Cirebon Jagokan, Azahra STC Open 2009

BERITA METRO, CIREBON – Kejuaraan bulutangkis tingkat nasional untuk kelompok umur, yang digelar oleh Sumber Tangkas Cirebon (STC) yang bertempat di GOR Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sejaka Senin 28/09 hingga 1 Januari 2010

Sampai dengan malam ini, telah dipertandingkan beberapa nomor tunggal putra dan putri, termasuk diantaranya pemain andalan dari Kabupaten Cirebon, Verent Nanda Azahra yang ikut dalam nomor tunggal usia dini 9 tahun

Dalam kejuaraan ini, Varent Nanda Azahra, atau yang akrab disapa Zahra merupakan atlit andalan PB. Sumber Tangkas Cirebon (STC). Zahra siap dihadapkan dengan tiga lawan beratnya yakni Aldina dari PB. Sinema Sukabumi, Mega dari Garuda Tangkas Indramayu (GTI), dan Feni dari PB. DBC Cimahi

Penanggung Jawab PB. Sumber Tangkas Cirebon (STC) Drs. Tono Roeshartono, kepada BERITA METRO mengatakan, Zahra memang dijagokan untuk meraih peringkat pertama dalam kejuaraan bulutangkis kali ini. Ketiga lawan berat tersebut, menurut Tono, selalu bertemu di setiap pertandingan yang digelar skala nasional. “Ketiga lawan itu selalu bertemu Zahra di semi final. Dengan Aldina, Zahra bermain Rubber Game (RG) dan bersaing tipis,”kata Tono

Lebih lanjut Tono mengatakan, Zahra dalam setahun ini terus digenjot latihan secara intens, sehingga ia siap dihadapkan untuk mengikuti kejuaran-kejuaraan bulutangkis yang digelar di tingkat nasional. Dalam setahun ini, berbagai prestasi diraih Zahra dalam kejuaraan bulutangkis tingkat nasional seperti Cilegon Open (Juara III), Bupati Serang Open (Juara III), dan pada kejuaraan bulutangkis BM 77 yang diikuti oleh 1.500 peserta pada bulan Juli 2009 lalu, Zahra berhasil meraih Juara II

Dalam pertandingan kemarin, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Drs. H. Nur Riyaman Novianto, MM, untuk menyaksikan kejuaraan Bulutangkis Usia Dini, sepulang dari kantor menyempatkan diri ke GOR Ranggajati untuk menyaksikan pertandingan yang diharidi pula para Kepala Dinas , Para camat dan Pejabat teras lainnya Pemkab Cirebon

Ditambahkanya Pelatih PB Sumber Tangkas Cirebon (STC) Apriagendana, S.Pd ketika dikonfirmasi BERITA METRO, menuturkan, untuk persiapan Azahra adalah memang dia salah satu pemain yang punya bakat dan talenta sebagai calon juara di kelompok usia 9 tahun, dan pada malam ini, Azahra bertanding melawan Widi dari PB GTI Indramayu menang telak dengan skor 21.10 dan 21.07

Disamping itu juga Azahra adalah pemain andalan STC, menurut pengakuannya pernah bermain di berbagai daerah seperti Jakarta, tanggerang, Bandung, Tasikmalaya dan Wilayah III Cirebon, Azahra sendiri sudah pernah meraih baik juara I,II dan III dalam pertandingan UPI Bandung Azahra juara I, dan Juara II di Sampoerna Sumedang serta juara III di beberapa event yang diikutinya di wilayah Jawa Barat, tandas Apri@ AGUS ARIFIN
Selengkapnya...

Kota Cirebon Kembali Diguncang Aksi Demo "Bersih Maksiat"

BERITA METRO, KOTA - Maraknya praktek kemaksiatan, Aliran Sesat dan Gereja-gereja yang disinyalir liar di Kota Cirebon membuat Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Anti Pemurtadan & Aliran Sesat (GAPAS) Wilayah III Cirebon menggelar aksi demonstrasi. Aksi ini mereka lakukan karena keluhan dan laporan yang mereka sampaikan kepada pihak terkait tidak mendapatkan tanggapan yang jelas

Tepat pukul 09.00 WIB massa sudah berkumpul di Islamic Centre Kota Cirebon. Sebagian masa hadir menggunakan kendaraan roda dua dan sisanya menggunakan mobil. Aksi yang dikawal ketat puluhan anggota kepolisian POLRESTA Cirebon ini dimulai di POLRESTA Cirebon. Dengan diselingi pekik Takbir “Allahu Akbar” di tempat ini demonstran melakukan orasi secara bergantian. Dalam orasinya Ketua GAPAS Ustd. Andi M menuntut agar aparat bertindak tegas terhadap segala bentuk kemaksiatan yang meresahkan masyarakat.

Tarian striptease yang pernah digelar di Rain luxury Club (RLC) yang berlokasi di Cirebon Super Block (CSB) menurut juru bicara demo adalah bentuk nyata dari kemaksiatan yang dipertontonkan oleh pihak penyelenggara yang sangat bertentangan dengan akidah Islam agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Cirebon, dan bertolak belakang dengan predikat Cirebon adalah Kota Wali.

Aksi yang berjalan cukup tertib ini kemudian dilanjutkan di hadapan kantor DPRD Kota dan Kantor Walikota Cirebon. Di kantor Walikota perwakilan demonstran yang merupakan ketua-ketua ormas perserta aksi diantaranya GAPAS, Gerakan Masyarakat Anti Maksiat (GAMAS) Cirebon, GAMAS Kuningan, GAMAS Majalengka, Gerakan Reformis Islam (GARIS) Bandung, Kuningan, FPI Majalengka, Laskar Mujahidin Cirebon, Majelis Mujahidin Indonesia Cirebon, dan lainnya mengadakan dialog untuk menyampaikan tuntuntannya.

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Walikota Cirebon Drs. H. Sunaryo HW, MM, Kapolresta Cirebon dan sejumlah unsur terkait. Perwakilan Aksi yang dipimpin oleh Ust. Salim Bajrie dan Ketua Forum Ulama Wilayah III Cirebon KH. Dabbas Hafidz menuntut agar tempat-tempat maksiat yang menggelar porno aksi, gudang miras, aliran sesat dan gereja-geraja liar agar ditindak tegas

Mereka mengklaim memiliki bukti yang mendukung seprti bukti rekaman foto dan bukti lainnya. Disinyalir bulan hanya RLC yang menggelar tarian yang mengundang syahwat ini tetapi tempat hiburan lainnya pun melakukan hal yang serupa seperti yang digelar di tempat hibuuran malan T7, Ayano dan Panda.

Sementara diluar pertemuan para peserta demo terus melakukan orasinya. Salah seorang peserta demo bahkan berorasi mengecam janji-janji para wakil rakyat yang pada saat kampanye dengan mudahnya menggunakan simbol-simbol ke Islaman namun setelah terpilih malah menjadi salah satu pendukung pengusaha hiburan malam. Demonstran juga mengecam Walikota Cirebon Subardi, SPd yang hanya mendekati ulama dan pesantren ketika menjelang PILKADA, tetapi setelah terpilih lupa dengan umat islam, Ulama dan Pesantren@ SUKIRNO
Selengkapnya...

Gudang Thiner Dilalap Jago Merah, Satu Tewas Terpanggang

BERITA METRO, KOTA - Sebuah gudang penyimpanan thiner di Kampung Api-Api, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon Jawa Barat, pada Senin (28/12) sekitar pukul 08.00 wib pagi tadi ludes terbakar

Akibat kejadian tersebut menewaskan seorang pekerja yang diduga masih di bawah umur terpanggang di dalam gudang, dan seisi gudang ludes yang mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah

Hingga kini korban yang belum teridentifikasi namanya itu masih berada di Rumah Sakit (RS) Gunungjati Cirebon untuk dilakukan otopsi. Pihak kepolisian yang datang ke lokasi kejadian pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)

Menurut saksi mata Ciptoyo, warga disekitar lokasi, kejadian itu sangat cepat. Bahkan ketika dia keluar rumah, api sudah besar dan melahap semua isi gudang, yang di dalamnya terdapat puluhan drum thiner, sebuah sepeda motor serta satu sepada angin

Diperkirakan, usaha yang dimiliki Ferdi ini mempekarjakan 8 orang, yanga diantaranya masih berada dibawah umur. Dan saat kejadian ada 3 pekerja yang sudah masuk, sehingga ada dugaan korban yang tewas terpanggang itu bernama Iwan yang berumur sekitar 10 tahun

Kapolresta Cirebon AKBP Ary Laksamana Wijaya ketika dikonfirmasi dilokasi kejadian mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui pasti identitas korban, karena kondisinya sudah sangat gosong. Namun untuk meastikannya, korban pun langsung dibawa ke rumah sakit

Sebagai bentuk upaya penyelidikan, pihaknya sudah membawa, Ferdi, pemilik usaha untuk dimintai keterangan terkait dengan kegiatan usaha yang telah merenggut korban jiwa tersebut

“Pemiliknya sudah kita mintai keterangan, sejuah ini memang belum dipastikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut,” tegas kapolresta Cirebon ini, ungkap kapolresta@ Nasimin
Selengkapnya...

962 Peserta Ikuti Pertandingan STC Open 2009 Tingkat Nasional

BERITA METRO, SUMBER – Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM secara resmi membuka kejuaraan Bulutangkis Kelompok Umur Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Sumber Tangkas Cirebon (STC), Dalam pembukaan tersebut diwakili oleh Drs. H. Nuriyaman Noviyanto, mengambil tempat di Gedung Olah Raga (GOR) Ranggajati Kab. Cirebon Jawa Barat, pada Senin (28/09)

H. Nuriyaman Noviyanto yang akrab di sapa Momon dalam sambutanya menuturkan, dibukanya Open Cup 2009 tingkat Nasional di dicebon ini, untuk mencerminkan kerjasama antara pebulu tangkis kelompok umur, dalam hal ini ada tiga unsur penting yang diharapkan bagi para peserta pertandingan tersebut

Terutama dalam bermain para kontingan harus menjunjung tinggi nilai sportifitas, mampu menegakkan kedisiplinan dalam melakukan pertandingan dan mencari bibit unggul pebulutangkis, dimana pertandingan tingkat Nasional ini yang diikuti seribu lebih atlet dengan mempertandingkan nomor perorangan tunggal putra dan putri, tutur Momon

Ditempat terpisah. Drs. Tono Roeshartono S, Ketua PB STC Selaku penangung jawab STC OPEN 2009 mengatakan, olah raga bulu tangkis ini merupakan sumber kreativitas yang perlu dibina dan ditingkatkan lagi.

Dikatakannya, kejuaraan STC ini selain meningkatkan kreatifitas anak bangsa menjadi lebih berprestasi lagi, ajang ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan anak bangsa.

Menyinggung tentang pendaftaran, 964 peserta pendaftar, baik pendaftaran yang tergolong dalam beberapa kategori pendaftaran pertandingan nomor perorangan tunggal putra dan putri, diantaranya tunggal perorangan putra dan putri KU 09 (lahir 2009). Sesudahnya KU 11 (lahir 1998 dan 1999), KU 13 (lahir 1996 dan 1997), KU 15 (lahir 1994 dan 1995(, dan KU 18 (lahir 1986 dan 1991), ungkap Tono

Kejuaran Bulutangkis STC ini memberikan banyak hadiah diantaranya, uang pembinaan senilai 27,5 juta, piagam penghargaan, Raket dan HP Esia @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Lomba LPBB, Dikritik Keras SMKN Gebang

BERITA METRO, SUMBER – Pelaksanaan Kegiatan Lomba Peraturan Baris Berbaris yang diikuti oleh tingkat SLTA dan SLTP se Kabupaten Cirebon tahun 2009, yang diikuti oleh peserta dari tingkat SLTP seb 26 Sekolah dan dari Tingkat SLTA sebanyak 30, yang dilaksanakan di Gedung Olahraga Ranggajati Kab. Cirebon, Jawa Barat , pada Sabtu (26/09)

Dari hasil akumulasi LPBB tersebut yang ditetapkan oleh Panitia, katagori PBB untuk tingkat SLTP dimenangkan SMPN I Plered dengan poin 746, Kostum terbaik dari SMPN I Lemahabang mencapai poin 100 dan Danton Ternaik dari SMPN 3 Sumber dengan mencapai poin 91,33, serta untuk tingkat SLTA untuk PBB, SMKN I Kedawung, Kostum terbaik, SMKN I Kedawung serta danton terbaik dari MAN Cirebon I

Berdasarkan penilaian yang ditetapkan panita yang dipimpin oleh Kacung Saefullah S.PdI, ditetapkan pada tanggal 26 desember 2009, untuk juara Umum di tingkat SLTP maupun tingkat SLTA dimenangkan oleh SMPN I Plered mencapai poin 969 dan SMKN I Kedawung, dengan mencapai poin terbayak 993.66, sedangkan untuk juara I tingkat SLTP dimenangkan SMPN I Plered poin 969, juara II, SMPN 2 Susukan 953,32 dan juara III dimenangkan SMPN 3 Sumber poin 948.32

Untuk di tingkat SLTA, juara I dimenangkan SMKN I Kedawung memperoleh poin terbayak sebesar 993,66, diikuti juara II, MAN Cirebon I mencapai Poin 973,67 serta juara III dari SMKN I Babakan dengan mencapai poin 970,67

Namun, dalam penetapan pemenang yang dibacakan panitia dikritik keras oleh beberapa pihal, pasalnya dalam penilaian nampaknya tebag pilih tidak mengindahkan katogeri terbaik, seperti di ungkapkan salah seorang pembina dari SMKN I Gebang, yang mengkritik keras Panitia sewaktu pembacaan pemenang

Masih dikatakanya, Panitia dalam melakukan penilaian tidak aspiratif, coba kita lihat kalau Paniti melakukan penilaian yang sebenarnya tidak mungkin kami kritik, karena kami melihat dari awal perlombaan yang paling menonjol adalah SMKN I Gebang tetapi kenapa tidak masuk kategori apapun, tandasnya

Dari hasil pemantauan BERITA METRO di lapangan, Sutrisno salah seorang penonton mengatakan, bahwa dalam penilaian itu memang ditentukan oleh Panitia penyelenggara, tetpi ketika melihat langsung tentang perlombaan Latihan Baris Berbaris tersebut yang paling menonjol adal SMKN I Gebang, dari segi penilaian sudah bagus dan rapih dibandingkan dengan peserta yang lainnya, tandasnya @ SUKIRNO
Selengkapnya...

