Kejaksaan Sumber, Akan Usut DAK SDN III Winong

BERITA METRO, GEMPOL - Program peningkatan mutu sarana sekolah melalui Program Dana Alokasi Khusus (DAK) 2009 yang diterima oleh 151 sekolah di Kabupaten Cirebon pada pelaksanaannya banyak yang berjalan tidak sesuai dengan aturan. Arahan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cirebon, Drs. Dudung Mulyana, M.Si, sesuai dengan Program Pendidikan Nasional (Diknas-red) agar dalam melaksanakan program DAK tersebut tidak boleh menggunakan anggaran yang bersumber lain, selain dari bantuan dana DAK

Hasil pantauan BERITA METRO di lapangan, hampir sekolah penerima DAK, mengunakan angaran dari dana simpan pinjam anak didik maupun tabungan Kepala sekolah, yang anehnya lagi beberapa sekolah memberanikan diri untuk berhutang Material ke salah satu perusaahan material yang beralamat di Desa Kebarepan Kec. Plumbon Kab. Cirebon Jawa Barat

Sehingga Sekolah penerima bantuan DAK, yang baru menerima kucuran dana pada termin II, nampaknya dalam pekerjaannya sudah mencapai 90 hingga 100%, Berdasarkan pengakuan pihak sekolah yang mendapatkan program DAK dana untuk menyelesaikan program tersebut berasal dari dana pinjaman walaupun pinjaman yang diberikan bukan dalam bentuk uang tetapi berbentuk bahan dan material bangunan

Kejaksaan Negeri Sumber akan Usut DAK SDN III Winong

Hasil konfirmasi beberapa Masyarakat setempat, bahwa SDN III Winong Nampaknya tidak memperdulikan masyarakat setempat, Pasalnya komite sekolah yang notabennya sebagai perwakilan orang tua murid untuk pengawasan dalam segala bidang di SDN III Winong tidak di ikut sertakan

Sangat ironis sekali bahwa beberapa kali BERITA METRO hendak konfirmasikan hal tersebut terhadap kepala sekolah, Tini Suhartini selalu menghindar kejaran wartawan, sama halnya dengan Komite sekolah yang selalu tidak nampak di sekolah tersebut

Bantuan DAK untuk SDN III Winong Kecamatan Gempol ini, mendapatkan bantuan sebesar Rp. 210 juta untuk tiga lokal, “Namun, dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan anjuran Kepala dinas Pendidikan Kab. Cirebon, Pasalnya Pelaksanaan SDN III Winong hanya mengelupas Tembok yang rusak, dan pemasangan Genteng serta Keramik

Disamping itu juga bentuk bangunan nampaknya masih semula, yang layak untuk di huni para murid, namun, dalam pelaksanaannya SDN III Winong tersebut hampir 95 % selesai, dikarenakan bantuan DAK tersebut hanya beberapa ruangan yang di Renovasi

Anehnya lagi, bantuan tersebut baru termin I sebesar Rp. 63 Juta, dan Termin II sebasar Rp. 102 Juta dan untuk termin ke III sebesar Rp. 45 juta, dari nilai 210 juta dikucurkan, tetapi SDN III Winong pelaksanaanya hampir selesai, diduga kuat dalam Pelaksanaan Kegiatan Bangunan yang dikeluarkan hanya beberapa puluh juta saja, pasalnya hanya beberapa kerusakan saja yang di renovasi, dan diduga keras masih ada kelebihan anggaran bantuan DAK, hal tersebut tinggal menunggu termin ke III

Ditempat terpisah Kepala kejaksaan Negeri Sumber Happy Hadiastuti, SH, CN saat dikonfirmasi MR melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Pieter Sahanaya mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas bila mana ada penyimpangan, yang jelas kami akan menangani bentuk permasalahan apapun bila ada laporan dari warga masyarakat tandasnya@ KIRNO/AGUS ARIFIN
Selengkapnya...

PGRI Ciasem Sambut Harla

BERITA METRO, SUBANG – Penyelenggaraan Hari Ulang Tahun ke 64 PGRI Kecamatan Ciasem berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu, pasalnya kegiatan tersebut selain guna peringatan PGRI juga dijadikan ajang jumpa pisah antara Kepala UPTD Purnayuda dengan anggota PGRI (guru) juga dengan Kepala UPTD legitimid saat ini

Peringatan tersebut selain dihadiri ratusan guru anggota PGRI juga dihadiri Camat Kecamatan Ciasem, Kepala UPTD Purnayuda, Kepala UPTD Legitimit, para pengawas Pendidikan TK/SD/PLS dan sejumlah tamu undangan lainnya, belum lama ini, digedung kantor PGRI UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem

Dalam pidato singkatnya Camat Ciasem, Suwarna menilai, adanya kedekatan secara pribadi maupun secara kedinasan antara pemerintahannya dan dinas pendidikan merupakan sebagai upaya kebersamaan untuk kepentingan masyarakat. Secara husus camat mengharapkan kepada pendidikan agar menjadi pendidikan yang baik
sesuai Tupoksinya

“Selain menjadi pendidik yang professional, diharapkan pula guru bisa menjadi guru yang bermartabat dan dapat pula menjadi figur pada saat ada dilingkungannya,”harap Camat

Menurut Ketua PGRI UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem, Ence, HUT ke 64 PGRI kali ini sangat berbeda dengan peringatan tahun lalu, keistimewaan peringatan tahun ini adanya jumpa pisah atas pensiunnya Kepala UPTD Purnayuda yang telah membaktikan, memanage, membina terhadap anggota PGRI Kecamatan Ciasem hingga anggota PGRI, senbagai pendidik dapat melaksanakan tugas dengan baik dan professional

“Saya mewakili anggota PGRI, yang tentunya pendidik yang ada di UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem mengucapkan terima kasih kepada Kepala UPTD Purnayuda yang telah memimpin kami dengan baik,”ucap Ence

Dalam Pidato singkatnya, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem yangtelah pensiun sejak 1 Agustus 2009, Panutriyono, dengan rendah hati permohonan maaf apabila selama tugas di UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem tidak mampu melakukan tugasnya secara optimal. Dirinya pun berharap agar pendidikan yang ditinggalkannya saat ini dapat bekerja sama dengan Kepala UPTD yang baru guna mengejar program peningkatan pendidikan di Kecamatan Ciasem

“Secara pribadi saya mohon maaf kepada semua pihak selama saya bertugas, adapun tugas saya yang belum rampung keburu pension dapat dilanjutkan oleh Kepala UPTD yang baru serta dapat mengantongi keberhasilan peningkatan pendidikan yang lebih baik lagi,”ucap Panut

Sementara itu Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem, H.Dedi Supyandi, menyampaikan harapan kepada anggota PGRI juga sebagai pendidik dapat menjadi pendidik yang bermartabat, Profesional, sejahtera dan terlindungi. Dari keempat pesannya itu Dedi mengharapkan para guru sebagai pendidik dapat menjadi pendidik yang baik dan mengedepankan empat unsure tadi

“Saya meyakini, apabila guru dapat mengantongi empat pesannya itu tentunya guru bermartabat yang mengedepankan nama baiknya, dapat membina dan mendidik murid secara professional, akan sejahtera apabila dapat memanage penghasilannya dan dapat melindungi anak didik yang tentunya akan menjadi guru yang dapat melindungi anak didiknya dan akan menjadi guru terlindungi,”yakinnya (PIRDAUS)
Selengkapnya...

Trafficking Wanita Di Bawah Umur Terjadi di Subang

BERITA METRO, SUBANG – Tiga gadis belia warga Kabupaten Subang, Jawa Barat diduga menjadi korban trafficking, pasalnya telah berjalan 20 bulan diketahui ketiga gadis tersebut dipekerjakan di sebuah Café dinegara Jiran

Hal tersebut diungkapkan Ketua Camp Migrant asal Karawang yang mengurusi masalah tersebut, Boby, kata Boby dirinya mengetahui hal itu, ketika ada pengaduan dari keluarga korban yang mengadukan persoalan anaknya kepada camp migrant,pada (25 Nov). dan ketiga orang tuanya, bahwa anak-anaknya dipekerjakan di Malaysia menjadi pelayan Café

Ketiga korban tersebut berinisial JJ Binti Ratinah (18) warga Desa Blanakan RT 02/07 Kec. Blanakan, SM Binti Dasim (17) warga Desa Jayamukti Rt.02/01 Kec. Blanakan dan STM Binti Kasrin (22), warga Desa Blanakan RT 02/07 Kec. Blanakan ketiganya asal Kecamatan Blanakan berbeda Desa,”Saya sebagai pengurus TKI yang bermasalah sangat enyayangkan adanya tindakan oknum sebuah perusahaan atau oknum sponsor yang telah enghianati perjanjian awal, ”tandas Boby

Korban pertama, Boby, seraya menambahkan, bahwa JJ sudah 20 bulan hingga sampai saat ini belum diketahui keberadaannya, bahkan JJ dengan orang tuanya belum ada komunkasi. Karena orang tua JJ hawatir dengan nasib anaknya, orangtua JJ, menyoal ketidak jelasan anaknya berada kepada sponsor yang mengurusnya bernama Enih warga desa Cilamaya girang Kecamatan Blanakan

Menurut orang tua korban, diulang Boby sponsor hanya menjelaskan kepada orangtua korban bahwa JJ telah kerja secara legal melalui PT ALGA, dan bahkan orang tua JJ juga pernah diberi copy paspor anaknya, sayangnya paspor yang diberikan sponsor bukan atas nama JJ, akan tetapi atas nama sumiyati dengan alamat Bekasi.

“Sebenarnya orang tua korban tidak menghendaki expos ini, akan tetapi karena saya lebih melihat untuk kepentingan orang banyak dan sekaligus kejadian ini menjadi pelajaran bagi orangtua-orangtua lainnya agar jangan begitu mudah percaya kepada sponsor,”pinta Boby.

Korban kedua SM dan korban ketiga STM, diberangkatkan pada 14 oktober 2009 oleh sponsor bernama AS (Ade Setiawan) warga desa Blanakan dan sponsor dari Bandung bernama Yanti.

Dalam proses pemberangkatan, dijelaskan Boby, SM dan STM dari rumahnya masing-masing hingga terbang ke Malaysia (22/10) memakan waktu 2 minggu, dijanjikan bekerja di Malaysia dengan gaji 5 sampai 35 juta perbulan,korban di tampung diperumahan dan kemudian diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur laut selama seminggu.

