Disdik Kecolongan, Rehab SDN I Wanasaba Lor Ajang Bancakan

BERITA METRO, SUMBER – Suatu hal yang sangat mustahil bila Dinas Pendidikan Kab. Cirebon Jawa Barat, tidak mengetahui adanya Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rehab di SDN I Wanasaba Lor, Kecamatan talun, kab.Cirebon

Pasalnya, Pelaksanaan proyek rehab SDN 1 Wanasaba Lor yang mendapatkan bantuan bersumber dari dana Pusat melalui Jaringan Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) DPR RI, kini menuai kritik yang sangat tajam dari berbagai kalangan masyarakat di Desa setempat

Menurut salah seorang narasumber yang engan menyebutkan namaya di BERITA METRO, pada awal pengajuan proyek pihak pemerintahan desa dijanjikan akan diikut sertakan dalam pelaksanaan proyek. Bahkan pihak kepala desa ikut menandatangani pengajuan proposalnya. Tetapi pada prakteknya ketika pelaksanaan proyek dimulai pelaksanaan proyek dilaksanakan oleh pihak sekolah dengan tidak melibatkan pemerintahan desa seperti yang dijanjikan

“Kami baru mengetahui pelaksanaan proyek tidak melibatkan pihak kami ketika pihak sekolah menggunakan bangunan madrasah sebagai gudang bahan-bahan bangunan dengan tidak izin terlebih dahulu, katanya seperti dituturkan oleh kuwu pada satu kesempatan

Bahkan ketika Sumari (Kuwu Wanasaba Lor) menegur penggunaan madrasah sebagai gudang bahan bangunan Nani Kusni Perwata Kepala Sekolah SDN 1 Wanasaba Lor dengan didampingi dua orang guru perempuan langsung mendatangi dan marah-marah kepada Kuwu Sumari,

Kemarahan Nani terhadap seorang Kuwu, nani sempet melontarkan kata-kata “Ini kan untuk kepentingan wagra Wanasaba Lor, jadi Pa Kuwu jangan banyak rewel” Nani, seraya menambahkan kepada Kuwu Sumari sempat mengatakan jika dana tersebut sebesar Rp.190 juta itu tidak seluruhnya diterima oleh pihak sekolah, bahkan uang sebesar Rp. 40 juta habis untuk pengurusan proposal, UPT dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, ungkap Nani

Ditambahkanya Narasumber, rehab yang dilaksanakan hanyalah mengganti kolom depan dengan konstruksi, dan pengenaan besi 6-10 juga tidak sesuai dengan bestek yang sebenarnya besi tersebut besi 12, mengganti kusen dan plafon, genting serta usuk reng bagian teras depan saja. Bahan bekas yang digunakan lebih dari 40%, tutur sumber

Berdasarkan pantauan BERITA METRO dilapangan didapati rehab sekolah sudah mendekati 90% dari pekerjaan. Kusen yang diganti terlihat menggunakan kayu yang tidak sesuai seperti kayu mahoni

Kepala sekolah SDN 1 Wanasaba Lor Nani Kusni Perwata ketika dikonfirmasi BERITA METRO, diruang kerjanya, Mengelak semua yang telah diceritakan oleh nara sumber, termasuk yang dikatakan oleh Kuwu Wanasaba Lor. Didampingi oleh Yus Rustana selaku Komite Sekolah pihaknya menyangkal dan bahkan mengatakan bahwa pihak Dinas dan UPT bahkan belum ada satupun yang datang meninjau proyek tersebut, pada Selasa (15/12)

Hal ini sungguh ironis karena proyek tetrsebut sudah hampir rampung dan tidak ada dari pihak terkait yang melakukan monitoring dan evalusi terhadap pelaksanaan proyek tersebut. Artinya Disdik sebagai pihak yang paling bertanggung jawab pada seluruh Sekolah dan yang mendapatkan bantuan proyek dibidang pendidikan apapun bentuknya terkesan tidak tahu menahu pelaksanaan proyek ini@ AGUS A/SUKIRNO