Peningkatan Ekonimi Terhambat, Akibat Jalan Rusak Parah

METRO CIREBON, SUBANG – Untuk meningkatkan di sector perekonomian antar warga perbatasan kabupaten Subang dan warga Kabupaten Karawang dapat terjalin dengan baik menuju peningkatan ekonomi warga Desa Jatiragas Hilir meminta agar jalan desa yang mengelilingi wilayah Desa Jatiragas Hilir Kecamatan Patokbeusi menuju Desa Jatiragas Kecamatan Banyusari, yang kini masih terjadi kerusakan sangat parah

Padahal jalan tersebut merupakan jalan penghubung dari kantor Kecamatan Patokbeusi menuju Desa Jatiragas Hilir yang selanjutnya menghubungkan ke jalur Kabupaten Subang dan Karawang yakni dari kantor Desa Jatiragas Hilir menuju Desa Jatiragas Kecamatan Banyusari Kabupaten karawang tidak layak digunakan

“Coba bapak lihat sendiri jalan yang dimulai dari perbatasan Desa Ciberes dan Desa kami terjadi kerusakan yang sangat parah, terutama pada saat musim hujan, sementara jalan yang telah mengecil, becek dan akan timbul lubang apabila diinjak kendaaraan truk,”ucap Endang beserta rekan-rekanya kepada BERITA METRO di lokasi

Dusun Cibanteng sepanjang tiga kilometer menuju kantor desa yang kemudian menghubungkan kedesa Jatiragas Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang sepanjang jalur tersebut kondisinya sangat memprihatinkan selain jalannya semakin mengecil dan jelek sementara perbaikan oleh pihak desa setempat belum juga ada langkah yang signifikan

Kades Jatiragas Hilir, Suhaya membenarkan ada kondisi jalan tersebut namun kondisi tersebut bukan berarti pihaknya tutup mata tutup telinga namun dirinya telah beberapa kali meminta kepada pihak Dinas Bina Marga Subang untuk mengubah status jalan desa sekitar sepanjang 9 kilo meter menjadi jalan Pemda tercatat mulai dari dusun Cibanteng menuju kantor desa menuju desa Jatiragas Kec.Banyusari Kabupaten Karawang

“Memang yang menjadi beban desa adalah sepanjang 3 kilometer jalan desa diharapkan menjadi jalan pemda, akan tetapi ada baiknya apabila dari 9 kilometer dijadikan jalan pemda semua agar sector ekonomi masyarakat kami bisa meningkat apabila bisa menerobos ke Kabupaten karawang,”harap Kades

Yang utama jalan menuju kantor desanya hanya selebar sekitar 3 sampai dengan 4 meter, sementara dari arah Kecamatan menuju dusun Cibanteng selebar 5 meter, untuk itu harapannya jalan dari Dusun Cibanterng menuju kantor desanya dirubah statusnya menjadiu jalan pemda karena asset yang ada merupakan asset sector ekonomi, sekolah SMP, kantor desa dan yang paling utama jalan itu jalan penghubung kecamatan Patokbeusi menuju Kecamatan Banyusari Kab.Karawang

“Kami berharap agar pengajuan proposal yang telah dilayangkan ke Bina Marga Subang mestinya wakil rakyat pro aktif mengusung dan berupaya agar permintaan warga kami dapat terealisasi, ingat sejak tahun 2007 perjuangan warga kami belum direalisasikan,”pinta Suhaya@AGUS HIDAYAT
Selengkapnya...

Ujian Nasional Sistem Silang Tidak Diberlakukan Lagi

BERITA METRO, SUBANG – Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 75 tahun 2009, tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madarasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Sekolah Menengah atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun ajaran 2009/2010 dimentahkan dengan terbitnya Permendiknas nomor 84 tahun 2009

Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah SMAN 1 Patokbeusi, Subang, Iin Solahudin, S.Pd, berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional, pengaturan bagi peserta ujian berdasarkan pasal 14 ayat (2) yakni peseta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK mengikuti ujian di sekolah/madrasah penyelenggara UN sesuai ketentuan yang diatur dalam pos

“Jadi para orang tua siswa di Kabupaten Subang khususnya disekolah ini tidak perlu lagi khawatir dengan UN system silang pelajar antar sekolah, karena UN mendatang masih dilaksanakan disekolah, adapun system silang itu hanyalah pada pengawasan,”terang Iin

Ditambahkannya Iin, setelah Permendiknas nomor 75 tahun 2009 tentang UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK yang dikeluarkan pada tertanggal 13 Oktober 2009 yang ditanda tangani Mendiknas Bambang Sudibyo dimentahkan dengan keluarnya Permendiknas nomor 84 tahun 2009 tentang UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK yang dikeluarkan pada tanggal 14 Desember 2009 yang ditanda tangani oleh Mendikanas Mohammad Nuh

Iin seraya menambahkan itupun terjadi perubahan pada Permendiknas nomor 75 tahun 2009 ketentuan pasal 5 ayat (3) yang sebelumnya berbunyi UN utama untuk SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan satu kali pada minggu keempat maret 2010, namun dalam ketentuan tersebut diubah sesuai dengan Permendiknas nomor 84 tahun 2009 ketentuan pasal 5 ayat (3) menjadi UN utama untuk SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan pada minggu keempat maret 2010

“Selain pasal 14 ayat (2) dan pasal 5 ayat (3) pun terjadi perubahan pada pasal 10 sebanyak 4 ayat, pasal 13 satu ayat pada huruf a dan b, pasal 15 sebanyak 4 ayat dan terjadi pula perubahan pada Permendiknas nomor 75 tahun 2009 pada huruf B nomor 20,21 dan nomor 22 sehingga berbunyi sebagaimana tercantum pada lampiran Permendiknas nomor 84 tahun 2009,”papar Iin

Meskipun pihaknya belum menerima surat edaran dari dinas pendidikan Subang mengenai permendiknas yang baru tersebut, namun dirinya menekankan, ditambahkan Iin, para orang tua siswa perlu bergembira karena ankanya tidak akan mengikuti UN system silang siswa antar sekolah, namun dengan adanya permendiknas yang baru itu anak-anaknya akan tetap mengikuti UN disekolah asalnya

Maka dari itu sudah saatnya ortu siswa memberikan dorongan kepada anak-anaknya agar lebih rajin dan giat belajar agar dalam menghadapi UN di Kabupaten Subang mendatang
Dan tentunya juga di SMAN 1 Patokbeusi yang diperkirakan UN utama akan dilaksanakan pada minggu keempat (22 hingga 26 maret 2009), UN susulan akan dilaksanakan seminggu paska UN utama (29/3 hingga 5/4), sedangkan untuk UN Ulangan akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei (10 hingga 14 mei)

Agar ssiwa dapat berhasilan gemilang pada UN utama dalam waktu tiga bulan kedepan sepatutnya ortu siswa bisa mendorong dan dituntut pula pertanggungjawabannya untuk mensuport anaknya untuk lebihgiat belajar, karena peran ortu sangat penting bagi siswa agar pendidik dapat maksimal untuk mendidik siswa

“Arahkan anaknya untuk lebih baik lagi belajar, arahkan anak untuk mengikuti bidang pelajaran disekolah dan arahkan anak agar dapat maksimal dalam mengikuti pelajaran tambahan dalam pengayaan dalam waktu tiga bulan kedepan,”tambahnya

Ditempat terpisah, hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Subang, Drs.Makmur Sutisna, WD.MMPd pada saat dikonfirmasi perihal tersebut tidak mau memberikan keterangan, adapun alasannya dia tidak mau memberikan keterangan tidak ada yang tahu, hanya yang bersangkutanlah yang tahu@PIRDAUS
Selengkapnya...

Lomba LPBB, SMUN I Susukan Tampil Beda

BERITA METRO, SUMBER - Kegiatan Latihan Peraturan Baris Berbaris (LPBB) Tingkan Kabupaten Cirebon, yang diadakan oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI) yang diikuti dari berbagai tingkat SLTP dan SLTA, yang mengambil tempat di Gedung Olah Raga Ranggajati Kab.Cirebon Jawa Barat, pada Sabtu (26/09)

Namun, dari berbagai Peserta LPBB, yang tampil beda adalah SMAN I Susukan Kab. Cirebon, dengan kesemangatan yang sangat prinsif yang dilakukan anak didik tersebut, dalam pemantapan kegiatan tersebut hanya asatu hari, dan untuk menghadapai pelaksanaan tanding hanya memakan waktu yang cukup singkat, latihan tersebut hanya memakan waktu 1 minggu

Yulianto, S.PdI, sebagai pembina Paskibra SMUN I Susukan didampingi Khidir Bachtiar mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan yang diklakukan oleh kegiatan Extrakulikuler yang diikuti beberapa anggota yang terdiri dari kelas 1 dan kelas 2, anggota tersebut berkat pilihan dari Pembina yang dianggap mampu untuk melaksanakan kegiatan yang ada di sekolah

Masih dikatakan Khidir, ‘kami, dalam menghadapi lomba ini, untuk persiapan memakan waktu yang cukup singkat tetapi sekolah kami akan mendapatkan nilai yang cukup memuaskan, demi menumbuhkembangkan citra sekolah kedepan, baik dari tingkat Kab. Cirebon hingga ke tingkat Jawa Barat

Khidir seraya menambahkan, dalam pelaksanaan lomba, SMUN I Susukan akan tampil beda, dalam perlombaan yang akan disaksikan ratusan siswa dari berbagai sekolah yang ada di kab. Cirebon, namun dengan semangat, kami berharap menang tidak menang yang penting Sekolah kami sudah menampilkan LPBB tersebut dengan baik, tandasnya

Di tempat terpisah, Ketika BERITA METRO konfirmasi panitia Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kab. Cirebon Kacung Saefullah, S.PdI mengatakan Kegiatan perlombaan ini yang diikuti dari tingkap SLTP sebanyak 26 Sekolah dan SLTA sebanyak 30 sekolah se Kab.Cirebon@ SUKIRNO
Selengkapnya...

PDAM Cirebon Dililit Hutang BD Belum Lunas, Dikagetkan Hutang Pajak

BERITA METRO, SUMBER - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab. Cirebon, Jawa Barat, nampaknya tidak memahami tengang Undang-Undang perpajakan, pasalnya saat ini dalam kondisi yang selalu merugi, dilanda tagihan pajak dari Kantor Pelayanan pajak (KPP) Cirebon, menyangkut Hutang Pajak Non Air

Disaat perusahaan belum mampu melunasi hutang Bank Dunia (BD) yang mencapai sekitar Rp.7 miliar itu, PDAM Kabupaten Cirebon kini ditambah beban hutang lainnya yang harus dibayar sebesar Rp.630 juta. Hutang tersebut adalah hutang pajak non air pada tahun buku 2003 – 2004, hasil pemeriksaan KPP tahun 2009

Hutang pajak non air itu sendiri merupakan pajak PPN yang harus dibayar PDAM Sambungan Pelanggan Baru (SPB) serta jasa administrasi. Namun, pihak PDAM Kabupaten Cirebon merasa keberatan dengan pengenaan beban hutang yang harus dibayarkan sekaligus. Pihak PDAM merasa terkejut karena sebelumnya tidak ada sosialisasi terlebih dahulu dari pihak KPP Cirebon.

Keberatan itu sebagaimana disampaikan Direktur PDAM Kabupaten Cirebon Ir. H. Nasija Warnadi melalui Kasubag Humas dan Pemasaran Sri Redjeki, S.Sos, diruang kerjanya saat dikonfirmasi beberapa wartawan, pada Selasa (22/12)

Dikatakannya Sri bahawa PDAM merasa keberatan jika harus membayar sekaligus hutang pajak non air tersebut. Disebabkan selama ini pihak kami tidak pernah diberitahu mengenai pajak itu. Dan sebelumnya pihak KPP selama ini tidak pernah memberitahukan adanya sosialisasi ke pihak kami,”ungkap Sri.

Keberatan pihak PDAM tersebut, Sri seraya menambahkan, bahwa pihaknya menyampaikan secara tertulis ke KPP Cirebon, namun ditolak dengan alasan harus melaksanakan kepatuhan undang-undang perpajakan. Sehingga, pihak direksi PDAM Kabupaten Cirebon. Membawa persoalan ini sampai kepada tingkat pertemuan dengan Persatuan Perusahaan Air minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI).