Seminggu kemudian, masing-masing orang tua menerima informasi bahwa yang bersangkutan bekerja di serawak Malaysia timur. Mereka dipekerjakan sebagai pelayan café untuk menemani minum tamu –tamu, “Menurut orang tuanya sih dua korban juga sempat melarikan diri ke Pontianak namun ketangkap lagi dan dikembalikan untuk tetap bekerja di café tersebut. Korban juga sering dicekoki dengan narkoba dan menjurus kepada prostitusi, selain itu korban pun dibebani 15 juta, hal itu diketahui ketika korban menghendaki pemulangan kepada bosnya,”jelas Boby.

Boby berharap kepada pemerintah Desa, pemerintah Kecamatan dan Disnakertrans Kabupaten Subang untuk memperketat dan mesti berhati-hati pada saat memberikan surat keterangan yang akan dipergunakan menjadi TKI dan sekaligus untuk tidak dengan mudah mempercayai sponsor, dimaksudkan agar warganya tidak terjerumus kearah negative pada saat akan menjadi TKI@ PIRDAUS

Selengkapnya...

Ribuan Masyarakat Blanakan sambut MTQ XXXXII

BERITA METRO, SUBANG – Ribuan masyarakat Kecamatan Blanakan menghadiri pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat Kecamatan Blanakan ke 43 tahun 2009 diwarnai dengan devile pawai Ta’aruf kreasi pelajar dan masyarakat Kecamatan Blanakan, Selasa (24/11) bertempat di Kantor Kecamatan Blanakan

Saat wartawan Berita Metro berada dilokasi kegiatan antusiasnya pelajar SD/MI, SMP/MTs, pelajar SMA dan santri-santriayat yang dibawa oleh masing-masing ustad.ustadzah dipelopori tokoh agama dan Kepala desa masing-masing menghiasi dan meramaikan acara pembukaan MTQ dan ajakan pemerintahan Kecamatan Blanakan bermoto dengan MTQ ke 43 tingkatkan persatuan dan kesatuan demi suksesnya Desa Mandiri gotongroyong

Bahkan group Marching Band pelajar SMPN 2 Purwadadi Kecamatan Purwadadi pun ikut serta dalam memeriahkan acara pembukaan tersebut dimana pada saat dilaksanakan pawai Ta’aruf group Band asal Kecamatan tetangga tersebut yang memimpinnya

selanjutnya diikuti oleh kelompok Kafilah Desa Muara, Kafilah Desa Cilamayagirang, kafilah Desa Blanakan, Kafilah Desa Jayamyukti, Kafilah Desa Langgensari, Kafilah Desa Tanjungtiga, Kafilah Desa Cilamayahilir, Kafilah Desa, Rawameneng Kafilah Desa Rawameneng, aparatur Kecamatan Blanakan, pegawai UPTD Pendidikan dan UPTD Kesehatan Kecamatan Blanakan disusul pelajar SMAN I Blanakan, pelajar SMPN I,II,II Blanakan, murid SD/MI dan murid PAUD, BKB dan TPQ Blanakan

Dalam upacara pembukaan selain dihadiri oleh ribuan Kafilah juga hadir
Dari Departemen Agama Kabupaten Subang, KUA, Camat, Kepala UPTD Pendidikan, Kepala UPTD Puskesmas Blanakan, Kapolsek dan anggota Koramil 0506 Kecamatan Ciasem, dalam sambutannya Ketua penyelenggara juga Sekamt Balanakan, H.Nono Suparno.A.pi. melaporkan kegiatan dan peserta MTQ yang terdiri dari jenis kegiatan Cabang MTQ/Tilawah, MHQ/Hafid, Qasidah Rebana, mewarnai Kaligrafi/Hiasan Qur’an didikuti oleh 336 pesertanya setingkat PAUD/BKB/TPQ, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/sederajat, Remaja dan Dewasa

Tujuan kegiatan ini selain untuk membina melatih kemampuan peserta sekaligus menjemput dan mendorong kemampuan peserta MTQ dapat menjadi utusan Kecamatan Blanakan pada MTQ ingkat Kabupaten dengan maksimal, dan dapat tampil lebih baik pada saat berlomba ditingkat Kabupaten mendatang,”Mudah-mudahan saja kafilah-kafilah yang berlomba pada kegiatan MTQ tingkat Kecamatan ini dapat menjadi lahan potensi-potensi kafilah yang berkualitas sekaligus dapat menjadi media syiar Islam
yang baik,”ucap Sekmat yang dipercaya menjadi ketua Panitia Penyelenggara.

Menurut Camat Blanakan, Deni Setiawan mengungkapkan, bahwa kegiatan MTq tingkat Kecamatan tersebut guna mempersiapkan jargonnya dalam pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten, camat berharap, hasil lomba sejumlah cabang kegaiatan MTQ ke 43 tersebut yang diikuti oleh sekitar 336 peserta diharapkan dapat mengantongi keberhasilan dari sejumlah cabang kegiatan MTQ peserta dapat berprestasi yang lebih baik dari
tahun sebelumnya

“Dari semua tingkatan yang dilombakan dalam kegiatan MTQ tingkat Kecamatan ini, pada saat mereka berhadapan dengan pesert-peserta atau kafilah-kafilah se Kecamatan Blanakan dapat bersaing dengan kafilah Kecamatan lain pada saat berlomba di tingkat Kabupaten, selain dari itu kegiatan agamis ini dapat pula mewujudkan Desa Mandiri Gotong royong menuju masyarakat yang mandiri dan berprestasi dalam bidang pembangunan mental dan pembangunan semua bidang program pemerintahan,”harap Camat@ (PIRDAUS)
Selengkapnya...

Kacab PDAM Pamanukan Plantat Plintut, Hanya Obral Janji

BERITA METRO, SUBANG – Menurut Aktifis Pergerakan Lingkungan Sewilayah Pantura (Aktifis Pringsewu) Otong Jainuddin menilai omongan Kepala Cabang PDAM Pamanuklan, Aam Ambaruddin dinilai plintat-plintut, pasalnya ngomong pagi hari, sore ari beda lagi

Seperti selumnya, dilanjutkan Jay, Aam pernah mengatakan dalam waktu satu bulan daftar pelanggan yang direalisasikan untuk pemasangan water meter bagi saluran rumah baru (SR) hanya mencapai 2 hinggA 3 pelanggan saja, yang kemudian dia ngomong pula untuk pemasangan pelanggan SR baru sudah ditutup

“Saya menilai omongan seorang perangkat pemerintah yang tidak memperhatikan dan tidak sportif seperti Kepala PDAM Cabang Pamanukan itu yang terkesan plintat-plintut termasuk seorang pejabat yang tidak punya pendirian,”ucap Jay

Dia (Aam), unjuk Jay, bahwa direalisasikannya pemasangan SR baru bisa dibilang dibatasi hingga 3 orang dalam sebulannya, disebabkan adanya pembatasan pemasangan SR baru yang disebabkan untuk membatasi pasokan air yang dikeluarkan PDAM Cabang Pamanukan sudah tidak lagi dapat melayani secara optimal karena terkendala teknis

Tepatnya, dilanjutkan Jay, kendala teknis tersebut karena mesin pendukung untuk memasok air keribuan pelanggan yang ada diempat Kecamatan yang masuk pada wiayah kerjanya tidak lagi mampu menghantar air dengan baik, sehingga pihak PDAM Cabang Pamanukan memberlakukan pembatasan pemasangan SR

Ironisnya pada saat didesak adanya sejumlah pelanggan yang tidak terkaper pemasokan air alias pasokan air disejumlah wilayah kerja PDAM Cabang Pamanukan menemui kendala pasokan air Kepaala PDAM itu dengan jelas mengatakan,”Alat kita tidak mampu melakukan pengiriman dengan baik,”ucap Aam diulang Jay

Demikian Pula Kepala PDAM Cabang Pamanukan, Aam Ambaruddin, pada saat dikonfirmasi pernah mengatakan hala yang sama, bahwa pihaknya hanya dapat melayani 2 hingga 3 orang dalam sebulannya kepada pelanggan SR baru, kemudian dia mengatakan,”Pembatasan pemasangan SR baru karena teknis tidak mendukung,”ucap Aam pada wartawan Koran ini

Namun pada saat Aam akan merealisasikan pemasangan pelanggan baru yang harganya mencapai Rp.4juta, dan diketahui Metro Cirebon pihaknya langsung mengagalkannya, saat Aam ditanya kenapa hal itu digagalkan, Aam menjawab,”Pemasanga SR baru telah ditutup,”ucapnya

Artinya, omongan seorang Kepala Cabang PDAM yang mestinya mencerminkan seorang pemimpin yang baik herus komitment pada omongannya, dengan tidak jelasnya omongannya Aam terkesan plintat-plintut dalam menjalankan tugasnya dan seolah-olah PDAM Cabang Pamanukan perusahaan miliknya sendiri@(PIRDAUS)
Selengkapnya...

Angkutan Sesalkan sikap DLLAJR, Pungut Retribusi

METRO CIREBON, SUBANG – Jalan yang ada disekitar Pos DLLAJR Purwadadi ditanami pohon pisang oleh masyarakat kecamatan Purwadadi, Kab. Subang Jawa Barat penanaman pohon pisang ditengah jalan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Kecamatan Purwadadi yang hingga kini tidak kunjung diperbaiki

Sementara itu, menurut masayrakat setempat keberadaan petugas Pos DLLAJR Purwadadi yang ada dilokasi tersebut masih terus melakukan penarikan retribusi kepada sejumlah kendaraan angkutan umum dan kendaraan angkutan barang

“Mestinya penarikan retribusi tersebut dapat menjamin perbaikan jalan, namun pada kenyataannya jalan yang semakin jelek hanyalah dipandang sebelah mata oleh pemerintah,”ucap Matsani yang mengaku ewarga Purwadadi

Menurut Aktifis Pergerakan Lingkungan Sewilayah Pantura (Aktifis Pringsewu), Nandar Suhendar dirinya merasa terganggu dan selalu hati-hati pada saat melewati jalan tersebut, dia pun menilai kondisi jalan tersebut terkesan tidak diperhatikan oleh pemkab Subang, padahal kondisi jalan yang semakin jelek telah berlangsung lama

Nandar pun bertanya-tanya, ada apa dengan pemkab Subang sehingga tidak memperhatikan jalan tersebut, padahal jalan itu merupakan jalan penghantar peningkatan ekonomi rakyat yang ada di Kecamatan Purwadadi hususnya bagi pedagang yang ada di Pasar Purwadadi terkadang menemui kendala dengan lambannya pasokan barang dagangannya

