaelani tersebut, termasuk akan dimakamkan dimana mereka

Dan tadi malam, rapat antara aparat desa, tokoh masyarakat dan warga desa Sampiran, akhirnya mengambil keputusan untuk menolak pemakaman kedua jenazah Saifudin Juhri dan Mohamad Syahrir dimakamkan di desa mereka. Alasannya, warga tidak mau jika desanya tersangkut paut dan dicap sebagai desa teroris

Alasan lain, lanjut Makid, meski orang tua mereka Jaelani kelahiran Desa Sampiran, namun kedua anaknya bukanlah warga Cirebon dan tidak memiliki KTP Cirebon

Dibagian lain, keluarga Ovi, istri dari Saifudin Juhri, di kelurahan Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, hingga kini masih menunggu kepastian dari Jakarta . Namun menurut Ketua RT 8 RW 3 Kelurahan Perbutulan, Abdul Wahid, warga sudah sepakat untuk tidak menerima pemakaman Saifudin Juhri. “Warga tidak menginginkan pemakaman Saifudin Juhri di sini (Perbutulan, red),”ujar Wagid.

Sementara itu, pada Jumat (9/10) malam sekitar pukul 23.30 wib, bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jabar, mendatangi rumah kediaman istri Saefudin di Kelurahan Perbutulan Kecamatan Sumber untuk mengambil sample darah Kholifa Sari atau Ovi, 29, dan anaknya Ujai, 6

Pengambilan sampel darah tersebut berkaitan dengan identifikasi jenazah teroris yang ditembak di Ciputat, Tangerang, Jumat siang,yang salah satunya diduga Saifudin Zuhri. Saat tim Polda Jabar ini datang, Ovi dan anaknya memang berada disana.

Ada tujuh petugas yang masuk ke dalam rumah tersebut dengan membawa kotak berwarna putih, selang 30 menit kemudian petugas keluar sambil membawa kantong plastik dan kemudian langsung dimasukan ke dalam mobil. hanya saja, saat itu memang tidak terlihat keberadaan Ovi dan anaknya bersama petugas yang ketika itu langsung meninggalkan lokasi@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Saefudin Juhri akan dimakamkan di Desa Sampiran, Kabupaten Cirebon

METRO CIREBON, SUMBER - Pihak keluarga Saefudin Juhri dan Mohamad Syarir yang diduga tewas dalam sebuah penggerebegan di Ciputat, Tanggerang oleh tim Densus 88, kini masih belum memastikan akan dimakamkan dimana kedua anggota keluarganya tersebut

Hanya saja, mendengar percakapan antara Kapolsek Cilimus AKP Iskandar Muda dengan Sucihani, istri Ibrohim yang tewas di temanggung beberapa waktu lalu, kemungkinan akan dimakamkan di Desa Sampiran Kabupaten Cirebon

Dijadikannya Desa Sampiran sebagai lokasi pemakaman, pasalnya keluarga besar Jaelani, orangtua para pelaku memang berasal dari daerah tersebut. Kuatnya rencana tersebut karena memang ada kabar yang berkembang jika warga di Sampora menolak jenazah keduanya, sebagaimana yang dilakukan terhadap jenazah Ibrohim sebelumnya

Sementara itu, kedatangan Kapolsek Cilimus ke keluarga Saefudin Juhri dan Mohamad Syarir, untuk meminta data-data atau dokumen milik keduanya seperti Ijazah, terutama dalam hal untuk pencocokan sidik jari. “Kami dating hanya untuk meminta ijazah saja,” kata kapolsek singkat

Sementara itu, pantauan yang dilakukan di lapangan hingga pukul 16.15 wib, tidak terlihat adanya penjagaan ketat sebagaimana yang dilakukan terhadap kematian Ibrohim sebelumnya@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Tahu Kabar Kedua Anaknya Tewas, Ibu Kedua Pelaku Teroris Mengaku Pasrah

METRO CIREBON, KUNINGAN - Tewasnya kakak beradik Saefudin Juhri dan Mohamad Syarir. Komplotan Teroris yang bertempat tinggal di Kelurahan Perbetulan Kecamatan Sumber Kab. Cirebon, Jawa Barat