Setelah musyawarah PERPAMSI, pihak PDAM melayangkan surat keberatan kepada Presiden RI pada bulan Oktober 2009 silam. Hingga kini, pihak PDAM Kabupaten Cirebon masih menunggu jawaban atas surat keberatan yang dilayangkan PERPAMSI kepada presiden. Perlu diketahui, dari seluruh PDAM yang ada di Jawa Barat, persoalan tersebut baru pertama kali terjadi hanya di PDAM Kabupaten Cirebon, tentang pemeriksaan dari KPP

Menyinggung tentang Auditor KPP, Saat ini, pasca audit KPP Cirebon tentang pengenaan pajak non air, PDAM Kabupaten Cirebon memberlakukan pengenaan tarif 10 % kepada para pelanggan sambungan baru sejak bulan November 2009. Namun Pengenaan PPN tersebut diduga banyak belum diketahui oleh para pelanggan PDAM, termasuk mendapat persetujuan dari pihak legislatif. Namun pihak PDAM mengelak, dan mengatakan telah mensosialisasikan pengenaan PPN itu kepada masyarakat. Adapun soal persetujuan dewan, menurut Sri tidak perlu karena pengenaan non air itu dikuatkan adanya undang-undang tersebut, tutur Sri @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Paripurna Mobdin Camat, GNPK Geruduk Gedung Dewan

BERITA METRO, SUMBER - Sejumlah warga yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD kabupaten Cirebon, Jawa Barat. pada Senin (21/12)

Aksi demontarsi tersebut mendatangi Gedung Wakil Rakyat sekitar pukul 16.30 wib, disaat sejumlah anggota DPRD tengah melangsungkan siding paripurna

Yudi aliyudin, Wakil ketua GNPK Kabupaten Cirebon dalam orasinya menolak keras rencana Pemkab Cirebon yang akan membeli puluhan mobil jenis Avansa untuk menunjang kinerja para Camat. Yudi menilai rencana itu tidak lebih dari menghambur-hamburkan uang saja, dan untuk kepentingan para perajabat teras di kab. Cirebon

“Langkah tersebut menunjukan jika Pemkab Cirebon tidak pro terhadap rakyat. Upaya pembelian mobil, “kami, kira belum saatnya dilakukan karena saat ini mobil yang ada, masih bisa digunakan kok,”ungkap Yudi saat berorasi, yang memakai kendaraan mobil yang diparkirkan didepan pintu masuk gedung wakil rakyat

Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari dari aparat Kepolisian Resort (Polres) Cirebon. Massa pendemo pun hanya bisa berorasi karena pada saat yang sama para anggota DPRD tengah melakukan Paripurna

Usai rapat paripurna, Ketua DPRD Tasiya Somadi Al Gotas, dan Wakil ketua DPRD Agus Effendi. Di depan massa pendemo, kedua wakil rakyat ini memahami aspirasi tersebut, dan menjamin anggaran APBD Kabnupaten Cirebon itu Pro rakyat

Hasil pantauan BERITA METRO di lapangan, Bupati Cirebon saat memberikan Jawaban tentang pemandangan dari beberapa fraksi DPRD, bahaw dirinya menyinggung tentang mata anggaran tahun 2010, namun di luar puluhan warga masyarakat yang mengatasnamakan dirinya GNPK itu melakukan aksi, yang tujuannya menolak tentang mobdin camat

Disamping itu beberapa Kepala Dinas yang hendak mengikuti Sidang Paripurna terjebak untuk masuk Gedung Dewan tersebut, sehingga beberapa kepala dinas terpaksa hanya keliling keliling di Lingkungan pemerintah kab. Cirebon@ Agus Arifin
Selengkapnya...

Bantuan PNPM Bidang Ekonomi Dipungli

BERITA METRO, SUBANG - Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang dikucurkan Pemerintah Pusat ke masyarakat Kecamatan Kalijati, disinyalir dalam merealisasikannya diduga rawan masalah, pasalnya warga penerima program tersebut dipungli

Pungli yang terjadi dengan alasan untuk mengisi buku tabungan yang nominalnya sekitar Rp.50 ribu, pungli tersebut terjadi pada program PNPM Mandiri dari sejumlah 30 prosen untuk PNPM Mandiri bidang ekonomi, sementara yang diperuntukan infrastuktur penyediaan air bersih sejumlah 70 prosen dalam proses investigasi wartawan Koran ini, namun masyarakat berharap anggaran tersebut dapat optimal guna memenuhi keperluan air bersih disana.

Harapan itu terjadi di Desa Banggala Mulya, dimana masyarakat disana selama berpuluh-puluh tahun kesulitan air bersih hususnya di Dusun Satu yang meliputi RW.01 dan RW 02 didesa tersebut.

Sementara itu anggaran PNPM sejumlah 30 prosen dari 100 juta yang mestinya senilai 30 juta, namun entah apa sebabnya anggaran ekonomi menjadi Rp.40 juta untuk memenuhi sebanyak 40 orang yang terbagi dalam 4 kelompok. Adapun ketentuan pinjaman warga peminjan dana bergulir dikenakan pengembalian dengan jangka waktu selama 10 bulan sejak tertanggal pinjaman.

“Kami memang mendapatkan dana pinjaman dari PNPM senilai satu juta, namun karena diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah Rp.50 ribu, itu saja, jadi kami-kami ini dari nilai uang sejuta hanya menerima Rp.950 ribu,”aku warga.

Menurut Sekertaris Desa yang juga sebagai Ketua PPK Desa Banggala Mulya, Maman mengatakan bantuan PNPM untuk fisik berupa pemasangan pipanisasi air bersih sebesar 55 juta yang dialokasikan didusun satu RW 01 dan RW 02 namun hingga kini pekerjaan terhambat dan bahkan belum sempat terpasang. Karena dalam pemasangan tersebut belum dilaksanakan menurutnya karena belum adanya pompa Hydran.

“Pihak rekanan kerja lippi belum bisa mendatangkan pompa hydran, namun saya tidak hawatir karena waktu untuk penyelesaian pekerjaan tersebut harus selesai paling lambat akhir pebruari 2010, namun secepatnya sedang diupayakan,”ucap Maman.

Sementara yang disebut-sebut sebagai Ketua kelompok kegiatan bidang ekonomi, Euris terkesan tidak mau dikonfirmasi dan dirinya malah melemparkan kewenangan kepada kelompok lain dan mengarahkan untuk mengkonfirmasi Ketua UPK PNPM Mandiri Kecamatan Kalijati.

“Aduh pak soal itu saya tidak tahu, takut salah, sebaiknya bapak hari Senin temui sja Ketua UPK nya di Kecamatan,”unjuk Euris@ Hid
Selengkapnya...

Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Molor, Murid Terbengkalai

BERITA METRO, SUBANG - Sejumlah bangunan SD di Kabupaten Subang yang mendapat rehab bantuan DAK, sampai saat ini masih ada yang belum menyelesaikan pemasangan rangka atap baja ringan, bahkan masih ada sekolah yang sedang merakit rangka atap baja ringan.

Seperti hal terjadi di SDN Hegar Manah Desa Pringkasap Kecamatan Pabuaran. Pantauan dilapangan, Kamis (17/12) terlihat pelaksanaan pekerjaan masih dalam tahap perakitan rangka atap baja ringan. Sementara anjuran Kepala Seksi PPTK Disdik Kabupaten Subang SPJ mengenai pembangunan maupun rehabilitasi sekolah SD yang mendapatkan bantuan DAK, mesti rampung tanggal 20 Desember 2009.

Akibat molornya pemasangan rangka atap baja ringan di SD Hegar manah, murid terlantar dan kesulitan untuk proses KBM. Bahkan kejadian tersebut pun terjadi di SD-SD lainnya di Kabupaten Subang.

Kondisi tersebut disesalkan oleh banyak orang tua siswa dan guru yang bersangkutan, seperti yang dikatakan seorang guru SDN Hegar Manah, Taufik didampingi tiga guru lainnya, menurut Taufik akibat molornya pekerjaan pemasangan rangka atap Baja ringan jam sekolah terbagi menjadi dua ship.

Kondisi tersebut menjadikan sekolah tersebut sempat tersendat dalam pelaksanaan ujian tes semester, dimana murid dlam kegiatan belajar maupun tes semester mesti bergantian masuk sekolah, karena ruangan yang ada hanya tersisa dua ruang kelas.

“Akibat lambatnya pemasangan rangka atap Baja ringan proses KBM disekolah ini terganggu, untuk itu kami berharap pihak pengusaha Baja ringan agar dipercepat kinerjanya,”ucap Taufik.

Sementara itu pensikapan wartawan Koran ini pada saat akan mengkonfirmasi PLT Kepala Sekolah SD Hegar manah, Ibin Ahmad, SPd sedang tidak ada ditempat, pun demikian pekerjaan yang sedang berlangsung disekolah itu adanya seorang pekerja sedang merakit rangka atap Baja ringan dan seorang lagi sedang kebingungan untuk menaikan rangka atap Baja ringan.

Untuk itu pada saat sang perakit mesti meninggalkan pekerjaannya untuk membantu seorang temannya untuk menaikan rangka atap, pun material Baja ringan reng saat itu belum ada, dan menurut guru Taupik pengiriman rangka atap Baja ringan dua minggu yang lalu, namun untuk material baja ringan jenis reng hingga saat ini belum juga dikirim,”engga tahu juga alasan belum dikirimnya baja ringan, jenis reng,”ucap Taufik.

Begitu pula Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pabuaran, H. Romli, SH belum dapat dikonfirmasi, sebab pada saat ponselnya dihubungi yang bersangkutan tidak menjawab ponselnya (pir).

Selengkapnya...

Komisi X DPR-RI Kunjungi PAUD Nusa Indah Cirebon

BERITA METRO, DUKUPUNTANG - Anggota Komisi X DPR-RI, Drs.H. Nurul Qomar, bersama pejabat Depdiknas dan Departemen Agama (Depag) mengunjungi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nusa Indah di Desa Balad Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (17/12)

Dalam kunjungan tersebut, lembaga PAUD Nusa Indah mendapat bantuan dana operasional Tutor sebesar Rp.25 juta, serta buku-buku pelajaran dan buku paket C. Berdasarkan pantauan Berita Metro, pejabat Depdiknas dan Depag yang turut bersama Komis X itu yakni Kepala Sub Direktorat Kesetaraan Paket C Depdiknas DR. Drs. H. Danu Urip Isnadi, serta DR. Adib dari Sub Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Departemen Agama. Ikut mendampingi H. Qomar, serta sahabatnya semasa group pelawak Empat Sekawan, Ginanjar

Dalam sambutannya, H. Qomar berjanji akan memperjuangkan semaksimal mungkin agar anggaran PAUD di Kabupaten Cirebon tahun 2010 ditingkatkan. Bahkan, dia sudah menyampaikan ini ke Bupati Cirebon, Kadisdik Kabupaten Cirebon dan Kadisdik Propinsi Jawa Barat. “Saya sudah menyampaikan dan meminta agar anggaran PAUD untuk Kabupaten Cirebon diprioritaskan, ungkap Qomar

H. Qomar seraya menambahkan, Untuk itu seluruh penyelenggara PAUD agar membuat proposal untuk diajukan, dilanjutkan Kasub Direktorat Kesetaraan Paket C DR. Drs. Danu Urip Isnadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa ijazah kesetaraan paket C bisa untuk melanjutkan kuliah. Ijazah paket C juga sama dengan ijazah setara SMA yang sudah dilegalisir oleh negara. Ditambahkan, pendidikan kesetaraan diselenggarakan dalam rangka menjauhkan kemiskinan

“Pendidikan kesetaraan mempunyai kedudukan yang sama dengan pendidikan formal. Maka itu pendidikan kesetaraan mempunyai semboyan pendidikan sepanjang hayat,” kata Danu
Sementara itu, DR. Adib, dari Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Departemen Agama mengatakan bahwa, bidang yang ditanganinya mempunyai program pendidikan non formal paket A, B, dan C. Bidang ini membawahi 24 ribu pondok pesantren dan 300 ribu pendidikan diniyah

Ditempat yang sama Drs. H. Abu Bakar Sidik, M.Pd ketika dikonfirmasi BERITA METRO, menyangkut kedatangan Komisi X beserta rombongan dirinya merasa kaget, pasalnya kedangan Komisi X DPR-RI itu saya diberitahu hanya 2 hari dan saya sendiri merasa kaget dengan kedatangan tersebut

Oleh karenanya, kami selaku pengelola PAUD Nusa Indah dan PKBM Darul Fikri Desa Balad Kec. Dukupuntang tersebut tidak hal yang aneh, bahwa di tempat tersebut sudah mendapatkan PAUD terbaik di Kab. Cirebon pada tahun 2004 dan 2007, Kami atas nama pengelola agar PAUD Umumnya di Kab. Cirebon dan khususnya di Desa Balan untuk di berikan bantuan bagi peningkatan operasional PAUD Nusa Indah

Demi mencerdaskan kehidupan bagi anak didik di usia dini, yaqng lebih progreshif lagi, dengan kedatangan Komisi X DPR-RI ini, suatu kehormatan bagi kita semua, yang mana kepedulian terhadap PAUD di Cirebon sangat diperhatikan, ungkap Abu Bakar@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

"Melancong Ke Cina" GNPK Anggap DPRD Cirebon Tidak Pro Rakyat

BERITA METRO, SUMBER – Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan aksi demontrasi di Gedung Wakil Rakyat, Pasalnya, maraknya praktek korupsi di Pemerintah Kab. Cirebon termasuk kasus Anggota Dewan yang melancong ke Manca Negara seperti Cina bersama Bupati Cirebon, beberapa waktu lalu

Para aksi tersebut menyoroti Pemerintah Daerah, yang dianggap menghambur-hamburkan uang rakyat dengan tujuan yang tidak pasti demi kemajuan Masyarakat kab. Cirebon
Disamping itu juga, Para rombonggan yang dipimpin Bupati Cirebon, Kepala Dinas Pendidikan dan tiga Anggota Dewan serta Ketua KNPI, kepergian tersebut hanya menghabiskan Rakyat, dengan tidak mengabaikan masyarakat kab. Cirebon yang masih makan nasi aking, tandas kordinator GNPK