“Sangat wajar apabila jalan itu ditanami pohon pisang oleh sekelompok orang yang mungkin mereka kecewa atas kondisi jalan yang kian lama semakin rusak, kata mereka sih, akibat kerusakan jalan berlobang pendek, panjang mencapai kedalaman 10 hingga 20 centimeter mengganggu lalulintas dan seringkali terjadi kecelakaan,”ucapnya

Puluhan titik jalan berlobang itu, Nandar menambahkan, selain kedalamannya cukup mengganggu lalulintas juga panjang lobang rata-rata mencapai 50 hingga 100 centimeter akan tidak mungkin dapat mencelakai pengendara yang melewati jalur tersebut, dirinya pun hamper mengalami hal yang sama pada saat melewati jalan itu

Maka dari itu, Nandar mengingatkan kepada pengendara yang melewati titik jalan tersebut mesti ekstra hati-hati, pasalnya dijalur itu pada lalulintas, terutama pada saat kepulangan karyawan pabrik yang jumlahnya ribuan kendaraan roda dua memadati jalur jalan itu

“Saya mengharapkan agar pemkab Subang melalui dinas terkait untuk meninjau jalur jalan yang rusak itu, ingat, timbulnya pabrik yang mengeluarkan ribuan kendaraan karyawan tidak dibarengi dengan infarstruktur jalan yang layak, jelas pemkab tidak memperhatikan karyawan,”harap Nandar

Hal senada diungkapkan Ketua Komdas & LH Kabupaten Subang, Hendi Sukmayadi, dirinya menilai kurangnya pemkab Subang melalui Dinas Bina Marga dalam memperifikasi jalan-jalan yang buruk, seperti yang terjadi pada titik jalan Kalijati menuju Sukamandi yang kurang diperhatikan oleh pemkab Subang masih adanya sejumlah jalan yang rusak parah belum diperbaiki

“Mestinya pemkab Subang memperhatikan jalan yang terparah dalam perbaikannya, sementara jalan yang masih layak malah yang diperhatikan, atau perhatikan dulu jalan Kabupaten, karena jalan Kabupaten merupakan jalan penghantar ekonomi rakyat antar Kecamatan,”pintanya@(PIRDAUS
Selengkapnya...

Bupati Cirebon, Lantik Kuwu Terpilih

BERITA METRO, PASINDANGAN - Bupati Cirebon Drs. Dedi Supardi, MM melantik Kuwu (Kepala Desa) Desa Pasindangan Kec . Gunung Jati Kab Cirebon, Jawa Barat, Pelaksanaan Acara tersebut yang dihadiri oleh muspida, Para Kepala Dinas, Camat, dan Muspika Kec. Gunung Jati serta para undangan, yang mengambil tempat di Halaman Sekolah SDN Pasindangan I, pada Senin (23/11)

Bupati Cirebon dalam sambutannya mengatakan, Pada Pelantikan Figur seorang Kepala Desa (Kuwu-red) biasanya dilaksanakan secara serentak di Kantor lingkungan Pemda Kab. Cirebon, Namun kesempatan ini di Desa Pasindangan adalah suatu kehormatan bagi Seorang kuwu terpilih untuk dilantik yang mengambil tempat di Balai Kantor Desa

Bupati, seraya menambahkan, untuk Kuwu terpilih, kami harapkan setelahnya di lantik agar benar-benar menjalankan amanah rakyat, yang mana Kepercayaan rakyat terhadap Misnadi (Kuwu Terpilih) mengemban tugas yang sangat berat, sehingga dalam menjalankan tugasnya nanti harus melayani Masyarakat

Disamping itu juga, dalam menjalankan aktifitas keseharian, seorang Kuwu harus meningkatkan mutu baik kualitas maupun kuantitas terhadap Masyarakat dalam pelayanannya, namun kinerja seorang Kuwu harus di bantu dengan Unsur perangkat Desa, demi kemajuan desa dan umumnya masyarakat kab. Cirebon, tandas Bupati

Seraya Menambahkan, kepada para kuwu yang ada di Kecamatan Gunung Jati dan Umumnya Kab. Cirebon, dengan adanya bantuan anggaran pada tahun 2010, nanti, Kami akan merealisasikan anggaran yang diperuntukan bagi Kepala Desa dan Umumnya Perangkat Desa, untuk Kepala Desa besaran tunjangannya sebesar Rp. 1 juta, dan untuk Perangkat sebesar Rp. 400 serta para kadus Sebesar Rp. 200, Sehingga pada tahun 2010 nanti adanya peningkatan tunjangan bagi para Kuwu dan Perangkat

Hal tersebut, Jabatan Kuwu jangan dimanfaatkan seenaknya saja bila mendapatkan bantuan baik dari Pemda, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, yang diperuntukan bagi pembangunan Daerah di kab. Cirebon melalui berbagai program baik program PIPP, P2KP, PNPM, dan lainnya, sehingga bilamana Desa yang mendapatkan bantuan agar dipergunakan yang sebaik mungkin, dikarenakan bantuan sangat rawan, ungkap Bupati@ Sukirno/Nasimin /Agus A
Selengkapnya...

Peserta Tes CPNS Di Kab. Cirebon Merasa Kepanasan

BERITA METRO, SUMBER – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Cirebon membeludak yang jumlahnya mencapai 13.456 peserta tes, Kesempatan kerja yang kini paling diminati masyarakat baik dari Kab. Cirebon maupun dari Luar cirebon yang ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Terbukti tes CPNS tahun 2009 yang digelar serentak, pada, Minggu (22/11), di Kab Cirebon yang mengambil tempat di GOR Ranggajati Sumber, Kab Cirebon, Jawa Barat

Test yang berlangsung mulai Pkl. 09.00 WIB dan berakhir pkl.11.00 WIB berlangsung dengan lancar. Pihak panitia menyiapkan 14 Rayon yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan tes CPNS diantaranya di Kecamatan Sumber, Duku Puntang dan Kecamatan Plered, serta yang terjauh dari 14 Rayon berpusat di SMKN 1 Kedawung

Ketika BERITA METRO konfirmasi Test CPNS kepada Koordinator Rayon, Iim Rohiman mengatakan,”Test CPNS Tahun 2009 Ini, salah satunya di gelar di Gor Rannggajati, Sumber dikuti oleh 1225 peserta CPNS, Namun kami juga sedang merekap ulang data yang mengikuti hari ini, karena kami lihat masih banyak bangku kosong, yang jumlahnya mencapai 8,2% sekitar 1628 peserta tes yang tidak hadir dari peserta keseluruhan yang terbagi dalam 14 rayon

Ditambahkanaanya Iim, Namun untuk data yang akurat, kami harus menindak lanjuti ke PGRI, untuk mengetahui berapa jumlah yang mengikuti test dan yang tidak hadir serta siapa saja yang terpanggil ada di Sekertariat PGRI.”Tegas Iim

Masing-masing ruang tes di Gor Ranggajati diisi oleh 20 peserta dengan dua orang pengawas, sayangnya, konsentrasi peserta CPNS terlihat memudar dan peserta terlihat tidak nyaman. Peserta yang mengikuti CPNS di Gor Ranggajati terlihat kepanasan, betapa tidak Di Gor Ranggajati tidak ada sirkulasi udara

Sehingga beberapa Peserta CPNS mengungkapkan kepada BERITA METRO, dirinya merasa terganggu dengan adanya tempat yang disediakan oleh Panitia di GOR Ranggajati tersebut, Pasalnya Sirkulasi udara yang tidak sempurna, Didalam Gedung GOR para peserta merasa terganggu dengan kepanasan, dan banyak mengeluarkan keringat dingin, ungap salah seorang peserta Tes CPNS

Demi tercapainya harapan menjadi PNS, betapa tidak, banyak sekali keuntungan bila menjadi PNS yaitu diantaranya mempunyai posisi yang kuat dan jaminan keamanan kerja, karena diangkat dengan SK Menteri, Gubernur, Walikota atau Bupati. Juga mempunyai kepastian dan standar gaji yang cukup tinggi, selain gaji pokok ada banyak jenis tunjangan, baik tunjangan fungsional maupun jabatan. Promosi jabatan dari Kepala Seksi hingga Dirjen, bahkan Menter, ataupun kelak menjadi Pejabat. Apalagi pensiun yang akan dijamin oleh pemerintah@ MEY
Selengkapnya...

SDN Penyingkiran Abaikan Komite, Bantuan DAK Amburadul

BERITA METRO, SUBANG - Peran Komite Sekolah sangat dibutuhkan, Pasalnya Komite sekolah adalah salah satu penunjang bagi kemajuan sekolah, di samping itu komite sekolah harus benar-benar dipungsikan dan turut serta membantu kepala sekolah dalam membentuk panitia pembangunan serta melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK bidang pendidikan

Peran komite harus dilaksanakan sesuai dengan (tupoksi) tugas dan pungsi sebagaimana telah diatur dalam Kepmendiknas Nomor : 044 /U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yakni memberi pertimbangan atau advisory agency dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan, Selain itu juga selaku pengontrol (controlling agency) dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas peyelenggaraan pendidikan

Padahal peran komite dalam pelaksanaan pembangunan atau rehabilitasi gedung sekolah bisa berperan secara epektif dalam meminimalisir timbulnya permasalahan yang tidak diinginkan dikemudian hari terutama campur tangan pihak luar yang mencoba coba melakukan intimidasi terhadap komite pembangunan sekolah

“Namun, masih saja ada sekolah yang tidak melibatkan peran komite serta tidak dipungsikan peran komite pada pelaksanaan pembangunan dan hanya sebatas formalitas akibatnya pengelolaan anggaran pembangunan seolah tidak jelas karena tidak ada ke transparanan

Seperti yang terjadi disalah satu sekolah SDN Panyingkiran UPTD Pendidikan Purwadadi Kabupaten Subang jawabarat, pihak kepala sekolah disinyalir tidak melibatkan peran komite sehingga ada tudingan Rehab DAK tersebut “diduga beraroma KKN” kini persoalan tersebut menjadi polemic serta public mempertanyakan “Apakah disekolah lain adanya pembangunan atau rehabilitasi gedung sekolah komite tidak dilibatkan

Ketua Komite SDN Panyingkiran Sunaryo mengatakan “Dirinya sebagai ketua komite sekolah mulai dari awal pembentukan komite pembangunan hingga pelaksanaan rehabilitasi sekolah tidak dilibatkan atau diajak oleh kepala sekolah terkait adanya proyek rehab DAKsekolah kemudian berapa anggaran atau jumlah uang untuk proyek tersebut dirinya tidak mengetahui dengan jelas karena dirinya tidak dilibatkan dalam kegiatan proyek tersebut sehingga dirinya diam saja adapun yang mengawasi proyek tersebut adalah H.Isep yang tak lain merupakan suaminya kepala sekolah‘ujarnya