Dalam penggerebegan yang dilakukan oleh Densus 88 di daerah Ciputat, Tangerang, diketahui ibunya, Aseni, melalui telepon justru dari anggota Densus 88 sendiri sekitar pukul 13.00 wib

“Anak saya memang banyak, mungkin takdirnya memang sudah begitu (terlibat teroris-red), saya hanya bisa pasrah,”ujar Aseni, orangtua kedua korban ketika ditemui wartwan di rumahnya di Desa Sampora Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jumat (9/10)

Tak banyak kata yang keluar dari mulut wanita tua ini. Sambil menyeka air mata, wanita yang mengenakan jilbab warna hitam ini, memang terlihat gelisah usai mendengar kabar tentang nasib kedua anaknya itu, sesekali dia masuk kamar, sejurus kemudian dia sudah keluar lagi

Sekitar pukul 15.00 wib, Sucihani, anak Aseni yang juga istri dari Ibrohim, pelaku teroris yang tewas dalam sebuah penggerebegan di Temanggung, Jawa Tengah, terlihat baru pulang dari mengajar disebuah lembaga pendidikan di Kuningan

Tak berbeda dengan ibunya, begitu masuk rumah Sucihani pun tidak bisa membendung airmata. Dia menangis mendengar kabar yang menimpah kedua saudaranya itu

Menuurut Sucihani, pihak Densus sempat menghubungi ke rumahnya dan diterima oleh adiknya, Eri. Isi dari telepon itu memberitahukan mengenai kematian Saefudin Juhri dan Mohamad Syarir. “Densus telepon sekitar pukul 1 siang tadi, yang nerimanya Eri, adik saja,” kata Sucihani

Dia sendiri mengaku saat itu masih berada di sekolah, dan mengenai kabar yang dialami Saefudin Juhri dan Mohamad Syarir, diketahuinya setelah ditelepon saudaranya lain yang kebetulan berada di Tanggerang. “Kalau saya ditelepon saudara di Tanggerang@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Proyek Siluman UPT Pertanian Subang Muncul di Pantura

METRO CIREBON, SUBANG – Lagi, proyek siluman muncul di Pantura, pasalnya salah seorang rekanan mengerjakan proyek tersebut tanpa didasari prosedur baik pengumuman lelang, saat ini terjadi dilokasi gedung kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Ciasem

Pasalnya proyek tersebut dikatakan proyek siluman karena dilaksanakan oleh kontraktor yang tidak jelas identitasnya. Pada saat tim Metro Cirebon mendatangi lokasi proyek, disana tidak adanya direksi kit, papan proyek

Bahkan saat akan mengkonfirmasi kegiatan tersebut tidak ada mandor, pelaksana maupun orang yang dipasang untuk mengawasi proyek tersebut.dan disana hanya mendapati sejumlah pekerja yang sedang mengerjakan pemasangan batu pondasi dan pengurugan ruang bangunan

Sementara itu pada saat sejumlah pekerja ditanya mengenai keberadaan proyek tersebut mereka tidak tahu menahu kontraktor maupun nama perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut

“Saya tidak tahu menahu pak, mengenai nama proyek, pemilik proyek apalagi ketentuan pelaksanan proyek disini,”ucap pekerja

Tiba-tiba datang seseorang yang mengaku bernama Mulyono, dirinya mengaku keberadaaannya dilokasi proyek sebagai pengirim material bangunan, yang juga mendapat mandat untuk membantu pekerjaan. Akan tetapi Mulyono tidak tahu mengenai pelaksanaan pekerjaan, jangankan pelaksanaan pekerjaan nama perusahaan yang mengerjakan proyek pun dirinya tidak tahu

“Saya baru dua hari disini, adapun tidak tampak papan proyek, direksi kit dan gambar proyek saya benar-benar tidak tahu, karena saya berada disini hanyalah sebagai penyedia barang,”ujar Mulyono (PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Gedung Laboratorium SMPN I, Salahi Bestek

METRO CIREBON, SUBANG – Proyek pekerjaan Rehab total gedung Laboratorium SMPN 1 Ciasem diduga menyalahi bistek, pasalnya sejumlah material yang digunakan dalam pembangunan tidak sesuai dengan bestek