Setelah mendatangi Gedung Dewan, para aksi tersebut Puluhan aktifis GNPK didampingi sejumlah aktifis LSM berkumpul dihalaman kantor dewan mulai pukul 11.00 WIB. Masa masih terus berdatanga hingga pukul 11.30 wib

Dalam aksi tersebut, dihadiri pula oleh Sekjen GNPK Kab. Cirebon Hamzah Hariri, Ketua Dewan penasihat GNPK, Wakil Ketau Yudi Aliyudin, SH serta aktifis GNPK lainnya. Terlihat pula ketua warga siaga yang juga mantan angota PANWASLU Kab. Cirebon Nunu Sobari, SH, aktifis Pemuda Muhammadiyah Kab. Cirebon Agus Arifin, perwakilan petani dari Desa Matangaji Sumaryono serta sejumlah aktifis LSM lainnya

Sebelum aksi demontarsi di lakukan GNPK, namun ada salah seorang staf Dewan yang mengatakan di depan aksi tersebut, bahwa Pimpinan Dewan siap menerima para demonstran yang ingin menyampikan aspirasi. Aksi tersebut langsung diterima Ketua DPRD Kab. Cirebon H. Soemadi al Gotas, sehingga aktifis GNPK dan LSM kemudian diterima dan menduduki ruang pertemuan Gedung Dewan

Pertemuan yang dipandu langsung oleh Ketua DPRD Kab. Cirebon H. Tasiya Somadi Al Gotas, SE,M.M dan didampingi para wakil ketua H. Agus Efendi, SH, MH, dan Junaedi, ST serta sejumlah ketua fraksi dan ketua komisi berjalan cukup panas
Salah seorang aktifis dari GNPK Ivan Maulana membuka dengan pertanyaan menyangkut keberangkatan 3 orang wakil rakyat yang menyertai Bupati ke Cina. Dalam pertanyaannya ivan mempertanyakan sikap anggota Badan Kehormatan Dewan yang terkesan saling lempar tanggung jawab ketika diklarifikasi wartawan beberapa waktu yang lalu

Ivan juga mempertanyakan nota hantaran APBD 2010 yang terkesan tidak pro rakyat termasuk rencana pembelian mobil dinas baru bagi para camat

Masih menurut Ivan yang mewakili GNPK sebagi pembicara pertama mengatakan bahwa rencana pembelian mobil dinas baru bagi para camat sangat tidak patut dan merupakan pemborosan anggaran, karena mobil dinas yang ada sekarang masih sangat layak untuk digunakan sebagai kendaraan orepasional

Jika dewan sampai meloloskan rencana ini maka terlihat jelas oleh rakyat Cirebon bahwa dewan tidak lebih dari pemberi stempel dari semua kebijakan eksekutif@ Agus Arifin/Nasimin
Selengkapnya...

Disdik Kecolongan, Rehab SDN I Wanasaba Lor Ajang Bancakan

BERITA METRO, SUMBER – Suatu hal yang sangat mustahil bila Dinas Pendidikan Kab. Cirebon Jawa Barat, tidak mengetahui adanya Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rehab di SDN I Wanasaba Lor, Kecamatan talun, kab.Cirebon

Pasalnya, Pelaksanaan proyek rehab SDN 1 Wanasaba Lor yang mendapatkan bantuan bersumber dari dana Pusat melalui Jaringan Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) DPR RI, kini menuai kritik yang sangat tajam dari berbagai kalangan masyarakat di Desa setempat

Menurut salah seorang narasumber yang engan menyebutkan namaya di BERITA METRO, pada awal pengajuan proyek pihak pemerintahan desa dijanjikan akan diikut sertakan dalam pelaksanaan proyek. Bahkan pihak kepala desa ikut menandatangani pengajuan proposalnya. Tetapi pada prakteknya ketika pelaksanaan proyek dimulai pelaksanaan proyek dilaksanakan oleh pihak sekolah dengan tidak melibatkan pemerintahan desa seperti yang dijanjikan

“Kami baru mengetahui pelaksanaan proyek tidak melibatkan pihak kami ketika pihak sekolah menggunakan bangunan madrasah sebagai gudang bahan-bahan bangunan dengan tidak izin terlebih dahulu, katanya seperti dituturkan oleh kuwu pada satu kesempatan

Bahkan ketika Sumari (Kuwu Wanasaba Lor) menegur penggunaan madrasah sebagai gudang bahan bangunan Nani Kusni Perwata Kepala Sekolah SDN 1 Wanasaba Lor dengan didampingi dua orang guru perempuan langsung mendatangi dan marah-marah kepada Kuwu Sumari,

Kemarahan Nani terhadap seorang Kuwu, nani sempet melontarkan kata-kata “Ini kan untuk kepentingan wagra Wanasaba Lor, jadi Pa Kuwu jangan banyak rewel” Nani, seraya menambahkan kepada Kuwu Sumari sempat mengatakan jika dana tersebut sebesar Rp.190 juta itu tidak seluruhnya diterima oleh pihak sekolah, bahkan uang sebesar Rp. 40 juta habis untuk pengurusan proposal, UPT dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, ungkap Nani

Ditambahkanya Narasumber, rehab yang dilaksanakan hanyalah mengganti kolom depan dengan konstruksi, dan pengenaan besi 6-10 juga tidak sesuai dengan bestek yang sebenarnya besi tersebut besi 12, mengganti kusen dan plafon, genting serta usuk reng bagian teras depan saja. Bahan bekas yang digunakan lebih dari 40%, tutur sumber

Berdasarkan pantauan BERITA METRO dilapangan didapati rehab sekolah sudah mendekati 90% dari pekerjaan. Kusen yang diganti terlihat menggunakan kayu yang tidak sesuai seperti kayu mahoni

Kepala sekolah SDN 1 Wanasaba Lor Nani Kusni Perwata ketika dikonfirmasi BERITA METRO, diruang kerjanya, Mengelak semua yang telah diceritakan oleh nara sumber, termasuk yang dikatakan oleh Kuwu Wanasaba Lor. Didampingi oleh Yus Rustana selaku Komite Sekolah pihaknya menyangkal dan bahkan mengatakan bahwa pihak Dinas dan UPT bahkan belum ada satupun yang datang meninjau proyek tersebut, pada Selasa (15/12)

Hal ini sungguh ironis karena proyek tetrsebut sudah hampir rampung dan tidak ada dari pihak terkait yang melakukan monitoring dan evalusi terhadap pelaksanaan proyek tersebut. Artinya Disdik sebagai pihak yang paling bertanggung jawab pada seluruh Sekolah dan yang mendapatkan bantuan proyek dibidang pendidikan apapun bentuknya terkesan tidak tahu menahu pelaksanaan proyek ini@ AGUS A/SUKIRNO
Selengkapnya...

Bantuan Pusat Cair, Proposal Sekolah Habiskan Puluhan Juta Rupiah

BERITA METRO, CIREBON - Pembangunan SDN1 Wanasaba Lor Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang bersumber dari dana aspirasi DPR RI senilai Rp 190 juta, diduga bermasalah. Bahkan Rp 40 juta diantaranya tercecer untuk kepentingan memusulkan proposal

Menurut Kepala Desa (Kades) Wanasaba Lor, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Sumari, ketika pembuatan proposal Januari lalu dia punya andil besar, bahkan dirinya membubuhkan tanda tangan sebagai kepala wilayah di desa tersebut

“Tapi begitu dana tersebut cair, pihak desa malah tidak dilibatkan sama sekali, hingga sekolah itu hampir selesai, bahkan pembelian semua matrial bangunan didroping langsung dari yang mengajukan proposal, yakni Nano,” katanya

Menurut penuturan Sumari, dia endapatkan kabar dari pihak sekolah jika proposal itu kemudiankan dibawa ke Jakarta dengan mendekati anggota DPR RI dari partai PKS dan PAN

Adanya tercecernya dana sebesar Rp 40 juta, dijelaskan Sumari, digunakan untuk merealisasikan ajuan proposal tersebut. Diantaranya diberikan ke pejabat UPT pendidikan dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon

Pada bagian lain, Sumari juga mempertanyakan mengenai penggunaan bahan bangunan yang lebih banyakan menggunkan bahan bekas, seperti kayu untuk kuda-kuda yang tidak diganti, dinding yang hanya dikelupas saja tanpa diganti
“Kami juga tidak tahu genteng bekas (atap, red) yang tidak terpakai siapa menjualnya? Yang lebih parah hingga kini tidak diketahui persis soal RAB dang amber bestek bangunan tersebut,” kata Sumari

Sementara itu Kepala Seksi Pendidikan Dasar (Kasi Dikdas) pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Ilman, ketika dikonfirmasi tidak mengetahui jika ada direhap sekolah yang dibiayai dari dana aspirasi pusat. “Saya tidak tahu mengenai hal itu mas,” ujar Ilman

Ilman juga mengelak soal adanya dana Rp 40 juta yang sempat masuk ke UPT dan DIsdik Kabupaten Cirebon. “Itu juga saya tidak tahu. Nanti kamu akan melakukan kroscek di lapangan,” tegasnya. Dilain pihak, Kepala SDN 1 Wanasaba Lor ketika akan dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat@ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Legalitas SPPT, Kades dan Kolektor Gerah

BERITA METRO, SUBANG – Sejumlah Kolektor PBB di Kecamatan Pabuaran,Subang mengeluhkan dengan amburadulnya data wajib Pajak di Desanya, sehingga mereka kesulitan untuk memungut wajib pajak didesanya

Kesulitan kolektor dalam memungut wajib pajak tersebut dikarenakan banyaknya data wajib pajak yang tidak akurat, seperti doble anclah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), adanya SPPT namun tidak ada obyek pajaknya, dan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yakni dalam membayar wajib pajaknya rumah biasa, semi permanent pembayaran PBB lebih besar dari pada rumah permanent

”Semestinya pihak Kantor Pajak Bumi dan Bangunan (KPBB) Kabupaten Subang, setiap 10 tahun sekali dilakukan pemutahiran data, diharapkan adanya pengukuran ulang (rincikan ), karena data yang ada didesa Pring Kasap sudah tidak sesuai lagi dengan kepemilikan pertama,”harap seornag kolektor PBB Desa Pringkasap, Aan

Permintaan Aan, agar pihak KPBB melakukan pengukuran ulang atau
rincikan bertujuan kedepanya diharapkan agar target pajak didesa Pringkasap legalitasnya jelas dan sesuai kepemilikannya, sekaligus pihak Desa dapat dengan mudah untuk melakukan penagihan PBB sekaligus pula dapat mengatasi SPPT yang bermasalah sehingga target pajak tentunya setiap tahun tidak melambung

Ditempat terpisah dikatakan Kepala Desa Pabuaran, Hilda Oktaviani, juga merasa dipusingkan dengan adanya peningkatan target pajak Desa Pabuaran yang setiap tahunnya jumlahnya bertambah, sementara obyek pajak tetap, bertambahnya wajib pajak disebabkan permasalahan yang klasik seperti terjadinya doble anclah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), adanya PPT namun tidak ada obyek pajaknya, dan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yakni dalam membayar wajib pajaknya rumah biasa, semi permanent pembayaran PBB lebih besar dari pada rumah permanent

Sudah waktunya KPBB Kabupaten Subang mensosialisasikan kembali adanya target pajak yang saat ini terkesan tidak adil, yakni wajib pajak rumah biasa, semi permanent dan rumah permanent banyak terjadi tagihan PBB nya lebih esar wajib pajak rumah permanent

“Saya berharap pihak KPBB Subang tidak menargetkan wajib pajak dengan system gebuk rata disetiap desa, termasuk didesa Pabuaran yang paling banyak terjadi kesalahan klasik tersebut,”ucap Kades

Seperti yang ditargetkan didesanya, sejumlah Rp.176 juta hingga saat ini belum dapat dilunasi 100 prosen yang akibat pihaknya kesulitan untuk menentukan wajib pajak diwarganya, lantaran banyak terjadinya peningkatan nilai tagihan tapi tidak sesuai dengan obyek pajak yang sebenarnya. Adapun yang terjadi SPPT muncul namun obyek pajak tidak ada, itulah yang menjadikan target pajak didesanya dari tahun ketahun nominalnya bertambah, sementara obyek pajak tetap

“Kondisi tersebut terjadi hampir 15% disinyalir SPPT bermasalah sehingga para kolektor kesulitan untuk menagih pajak, bahkan kolektor dalam melaksanakan penagihan pajak selalu berujung dengan adu mulut,”jelas Kades diiyakan kolektornya Ujang Mulya

Keluhan tersebut terjadi dan dikeluhkan oleh kolektor dan oleh sembilan Kepala Desa yang ada di Kecamatan Pabuaran, mereka mengharapkan yang sama agar adanya penertiban legalitas tanah, agar wajib pajak didesanya tidak amburadul

Camat Pabuaran, Gunawan H, timbulnya permasalahan mengenai target dan obyek pajak di Kecamatan Pabuaran yang terkesan semrawut dan secara husus yang terjadi didesa Pabuaran pihaknya telah mengumpulkan para RT. RW dan Kadus dan pihak Desa untuk mengecek kembali legalitas surat tanah warganya dan juga pihaknya telah menurunkan tim verifikasi untuk mensosialisasikan kembali terkait persoalan wajib pajak di Kecamatan Pabuaran

“Tidak dipungkiri apa yang terjadi di kecamatan Pabuaran mengenai wajib pajak yang doble anclah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), adanya SPPT namun tidak ada obyek pajaknya, dan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yakni dalam membayar wajib pajaknya rumah biasa, semi permanent pembayaran PBB lebih besar dari pada rumah permanent terjadi,”ucap Camat

Dilanjutkan Camat, pihaknya akan meneruskan hasil sosialisasi tersebut kepihak KPBB Kabupaten Subang, hal itu dilakukan agar kedepannya persoalan klasik mengenai pajak dapat ditertibkan sesuai dengan obyeknya@ (AGUS HIDAYAT)
Selengkapnya...