Dan ketika BERITA METRO konfirmasikan kepada ketua Komite Sekolah,”apakah dalam rehab tersebut dilibatkan, namun nampaknya Kom,ite sekolah tidak dilibatkan, pihak UPTD Pendidikan Purwadadi, Seperti halnya dikatakan Sunaryo, jika komite sekolah tidak libatkan dalam pembangunan proyek rehab DAK, disamping itu juga seharusnya pihak UPTD pendidikan mengintruksikan kepada kepala sekolah untuk mengajak kerjasama komite sekolah namun hingga kini pihak UPTD tidak mengintruksikan kepada kepala sekolah

Hasil pantauan BERITA METRO pada pelaksanaaan rebalitasi sekolah tersebut ditemukan material yang tidak sesuai bestek seperti kayu bekas kusen, pintu kebanyakan tidak diganti masih menggunakan Kusen lama yang ukuranya tidak sesuai dengan ukuran yang ditentukan di RAB (DAK)

Kepala Sekolah SDN Panyingkiran H. Teja Sukmiati, saat dikonfirmasi BERITA METRO sulit ditemui bahkan selalu tidak ada dilokasi, menurut H. Isep “Ibu kepala sekolah tidak ada disekolah, Ibu lagi ada rapat dikantor UPTD pendidikan Purwadadi “tandasnya singkat

Dalam peraturan Mendiknas Nomor:10 tahun 2008 tanggal 9 april 2008 kesepakatan Menteri dengan Gubernur atau Walikota/bupati seluruh Indonesia tentang pembagian dana (pembiayaan-red) rehabilitasi, Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran 50%, Pemerintah Provinsi 30% serta 20 % Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Selain itu sangsipun sudah diatur dalam Permendiknas Nomor: 10 tahun 2008 pada angka Romawi (VIII) hurup C dikenakan sangsi “kepada setiap orang atau kelompok disetiap pelaksana (Kabupaten atau Kota, Sekolah, Masyarakat) yang melakukan tindakan penyalahgunaan dan atau penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan administrasi keuangan sebagaimana tertuang dalam petunjuk tehnis ini akan ditindak sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku@ Hidayat
Selengkapnya...

Rumah Pengusaha Minuman Keras Di Satroni Perampok

BERITA METRO, KOTA - Kurangnya penjagaan dari pemilik Rumah pengusaha minuman, Tan Kun Giok, di Jalan Elang Kota Cirebon, Jawa Barat disantroni perampok. Semua penghuni rumah disekap di dalam kamar, perhiasan, uang tunai dan sejumlah handpone, dengan nilai kerugian mencapai Rp 100 juta, lenyap di gondola Perampok

Informasi yang didapat BERITA METRO, perampok yang diperkirakan berjumah 3 orang itu diperkirakan masuk rumah dengan cara mencongkel pintu menggunakan linggis. aksi para pelaku diketahui penghuni rumah yang terbangun di saat tidur ketika mendengar suara gaduh di ruang tamu

Melihat penghuni bangun, para pelaku pun dengan cepat menyekap penghuni rumah dan dimasukan ke dalam sebuah kamar. Setelah itu, para pelaku langsung menguras isi rumah, seperti uang tunai senilai Rp 62 juta, perhiasan emas dan handpone dengan total nilai mencapai Rp 100 juta

Usai menguras isi rumah, pelaku pun langsung kabur meninggalkan rumah tersebut. Mendengar para pelaku kabur, korban lalu keluar dan melaporkan kejdian itu ke Mapolsek Cirebon Selatan Timur (Seltim)

Kapolsek Cirebon Seltim AKP Kasiyana ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, bahkan pihaknya sudah melakukan penyelidikan dan olah TKP. “Kami masih selidiki,” katanya siangkat, Juamt (20/11)@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Ruang Lingkup Aliran Sesat Di Cirebon, Makin Sempit

BERITA METRO, SUMBER - Cirebon kini diguncang kembali dengan adanya aliran sesat, sehingga Muspida Kab. Cirebon seperti Kepolisian Resort (Polres) Cirebon, Kejaksaan, MUI dan instansi terkait lainnya, hingga kini masih melakukan penelusuran adanya dua aliran sesat HDH dan Surga AND, pada Jum’at (20/11)

“Kami, memang sudah menerima laporan mengennai keberadaan aliran tersebut, hanya saja kami tidak bisa berjalan sendiri dalam menjalankan penelusuran tersebut, tetapi, “kami, harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” Tandas Kapolres Cirebon, AKBP Sufian Syarif

Ditambahkannya Syfian Syarif, anggotanya sudah disebar di lapangan untuk melakukan penelusuran mengenai aliran sesat yang sudah tersebar di sejumlah kecamatan

Dua aliran sesat itu yakni Hidup Dibalik Hidup pimpinan Kusnan. Kusnan mengaku jika dirinya bisa berkomunikasi dengan tuhan (Allah SWT), bahkan dirinya sudah pernah melakukan perjalanan baik ke surga maupun neraka. Sedangkan yang kedua, aliran sesat surga AND pimpinan Ahmad Tantowi, Tantowi menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan

Kedua aliran tersebut mewajibkan terhadap para pengikutnya harus menyerahkan infak 10 persen dari struk gaji atau Kekayaannya, Aliran Surga AND yang dipimpin Tantowi mengajarkan bahawa setiap manusia bisa menggauli istri-istri para pengikut yang lain@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Bupati Cirebon Serahkan 30 Kois Kepada PKL

BERITA METRO, SUMBER- Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM memberikan bantuan dalam bentuk Kios dan Barang Dagangan senilai Rp.2 juta terhadapa Para Pedagang kaki Lima di kab. Cirebon, Penyerahan bantuan secara simbolis Imam (27) warga Blok Lingkungan Manis Rt 01/09 Kelurahan Sumber, Kab. Cirebon, Jawa barat pada Kamis, (19/11)

Dalam rangka menuju kemakmuran ekonomi bagi para PKL di kab. Cirebon terserbut melalui program Usaha Kecil Mikro (UKM), bantuan tersebut di serahkan secara langsung oleh Bupati Cirebon Drs. H Dedi Supardi MM, sebanyak 30 kios dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Acara tersebut yang mengambil tempat di Aula Paseban Lingkungan Pemerintah kab. Cirebon kepada 30 PKL, Penyerahan 30 kios itu dihadiri oleh Wakil Bupati Ason Sukasa, Direktur PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Muspida, para Kepala Dinas, Camat, serta PKL, serta para undangan lainnya

Ucapan terima kasih kepada PT Sumber Alfaria yang memberikan 30 kios kepada para pedagang di Kab Cirebon juga di sampaikan oleh Bupati Cirebon Drs. H Dedi Supardi MM melalui sambutannya,”Saya sangat menghaturkan banyak terimakasih kepada PT Sumber Alfaria karena begitu peduli terhadap para pedagang kaki lima, kami yakin dengan bantuan ini akan bermanfaat sekali bagi para pedagang kaki lima

Apalagi untuk Jawa sudah di sebar 900 kios, dan kini Cirebon mendapatkannya pula. Oleh karena itu kami sangat menyambut baik dengan apa yang telah diberikan untuk para pedagang agar tetap maju dan berkembang guna mencapai kemakakmuran ekonomi masyrakat khususnya para pedagang

Bupati, saeraya menambahkan, ”Untuk para pedagang juga mudah-mudahan termotivasi oleh PT. Alfaria agar bisa juga mendirikan toko seperti Alfa, Kami juga sangat berharap pada PT Sumber Alfaria agar kepedulian ini terus di tingkatkan mengingat kepedulian ini sangat bermanfaat sekali bagi para pedagang kaki lima selaku UKM

“Kami, “menghimbau agar penempatan toko ataupun kios ini jangan terlalu berdekatan dengan pasar tradisional, sekurang-kurangnya 200 meter dari pasar traisional, agar pasar tradisional juga bisa berkembang. Sehingga kita saling bantu membantu dalam pengembangan usaha untuk kemakmuran ekonomi para pedagang

Drs. Haki, MM Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Kab. Cirebon, memaparkan dalam sambutannya, bahwa, ”Dalam rangka penyerahan 30 kios, Kami telah membentuk Team khusus untuk memberikan motifasi melakukan survey OPD terhadap para PKL di seluruh Kab. Cirebon

Team tersebut yang terdiri dari Disperindag, Sat Pol PP, Dinas Pariwisata dan PT Sumber Alfaria. Kegiatan survey ke OPD dilakukan pada tanggal 8 hingga 22 Juni 2009, Namun dari hasil survy, kami mendapat laporan dari team tersebut yang layak untuk mendapatklan bantuan itu terdiri dari beberapa kecamatan, terutama Kecamatan Sumber, Palimanan, Weru dan Gunung Jati

Masih dikatakan Haki, PT Sumber Alfaria telah memeberikan dua kios beserta isinya kepada pemenang yang terpilih yaitu Imam (27) dan Siti kona’ah (28) warga kaliwedes yang juga mengikuti pelatihan kamis pagi (19/11) di Aula Paseban

PT Sumber Alfaria juga menyediakan 30 tong sampah yang telah di sebar untuk wilayah sumber, mudah-mudahan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya serta dapat menciptakan kebersihan lingkungan untuk memberikan kebersihan dan kesehatan
Bantuan 30 Kios ini bukan berarti akhir kerjasama kami dengan pemerintah daerah tetapi juga kami bentuk kepedulian dengan mengajak masyarakat untuk berbagi pengalaman dan juga meningkatkan mutu para pedagang. Alhamdulillah juga kami telah membuka 3200 gray di Jawa, Sumatra dan lampung, juga Insya allah akan dibuka di Palembang dan Ujung Pandang @ Imey/Naseem
Selengkapnya...

