Pasukan Pengamanan Presiden Ketiban Sial, Tertimpah Runtuhan Plafon Yang Ambruk

METRO CIREBON – Sebanyak 10 anggota TNI pengaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketiban sial. Pasalnya, plafon salah satu ruangan yang mereka tempati ambruk. Takayal reruntuhan plafon itu menimpai mereka dan terpaksa berhamburan keluar ruangan tersebut, Rabu (17/9

Peristiwa yang menganggetkan ratusan tamu undangan tersebut hanya berselang 12 menit sebelum kedatangan SBY ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kejawanan, Kota Cirebon, untuk melakukan dialog dengan para nelayan Pantura Cirebon

Pantauan di lapangan, sebelum akhirnya diketahui keberadaan para tentara bersenjata lengkap mengalami sial, lebih dulu terdengar suara benda berjatuhan yang berasal dari salah sata ruangan yang berjarak kurang dari 15 meter dari belakangan kursi tamu kehormatan presiden SBY

Suara gaduh benda berjatuhan diikuti debu yang keluar dari pentilasi ruangan itu. Beberapa orang termasuk wartawan mencoba mendekati dan begitu pintu dibuka sejumlah anggota TNI bersenjata lengkap nampak mencoba membebaskan diri dari reruntuhan kayu dan eternit plafon yang runtuh tersebut, dan keluar menuju satu ruangan lain

Kejadian tersebut kontan saja membuat pihak-pihak terkait dengan persiapan penyambutan presiden SBY bingung. Beberapa wartawan yang hendak mengambil gambar pun dihalangi petugas keamanan. Bahan tidak satu pun pejabat yang memberikan penjelasan terkait dengan kejadian tersebut mungkin karena dianggap insiden biasa

Sementara itu, Presiden SBY yang didampingi beberapa menteri diantaranya Menteri Kelautan dan Perikanan, Fredy Numberi, Menteri Perdagangan Marie S Pangestu, Menteri Perhubungan dan Menteri Pertanian Anton Aprianton, ketika berdialog banyak menerima keluhan dan permintaan dari kalangan nelayan

Mulyadi, nekayan asal Cangkol, Kota Cirebon ini misalnya. Dihadapan orang nomor satu di Indonesia itu dengan tegas mengutarakan permintaan agar diberikan subsidi khusus terhadap para nelayan. “Alasannya karena harga solar sudah sangat tinggi, karenanya kalau malaut mesin kapalnya kami gunakan minyak tanah bukan solar. Akibatnya mesinnya cepat rusak, apalagi mesin sudah tua lagi, kata Mulyani yang diaplaus ratusan nelayan lainnya

Atas permintaan itu, Presiden SBY akan berupaya merealisasikannya, namun kata presiden, semua itu juga harus dikonsultasikan dengan DPR. Karena ini demi kepentingan rakyat, kita akan bersatu dan mudah-mudahan DPR juga dapat menyetujuinya, kata presdien SBY@MOCH. MANSUR