Kadisdik Subang, Mark Up Harga Baja Ringian DAK

BERITA METRO, SUBANG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Subang, Jawa Barat, Drs. Makmur Sutisna, WD.M.Pd sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) dalam pembangunan ruang kelas baru (RKB) gedung perpustakaan sekolah dasar (SD) yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) 2009 di Kabupaten Subang, diduga ada mark up harga rangka atap Baja ringan

Hal tersebut diungkapkan Ketua LSM Pengawas Pelaku Korupsi (PPK) Bhineka Kabupaten Subang, Endang Supriyadi, dikatakan Endang, bahwa Kadisdik diduga memark up pada penerapan material rangka atap Baja ringan yang memberikan harga senilai Rp.185 ribu/m2, sementara yang diketahuinya harga standar rangka atap Baja ringan seharga Rp.130 ribu hingga Rp.140 ribu per/m2 nya

“Sesuai dengan penemuan kami dilapangan terjadinya harga rangka atap Baja ringan hampir rata-rata senilai 185 ribu rupiah, harga tersebut merupakan harga yang terlalu tinggi, dan dugaan saya merupakan dugaan yang realistis,”ungkap Endang pada BERITA METRO, Minggu (13/12)

Tingginya harga rangka atap Baja ringan tersebut, dilanjutkan Endang, jelas ada mark up dan syarat dengan korupsi, mengapa tidak ! sebab dan seperti yang telah ditelusurinya kesejumlah perusahaan bahwa penerapan rangka atap Baja ringan di SD di Kabupaten Subang sejenis Galvalum harga standarnya hanya Rp.130 ribu atau ditambah mob (ongkos angkut) menjadi Rp.135 ribu/m2 nya, disana telah di mark up senilai sekitar Rp.50 ribu/m2

Sementara itu, rangka atap Baja ringan jenis Zingcalum harga standarnya sekitar Rp.140 ribu/m2, atau apabila ditambah mob, diperkirakan harga standarnya Rp.145 ribu/m2, dengan demikian terjadi mark up sekitar Rp.40 ribu/m2. Dengan demikian, adanya dugaan mark up tersebut sisa uang yang ada untuk siapa, dan akan dikemanakan sisa uang tersebut

“Saya sebagai lembaga yang selalu menyikapi pelaksanaan proyek-proyek atau program pemerintah yang digulirkan untuk kepentingan umum dan disana terjadi indikasi korupsi tidak akan lepas dari penyikapan lembaga kami,”ucap Endang

Untuk itu, ditambahkan Endang, pihak-pihak terkait, Bawasda dan penegak hokum untuk segera dapat melakukan penyikapan dan tindakan tegas atas terjadinya dugaan mark up dalam program DAK mengenai penerapan material rangka atap Baja ringan tersebut, bila tidak segera dilakukan penyikapan dan tindakan tegas tentunya akan terjadi kerugian Negara dalam program tersebut

Sementara itu hasil investigasi dan informasi yang dapat diserap adanya perbedaan harga rangka atap Baja ringan dengan jenis yang sama yakni jenis Galvalum yang ada di SD di Kecamatan Ciasem terjadi transaksi harga rangka atap Baja ringan seharga Rp.145 ribu/m2, sementara di Kecamatan lain masih ada yang seharga Rp.185 ribu/m2nya dengan jenis yang sama@ (PIRDAUS)
Selengkapnya...

Dua Karyawan PDP Kota Cirebon, Jadi Tersangka

BERITA METRO, KOTA - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon menetapkan dua karyawan Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Cirebon, MN dan IW sebagai tersangka dalam kasus kaorupsi penjualan asset milik perusahaan milik Pemkot Cirebon. Nilai kerugian akibat perbuatan kedua tersangka itu di taksir mencapai Rp 780 juta

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Cirebon, Eddy Sunarto menjelaskan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyidikan. Bahkan jumlah tersangka

kemungkinan akan bertambah seiring dengan proses penyidikan yang sedang kami lakukan
Dari hasil penyidikan, sudah ada titik terang yang kita tetapkan sebagai tersangka, namun kemungkinan bsar jumlahnya akan bertambah, tergantung dari hasil pemeriksaan yang kini masih dilakukan,”ungkap Eddy

Eddy mengaku sudah mengantongi nama-nama calon tersangka tersebut, namun dia masih belum mau mengungkapkan secara detail identitas para calon tersangka tersebut

“Jumlahnya sekitar 4 orang, siapa-siapa orangnya kita lihat saja nanti,” tegasnya
Sementara itu Sekda Kota Cirebon, Hasanudin Manaf, ketika dikonfirmasi enggan memberikan keterangan secara detail, dia hanya menjelaskan jika pihaknya akan menyusuri soal penjualan aset tanah yang dilakukan MN dan IW itu, apakah itu tanah milik Pemkot Cirebon atau milik PD Pembangunan

“Masih kita inventarisir dulu, itu tanah milik pemkot Cirebon atau tanah PD Pembangunan. Yang pasti kaitan dengan proses penyidikan yang kini tengah dilakukan pihak kejaksaan, kami tidak akan intervensi. Biarkan proses hukum yang berjalan sebagaimana mestinya,”tandasnya singkat

Sedangkan Direktur PD Pembangunan, Eman Sulaeman, membenarkan soal terjadinya penjualan tanah asset milik PD Pembangunan yang dilakukan anak buahnya, yang berinisial MN dan IW, itu @ MOCH MANSUR
Selengkapnya...

Ayah Bejad, Hamili Anak Kandung Sendiri

BERITA METRO, SUBANG – Warga Patokbeusi RT 26/13 Desa Rancamulya Kecamatan Rancamulya Kec. Patokbeusi Kab. Subang, Jawaa Barat, digemparkan oleh salah seorang Ata (50) ayah yang bertingkalaku bejat menghamili anak kandungnya sendiri, sebut saja Bunga (15) nama samaran

Kronologis awal, sebelum dilaporkan oleh anak dan isterinya ke Mapolsek Patokbeusi, Ata sebabagai ayah kandung memperkosa anak kandungnya sendiri Bunga (15). Namun kejadian tersebut yang dilakukan Ata, dilaporkan pada Selasa (8/12), sehingga mapolsek tersebut ketika mendapat laporan dari korban, maka langsung melakukan penyergapan terhadap tersangka yang sedang berada di rumahnya sekitar pkl.20.30 wib

Pada saat di tangkap, tersangka Ata tidak melakukan perlawanan, sehingga tersangka langsung di jebloskan ke sel Mapolsek Patokbeusi, dari hasil proses penyidikan, tersangaka mengakui perbuatanya, pertama tersangka melakukan hubungan intim dengan anak kandungnya pada awal tahun 2006 silam

Perbuatan tersangka terhadap korban Bunga, nampaknya dilakukan berulangkali sehingga korban hamil 4 bulan, sangat ironis sekali untuk menghilangkan jejak kebejadannya itu, Bunga dinikahkan dengan seorang laki-laki bernama Yaya (17) Warga Cilamaya, namun rumah tangga Bungpun hanya bertahan 6 bulan hingga bercerai

Setelah bercerai, Bunga-pun hingga melahirkan seorang anak dari perbuatan ayah bejat tersebut, sang ayahpun masih melakukan aksi bejadnya dengan terus menggauili Bunga, saat Bunga menolak aksi bejad sang ayah malah melakukan penganiayaan terhadap dirinya

Menurut pengakuan Bunga, aksi bejad yang dilakukan ayah kandungnya itu terjadi hingga berulang-ulang, bahkan kerap sekali melakukan aksi kekerasaan saat mau menggagahinya, ketika Bunga tidak mau untuk melakukan hubungan intim tersebut, Ayahnya mengancam dan bahkan sempat mencekiknya saat Bunga berusaha menolak aksi bejad dari ayahnya

“Saya melaporkan kebejadian ini kepihak kepolisian, Pasalnya Saya (bunga), sudah tidak bisa memendam prilaku bejad yang di lakukan ayah terhadap diri saya,”aku Bunga ketika merasa kepedihan yang melanda dirinya

Ketika BERITA METRO, konfirnasikab hal terasebut kepada Kapolres Subang AKBP Dadang Hartanto SH melalui Kapolsek Patokbeusi AKP Udi Sahudi yang didampingi Kanit Reskrim AIPTU Rasam membenarkan hal tersebut, bahwa seorang ayah menghamili anak kandungnya sendiri. Korban beserta Ibu dan kakaknya melaporkan kejadian tersebut, pada Selasa (8/12) dan pihak kami langsung melakukan penyergapan hari itu juga terhadap Ata di kediamannya, penangkapan tersebut dilakukan oleh Tim reskrim Mapolsek Patokbeusi dibantu anggotanya

Perbuatan pelaku dikenakan sangsi pasal 294 KUHAP tentang pencabulan, dan UU nomor 23 tahu 1999 tentang perlindungan perempuan dan anak dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara. “Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku saat ini diamankan, yang kemudian perkaranya akan terus dilanjutkan,”ucap Kapolsek@ Hidayat
Selengkapnya...

Bersihkan halaman rumah, warga kritis digigit ular Cobra

BERITA METRO, SUMBER - Seorang lelaki bernama Saleh Bukhori (35), yang juga Sekretaris Jendral (sekjen) sebuah LSM di Kabupaten Cirebon, terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena kritis setelah tangan kanannya digigit ular Cobra saat membersihkan halaman rumah

“Terlambat sedikit saja mungkin nyawa Saleh tidak tertolong, karena menurut dokter jika lebih 8 jam tidak ditangani racunnya akan menyebar dan berakibat terhadap kematian,” kata Sa’adi rekan korban

Menurut Sa’adi, peristiwa naas itu berawal ketika korban membersihkan halaman rumahnya yang banyak terdapat rumput liar. Tanpa merasa canggung korban lalu mengambil peralatan. Tapi baru saja dia menghampiri rerunputan yang akan diberisihkan, tiba-tiba seekor ular korban sudah mendekatinya dan langsung mematok tangannya

Korban kaget dan langsung terduduk menahan rasa sakit, sedangkan ular Cobra itu pergi begitu saja. Tak kuat menahan rasa sakit, korbanpun menjerit minta tolong. Keluarga dan beberapa tetangganya dating menghampiri

“Waktu kami datang korban terlihat pucat sambil menahan bagian tangannya yang tergigit ular, saat itu saya lihat bagian yang digigit itu sudah membiru. Karena takut terjadi apa-apa, korban langsung dilarikan ke rumah sakit,” tegas Saadi@ moch mansur
Selengkapnya...

Hakim dan Jaksa Utamakan Kasus Kentut, Abaikan Kasus Korupsi

BERITA METRO, KOTA - Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Kota Cirebon melakukan aksi demontrasi di Kantor Pengadilan Negeti (PN) Cirebon. Mereka memprotes atas kinerja kejaksaan dan kehakiman Kota Cirebon yang terkesan begitu getol dan semagat menyidangkan kasus kentut, pada Kamis (10/12)

“Padahal yang lebih penting pihak kejaksaan dan kehakiman mengusut tuntas kasus korupsi yang jelas-jelas telah merugikan rakyat, ini kok lebih senang memproses perkara kentur, itu sih perkara kecil,” kata Qoribullah, dari Laskar Merah Putih

Selain Laskar Merah Putih, aksi juga diikuti oleg Barisan Indonesia Raya (Barindo) dan LSG Gapura Kota Cirebon. Mereka melakukan aksi dengan cara berorasi secara bergantian di depan kantor Kejaksaan negeri Kota Cirebon

Aksi yang menohok soal kinerja aparat hukum itu, karena kebetulan pada saat yang sama tengah berlangsung sidang penganiayaan yang dilatar belakangi perbuatan kurang sopan yakni membuang gas alias kentut dimuka umum

Massa pendemo memang tidak meminta perwakilan pihak kejaksaan dan kehakiman untuk menemui mereka. Mereka hanya menyampaikan aspirasi yang intinya agar dua institusi lembaga hukum tersebut lebih konsentrasi terhadap penanganan kasus-kasus korupsi. Setelah melakukan orasi, massa secara tertib membubarkan diri@ NASIMIN
Selengkapnya...