Pembangunan Doking Kapal dan Kantor DI Duga Proyek Siluman

BERITA METRO, SUBANG - Proyek siluman muncul di Blanakan yakni pengerjaan pembangunan Doking kapal dan pembangunan Kantor. Dikatakan proyek siluman karena dikerjakan oleh kontraktor yang tidak jelas identitasnya sedangkan dikatakan Arogan pihak pelaksana tidak ada kordinasi dengan instansi terkait terkesan semaunya sendiri

Padahal, Proyek yang dianggarakan Pemerintah itu harus dipertanggung jawabkan dan transfaransi, namun di lokasi tidak terpasangnya papan kegiatan dan inpormasi membuat pungsi kontrol dan monitoring masyarakat tidak berjalan maksimal

Secara teknis, tentang pengadaan barang dan Jasa yang diatur dalam Kepres Nomor: 80 tahun 2003 dan mengacu pada keputusan Presiden (KEPRES) Nomor: 18 Tahun 2000 Tentang, Pengadaan dan Pelaksanaan jasa kontruksi” karena dalam Kepres tersebut telah dicantumkan bahwa setiap pekerjaan diwajibkan memasang papan proyek, dan diumumkan secara terbuka

Padahal papan nama proyek harus dipasang dilokasi karena merupakan syarat dasar pengerjaan proyek yang bersipat transparan kepada masyarakat sekitar. Pembangunan pengerjaan doking kapal beberapa hari namun sejumlah warga tidak mengetahui pembangunan proyek tersebut

Padahal masyarakat berhak mengetahui proyek pembangunan yang sedang dikerjakan apalagi berkaitan dengan sarana nelayan terutama ada hubunganya dengan dana yang dianggarkan. Hal ini juga yang dikeluhkan masyarakat dan instansi dikecamatan blanakan karena tidak melalui prosedur membangun Dok kapal

Saat Berita Metro mendatangi proyek beberapa waktu yang lalu disana tidak ada papan proyek bahkan saat akan konpirmasi sang mandor maupun yang mengawasi proyek tidak ada ditempat, yang ada hanya sejumlah pekerja yang mengaku berasal dari majalengka yang sedang mengerjakan proyek tersebut

Drs Abbas kepala BP4 KUD Mina Bahari, ketika dikompirmasi Berita Metro tidak bisa menguraikan alokasi dana yang digunakan dalam proyek pembangunan doking kapal tahap lanjutan dan ketika ditanya tidak ada papan proyek dan direksikit serta nama kontraktor, abas tidak bisa mengatakan karena datanya ada dibandung kemudian saat ditanya proyek tersebut tidak ada papan proyek abas menjawab tidak ada dalam bestek

Dengan jawaban yang diberikan abas dengan memberikan sedikit inpormasi terkait proyek tersebut disinyalir anggaran proyek yang sedang dilaksanakan diduga tidak tranparan seputar proyek tersebut padahaal dia( Abas ) merupakan kuasa pengguna anggaran dan ini patut dipertanyakan

Pihak pelaksana (penaggung jawab) proyek terkesan arogan

Sementara itu dengan adanya proyek pembangunan doking kapal dan pembangunan kantor yang dilaksanakan wilayah Desa Muara yang oleh instansi tertentu berbagai pihak tidak pernah ada kordinasi dengan pihak pemerintah Desa dan Pemerintahan Kecamatan sehingga instansi dan masyarakat tidak mengetahui besaran anggaran yang telah dikucurkan diwilayahnya sehingga menimbulkan reaksi anggaran proyek disinyalir tidak tranparan dan hanya menghamburkan uang negara yang nota bene uang rakyat

Kepala Desa Muara M Risman kepada sinar indonesia mengatakan “ semenjak adanya proyek mulai dari tahap pertama hingga kini pihaknya tidak ada kordinasi antara pihak BP 4, kontraktor dengan pemerintahan Desa Muara

Bahkan pihaknya merasa dirugikan akibat adanya proyek didesanya karena telah terjadinya kerusakan jalan didusun Sindanglaut sepanjang 200 meter hingga kini tidak ada perbaikan jalan oleh pihak kontraktor dan ini yang akan kami pertanyakan namun hingga kini pihaknya sudah berkali kali untuk menemui pihak kontraktor namun selalu tidak ada dilokasi

Deny Setiawan Camat Blanakan mengatakan pihaknya merasa kecewa kepada pihak kontraktor dan penaggung jawab proyek mulai awal pengerjaan hingga kini tidak ada kordinasi bahkan dirinya berkali kali datang kelokasi proyek untuk meminta penjelasan (konpirmasi ) tentang kegiatan dan pengerjaan pembangunan proyek tersebut karena dipasangnya papan proyek

Dengan tidak dipasangnya papan proyek membuat pungsi kontrol dan monitoring masyarakat tidak berjalan dan masyarakat berhak mengetahui proyek yang sedang dilaksanakan tersebut mulai soal anggaran,nama perusahan pelaksana kegiatan hingga waktu selesainya kegiatan proyek namun ini tidak dilaksanakan oleh pihak pelaksana atau penanggung jawab proyek

Selain itu lanjut camat pihak pelaksana tidak ada kordinasi dengan pihak kecamatan sehingga ada kesan camat yang nota bene kepala wilayah sudah tidak dihargai lagi oleh pihak pelaksana dan penaggung jawab proyek itu yang kami sesalkan “tegas Deny

Hal senada dikatakan Asper BKPH Ciasem pamanukan Kusnadhi menurutnya pembangunan Doking kapal dan pembangunan kantor padahal itu masuk kawasan hutan negara yang dikelola oleh pihak perum perhutani tentunya pihak Balai pelabuhan periakanan pantai harus berkoordinasi dengan pihak perhutani (asper )

Sebagai bahan laporan kepada pimpinan perhutani KPH Purwakarta dan itu tidak dilakukan oleh pihak pelaksana atau penaggung jawab sehingga kami pihak perhutani tidak bertaggung jawab bila ada teguran atau tindakan dari pihak perhutani pusat

Dengan adanya pembangunan dua proyek yang ada diDesa Muara yang hingga kini terkesan alokasi anggran yang diduga tidak transparan serta hasil pekerjaan patut dipertanyakan dan parahnya lagi tidak adanya kordinasi dengan pihak pemerintahan Desa, Kecamatan, dan perum Perhutani berbagai pihak (public) mempertanyakan ada apa dengan pihak pelaksana proyek tersebut?

“ kok proyek tidak ada papan proyek dan tidak ada kondinasi dengan instansi yang ada diwilayah kecamatan blanakan minta tranparan jangan ada dusta diantara kita “

Pembangunan lanjutan pengerjaan proyek Dok kapal di balai pelabuhan perikanan pantai (BP4) KUD Mina Bahari Desa Muara kec Blanakan Subang jawabarat dengan alokasi anggaran yang sangat prestisius disinyalir tidak tranparan penggunaanya sehingga menimbulkan pertanyaan dikalangan masyarakat

Pasalnya mulai pengerjaan tahap pertama tahun 2008 dengan alokasi anggaran 400 juta dan pengerjaan tahap kedua tahun 2009 yang merupakan proyek lanjutan dengan alokasi anggaran 800 juta pihak terkait mulai dari kepala desa ,camat hingga pihak perhutani BKPH asper ciasem –pamanukan tidak tahu menahu bahkan tidak ada koordinasi dengan instansi terkait@ Hidayat
Selengkapnya...

Pejabat Disdik Kab. Cirebon Alergi Wartawan

BERITA METRO, SUMBER – Gonjang ganjing menyangkut bantuan program Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2009 dari pemerintah pusat, yang diperuntukan bagi 151 Sekolah penerima bantuan di kabupaten Cirebon Jawa Barat

“Namun, bantuan dana pembanguanan di bidang pendidikan ini menuai kritik dari kalangan masyarakat terutama LSM dan Mahasiswa, Pasalnya Bantuan DAK itu salah sasaran, dimana Sekolah yang sangat memerlukan tetapi tidak mendapatkan bantuan, sedangkan sekolah yang masih dianggap layak untuk pendidikan tetapi diperioritaskan
Banyak sekolah yang secara fisik masih terlihat cukup layak mendapatkan program DAK 2009 yang pengerjaanya dilakukan melalui swakelola, sementara disisi lain banyak sekolah-sekolah yang masih layak untuk mendapatkan program DAK 2009 malah tidak mendapatkan program DAK tersebut

Salah satunya di SDN 3 Winong, yang sebenarnya masih layak untuk tidak mendapatkan bantuan DAK, teteapi sekolah tersebut mendapatkan 3 lokal, jadi bantuan DAK sendiri terkesan tidak tepat sasaran

Ketika Berita Metro konfirmasikan hal tersebut beberapa kali terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cirebon Drs. H. Dudung Mulyana, M.Si selalu tidak ada di kantornya, sama halnya juga Kepala Bidang Pendidikan Sarana dan Prasarana (Diksar) Drs. Dodi, sehingga terlihat sekali Kedua pejabat penting di Dinas pendidikan nampaknya takut dengan kejaran Wartawan maupun LSm dan Mahasiswa@ Team
Selengkapnya...

Liana Sosok Guru Berbakti Dan Mengabdi Untuk Negeri

BERITA METRO, PURWAKARTA - Walaupun hanya sekedar menjadi seorang pengajar sekolah Pendidikan bagi Anak Usia Dini (PAUD), tidaklah menjadi hambatan untuk mengabdi baik terhadap masyarakat dilingkungan tempat ia tinggal, Pengabdian tersebut bagi Nusa, Bangsa dan Agama terutama bagi Negara

Sosok seorang Figur Ibu Lianah yang bertempat tinggal di Kp. Pangkalan II Rt12 Rw04 Ds. Cibukamanah Kec. Cibatu, mengabdikan diri dengan segenap waktu dan kemampuannya di PAUD Melati. Liana sendiri menjadi guru tutor dan mendidik 48 anak-anak usia dini yang terbagi menjadi dua kelompok belajar, 37 orang di Kp. Pangkalan I, sisanya 11 orang di Kp. Citamiang

Hal ini dilakukannya semata-mata hanya ingin memajukan pola pendidikan didesanya, meskipun sangat jauh dari kesan cukup dan memadai untuk membantu penghasilan keluarga. Honor yang ia dapatkan hanya 50 ribu perbulannya, itupun kadang tidak menentu. Namun ia tidak hiraukan masalah honor

Saat ditemui dirumah kediamannya sewaktu santai Selasa (17/11) Liana mengatakan,"Semenjak tahun 2005, waktu itu masih BKB Kemas. Baru pada tahun 2006 sampai sekarang berubah nama menjadi PAUD Melati, dulu pernah mengikuti lomba ketingkat Provinsi semasa suami menjabat dan saya Ketua Tim Penggerak PKK desa."ujarnya didampingi suami

Dengan menerapkan pola jemput bola, 2 kali dalam seminggu ia datangi para muridnya. Sekalipun hujan ia tetap datang, didampingi suami yang setia mengantarnya kemanapun pergi. Semua ia lakukan, mengingat cita-cita dan keinginan memajukan masyarakat didesanya. Walaupun ia dan suaminya sudah tidak menjabat lagi sebagai Ibu/Bapa kades, bukanlah rintangan baginya untuk terus berbakti dan mengabdi pada negeri sendiri.@ TOMY
Selengkapnya...