Seperti halnya pada saat Metro Cirebon kelapanga, terdapat bahan material seperti batu pondasi dalam gambar yang semestinya memakai batu kali, akan tetapi yang diterapkan menggunakan batu curi, penggunaan material besi beton memakai besi bekas dan ukurannya bervariasi antara 8 hingga 10 Cm padahal yang tertuang di dalam RAB adalah besi 12, pembuatan atap bangunan menggunakan kayu bekas

Selain itu adanya sejumlah material bangunan bekas lenyap dari lokasi, seperti bata merah, genting dan sejumlah material lainnya tidak tampak dilokasi proyek Saat mengkonfirmasi Kepala Tukang, Otong Sambas mengatakan, tidak tahu keberadaan material bekas yang lenyap dari lokasi proyek, bahkan dia mengarahkan untuk menanyakan kepada Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab proyek bangunan, “ujarnya

“Mengenai material bekas bangunan ini saya tidak tahu, karena tugas saya disini hanya sebagai pemborong bangunan,”tambah Otong

Yakni, jelas Otong, ukuran bangunan 8x15 meter pekerjaannya diborong olehnya senilai Rp. 22 juta, melibatkan sebanyak 12 orang pekerja, adapun pembelanjaan bahan material seluruhnya urusan Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah. Untuk itu penggunaan pasangan pondasi memakai batu curi dirinya hanya bertugas untuk emasangkan sejumlah bahan material yang telah tersedia dilokasi proyek

Adapun apabila terjadi ketidak sesuai sejumlah bahan material antara penerapan dilapangan tidak sesuai dengan gambar bukanlah kesalahannya akan tetapi itu kesalahan penyedia material, yakni pihak sekolah atau tepatnya Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab proyek

“Saya hanya dapat menjawab pertanyaan Bapak sesuai dengan fungsi saya sebagai tukang, adapun untuk lebih jelasnya mengenai bahan material silahkan Bapak temui saja Kepala Sekolah,”unjuk Otong

Kepala Sekolah SMPN 1 Ciasem, Entang Tajudin pada saat akan dikonfirmasi RAKA melalui tim Metro Cirebon yang bersangkutan tidak ada di sekolah.(PIRDAUS/HIDAYAT)
Selengkapnya...

Masayarakat Penerima PNPM, Mengeluh

METRO CIREBON, SUMBER- Masyarakat Desa Kebarepan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon Jawa Barat, mengeluh dengan adanya bantuan Program P2KP, Pasalnya Masyarakat yang ada di Desa tersebut, nampaknya kesulitan untuk mengesumsi air Bersih


Ketika Desa Kebarepan menerima bantuan Progam P2KP dan diperuntukan untuk pembuatan irigasi yang tujuannya untuk melancarkan tersendatnya bnau busk yang dihirup warga Masyarakat, tetapi kini justru Warga Masyarakat sangat merasakan akibat dari pembangunan Irigasi yang mana dampak dari Irigasi mencemari sumu-sumur warga

Beberapa warga Masyarakat ketika Dikonfirmasi METRO CIREBON, Jam (35) dan Sur (45) mengatakan, kami sangat mengeluh sekali dengan adanya program P2KP, Pasalnya kami sudah melakukan upayah semaksimal mungkin dengan menuras air sumur hingga beberapa kali tetapi upaya tersebut kandas, sumur tersebut tetap bau akibat dari limbah masyarakt, setelah dibangunnya irigasi hingga ke titik akhir, tandas Jam

Ditambahkannya Sur, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan untuk upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.

Tetapi kami sangat merasakan dampak dari pembangunan Irigasi tersebut, sehingga beberapa Sumur warga tercemari air limbah masyarakat, disamping itu juga, “kami, akan berupaya apa lagi, sedangkan bangunan irigasi dari program P2KP malah membuat warga masyarakat kecewa, dengan adanya air limbah masyarakat

Ditempat terpisah, Drs. H Dadang Tresnayadi, MM Kepala BPM, melalui Imam Ustadi, Ketua Penanggung Jawab Operasional Kerja (PJOK) PNPM Pedesaan Kabupaten Cirebon, kepada Metro Cirebon, pada Kamis (8/10), untuk pelaksanaan PNPM Mandiri pedesaan dimulai dengan program pengembangan kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pembangunan masyarakat pedesaan.

Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari PNPM Mandiri dan telah dilakukan sejak 1998 melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK)

Ditambahkannya Imam, “Adapun PNPM Mandiri pedesaan Tahun 2009 mendapatkan 9 lokasi wilayah pembinaan diantaranya Kecamatan Pasaleman, Gebang, Pangenan, Beber, Kaliwedi, Ciwaringin, Gempol, Klangenan dan kecamatan Babakan yang masing-masing mendapatkan anggaran 2-3 Miliar.”

Tujuan umum PNPM Mandiri Pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri dan secara khusus yaitu meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat dan kelompok masyarakat yang tentram dan saling terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan, tutur Imam.

Untuk anggaran tahun 2009 Di Kabupaten Cirebon untuk program PNPM Mandiri Pedesaan cost sharingnya adalah sebesar 20 % yang bersumber dari APBD dan 80 % dari APBN.

Pada Tahun 2009 ini PNPM Mandiri Pedesaan mendapatkan keseluruhan anggaran 15,7 Miliar. Masing-masing didapat dari Bupati Cirebon H. Dedi Supardi MM menganggarkan 2,5 Miliar dan 13,2 Miliar dari APBD.

Kegiatan ekonomi dari program tersebut dijelaskannya adalah dengan tujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan ekonomi pedesaan dengan kemudahan akses pendanaan, skala mikro, memenuhi kebutuhan pendanaan sosial dasar dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan dan mendorong penanggulangan Rumah Tangga Miskin (RTM).

Ketentuan pendanaan BLM adalah dana yang disediakan oleh PNPM Mandiri Pedesaan untuk mendanai kegiatan usaha melalui proses perencanaan dengan ketentuan aplikasi dana kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) perkecamatan mencapai 20 persen dari alokasi BLP, tegas Imam

Ketika dikonfirmasi mengenai masalah pembuangan limbah yang mencemari sumur warga di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon Imam tidak berkomentar banyak dikarenakan daerah tersebut masuk wilayah P2KP perkotaan. Menurut Imam untuk lebih jelasnya mengenai hal itu dikonfirmasi kepada P2KP perkotaan yang satkernya berada di Dinas Cipta Karya.

Ditempat terpisah METRO CIREBON konfirmasikan hal tersebut terhadap Ir.H. Aan Setiawan, MM Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kab. Cirebon, tidak ada di ruangannya, sama halnya Kasatker P2KP DCKTR tidak ada diruangan, bapak sedang kelapangan tandas salah seorang stafnya @ NASIMIN/IMEY
Selengkapnya...

Pembangunan Jalan Rijid Amburadul, PU BMP Subang "Tutup Mata"

METRO CIREBON, SUBANG – Masyarakat Desa Rancabango Kecamatan Patokbeusi meminta kepada pihak Jasa Marga dan Pengairan Kabupaten Subang untuk tinjau pekerjaan Rijid di Desanya. Pasalnya selain pekerjaannya jelek juga pada saat melakukan pengurugan bahu jalan merusak tanah bahu jalan yang ada

“Coba anda perhatikan pak wartawan, masa untuk menguruk bibir jalan rijid menggunakan tanah bahu jalan, itu jelas merusak kan,”ucap seorang warga yang keberatan ditulis namanya kepada tim Metro Cirebon

Seharusnya, warga menyesalkan pihak kontraktor, pada saat akan menyelesaikan pekerjaan pengurugan pinggir jalan Rijid atau bahu jalan malah terkesan merusak bahu jalan yang telah padat dan kuat serta tampak jelas kontraktor tidak mau memodal untuk membeli tanah urugan tersebut

Jadi, apabila tindakan kontraktor dalam pekerjaan tersebut tidak segera ditindak oleh pihak Jasa Marga Subang tentunya dinilai telah bersama-sama mendukung atau membiarkan polah kontraktor yang merusak tatanan bahu jalan yang telah padat dan kuat, tidak mau memodal dalam pekerjaan pengarugan jalan dan mengerjakan jalan rijid yang terkesan asal jadi

“Engga asal jadi gimana, coba saja bapak lihat masa coran yang baru saja dipasang sudah rusak lagi, itu menandakan ketidak becusan kontraktor dalam mengemban amanah pemerintah,”ucapnya

