METRO CIREBON, SUMBER - Ada yang berbeda pada pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) di Komplek Pondok Pesantren (Ponpes) di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Pasalnya warga menolak menggunakan tinta usai melakukan pencontrengan namun menggunakan cairan kunyit
Ada beberapa alasan yang membuat kenapa kemudian warga lebih memilih menggunakan kunyit ketimbang tinta, selain karena kunyit dirasakan lebih cepat hilang, kunyit juga merupakan bahan dari alam yang tentunya dianggap tidak akan membatalkan wudhu
KH Mohammad Miftah, Pimpinan Pondok Pesantren Benda Kerep, mengungkapkan, penggunaan tinta dapat membuat seseorang tidak sah apabila berwudu. “Jika seseorang berwudu, itu menjadi tidak sah apabila menggunakan tinta, karena tinta dapat menterap pada kulit,” tandasnya
Namun demikian, lanjutnya, sebagai warga negara yang baik serta agar tetap dapat menyalurkan aspirasinya, maka diambil jalan alternatif yakni dengan menggunakan cairan kunyit. ”Solusi ini sebenarnya sudah kami sampaikan pada saat Pileg atau Pilkada, tapi baru kali ini disetujui,” kata Miftah seraya menambahkan di TPS 17 Lebak Ngok, tempat warga menyalurkan hak pilihnya, terdapat 659 pemilih
Ketua PPS TPS 17 Lebak Ngok. Wahidin menjelaskan, penyediaan kunyit itu memang dilakukan setelah bermusyawarah dengan warga yang kemudian diusulkan ke KPU. ”Meski begitu, selain menyediakan cairan kunyit, kami juga tetap menyediakan tinta, tinggal diserahkan ke warga itu sendiri mereka mau menggunakan yang mana,” kata Wahidin
Terkait dengan kondisi yang ada di TPS 17 Lebak Ngok, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Cirebon, Didi Nursidi, yang saat itu memantau langsung pencontrengan, mengaku tidak mempersoalkannya. Menurutnya apa yang berkembang di komplek Benda Kerep bersifat situasional. ”Yang terpenting yakni warga bisa menyalurkan hak pilihnya,”tegas Didi
Pantauan yang dilakukan di lapangan, Walikota Cirebon, Subardi Spd, Wakil Walikota, Sunaryo HW dan Kabag Umum Pemkot Cirebon, Topan, memberikan hak suaranya di TPS yang berada di kampung Benda, dengan menggunakan kartu model A7@ NASIMIN