Pasokan Air PDAM Ciasem, Dan Pamanukan, Terkesan Pilih Kasih

BERITA METRO, SUBANG – Dua Aktifis Pergerakan Lingkungan Sewilayah Pantura (Aktifis Pring Sewu) yang bermarkas di Kabupaten Subang, menyikapi dua PDAM Cabang Ciasem dan Cabang Pamanukan, Pasalnya dinilainya terlalu memaksakan diri dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan tanpa intropeksi

“Semestinya pihak PDAM bisa menimbang dan menyadari atas kemampuannya dalam memberikan pelayanan, yang terjadi dilapangan pemasangan water meter bar uterus dilakukan sementara fasilitas yang dimilikinya tidak memadai,”ucap Bambang H. Marwoto yang saat ini sedang menyikapi kondisi PDAM Cabang Ciasem

Jika dilihat secara seksama, Bambang mengkritik, dari sebanyak pelanggan yang ada di Kecamatan Ciasem dan yang ada di Kecamatan Blanakan yang jumlahnya ribuan pelanggan tidak terlayani dengan baik pada saat memberikan pasokan air tidak dapat maksimal. Sementara ini, pihak PDAM Cabang Ciasem terus mempromosikan kepada masyarakat untuk memasang dan menjadi pelanggan PDAM

“Pelanggan yang telah ada saja belum terlayani dengan maksimal, disayangkan apabila PDAM terus melayani pelanggan pemasang baru, yang sudah ada pun belum terlayani dengan baik,”kritik Bambang

Hal senada dikritik Aktifis Pring Sewu yang sedang menyikapi PDAM Cabang Pamanukan, Otong Jainuddin, yang menurutnya pihak PDAM hanya berupaya meraup keuntungan saja sementara pelayanan terkesan diabaikan, dikatakan terabaikan disejumlah lokasi pelanggan yang ada di Kecamatan Pamanukan yakni pelanggan yang ada di Dusun Pangasinan Desa Pamanukan kota pasokan air tidak lancar dan kecil

Hal tersebut membuktikan kurangnya pelayanan PDAM terhadap pelanggannya, sementara pelanggan baruterus ilayaninya,”Saya pernah ngobrol dengan Kepala PDAM Pamanukan, AamAmbaruddin, bahwa pihaknya kesulitan untuk memaksimalkan pelayanan,”ucap Jay

Kepala PDAM Cabang Ciasem melalui bagian teknisinya, Sardiman pernah mengatakan bahwa diwilayah kerjanya yang meliputi Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Blanakan terdapat pelanggan sebanyak 3.400 pelanggan, dari pelanggan sebanyak itu tidak seluruhnya terkaper dengan baik, terutama di Kecamatan Blanakan masih ada kendala yakni kurang lancarnya pasokan

“Diakui, pihak kami belum dapat memberikan pelayanan secara baik, terutaman didaerah Blanakan dari sebanyak 150 pelanggan masih kedodoran dalam pelayanan,”akunya

Berbeda dengan Kepala PDAM Cabang Pamanukan, meskipun dari sebanyak 4.400 pelanggan yang tersebar di Kecamatan Pamanukan, Legon Kulon, Binong dan pelanggan yang ada di Kecamatan Tambak Dahan, pihaknya meskipun tidak dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik, namun pihaknya masih dapat melayani pelanggan baru dengan sitem tambal sulam

“Pelayanan kami dalam pasokan air tersendat pada fasilitas mesin penghantar air yang tidak memadai, namun untuk melayani pelanggan baru masih bisa dilakukan dengan tidak menambah jumlah pelanggan, dengan system tambal sulam dengan resiko biaya mahal,”ucapnya@ PIRDAUS.
Selengkapnya...

Warga Desa Cikadu Kab.Purwakarta Tolak Galian

BERITA METRO, PURWAKARTA- Yayah (40) Tahun, perwakilan warga kampung Bongaskolot Rt.08/03 Desa Cikadu Kec. Cibatu Purwakarta menuntut kepada Pemerintah setempat, terhadap Perusahaan Galian agar tidak melewati jalan Desa. Pasalnya jalan ini kondisinya memperhatinkan dan mengganggu aktivitas warga setempat seperti karyawan dan anak sekolah

Kekhawatiran Yayah dan warga lainnya bukan tanpa alasan, pasalnya sudah sejak lama warga Desa Cikadu menginginkan jalan desanya diperbaiki. Apalagi pasca terpilihnya Bupati Purwakarta Periode 2007-2012, namun pemerintah setempat terkesan tutup mata terhadap masalah ini

Keinginan Yayah dikuatkan oleh salah seorang pemuda berinisial AWR, ketika ditemui Berita Metro mengatakan, "Pada intinya kami tidak melarang beroperasi dan keberadaan galian, hanya janganlah fasilitas jalan umum desa digunakan untuk lalu lintas galian." ungkapnya

Ditempat terpisah Didi Junaedi, S,Kom Ketua Bamusdes Cikadu menguatkan
pendapat Yayah dan AWR. Bahkan Bamusdes telah mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan aspirasi warga, namun pemerintah Desa Cikadu belum berbuat apa-apa. Walaupun Camat Cibatu Hj. Entin dan Yayat dari pihak Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kab. Purwakarta sudah mendatangi lokasi galian, agar pihak perusahaan tidak melanjutkan aktivitasnya sebelum izin keluar.

Hingga berita ini diturunkan, masih bergulir penolakan dan menjadi perbincangan dikalangan warga yang melarang penggunaan jalan desa@ TOMY
Selengkapnya...

Masyarakat Subang, Sambut Ruat Bumi

BERITA METRO, SUBANG – Ojang Sohandi, Orang nomor dua di Kabupaten Subang nampaknya sangat antusias dalam menghadiri ruat bumi (sedekah Bumi-red), dan dihadapan ratusan warga Desa Mandalawangi Wakil Bupati, mengebuh-gebuh untuk membasmi serangga tanaman, yakni tikus raksasa, Minggu (15/11) bertempat didepan kantor Balai Desa Mandalawangi Kecamatan Suksari

Selain Rombongan Wakil Bupati Subang, pada acara tersebut hadir pula Muspida dan anggota DPRD Kabupaten Subang, Mimin Hermawan, serta Kades Mandalawangi H.E. Surya.

Prosesi kegiatan ruat bumi dimulai pukul 15.30 hingga pukul 17.00, diawali dengan upacara adat yang kemudian acara inti prosesi ruat bumi dengan tema mengembangkan adat merupakan bagian upaya melestarikan budaya bangsa. Untuk itu keterlibatan ratusan masyarakat dan tokoh/petani desa Mandalawangi berantusian untuk mengikuti
kegiatan selain untuk melestarikan budaya bangsa juga sebagai ajang silaturahmi dan syukuran bersama

Menurut Kepala Desa Mandalawangi, H.E. Surya, bahwa sejak dimekarkannya Desa Mandalawangi pada tahun 1992, pelaksanaan ruat bumi ini baru pertama kali dilaksanakan se Desa Mandalawangi, yang sebelumnya hanya mencakup satu dusun.

“Mudah-mudahan saja kegiatan ruat bumi ini selain menjadi ajang
silaturahmi juga dapat dijadikan ajang syukuran bersama dalam rangka
pasca panen dan turunnya petani kesawah masing-masing,”ucap Kades,

Wakil Bupati Subang, Ojang Sohandi dalam pidato singkatnya, mengatakan bahwa
kegiatan ruat bumi tersebut merupakan kegiatan positif baik dalam
melestarikan budaya bangsa, mempererat tali silaturahmi, melimpahkan
rasa syukur bersama yang selama ini telah diberikan oleh sang pencipta
kepada masyarakat desa Mandalawangi.

Yang lebih penting lagi, dalam kegiatan seperti ini pemkab Subang, melalui dirinya dapat menyampaikan program pemkab Subang yang saat ini sedang digembor-gemborkannya, dlam program Desa Mandiri Gotong royong yang berbasis kemasayrakatan. Yang artinya pemkab Subang dalam melaksanakan pembangunan disegala bidang melibatkan dan perlunya partisipasi masyarakat, baik dalam pengawasan maupun partisannya ikut
membangun desanya menuju desa mandiri.

“Dalam program Desa Mandiri Gotong royong, pemkab Subang tidak akan
mampu mesukseskan program tersebut apabila tidak didukung oleh
masyarakat,”katanya @ Firdaus
Selengkapnya...

Sekolah Penerima DAK, Salahi Aturan

BERITA METRO, CIREBON - Upaya untuk meningkatan aksesibilitas dan mutu pendidikan nasional, sejak beberapa tahun lalu pemerintah telah mengucurkan bantuan dana pembangunan pendidikan dalam bentuk, Dana Alokasi Khusus (DAK) di bidang Pendidikan, di Kab. Cirebon sebanyak 151 Sekolah

Implementasi DAK tersebut kadangkala tidak semulus apa yang telah digariskan. Di beberapa tempat, program bantuan ini seringkali menjadi ajang bancakan oleh beberapa oknum di Sekolah. Di sisi lain sekolah memang sangat membutuhkan bantuan tersebut untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan di sekolahnya, namun di sisi lain resiko yang dihadapi juga tidak sederhana, bahkan diantaranya ada kepala sekolah yang menjadi korban dan terpaksa harus berurusan dengan pihak lembanga hukum

Untuk tahun anggaran 2009 ini pemerintah telah meluncurkan kebijakan teknis pelaksanaan Dana Alokasi Khusus bidang Pendidikan yang dituangkan dalam Permendiknas No. 3 Tahun 2009

Pantauan Berita Metro di lapangan dari 151 Sekolah penerima DAK, didapati fakta-fakta yang cukup mencengangkan. Banyak sekolah yang secara fisik masih terlihat cukup layak mendapatkan program DAK 2009 yang pengerjaannya dilakukan secara swakelola, sementara disisi lain banyak sekolah-sekolah yang layak untuk mendapatkan program DAK 2009 malah tidak mendapatkan program DAK tersebut

Salah satu sekolah yang memperoleh program tersebut adalah SDN 3 Winong Kec. Gempol, SDN 1 Bojong Lor Kec. Jamblang, SDN 1 Jemaras Kidul serta SDN 2 Slangit Kecamatan Klangenan. Namun di SDN 3 Winong yang sebenarnya masih layak untuk tidak mendapatkan bantuan DAK, tetapi Sekolah tersebut malah mendapatkan 3 lokal, jadi Bantuan DAK sendiri tidak tepat sasaran

Dalam bentuk anggaran SDN 3 Winong mendapatkan 210 juta dan Rp70/perlokal Dengan pelaksanaan rehab seperti yang dilaksanakan di SDN 3 Winong tersebut banyak pihak yang mempertanyakan apakan sekolah tersebut memang layak untuk memperoleh Bantuan, Ketika Berita Metro Konfirmasikan terhadap Kepala sekolah selalu tidak ada di tempat dengan alasan lagi keluar kata salah seorang staf pengajar disekolah tersebut

Seperti disuarakan dalam demontrasi mahasiswa dan elemen masyarakat pada hari selasa 10 Nopember 2009 di Kantor Dinas Pendidikan Nasional, seperti yang telah tertuang dalam Berita Metro hari selasa. Para mahasiswa menduga jangan-jangan ada main mata antara pihak Dinas Pendidikan dengan sekolah penerima program DAK 2009. Mahasiswa mempertanyakan pra-syarat sekolah penerima DAK 2009 dan meminta untuk dilakukan audit pelaksanaanya.