Sesuai dengan penelusuran Metro Cirebon disekitar lokasi bahwa pekerjaan rijid tersebut benar adanya telah terjadi kerusakan jalan dalam cor-rannya yang sekitar 5 meter jalan rijid cor-rannya amburadul dan akan berdampak buruk terhadap lalu lintas karena besi coran tampak jelas karena tidak terkubur cor-ran

Sementara pekerjaan pengarugan bahu jalan bagian pinggir cor-ran tampak sejumlah pekerja sedang melakukan pekerjaan menguruk jalan sepanjang 120 meter menggunakan tanah yang ada dibahu jalan

Menurut sejumlah pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya, bahwa sejumlah pekerja melakukan penggalian bahu jalan untuk menguruk bahu jalan atas perintah pelaksana sambil menunggu kedatanngan Sirtu

“Waduh pak saya hanya menjalankan tugas saja dari yang menyuruh saya, hal ini dilakukan sambil menunggu datangnya sirtu, jadi maaf pak kalau mau mempermasalahkan ke orangnya saja, ”ucap pekerja

Sementara itu kontraktor maupun maupun yang dituakan dalam pekerjaan tersebut tidak dapat dikonfirmasi karena dilokasi pekerjaan hanya ada sejumlah pekerja yang sedang menggali bahu jalan (FIRDAUS/HIDAYAT
Selengkapnya...

PJT II Subang Terkesan Abaikan Keluhan Warga “SS-BPKO”

METRO CIREBON, SUBANG - Masyarakat Desa Pringkasap mengeluhkan kerusakan tanggul Saluran Sekunder Bangun pringkasap (SS-BPKO) Cicomplong, pasalnya akibat kerusakan kebocoran tanggul tersebut luapan airnya masuk kerumah warga

“Iya pak, gara-gara tanggul ini pada bocor rumah saya selalu kerendam air dari saluran ini, apalagi pada saat musim penghujan rumah saya dan rumah sekitar sini kerendam air, ”ucap ibu Agus gamblang beberkan keluhannya yang didampingi suaminya ketika ditemui tim Metro Cirebon didepan rumahnya

Kebocoran tanggul tersebut semakin lama semakin membesar, berdampak buruk ke lingkungan rumah saya dan rumah tetangganya dan bahkan dirinya pernah menanam ikan tapi ikannya terhempas air saluran yang bocor tersebut, “tambahnya

Yang paling memprihatinkan lagi pada saat musim hujan, dimana turunnya air hujan telah merendam pekarangan rumahnya dan bahkan sampai masuk kerumah apalagi ditambah dengan mengalirnya air saluran yang begitu besar menambah besar luapan air yang merendam rumahnya

“Tolong deh pak sampaikan pada orang diatas sana agar tempat ini diperbaiki, karena selain mengganggu pekarangan, rumah dan juga warga disini kesulitan saat keluar rumah karena pekarangan dipenuhi air dan becek,”jelas ibu Agus

Dari hasil penelusuran Metro Cirebon disepanjang jalur tanggul SS BPKO Pringkasap Desa Pringkasap Kecamatan Pabuaran hingga dusun pengkolan Desa Rancamulya Kecamatan Patokbeusi tampak jelas kerusakan tanggul. Kerusakan tampak tejadi kebocoran tanggul disisi kiri kanan tanggul sehingga air yang dialirkan melalui saluran tersebut terbuang dengan sia-sia

Bahkan tampak pula, adanya tanggul yang terputus akibat kikisan air maupun dirusak oleh orang yang tidak bertanggunjawab maupun yang memanfaatkan air guna mengairi perempangan yang hamparannya cukup luas sehingga terjadi penjegalan air yang akan dialirkan kewilayah Desa Rancamulya dan Rancajaya

Jadi pantas saja ratusan petani dan ratusan sawah yang ada di desa Rancajaya dan yang ada di Desa Rancajaya tidak dapat terjangkau air, karena pasokan air habis dengan adanya kebocoran dan putusnya tanggul saluran yang banyak ditemui dispanjang saluran yang panjangnya sekitar 8 kilometer

Kondisi tetrsebut diakui oleh pengamat pengairan PJT II, H.Sarpin, menurutnya kerusakan tersebut bukanlah kerusakan disengaja, adapun untuk perbaikan tanggul pihaknya telah berupaya mengajukan proposal kepihak terkait (FIRDAUS/HIDAYAT

Selengkapnya...