Bantuan PNPM Bidang Ekonomi Dipungli

BERITA METRO, SUBANG - Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang dikucurkan Pemerintah Pusat ke masyarakat Kecamatan Kalijati, disinyalir dalam merealisasikannya diduga rawan masalah, pasalnya warga penerima program tersebut dipungli

Pungli yang terjadi dengan alasan untuk mengisi buku tabungan yang nominalnya sekitar Rp.50 ribu, pungli tersebut terjadi pada program PNPM Mandiri dari sejumlah 30 prosen untuk PNPM Mandiri bidang ekonomi, sementara yang diperuntukan infrastuktur penyediaan air bersih sejumlah 70 prosen dalam proses investigasi wartawan Koran ini, namun masyarakat berharap anggaran tersebut dapat optimal guna memenuhi keperluan air bersih disana.

Harapan itu terjadi di Desa Banggala Mulya, dimana masyarakat disana selama berpuluh-puluh tahun kesulitan air bersih hususnya di Dusun Satu yang meliputi RW.01 dan RW 02 didesa tersebut.

Sementara itu anggaran PNPM sejumlah 30 prosen dari 100 juta yang mestinya senilai 30 juta, namun entah apa sebabnya anggaran ekonomi menjadi Rp.40 juta untuk memenuhi sebanyak 40 orang yang terbagi dalam 4 kelompok. Adapun ketentuan pinjaman warga peminjan dana bergulir dikenakan pengembalian dengan jangka waktu selama 10 bulan sejak tertanggal pinjaman.

“Kami memang mendapatkan dana pinjaman dari PNPM senilai satu juta, namun karena diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah Rp.50 ribu, itu saja, jadi kami-kami ini dari nilai uang sejuta hanya menerima Rp.950 ribu,”aku warga.

Menurut Sekertaris Desa yang juga sebagai Ketua PPK Desa Banggala Mulya, Maman mengatakan bantuan PNPM untuk fisik berupa pemasangan pipanisasi air bersih sebesar 55 juta yang dialokasikan didusun satu RW 01 dan RW 02 namun hingga kini pekerjaan terhambat dan bahkan belum sempat terpasang. Karena dalam pemasangan tersebut belum dilaksanakan menurutnya karena belum adanya pompa Hydran.

“Pihak rekanan kerja lippi belum bisa mendatangkan pompa hydran, namun saya tidak hawatir karena waktu untuk penyelesaian pekerjaan tersebut harus selesai paling lambat akhir pebruari 2010, namun secepatnya sedang diupayakan,”ucap Maman.

Sementara yang disebut-sebut sebagai Ketua kelompok kegiatan bidang ekonomi, Euris terkesan tidak mau dikonfirmasi dan dirinya malah melemparkan kewenangan kepada kelompok lain dan mengarahkan untuk mengkonfirmasi Ketua UPK PNPM Mandiri Kecamatan Kalijati.

“Aduh pak soal itu saya tidak tahu, takut salah, sebaiknya bapak hari Senin temui sja Ketua UPK nya di Kecamatan,”unjuk Euris@ Hid