Pembangunan lokal yang masih dalam proses penyelesaian ini menyisakan beberapa pekerjaan rumah seperti beberapa tembok yang terlihat retak-retak walau belum dipergunakan dan sisa lokal yang menggantung.

Di tempat yang berbeda Kepala sekolah SDN 1 Bojong Lor Kec. Jamblang Turmana, SPd ketika dikonfirmasi fihak Berita Metro mengatakan bahwa pihaknya hanya melaksanakan rehab sesuai program yaitu 3 lokal. Sementara sisanya dibiarkan menggantung dan pihaknya menyerahkan sisa anggarana satu lokal ini kepada kebijakan komite sekolah dan orang tua siswa, tandas Turmana

Tersendat Anggaran
Sementara itu pelaksanaan program DAK 2009 di SDN 1 Jemaras Kidul terkendala oleh dana tahap ke II yang sampai hari ini masih belum dapat dicairkan. “Kami sudah berhutang pada pihak lain (toko dan supplier banguan-red) lebih dari 13 juta rupiah”, seperti dijelaskan oleh Durakim, AmPd salah seorang pengajar di SDN 1 Jemaras Kidul mewakili kepala sekolah yang sedang tidak berada di tempat.

Masih dikatakan Durakim, banguan yang tidak sesuai dengan bestek seperti tembok bagian belakang yang tidak menggunakan besi bertulang, bahkan jendela belakang ditanam langsung dengan cara hanya melubangi tembok seukuran jendela dengan menyisakan gembolan banguan lama, pihaknya merasa tidak mengetahui secara pasti karena proyek swakelola itu pengerjaannya diserahkan sepenuhnya pada pihak lain.

Hal yang sama juga kami temukan di SDN 2 Slangit Kecamatan Klangenan. Besi sloop/balok yang dipergunakan adalah besi ukuran 8. Penggunaan besi 8 ini jelas terlihat dari sloop yang belum tertutup oleh lepahan (adukan-red). Sementara dilapangan para pekerja bekerja seolah tanpa ada pengawasan, baik datri Sekolah maupun Konsultan

Hj. Eliyatih Kepala Sekolah SDN 2 Slangit tidak ada di ruangann, ibu sedang menunaikan haji, ujar salah seorang guru SDN 2 Slangit. Yang lebih anehnya lagi H. Aksan selaku komite sekolah yang bertanggung jawab pada pelaksanaan proyek DAK 2009 dengan nilai 210 juta rupiah untuk 3 lokal bangunan malah terlihat menghindar ketika akan dimintai konfirmasi. Padahal yang bersangkutan ada dilokasi@ Agus Arifin/Sukirno
Selengkapnya...

Bupati Cirebon Lantik, 70 Pejabat Eselon II dan III

BERITA METRO, SUMBER – Ditengah hiruk pikuk Kemajuan pembangunan Masyarakat Cirebon yang kini belum nampak, baik mengenai dunia Pendidikan maupun Kesehatan, namun Orang nomor satu di Kab. Cirebon tetap melantik 70 Pejabat eselon II dan III, yang tujuannya untuk perubahan di lingkungan Pemerintahan Kab. Cirebon Jawa Barat, pada Rabu, (11/11)

Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi MM, memaparkan dalam sambutannya,”Kita semua patut bersyukur akan jabatan yang kita pegang dikarenakan Jabatan itu adalah amanat. Sehingga kita harus mengemban amanat tersebut

Disamping itu juga kita harus benar-benar menjaga dengan pertanggungjawaban, itu juga dengan niat bekerja yang lebih baik semata-mata karena Allah SWT. Kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan demi terselenggaranya Pembangunan Cirebon yang kondunsif

Dedi Seraya menambahkan,”Dilantiknya Pejabat eselon II dan III ini mudah-mudahan bukan hanya sekedar pormalitas belaka tetapi, para pejabat yang masih di berikan kepercayaan untuk menduduki jabatan baru agar bisa berperan aktif dalam mengedepankan roda pembangunan yang produktif dalam kinerjanya, sehingga para Pejabat sendiri dapat bertanggungjawab yang sebaik-baiknya, tandas Dedi

Pelantikan tersebut yang mengambil tempat di Kantor Pemerintah Kab. Cirebon ruang Ny Mas Gandasari, Hadir pula Wakil Bupati Cirebon H. Ason Sukasa Sm,Hk unsur Muspida, para Kepala Dinas, Camat dan pejabat di lingkungan pemkab Cirebon, serta para tamu undangan

Acara tersebut dimulai pada pukul 09.30 WIB ini, merupakan bagian integral dari konsep reformasi di bidang aparatur, sebagai wujud kesungguhan pemerintah daerah dalam menata struktur kepegawaian yang kuat dan kompeten, guna menjalankan prinsip pelayanan prima dan kepudilannya kepada masyarakat@ Nasimin, Imey, Kokom
Selengkapnya...

Tuntut Audit Kinerja Disdik Cirebon, Mahasiswa dan Aparat Bentrok

BERITA METRO, SUMBER – Saat digelar peringatan hari pahlawan di GOR Ranggajati Kabupaten Cirebon diwarnai aksi demo para mahasiswa di kantor Dinas Pendidikan. Dalam aksi tersebut antara Mahasiswa dan aparat kepolisian terlibat bentrok, bahkan salah seorang aksi jatuh pingsan akibat terinjak-injak

Pantauan di lapagan, bentrokan antara mahasiswa dengan aparat Polres Cirebon itu, terjadi ketika mahasiswa mencoba membakar ban bekas persis di depan kantor yang dipimpin Dudung Munyana. Belum sempat ban itu dibakar, beberapa anggota polisi yang memang sudah melakukan blokade lalu merampasnya, sehingga terjadi bentrokan

Upaya pencegahan oleh polisi itu, rupanya mendapatkan perlawanan dari mahasiswa sehingga teerjadi aksi saling tarik menarik ban bekas yang mau di baker para aksi. Suasana makin tak terkendali ketika sejumlah anggota polisi yang lain juga turun dan mendorong para mahasiswa

Desakan anggota polisi ini membuat seorang mahasiswa bernama Jeni Sandi Purwanto terjatuh dan sempat terinjak-injak hingga yang bersangkutan jatuh pingsan. Bahkan bebeapa mahasiswa yang lain pun mengalami luka lecet-lecet, baik yang luka maupun yang pingsan kemudian dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan tim medis dari Rumah sakit

Sebelum terjadinya bentrok, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Reformasi (FMR), sempat melakukan orasi yang berisi tentang adanya ketidakseriusan Disdik Kabupaten Cirebon dalam upaya mencerdaskan bangsa dalam bidang pendidikan. Ini dapat dibuktikan dengan masih adanya murid SDN Gebang Mekar yang terpaksa harus lesehan di lantai akibat ketidaktersediaan mebeler (bangku dan meja belajar)

"Inikan jelas, pasalnya konon katanya pemerintah sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk dunia pendidikan, pertanyaannya kemanakah dana itu mengalir,"kata Endin, kordinator lapangan aksi tesebut

Pada bagian lain, mahasiswa juga menyoroti tentang pengucuran Dana Alokasi Khusus (DAK), yang diminta untuk tetap mengedepankan aturan yang ada, dan sesuai dengan juklak/juknis sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor: 3 tahun 2009

"Jangan sampai DAK ini menjadi ajang permainan para mafia pendidikan guna mengeruk keuntungan baik untuk pribadi atau golongan tertentu,"kata Endin lagi.

Melihat fenomena itulah, FMR lalu menuntut distopnya aksi komersialisasi pendidikan, dan yang terpenting segera dilakukan audit erhadap kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon

Ditempat terpisah Berita Metro konfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Kab.Cirebon Drs. H. Dudung Mulyana, M.Si tidak terlihat batang hidungnya ada dugaan oerang nomor satu di Disdik kab. Cirebon itu sengaja mnghindar tidak masuk kantor karena mendengan akan ada aksi demo di kantornya @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Pembangunan DOK Kapal Dipertanyakan

BERITA METRO, SUBANG - Pembangunan doking kapal tahap pertama tahun 2008 di lokasi Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BP 4) KUD Mina Bahari Desa Muara Kecamatan Blanakan Subang Jawa barat dengan anggaran 400 juta dalam penyelesaian proyek tersebut diduga bermasalah sehingga berurusan dengan pihak bawasda dan persoalanya telah diselesaikan dengan bawasda

Kemudian tahun 2009 proyek tahap kedua pembangunan doking kapal dilanjutkan dengan anggaran yang lebih besar 800 juta dan hasil pekerjaan yang sedang berjalan pakta dilapangan disinyalir tidak tranparan hingga dipertanyakan public sehingga ada dugaan pembangunan tersebut hanya menghaburkan uang rakyat

Menurut Mamat Suardi ketika dikompirmasi mengatakan proyek doking kapal tahap pertama tahun 2008 dirinya yang menjabat Pelaksanan Proyek tehnis lapangan (PPTK) dengan nilai anggaran sebesar 400 juta dan dari pihak pemborong ada kesalahan berupa pemasangan rel yang seharusnya berukuran 25 inc sementara yang rel yang terpasang ukuran 9 inc dengan kondisi tersebut telah ditolak karena tidak sesuai dengan bestek adapun rel yang ada kini itu milik pemborong adapun dana yang semula untuk biaya rel tersebut telah dikembalikan ke negara kemudian pada pekerjaan lanjutan material rel telah dicantumkan dan masuk pada RAB ‘ujar mamat

Drs Abbas kepala BP 4 KUD TPI Mina Bahari mengatakan program lanjutan pada proyek pembangunan dok kapal tersebut besaran anggaran sebesar 800 juta yang akan diterapkan untuk proyek ini namun sayangnya Abbas tidak bisa menerangkan secara ekplisit (Gamblang )peruntukanya anggaran tersebut