Aksi Demo Anti Korupsi, Kejar kantor Kejaksaan Sumber

BERITA METRO, SUMBER- Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia 9 Desember 2009, di warnai aksi demo di Kejaksaan Negeri Sumber (Kejari), Kab Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/12)

Demo dimulai pkl.10.00 wib mengerahkan puluhan mahasiswa yang terbebntuk dari tiga himpunan Mahasiswa yaitu Barisan Aksi Solidaritas Mahasiswa Indonesia (BASMI), Himpunan Aksi Mahasiswa Stain (HAMS) Cirebon dan Srikandi Reformasi Cirebon (SRC).
Aksi mahasiswa berseragam tulisan Front Mahasiswa Reformasi Cirebon Revolusi Sampai Mati, dilakukan di depan Kejari Sumber, aksi membakar ban bekas dan sempat membuat macet arus perjalanan tidak lancar (macet) dalam waktu itu

Polisi dan Satpol PPpun siap berjaga-jaga menertibkan keadaan dan mengantisipasi keadaan agar tetap aman. Terlihat pula beberapa orang dari kejaksaan berdiri untuk menyaksikan mahasiswa berdemo

Aksi dorong dengan Satpol PP terjadi saat mahasiswa mencoba memasuki wilayah Kejaksaan Sumber. Beruntunglah walaupun aksi dorong terjadi tetapi tidak memicu kekerasan

Mahasiswa menduga dalam mengadapi pemberantasan korupsi masih jauh dengan apa yang diharapkan, bahkan masih terkesan adanya tebang pilih dalam pelaksanaannya padahal agenda penegakan hokum dan pemberentasan KKN merupakan agenda utama reformasi Negeri ini.
Aksi mahasiswa ini mengharapkan anti korupsi jangan hanya dijadikan sebagai ceremonial belaka tanpa adanya upaya serius dan juga menuntut Kejari Cirebon agar produktif dalam mengusut berbagai persoalan korupsi di Kabupaten Cirebon. Juga menuntut Polres dan Kejari Kab Cirebon agar melaksanakan program Sosialisasi antikorupsi

Kejari Cirebon Siap Usut Tuntas Kasus Korupsi
Selang beberapa waktu kemudian Kepala Kejaksaan Negeri Sumber Hj. Happy di dampingi Kasi Pidsus Piet Sahanaya memberikan arahan kepada mahasiswa. Piet mengatakan,”Ibu tidak ada di tempat karena ibu baru pulang Haji kemungkinan minggu depan sudah kerja kembali, Adapun dengan teman-teman semua menggelar hari anti korupsi ini, kami sangat mendukung. Aksi ini positif sekali dan juga sebagai satu rangsangan kepada kami agar kami lebih produktif dalam mengahadapi perkara yang muncul dan juga kami akan beri perhatian yang serius

Piet menambahkan,”salah satu bukti bahwa kami serius dalam mengahadapi kasus korupsi ini yaitu Kasus mantan Kadis Perhubungan Djodjo telah diproses ke persidangan. Namun untuk mengantisipasi semua tidak semudah membalikan telapak tangan dan ada waktunya juga dan butuh proses

Dengan pernyataan Piet mahasiswapun berharap itu semua bukan hanya janji semata dan bukan hanya formalitas tetapi, harus ada upaya real dan keberanian amanat penegak hukum di kab Cirebon dalam mengusut berbagai persolan korupsi. Mahasiswapun membubarkan diri pkl.11.00 WIB dengan harapan yang besar pada pemerintah Kab Cirebon Khusunya Kejari Kab Cirebon dalam mengusut tuntas kasus korupsi.@Imey
Selengkapnya...

Kota Udang Cirebon, Dikepung Aksi Demo anti Korupsi

BERITA METRO, SUMBER - Ratusan mahasiswa dari sejumlah element di Kota Cirebon melakukan aksi demo turun ke jalan sebagai bentuk peringatan hari Anti Korupsi Se-Dunia. Aksi para pendemo terkosentrasi di perempatan Jalan Pantura (By pass), akibatnya laju kendaraan tujuan Jakarta atau sebaliknya menjadi tersendat dan terpakasi dialihkan ke jalur lain

Pantauan yang dilakukan BERITA METRO dilapangan, para pendemo yang melakukan aksi serempak itu datang dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Basis, Formasi, Front Mahasiswa Reformasi (FMR), dan perwakilan BEM dari sejumlah Kampus yang ada di kota udang, Cirebon

Para mahasiswa ini menyeruhkan tentang penegakan supremasi hukum dan memberikan hukuman yang berat terhadap para pelaku koruptor yang jelas-jelas sudah mengeruk uang rakyat untuk kepentingan diri dan keluarganya serta golongan

Banyaknya massa pendemo yang turun ke jalan bahkan sampai terjadi pemblokiran jalur Pantur, tak urung membuat aparat kepolisian Kota Cirebon kerepotan, terutama mengatur lalu lintas kendaraan yang lajunya terhambat rombongan pendemo

“Karena di jalan ini banyak mahasiswa, beberapa kendaraan kami alihkan ke jalan lain,”kata seorang anggota polisi yang berada di lokasi demontrasi

Aksi demo para mahasiswa ini tidak hanya melakukan orasi, sambil meneriakan yel-yel pernyataan perang terhadap korupsi, mahasiswa juga melakukan pembakaran ban bekas persis di tenah-tengah jalan

Dari sejumlah element yang ada, HMI Cirebon melalui ketua umumnya, Aang Munawar dalam orasinya mendesak SBY untuk secepatnya membuktikan janjinya dalam upaya pem berantasan korupsi, tidak hanya sebatas wacana pidato saja

Usai melakukan orasi, beberapa element ini se mpat terpencar, sebagian masuk ke halaman RRI Cirebon dan sebagian melakukan konvoi ke beberapa titik@ Moch Mansur
Selengkapnya...

UMK di Bawah Standar, Mahasiswa Adakan Aksi Demo

BERITA METRO - CIREBON, Tak terima melihat nasib buruh yang selalu dalam posisi terjepit karena tidak diperhatikan hak-haknya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forun Diskusi Mahasiswa (Fordisma) melakukan aksi unjukrasa di kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cirebon

Unjukrasa yang disertai dengan pembakaran ban bekas persis di depan kantor Disnaker tersebut nyaris ricuh, ketika mahasiswa yang mencoba masuk kantor tersebut dihadang barikade petugas Polresta Cirebon

Karena tidak diijinkan masuk, mahasiswa akhirnya hanya bias berorasi secara bergantian. Orasi yang berada di pintu masuk itu mengakibatkans ejumlah warga yang akan masuk untuk mendapatkan pelayanan itupun akhirnya hanya mengurungkan niatnya

Koordinator lapangan (korlap) Yakub, mengungkapkan aksi yang mereka lakukan tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas kurang perhatiannya Pemerintah Kota (Pemkot), maupun Pemkab Cirebon terhadap nasib para buruh

Menurut Yakub, banyak persoalan yang menimpah para buruh, mulai dari gaji yang tidak sesuai Upah Minimum K(UMK), pemecatan (PHK) sepihak, serta hak-hak normatif lain yang tidak terpenuhi

Mahasiswa prihatin, karena dari 256 perusahaan besar dan menengah di Kota Cirebon ternyata hanya 97 perusahaan yang membayar upah sesuai dengan UMK. Yang lebih parah terjadi di kabupaten Cirebon, dimana Dari sekitar 1.000 perusahaan besar dan menengah ternyata hanya 40 perusahaan yang membayar sesuai upah minimal kabupaten (UMK), sisanya sangat jauh di bawah dari UMK

“Harusnya pemerintah daerah melakukan tindakan tegas terhadap perusahaan bandel dalam memberikan hak-hak para pekerja,” tegas Yakub

Dilain pihak, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon Drs. H. Moh. Korneli mengakui, saat ini memang belum semua perusahaan membayar upah sesuai UMK sebesar Rp 765.000,00. Namun pihaknya selama ini pihaknya terus berupaya mengawasi pelaksanaan UU No 13/2003 terutama tentang pengupahan@Nasimin/Kokom
Selengkapnya...

Nahkoda KLM Surya Jaya ditetapkan sebagai tersangka

BERITA METRO – KOTA CIREBON, Nahkoda Kapal Layar Motor (KLM) Surya Jaya, AH, ditetapkan sebagai tersangka terkait dengan penyelundupan sebanyak 2.250 bale (colly) pakaian bekas asal Kuantan Malaysia
Hal tersebut diungkapkan Dirjen Bea Cukai, Anwar Supriadi, kepada wartawan saat berada di kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KP2BC) Kota Cirebon belum lama ini

Dijelaskan, tersangka AH sendiri kini mendekam di rumah tahanan (rutan) kelas 1 Cirebon sambil menunggu proses hokum, yakni penyidikan hingga sampai ke pengadilan

Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Penyidikan dan Penindakan (P2), Thomas Sugi Jata. Kepala KP2BC Cirebon, Agus Rofiudin, Kompol Brusel, serta AKP Kondar dari Polair Polda Jabar

Dalam kesempatan itu, Anwar menjelaskan, dengan adanya penangkapan itu maka perkiraan potensi kerugian Negara berupa Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor yang berhasil diselamatkan mencapai Rp 2,6 miliar

Terkait dengan keberadaan tersangka AH, Anwar mengatakan, yang bersangkutan dianggap melanggar aturan sebagaimana ditur di dalam Undan_Undang No.17 tahun 2006 tentang perubahan Undang-Undang No 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan

“Sanksi pidananya yakni penjara minimal 1 tahun dan maksimal 10 tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp 50 juta dan pling banyak Rp 5 miliar,” katanya

Untuk diketahui, penyelundupan pakaian bekas dari Malaysia tujuan Cirebon berhasil digagalkan ptugas Bea Cukai dan Polair pada 13 November 2009 lalu. Kapal ini mengakut 2.250 cally dan rencananya akan dipasarkan ke Bandung dan sekitarnya@ Nasimin
Selengkapnya...

Ribuan Murid TA/RA Sekab. Cirebon, Ikuti Manasik Haji Kecil

BERITA METRO, SUMBER - Ribuan Anak didik yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhatul Atfhal (RA) se-kab Cirebon, mengikuti kegiatan manasik haji cilik, yang mengambil tempat berpusat di alun alun depan Masjid Raya Sumber. Kab Cirebon, pada Rabu (2/12).

Anak-anak TK/RA ini, diberikan praktek manasik haji mulai dari masuk Mudzalifah hingga ke Arafah (finish-red) dengan mengambil air Zam-zam yang terkemas dalam aqua gelas, disamping itu juga kegiatan manasik haji kecil yang dilakukan TK/RA tersebut, yang bertujuan untuk mendalami tentang Haji dan mendekatkan diri kepada yang Khaliq

Kegiatan manasik haji ini di mulai dari Lapang Olahraga Ranggajati dan melakukan jalan kaki (manasik) menuju ke Araffah yang tempatnya di Lapang Masjid Raya Sumber, sambil mengucapkan salam labaika Allahuma laibaik

Berlangsungnya manasik tersebut dimulai dari pkl.09.00 WIB merupakan kegiata rutinitas tahunan. Anak-anak yang mengikuti manasik haji ada yang benar-benar serius mengikuti kegiatan manasik haji yang dibimbing gurunya dan adapula yang menangis karena pakaian ihramnya lepas, serta menangis karena tidak berada dekat dengan orang tuanya

Namun sayangnya ketika BM konfirmasi pada ketua Panitia Nur Rohmah SPd.I susah untuk dikonfirmasi, ibu sedang ada di tempat start lapang Ranggajati, ungkap salah satu panitia. Ketika BM melakukan Konfirmasi ke tempat tersebut, nampaknya Ketua Panitia tidak mau menemui wartawan

Di tempat terpisah ketika BM konfirmasi pada salah satu panitia mengatakan,”kami tidak tau menahu berapa jumlah anak TK/RA se Kab. Cirebon yang mengikuti manasik haji, sangat ironis sekali panitia tidak mengetahui jumlah anak-anak yang mngikuti manasuik haji

Disinggung tentang anggaran manasik, dirinya mengelak dan tidak mau banyak bicara, karena yang lebih tau adalah ketua pelaksana.” Tandas Panitia yang engan menyebutkan namanya

Orang tua murid Ibu Rositi saat dimintai komentarnya mengatakan, kegiatan manasik tersebut dilakukan setiap tahun yang diadakan RA/TK. Kegiatan ini sangat baik untuk perkembangan anak sejak dini, karena bisa mengetahui dan mengerti praktek rukun islam yang ke 5 yaitu munggah haji atau melaksanakan ibadah haji. Juga kegiatan ini diharapakan bisa memupuk sikap mandiri, kedisiplinan seni moral serta nilai-nilai agama. Intinya kami sangat mendukung diadakannya kegiatan ini, ungkap Rositi

Masih dikatakan ibu Rositi,”Tidak hanya berupa pengetahuan yang didapat anak-anak mengenai haji, namun anak-anak yang mengikuti kegiatan praktek manasik haji juga diberikan piagam pengharagaan berupa sertifikat sebagai bukti telah mengikuti praktek manasik haji @ IMEY
Selengkapnya...

