Menyangkut Isu Pemotongan, Satker PPIP Lakukan Sidak

METRO CIREBON – Satuan Kerja (Satker) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di Kab. Cirebon Jawa Barat, nampakya mendapat sorotan yang sangat tajam dari berbagai kalangan masyarakat dan instansi terkait, pemotongan anggaran bantuan tersebut yang diterima oleh Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) sebesar Rp. 250 juta yang teragi menjadi tiga kali termin, isu dilapangan adanya pemotongan tersebut dilakukan oleh pihak satker dan stafnya

Ir. P. Nenggolan Kepala Satuan Kerja (satker) PPIP, mengatakan kepada METRO CIREBON, bahwa dirinya merasa kaget ketika mendengar isu tersebut, sehingga dengan tidak sengaja langsung melakukan Infeksi Mendadak (sidak) ke beberapa Desa yang dihadiri oleh wartawan baik media local maupun nasional, sidak yang pertama dilakukan di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) DCK Plumbon, seperti, Desa Kecomberan Kec. Talun, Setu Wetan Kec. Weru, Getasan Kec. Depok, Marikangen Kec. Plumbon dan Desa Keduanan Kec. Depok, Jum’at (21/08)

Di hari kedua, sidak dipimpin Satker dan diikuti oleh Kepala UPTD DCK Sindang Laut dan UPTD Ciledug, seperti Desa Japura Lor Kec.Pangenan, Lemah Abang, Tuk Karang Suwung Kec. Lemahabang, Greget Kec. Greget dan Desa Durajaya Kec. Beber, Sabtu (22/08)

Sidak ke-beberapa Desa dengan cara mendatangi satu persatu kantor Desa yang mendapatkan bantuan PPIP, satker sendiri mempertanyakan kepada ketua OMS, Kepala Desa (kuwu), dan bendahara di hadapan para wartawan dan LSM, yang mana A. Durajat Ketua OMS Desa Kaduanan memaparkan secara tegas, untuk pemotongan itu tidak ada sama sekali apalagi baik Satker maupun Dinas DCK dan instansi terkait

Masih menurut Durajat, penerimaan termin satu maupun dua, “kami, menerimah utuh tanpa ada potongan sama sekali, dan bantuan tersebut diperuntukan demi kepentingan masyarakat, karena program PNPM itu sendiri adalah program pemberdayaan masyarakat, pemerintah sendiri menginginkan program tersebut untuk kesejahteraan masyarakt yang mana untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat maupun menambah nilai Indeks Prestasi Manusia (IPM), jadi menyangkut isu pemotogan tersebut tidak benar, ungkap Durajat

H. Lasmino Ketua OMS Desa Japura Lor Kec.Astanajapura, mengatakan hal yang sama, bahwa di Desa kami tidak ada yang namanya pemotongan, “kami, sendiri siap untuk mempertanggung jawabkanya baik masalah administrasi maupun pekerjaan, justru kami merasa bangga dengan mendapatkan bantuan dari Pemerintah, apalagi kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada saya, maka pekerjaan pun sangat di dambahkan oleh Masyarakat Desa Japuralor, tutur Lasmino

Hasil monitoring METRO CIREBON di lapangan, Sukirman Kepala Desa (kuwu) Durajaya kec. Greged didampingi Salihin ketua OMS, memaparkan dengan gamlang, bahwa dirinya pernah didatangi oknum yang mengaku dirinya sebagai wartawan, dan memperlihatkan buku Kontrak kepada saya, Kepala Desa seraya menambahkan, bahwa “Oknum tersebut mengaku kepada saya sebagai team monitoring dari Dinas dan meminta dana untuk operasional kegiatan monitoring sebesar Rp. 3 juta” kilah Kepala Desa Durajaya di hadapan para wartawan dan rombongan Satker @ MOCH. MANSUR