Kemudian saat ditanya media tidak adanya papan proyek dan direksikit serta nama kontaktor yang melaksanakan proyek tersebut kontraktor (perusahaan ) yang sama atau berbeda menurut abbas kedua jenis tersebut tidak ada dalam bestek “saya tidak bisa menguraikan alokasi dana yang digunakan untuk apa saja dalam proyek pembangunan doking kapal tahap lanjutan karena datanya ada dibandung “kata abas

Kemudian masih kata abbas kontraktor yang melaksanakan proyek tahap pertama nama kontraktornya abas mengaku sudah tidak angat adapun kontraktor yang mengerjakan tahap kedua menurutnya CV Ratu Jaya dari Subang

Hasil investigasi lapangan serta Pengakuan abas dan pengakuan pekerja ternyata simpang siur karena ketika media ini mendatangi para pekerja” mengatakan menurut para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut berasal dari majalengka termasuk pekerja yang mengerjakan proyek ini berasal dari majalengka dan sangat disayangkan para pekerja tidak bisa menyebutkan nama kontraktornya

Dengan adanya program lanjutan pengerjaan doking kapal mulai tahap pertama dan kini dilanjutkan tahap kedua dengan anggaran yang cukup besar namun hasil pekerjaan dilapangan patut dipertanyakan apalagi dari hasil kompirmasi media kepada abbas ketika menjawab beberapa pertanyaan wartawan seputar perintukan anggaran dan nama kontraktor dalam memberikan jawaban begitu grogi dan salah tingkah padahal dirinya sebagai pengguna kuasa anggaran pada proyek tersebut namun anehnya hanya memberikan sedikit data pekerjaan terkesan menyembunyikan data terutama mengenai ketentuan pekerjaan yang sedang diawasinya

Dengan adanya pengerjaan proyek doking kapal mulai tahap pertama dan tahap lanjutan yang akan menghabiskan anggaran yang sangat besar tentunya public (masyarakat ) diminta untuk menyikapinya ,mengawasinya proyek tersebut karena anggaran yang sangat besar itu merupakan uang rakyat (Negara )@ Hidayat
Selengkapnya...

"Belajar Tanpa Bangku" Disdik Kab. Cirebon Didemo Mahasiswa

Berita Metro, Sumber- Dihari renungan para pahlawan, yang kini sedang gencar-gencarnya di hormati oleh kalangan, baik Pemerintah maupun Masyarakat menyambut hari pahlawan 10 Nopember, namun di Kab. Cirebon Jawa Barat, malah para Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Kajian Strategis Dan Aksi (FAKTA) Cirebon, mengadakan aksi demontrasi di depan kantor Dinas Pendidikan Kab. Cirebon, Selasa (10/11)

Para Aksi tersebut menuntut terhadap pihak Dinas Pendidikan Kab. Cirebon, pasalnya Kurangnya kepedulian dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Cirebon Jawa Barat terhadap Sekolah-sekolah yang ada di Cirebon, seperti tuntutan Para aksi tersebut terhadap SDN II Gebang Mekar yang kini dalam belajar mengajar tidak mempunyai meubeuler (bangku-red) sekolah

Aksi sendiri menuntut atas ketidakadilan dan transparasinya dana DAK, terutama untuk SDN 2 Gebang Mekar Kabupaten Cirebon. Tuntutan Mahasiswa: Seperti di Kabupaten Cirebon, selama ini Dinas Pendidikan dalam penyelenggaraan Pendidikan tidak sesuai Juknis.Pelayanan Pendidikan dengan prinsip keadilan yang merata

Saat Orasi para pendemo mengutuk keras tindakan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon perihal pembagian dana bantuan DAK, pasalnya dana DAK tersebut tidak sesuai dengan peruntukan bagi sekolah yang memerlukan dan Sekolah yang tidak diperlukan

Saat Metro Cirebon mengkonfirmasikan ke salah satu pendemo sebut saja namanya AU dirinya mengatakan, Sekolah Dasar Negeri 2 Gebang memang keadaannya sangat memprihatinkan, apalagi sudah 2 (dua) tahun sekarang tidak adanya fasilitas bangku dan meja

Guru dan murid merasakan ketidaknyamanan dalam kegiatan belajar mengajar, bagaimana kita menjadi penerus bangsa yang berkualitas apabila semua fasiltas kepintaran kita tersendat seperti ini, tandas AU

Ditempat terpisah Berita Metro Konfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Drs.H.Dudung Mulyana, M.Si beliau sedang ke Bandung mendampingi Bupati Cirebon menerima Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, namum melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Drs. Doddy Rusnandy mengatakan pihak kami sudah memprioritaskan masalah pendidikan apalagi di SDN II Gebang Mekar yang sekarang mendapatkan bantuan dari APBD Kab. Cirebon dan meubeler

Sehingga apa yang dipermasalahkan oleh para aksi demontrasi tersebut, memang di Kabupaten Cirebon sekolah yang rusak sebanyak 2161 sekolah dan yang sedang dibangun sebanyak 403 sekolah, yang anggarannya baik dari DAK maupun APBD, tandas Doddy

Doddy seraya menambahkan bantuan anggaran dari APBD Kab. Cirebon sebesar Rp.2.57 Milyar, dari APBD I tidak ada bantuan dan dari APBN sebesar Rp.25,7 Milyar. Itu semua adalah bantuan tahun 2009, dan untuk sekolah yang sebanayak 1758 Sekolah yang rusak akan dipwerioritaskan tahun 2010 dan selanjutnya, dikarenakan keterbatasan anggaran baik dari Pusat maupun dari APBD Kab. Cirebon, ungkap Doddy@ NASIMIN
Selengkapnya...

Disdik dan Konsultan Saling Tuding Menyangkut USB

BERITA METRO, SUMBER – Nampak saling tuding antara Dinas Pendidikan dengan Konsultan Pendamping USB di Kab. Cirebon, dari 8 Sekolah USB rata-rata ditemukan banyak ganjalan (kesalahan tekhnis-red) pembangunan di lapangan. Baik dari cara pembangunannya sampai bahan material yang digunakannya

Seperti halnya terjadi di SMPN II Klangenan, yang kini banyak disorot oleh berbagai pihak seperti dari LSM, Media Nasional maupun Media Lokal, Pasalnya dalam melaksanakan Pembangunan terkesan asal-asalan tidak sesuai dengan juklak dan juknis

Pembangunannya tersebut sudah mencapai pondasi dan rancangan betton terpaksa harus di bongkar (pembangunan mencapai 20 prsen), tandas Iman, seraya menambahkan pondasi yang tidak diketahui berapa kedalamannya itu dilihat dari realita. Begitu juga batu yang digunakan adalah batu putih (batu apung) sedangkan batu yang sebenarnya adalah batu kali yang kekuatan dan mutunya lebih baik

Hal tersebut juga terjadi di SMPN II Depok, penggunaan pasirnya adalah pasir putih dan kedalaman pondasi juga kurang dalam. Kesalahan dalam pembangunan USB ini bukan kesalahan yang kecil tapi kesakahan sedikit yang bisa berakibat fatal untuk kedepannya, menyangkut keselamatan bagi para murid di sekolah terkait dan juga sebagai genersi penerus harapan bangsa juga pihak yang terkait

Ketika Berita Metro konfirmasi hal tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Kab Cirebon Drs. H. Dudung Mulyana M.Si tidak ada di ruang kerjanya dengan alasan bapak sedang rapat, ungkap salah seorang stafnya, sama halnya dengan Kabid Dikmendas Drs. H. Hartono MM tidak ada di ruangan

Ditempat terpisah Berita Metro menemui Drs. H. Iman Sukiman MM selaku sekertasris TTK USB mengatakan,”Pihak disdik hanya mengusulkan sekolah-sekolah untuk dibangunnya USB kepada pemerintah Pusat dalam hal ini Depdiknas. Namun, di kab. Cirebon hanya mendapatkan 8 USB yang ada di Kab Cirebon, Disdik hanya melakukan monitoring. Menyangkut tentang, pertanggung jawaban itu semua adalah konsultan.”Tandas Iman

Mengenai banyaknya kesalahan yang ditemukan dilapangan lanjut Iman, tentu saja yang lebih bertanggung jawab adalah konsultan, adapun laporan yang masuk kepada kami, maka kami akan cepat tanggap dan membantu melaporkannya pada konsultan

Ditempat terpisah BM konfirmasi kepada Konsultan yang mengaku bernama Teguh melaui telephon cellulernya, teguh mengatakan, kami tidak bias berkomentarm, silahkan bapak konfirmasi ke pihak Disdik, dan bila ada kesalahan maka Disdik akan memanggil saya sbgai konsultan, semua masalah tersebut tanggung jawab Disdik, tuturnya singkat

Dari peninjauan BM untuk kesalahan-kesalahan yang ditemui di lapangan antara Disdik dan konsultan saling tuding, terbukti saat dimintai konfirmasi Disdik mengarahkan tanggung jawab pembangunan kepada konsultan serta sebaliknya konsultan mengarahkan kepada Disdik

Masih dikatakan Iman, dalam pelaksanaan di lapangan komite sokolah memang tidak dipungsikan, namun pihak sekolah sendiri membentuk Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KPUSB), yang di ketuai oleh seorang guru PNS dari hasil musyawarah di sekolah, Musyawarah tersebut melibatkan unsure Komite sekolah, Guru, Kepala Desa, Masyarakat, Disdik, dan lainnya, ungkap Iman

Dana Sharring APBD Kab. Cirebon

Pemerintah Kab.Cirebon Jawa Barat menyediakan anggaran Sharring 3 Milyar lebih dari APBD II yang diperuntukan bagi sewa Tanah bagi USB, namun dana Sharring apa yang diugkapkan Iman adalah tidak ada padahal Pemda sendiri sudah menyediakan anggaran hingga milyaran rupiah

Tetapi pada kenyataanya tanah untuk bangunan yang lokasinya diperuntukan bagi USB 90 persen bermasalah, sehingga Disdik terkesan tidak bertanggung jawab, pasalnya masalah tersebut timbul dari tanah yang dibangun untuk USB itu adalah tanah desa

Sehingga pemerintah daerah berupaya untuk mengadakan sosialisasi yang diikuti oleh Kepala Desa, BPD, BPM, Pemdess Kab Cirebon, Disdik dan masyarakat hingga kini belum ada hasil yang pasti tentang pembebasan tanah namun, hasil musyawarah tersebut hanya menghasilkan kesepakatan sewa tanah@ team berita metro
Selengkapnya...