Kejaksaan Sumber, Akan Usut DAK SDN III Winong

BERITA METRO, GEMPOL - Program peningkatan mutu sarana sekolah melalui Program Dana Alokasi Khusus (DAK) 2009 yang diterima oleh 151 sekolah di Kabupaten Cirebon pada pelaksanaannya banyak yang berjalan tidak sesuai dengan aturan. Arahan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cirebon, Drs. Dudung Mulyana, M.Si, sesuai dengan Program Pendidikan Nasional (Diknas-red) agar dalam melaksanakan program DAK tersebut tidak boleh menggunakan anggaran yang bersumber lain, selain dari bantuan dana DAK

Hasil pantauan BERITA METRO di lapangan, hampir sekolah penerima DAK, mengunakan angaran dari dana simpan pinjam anak didik maupun tabungan Kepala sekolah, yang anehnya lagi beberapa sekolah memberanikan diri untuk berhutang Material ke salah satu perusaahan material yang beralamat di Desa Kebarepan Kec. Plumbon Kab. Cirebon Jawa Barat

Sehingga Sekolah penerima bantuan DAK, yang baru menerima kucuran dana pada termin II, nampaknya dalam pekerjaannya sudah mencapai 90 hingga 100%, Berdasarkan pengakuan pihak sekolah yang mendapatkan program DAK dana untuk menyelesaikan program tersebut berasal dari dana pinjaman walaupun pinjaman yang diberikan bukan dalam bentuk uang tetapi berbentuk bahan dan material bangunan

Kejaksaan Negeri Sumber akan Usut DAK SDN III Winong

Hasil konfirmasi beberapa Masyarakat setempat, bahwa SDN III Winong Nampaknya tidak memperdulikan masyarakat setempat, Pasalnya komite sekolah yang notabennya sebagai perwakilan orang tua murid untuk pengawasan dalam segala bidang di SDN III Winong tidak di ikut sertakan

Sangat ironis sekali bahwa beberapa kali BERITA METRO hendak konfirmasikan hal tersebut terhadap kepala sekolah, Tini Suhartini selalu menghindar kejaran wartawan, sama halnya dengan Komite sekolah yang selalu tidak nampak di sekolah tersebut

Bantuan DAK untuk SDN III Winong Kecamatan Gempol ini, mendapatkan bantuan sebesar Rp. 210 juta untuk tiga lokal, “Namun, dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan anjuran Kepala dinas Pendidikan Kab. Cirebon, Pasalnya Pelaksanaan SDN III Winong hanya mengelupas Tembok yang rusak, dan pemasangan Genteng serta Keramik

Disamping itu juga bentuk bangunan nampaknya masih semula, yang layak untuk di huni para murid, namun, dalam pelaksanaannya SDN III Winong tersebut hampir 95 % selesai, dikarenakan bantuan DAK tersebut hanya beberapa ruangan yang di Renovasi

Anehnya lagi, bantuan tersebut baru termin I sebesar Rp. 63 Juta, dan Termin II sebasar Rp. 102 Juta dan untuk termin ke III sebesar Rp. 45 juta, dari nilai 210 juta dikucurkan, tetapi SDN III Winong pelaksanaanya hampir selesai, diduga kuat dalam Pelaksanaan Kegiatan Bangunan yang dikeluarkan hanya beberapa puluh juta saja, pasalnya hanya beberapa kerusakan saja yang di renovasi, dan diduga keras masih ada kelebihan anggaran bantuan DAK, hal tersebut tinggal menunggu termin ke III

Ditempat terpisah Kepala kejaksaan Negeri Sumber Happy Hadiastuti, SH, CN saat dikonfirmasi MR melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Pieter Sahanaya mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas bila mana ada penyimpangan, yang jelas kami akan menangani bentuk permasalahan apapun bila ada laporan dari warga masyarakat tandasnya@ KIRNO/AGUS ARIFIN
Selengkapnya...

PGRI Ciasem Sambut Harla

BERITA METRO, SUBANG – Penyelenggaraan Hari Ulang Tahun ke 64 PGRI Kecamatan Ciasem berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu, pasalnya kegiatan tersebut selain guna peringatan PGRI juga dijadikan ajang jumpa pisah antara Kepala UPTD Purnayuda dengan anggota PGRI (guru) juga dengan Kepala UPTD legitimid saat ini

Peringatan tersebut selain dihadiri ratusan guru anggota PGRI juga dihadiri Camat Kecamatan Ciasem, Kepala UPTD Purnayuda, Kepala UPTD Legitimit, para pengawas Pendidikan TK/SD/PLS dan sejumlah tamu undangan lainnya, belum lama ini, digedung kantor PGRI UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem

Dalam pidato singkatnya Camat Ciasem, Suwarna menilai, adanya kedekatan secara pribadi maupun secara kedinasan antara pemerintahannya dan dinas pendidikan merupakan sebagai upaya kebersamaan untuk kepentingan masyarakat. Secara husus camat mengharapkan kepada pendidikan agar menjadi pendidikan yang baik
sesuai Tupoksinya

“Selain menjadi pendidik yang professional, diharapkan pula guru bisa menjadi guru yang bermartabat dan dapat pula menjadi figur pada saat ada dilingkungannya,”harap Camat

Menurut Ketua PGRI UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem, Ence, HUT ke 64 PGRI kali ini sangat berbeda dengan peringatan tahun lalu, keistimewaan peringatan tahun ini adanya jumpa pisah atas pensiunnya Kepala UPTD Purnayuda yang telah membaktikan, memanage, membina terhadap anggota PGRI Kecamatan Ciasem hingga anggota PGRI, senbagai pendidik dapat melaksanakan tugas dengan baik dan professional

“Saya mewakili anggota PGRI, yang tentunya pendidik yang ada di UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem mengucapkan terima kasih kepada Kepala UPTD Purnayuda yang telah memimpin kami dengan baik,”ucap Ence

Dalam Pidato singkatnya, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem yangtelah pensiun sejak 1 Agustus 2009, Panutriyono, dengan rendah hati permohonan maaf apabila selama tugas di UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem tidak mampu melakukan tugasnya secara optimal. Dirinya pun berharap agar pendidikan yang ditinggalkannya saat ini dapat bekerja sama dengan Kepala UPTD yang baru guna mengejar program peningkatan pendidikan di Kecamatan Ciasem

“Secara pribadi saya mohon maaf kepada semua pihak selama saya bertugas, adapun tugas saya yang belum rampung keburu pension dapat dilanjutkan oleh Kepala UPTD yang baru serta dapat mengantongi keberhasilan peningkatan pendidikan yang lebih baik lagi,”ucap Panut

Sementara itu Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ciasem, H.Dedi Supyandi, menyampaikan harapan kepada anggota PGRI juga sebagai pendidik dapat menjadi pendidik yang bermartabat, Profesional, sejahtera dan terlindungi. Dari keempat pesannya itu Dedi mengharapkan para guru sebagai pendidik dapat menjadi pendidik yang baik dan mengedepankan empat unsure tadi

“Saya meyakini, apabila guru dapat mengantongi empat pesannya itu tentunya guru bermartabat yang mengedepankan nama baiknya, dapat membina dan mendidik murid secara professional, akan sejahtera apabila dapat memanage penghasilannya dan dapat melindungi anak didik yang tentunya akan menjadi guru yang dapat melindungi anak didiknya dan akan menjadi guru terlindungi,”yakinnya (PIRDAUS)
Selengkapnya...

Trafficking Wanita Di Bawah Umur Terjadi di Subang

BERITA METRO, SUBANG – Tiga gadis belia warga Kabupaten Subang, Jawa Barat diduga menjadi korban trafficking, pasalnya telah berjalan 20 bulan diketahui ketiga gadis tersebut dipekerjakan di sebuah Café dinegara Jiran

Hal tersebut diungkapkan Ketua Camp Migrant asal Karawang yang mengurusi masalah tersebut, Boby, kata Boby dirinya mengetahui hal itu, ketika ada pengaduan dari keluarga korban yang mengadukan persoalan anaknya kepada camp migrant,pada (25 Nov). dan ketiga orang tuanya, bahwa anak-anaknya dipekerjakan di Malaysia menjadi pelayan Café

Ketiga korban tersebut berinisial JJ Binti Ratinah (18) warga Desa Blanakan RT 02/07 Kec. Blanakan, SM Binti Dasim (17) warga Desa Jayamukti Rt.02/01 Kec. Blanakan dan STM Binti Kasrin (22), warga Desa Blanakan RT 02/07 Kec. Blanakan ketiganya asal Kecamatan Blanakan berbeda Desa,”Saya sebagai pengurus TKI yang bermasalah sangat enyayangkan adanya tindakan oknum sebuah perusahaan atau oknum sponsor yang telah enghianati perjanjian awal, ”tandas Boby

Korban pertama, Boby, seraya menambahkan, bahwa JJ sudah 20 bulan hingga sampai saat ini belum diketahui keberadaannya, bahkan JJ dengan orang tuanya belum ada komunkasi. Karena orang tua JJ hawatir dengan nasib anaknya, orangtua JJ, menyoal ketidak jelasan anaknya berada kepada sponsor yang mengurusnya bernama Enih warga desa Cilamaya girang Kecamatan Blanakan

Menurut orang tua korban, diulang Boby sponsor hanya menjelaskan kepada orangtua korban bahwa JJ telah kerja secara legal melalui PT ALGA, dan bahkan orang tua JJ juga pernah diberi copy paspor anaknya, sayangnya paspor yang diberikan sponsor bukan atas nama JJ, akan tetapi atas nama sumiyati dengan alamat Bekasi.

“Sebenarnya orang tua korban tidak menghendaki expos ini, akan tetapi karena saya lebih melihat untuk kepentingan orang banyak dan sekaligus kejadian ini menjadi pelajaran bagi orangtua-orangtua lainnya agar jangan begitu mudah percaya kepada sponsor,”pinta Boby.

Korban kedua SM dan korban ketiga STM, diberangkatkan pada 14 oktober 2009 oleh sponsor bernama AS (Ade Setiawan) warga desa Blanakan dan sponsor dari Bandung bernama Yanti.

Dalam proses pemberangkatan, dijelaskan Boby, SM dan STM dari rumahnya masing-masing hingga terbang ke Malaysia (22/10) memakan waktu 2 minggu, dijanjikan bekerja di Malaysia dengan gaji 5 sampai 35 juta perbulan,korban di tampung diperumahan dan kemudian diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur laut selama seminggu.

Seminggu kemudian, masing-masing orang tua menerima informasi bahwa yang bersangkutan bekerja di serawak Malaysia timur. Mereka dipekerjakan sebagai pelayan café untuk menemani minum tamu –tamu, “Menurut orang tuanya sih dua korban juga sempat melarikan diri ke Pontianak namun ketangkap lagi dan dikembalikan untuk tetap bekerja di café tersebut. Korban juga sering dicekoki dengan narkoba dan menjurus kepada prostitusi, selain itu korban pun dibebani 15 juta, hal itu diketahui ketika korban menghendaki pemulangan kepada bosnya,”jelas Boby.

Boby berharap kepada pemerintah Desa, pemerintah Kecamatan dan Disnakertrans Kabupaten Subang untuk memperketat dan mesti berhati-hati pada saat memberikan surat keterangan yang akan dipergunakan menjadi TKI dan sekaligus untuk tidak dengan mudah mempercayai sponsor, dimaksudkan agar warganya tidak terjerumus kearah negative pada saat akan menjadi TKI@ PIRDAUS

Selengkapnya...

Ribuan Masyarakat Blanakan sambut MTQ XXXXII

BERITA METRO, SUBANG – Ribuan masyarakat Kecamatan Blanakan menghadiri pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat Kecamatan Blanakan ke 43 tahun 2009 diwarnai dengan devile pawai Ta’aruf kreasi pelajar dan masyarakat Kecamatan Blanakan, Selasa (24/11) bertempat di Kantor Kecamatan Blanakan

Saat wartawan Berita Metro berada dilokasi kegiatan antusiasnya pelajar SD/MI, SMP/MTs, pelajar SMA dan santri-santriayat yang dibawa oleh masing-masing ustad.ustadzah dipelopori tokoh agama dan Kepala desa masing-masing menghiasi dan meramaikan acara pembukaan MTQ dan ajakan pemerintahan Kecamatan Blanakan bermoto dengan MTQ ke 43 tingkatkan persatuan dan kesatuan demi suksesnya Desa Mandiri gotongroyong

Bahkan group Marching Band pelajar SMPN 2 Purwadadi Kecamatan Purwadadi pun ikut serta dalam memeriahkan acara pembukaan tersebut dimana pada saat dilaksanakan pawai Ta’aruf group Band asal Kecamatan tetangga tersebut yang memimpinnya

selanjutnya diikuti oleh kelompok Kafilah Desa Muara, Kafilah Desa Cilamayagirang, kafilah Desa Blanakan, Kafilah Desa Jayamyukti, Kafilah Desa Langgensari, Kafilah Desa Tanjungtiga, Kafilah Desa Cilamayahilir, Kafilah Desa, Rawameneng Kafilah Desa Rawameneng, aparatur Kecamatan Blanakan, pegawai UPTD Pendidikan dan UPTD Kesehatan Kecamatan Blanakan disusul pelajar SMAN I Blanakan, pelajar SMPN I,II,II Blanakan, murid SD/MI dan murid PAUD, BKB dan TPQ Blanakan

Dalam upacara pembukaan selain dihadiri oleh ribuan Kafilah juga hadir
Dari Departemen Agama Kabupaten Subang, KUA, Camat, Kepala UPTD Pendidikan, Kepala UPTD Puskesmas Blanakan, Kapolsek dan anggota Koramil 0506 Kecamatan Ciasem, dalam sambutannya Ketua penyelenggara juga Sekamt Balanakan, H.Nono Suparno.A.pi. melaporkan kegiatan dan peserta MTQ yang terdiri dari jenis kegiatan Cabang MTQ/Tilawah, MHQ/Hafid, Qasidah Rebana, mewarnai Kaligrafi/Hiasan Qur’an didikuti oleh 336 pesertanya setingkat PAUD/BKB/TPQ, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/sederajat, Remaja dan Dewasa

Tujuan kegiatan ini selain untuk membina melatih kemampuan peserta sekaligus menjemput dan mendorong kemampuan peserta MTQ dapat menjadi utusan Kecamatan Blanakan pada MTQ ingkat Kabupaten dengan maksimal, dan dapat tampil lebih baik pada saat berlomba ditingkat Kabupaten mendatang,”Mudah-mudahan saja kafilah-kafilah yang berlomba pada kegiatan MTQ tingkat Kecamatan ini dapat menjadi lahan potensi-potensi kafilah yang berkualitas sekaligus dapat menjadi media syiar Islam
yang baik,”ucap Sekmat yang dipercaya menjadi ketua Panitia Penyelenggara.

Menurut Camat Blanakan, Deni Setiawan mengungkapkan, bahwa kegiatan MTq tingkat Kecamatan tersebut guna mempersiapkan jargonnya dalam pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten, camat berharap, hasil lomba sejumlah cabang kegaiatan MTQ ke 43 tersebut yang diikuti oleh sekitar 336 peserta diharapkan dapat mengantongi keberhasilan dari sejumlah cabang kegiatan MTQ peserta dapat berprestasi yang lebih baik dari
tahun sebelumnya

“Dari semua tingkatan yang dilombakan dalam kegiatan MTQ tingkat Kecamatan ini, pada saat mereka berhadapan dengan pesert-peserta atau kafilah-kafilah se Kecamatan Blanakan dapat bersaing dengan kafilah Kecamatan lain pada saat berlomba di tingkat Kabupaten, selain dari itu kegiatan agamis ini dapat pula mewujudkan Desa Mandiri Gotong royong menuju masyarakat yang mandiri dan berprestasi dalam bidang pembangunan mental dan pembangunan semua bidang program pemerintahan,”harap Camat@ (PIRDAUS)
Selengkapnya...

Kacab PDAM Pamanukan Plantat Plintut, Hanya Obral Janji

BERITA METRO, SUBANG – Menurut Aktifis Pergerakan Lingkungan Sewilayah Pantura (Aktifis Pringsewu) Otong Jainuddin menilai omongan Kepala Cabang PDAM Pamanuklan, Aam Ambaruddin dinilai plintat-plintut, pasalnya ngomong pagi hari, sore ari beda lagi

Seperti selumnya, dilanjutkan Jay, Aam pernah mengatakan dalam waktu satu bulan daftar pelanggan yang direalisasikan untuk pemasangan water meter bagi saluran rumah baru (SR) hanya mencapai 2 hinggA 3 pelanggan saja, yang kemudian dia ngomong pula untuk pemasangan pelanggan SR baru sudah ditutup

“Saya menilai omongan seorang perangkat pemerintah yang tidak memperhatikan dan tidak sportif seperti Kepala PDAM Cabang Pamanukan itu yang terkesan plintat-plintut termasuk seorang pejabat yang tidak punya pendirian,”ucap Jay

Dia (Aam), unjuk Jay, bahwa direalisasikannya pemasangan SR baru bisa dibilang dibatasi hingga 3 orang dalam sebulannya, disebabkan adanya pembatasan pemasangan SR baru yang disebabkan untuk membatasi pasokan air yang dikeluarkan PDAM Cabang Pamanukan sudah tidak lagi dapat melayani secara optimal karena terkendala teknis

Tepatnya, dilanjutkan Jay, kendala teknis tersebut karena mesin pendukung untuk memasok air keribuan pelanggan yang ada diempat Kecamatan yang masuk pada wiayah kerjanya tidak lagi mampu menghantar air dengan baik, sehingga pihak PDAM Cabang Pamanukan memberlakukan pembatasan pemasangan SR

Ironisnya pada saat didesak adanya sejumlah pelanggan yang tidak terkaper pemasokan air alias pasokan air disejumlah wilayah kerja PDAM Cabang Pamanukan menemui kendala pasokan air Kepaala PDAM itu dengan jelas mengatakan,”Alat kita tidak mampu melakukan pengiriman dengan baik,”ucap Aam diulang Jay

Demikian Pula Kepala PDAM Cabang Pamanukan, Aam Ambaruddin, pada saat dikonfirmasi pernah mengatakan hala yang sama, bahwa pihaknya hanya dapat melayani 2 hingga 3 orang dalam sebulannya kepada pelanggan SR baru, kemudian dia mengatakan,”Pembatasan pemasangan SR baru karena teknis tidak mendukung,”ucap Aam pada wartawan Koran ini

Namun pada saat Aam akan merealisasikan pemasangan pelanggan baru yang harganya mencapai Rp.4juta, dan diketahui Metro Cirebon pihaknya langsung mengagalkannya, saat Aam ditanya kenapa hal itu digagalkan, Aam menjawab,”Pemasanga SR baru telah ditutup,”ucapnya

Artinya, omongan seorang Kepala Cabang PDAM yang mestinya mencerminkan seorang pemimpin yang baik herus komitment pada omongannya, dengan tidak jelasnya omongannya Aam terkesan plintat-plintut dalam menjalankan tugasnya dan seolah-olah PDAM Cabang Pamanukan perusahaan miliknya sendiri@(PIRDAUS)
Selengkapnya...

Angkutan Sesalkan sikap DLLAJR, Pungut Retribusi

METRO CIREBON, SUBANG – Jalan yang ada disekitar Pos DLLAJR Purwadadi ditanami pohon pisang oleh masyarakat kecamatan Purwadadi, Kab. Subang Jawa Barat penanaman pohon pisang ditengah jalan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Kecamatan Purwadadi yang hingga kini tidak kunjung diperbaiki

Sementara itu, menurut masayrakat setempat keberadaan petugas Pos DLLAJR Purwadadi yang ada dilokasi tersebut masih terus melakukan penarikan retribusi kepada sejumlah kendaraan angkutan umum dan kendaraan angkutan barang

“Mestinya penarikan retribusi tersebut dapat menjamin perbaikan jalan, namun pada kenyataannya jalan yang semakin jelek hanyalah dipandang sebelah mata oleh pemerintah,”ucap Matsani yang mengaku ewarga Purwadadi

Menurut Aktifis Pergerakan Lingkungan Sewilayah Pantura (Aktifis Pringsewu), Nandar Suhendar dirinya merasa terganggu dan selalu hati-hati pada saat melewati jalan tersebut, dia pun menilai kondisi jalan tersebut terkesan tidak diperhatikan oleh pemkab Subang, padahal kondisi jalan yang semakin jelek telah berlangsung lama

Nandar pun bertanya-tanya, ada apa dengan pemkab Subang sehingga tidak memperhatikan jalan tersebut, padahal jalan itu merupakan jalan penghantar peningkatan ekonomi rakyat yang ada di Kecamatan Purwadadi hususnya bagi pedagang yang ada di Pasar Purwadadi terkadang menemui kendala dengan lambannya pasokan barang dagangannya

“Sangat wajar apabila jalan itu ditanami pohon pisang oleh sekelompok orang yang mungkin mereka kecewa atas kondisi jalan yang kian lama semakin rusak, kata mereka sih, akibat kerusakan jalan berlobang pendek, panjang mencapai kedalaman 10 hingga 20 centimeter mengganggu lalulintas dan seringkali terjadi kecelakaan,”ucapnya

Puluhan titik jalan berlobang itu, Nandar menambahkan, selain kedalamannya cukup mengganggu lalulintas juga panjang lobang rata-rata mencapai 50 hingga 100 centimeter akan tidak mungkin dapat mencelakai pengendara yang melewati jalur tersebut, dirinya pun hamper mengalami hal yang sama pada saat melewati jalan itu

Maka dari itu, Nandar mengingatkan kepada pengendara yang melewati titik jalan tersebut mesti ekstra hati-hati, pasalnya dijalur itu pada lalulintas, terutama pada saat kepulangan karyawan pabrik yang jumlahnya ribuan kendaraan roda dua memadati jalur jalan itu

“Saya mengharapkan agar pemkab Subang melalui dinas terkait untuk meninjau jalur jalan yang rusak itu, ingat, timbulnya pabrik yang mengeluarkan ribuan kendaraan karyawan tidak dibarengi dengan infarstruktur jalan yang layak, jelas pemkab tidak memperhatikan karyawan,”harap Nandar

Hal senada diungkapkan Ketua Komdas & LH Kabupaten Subang, Hendi Sukmayadi, dirinya menilai kurangnya pemkab Subang melalui Dinas Bina Marga dalam memperifikasi jalan-jalan yang buruk, seperti yang terjadi pada titik jalan Kalijati menuju Sukamandi yang kurang diperhatikan oleh pemkab Subang masih adanya sejumlah jalan yang rusak parah belum diperbaiki

“Mestinya pemkab Subang memperhatikan jalan yang terparah dalam perbaikannya, sementara jalan yang masih layak malah yang diperhatikan, atau perhatikan dulu jalan Kabupaten, karena jalan Kabupaten merupakan jalan penghantar ekonomi rakyat antar Kecamatan,”pintanya@(PIRDAUS
Selengkapnya...

Bupati Cirebon, Lantik Kuwu Terpilih

BERITA METRO, PASINDANGAN - Bupati Cirebon Drs. Dedi Supardi, MM melantik Kuwu (Kepala Desa) Desa Pasindangan Kec . Gunung Jati Kab Cirebon, Jawa Barat, Pelaksanaan Acara tersebut yang dihadiri oleh muspida, Para Kepala Dinas, Camat, dan Muspika Kec. Gunung Jati serta para undangan, yang mengambil tempat di Halaman Sekolah SDN Pasindangan I, pada Senin (23/11)

Bupati Cirebon dalam sambutannya mengatakan, Pada Pelantikan Figur seorang Kepala Desa (Kuwu-red) biasanya dilaksanakan secara serentak di Kantor lingkungan Pemda Kab. Cirebon, Namun kesempatan ini di Desa Pasindangan adalah suatu kehormatan bagi Seorang kuwu terpilih untuk dilantik yang mengambil tempat di Balai Kantor Desa

Bupati, seraya menambahkan, untuk Kuwu terpilih, kami harapkan setelahnya di lantik agar benar-benar menjalankan amanah rakyat, yang mana Kepercayaan rakyat terhadap Misnadi (Kuwu Terpilih) mengemban tugas yang sangat berat, sehingga dalam menjalankan tugasnya nanti harus melayani Masyarakat

Disamping itu juga, dalam menjalankan aktifitas keseharian, seorang Kuwu harus meningkatkan mutu baik kualitas maupun kuantitas terhadap Masyarakat dalam pelayanannya, namun kinerja seorang Kuwu harus di bantu dengan Unsur perangkat Desa, demi kemajuan desa dan umumnya masyarakat kab. Cirebon, tandas Bupati

Seraya Menambahkan, kepada para kuwu yang ada di Kecamatan Gunung Jati dan Umumnya Kab. Cirebon, dengan adanya bantuan anggaran pada tahun 2010, nanti, Kami akan merealisasikan anggaran yang diperuntukan bagi Kepala Desa dan Umumnya Perangkat Desa, untuk Kepala Desa besaran tunjangannya sebesar Rp. 1 juta, dan untuk Perangkat sebesar Rp. 400 serta para kadus Sebesar Rp. 200, Sehingga pada tahun 2010 nanti adanya peningkatan tunjangan bagi para Kuwu dan Perangkat

Hal tersebut, Jabatan Kuwu jangan dimanfaatkan seenaknya saja bila mendapatkan bantuan baik dari Pemda, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, yang diperuntukan bagi pembangunan Daerah di kab. Cirebon melalui berbagai program baik program PIPP, P2KP, PNPM, dan lainnya, sehingga bilamana Desa yang mendapatkan bantuan agar dipergunakan yang sebaik mungkin, dikarenakan bantuan sangat rawan, ungkap Bupati@ Sukirno/Nasimin /Agus A
Selengkapnya...

Peserta Tes CPNS Di Kab. Cirebon Merasa Kepanasan

BERITA METRO, SUMBER – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Cirebon membeludak yang jumlahnya mencapai 13.456 peserta tes, Kesempatan kerja yang kini paling diminati masyarakat baik dari Kab. Cirebon maupun dari Luar cirebon yang ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Terbukti tes CPNS tahun 2009 yang digelar serentak, pada, Minggu (22/11), di Kab Cirebon yang mengambil tempat di GOR Ranggajati Sumber, Kab Cirebon, Jawa Barat

Test yang berlangsung mulai Pkl. 09.00 WIB dan berakhir pkl.11.00 WIB berlangsung dengan lancar. Pihak panitia menyiapkan 14 Rayon yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan tes CPNS diantaranya di Kecamatan Sumber, Duku Puntang dan Kecamatan Plered, serta yang terjauh dari 14 Rayon berpusat di SMKN 1 Kedawung

Ketika BERITA METRO konfirmasi Test CPNS kepada Koordinator Rayon, Iim Rohiman mengatakan,”Test CPNS Tahun 2009 Ini, salah satunya di gelar di Gor Rannggajati, Sumber dikuti oleh 1225 peserta CPNS, Namun kami juga sedang merekap ulang data yang mengikuti hari ini, karena kami lihat masih banyak bangku kosong, yang jumlahnya mencapai 8,2% sekitar 1628 peserta tes yang tidak hadir dari peserta keseluruhan yang terbagi dalam 14 rayon

Ditambahkanaanya Iim, Namun untuk data yang akurat, kami harus menindak lanjuti ke PGRI, untuk mengetahui berapa jumlah yang mengikuti test dan yang tidak hadir serta siapa saja yang terpanggil ada di Sekertariat PGRI.”Tegas Iim

Masing-masing ruang tes di Gor Ranggajati diisi oleh 20 peserta dengan dua orang pengawas, sayangnya, konsentrasi peserta CPNS terlihat memudar dan peserta terlihat tidak nyaman. Peserta yang mengikuti CPNS di Gor Ranggajati terlihat kepanasan, betapa tidak Di Gor Ranggajati tidak ada sirkulasi udara

Sehingga beberapa Peserta CPNS mengungkapkan kepada BERITA METRO, dirinya merasa terganggu dengan adanya tempat yang disediakan oleh Panitia di GOR Ranggajati tersebut, Pasalnya Sirkulasi udara yang tidak sempurna, Didalam Gedung GOR para peserta merasa terganggu dengan kepanasan, dan banyak mengeluarkan keringat dingin, ungap salah seorang peserta Tes CPNS

Demi tercapainya harapan menjadi PNS, betapa tidak, banyak sekali keuntungan bila menjadi PNS yaitu diantaranya mempunyai posisi yang kuat dan jaminan keamanan kerja, karena diangkat dengan SK Menteri, Gubernur, Walikota atau Bupati. Juga mempunyai kepastian dan standar gaji yang cukup tinggi, selain gaji pokok ada banyak jenis tunjangan, baik tunjangan fungsional maupun jabatan. Promosi jabatan dari Kepala Seksi hingga Dirjen, bahkan Menter, ataupun kelak menjadi Pejabat. Apalagi pensiun yang akan dijamin oleh pemerintah@ MEY
Selengkapnya...