Beberapa Kepala Desa Merasa Diperas, Satker lakukan Sidak PPIP

METRO CIREBON - Pelaksanaan infeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan team satuan Kerja Program Pembangunan infrastruktur Perdesaan (PPIP), yang dipimpin langsung Kasatker Kab.Cirebon Jawa Barat Ir. P. Nainggolan, di dampingi Kepala Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) DCK Ciledung, Toto Suroto, SE, Konsultan, dan Anggota Polres Cirebon, serta beberapa Media Massa baik local maupun Nasional di enam Desa yang mendapatkan bantuan PPIP tahun 2008, Senin (01/08)

Sidak pertama yang dilakukan team satker di Desa Blender Kec.Karangwareng dan dilanjutkan ke Desa Cisaat, desa Karang Sari Kec.Waled, desa Jatiseeng Kec.Ciledug dan desa Tonjong serta Desa Paseleman Kec. Paseleman Kab. Cirebon, yang intinya dilakukan sidak tersebut untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan dan administrasi OMS, dari enam Kepala Desa (kuwu) dan OMS nampaknya menjalankan sesuai dengan aturan yang ada, seperti buku pedoman PPIP dari Dirjen PU Ciptakarya

Ir. P. Nainggolan ketika mempertanyakan tentang Pelaksanaan Kegiatan program tersebut kepada OMS maupun Kepala Desa (kuwu), menyangkut diduga ada potongan anggaran baik dari Dinas Cipta Karya Kab. Cirebon, UPTD, Satker maupun Konsultan, dikeenam Kepala desa dan OMS, yang jawabanya sama, “tidak ada potongan sama sekali, “kami, menerima dari bank Jabar utuh baik penerimaan termin pertama maupun termin kedua, ungkap kepala desa dan OMS

Sementara penilaian Satker terhadap pelaksanaan kegiatan PPIP yang dianggap sangat baik kualitasnya di enam desa tersebut adalah desa karangsari kec.waled , bahwa anggarang sebesar rp. 250 juta yang terbagi menjadi tiga termin tersebut diperuntukan bagi penetrasi jalan (sensit) sepanjang 2978 M yang terbagi di beberapa blok seperti jalan blok kliwon Rt.01/01, dengan volume P 116.50 X L 3 M = 349.50 M, P.363 X L 3.50 M =1.270.50 M2, di blok manis Rt. 03/02 sepanjang 123 X L3M = 363, P.126.50 X L 3.50M = 379.50 dan di blok wage Rt. 02/05 sepanjang 156.50 X L 350M = 547.75 M itu dikerjakan sangat memuaskan dilihat dari segi kualitas yang sangat memadai, sehingga di desa karangsari perlu dijadikan simple dari 58 desa yang mendapatkan PPIP

Sementara Wanda Kepala Desa (kuwu) Karangsari ketika ditanya satker tentang adanya dugaan pemotongan, bahwa dirinya merasa tidak tahu menahu tentang kucuran dana, pasalnya dana tersebut keluar diterima langsung oleh OMS, namun, “kami, sebagai penanggung jawab di desa, maka hukumnya wajib jika OMs melakukan hal yang salah ditegur, dan secara jujur di desa karangsari tidak ada potongan sama sekali, sehingga dalam melakukan pekerjaan sendiri sangat memuaskan disbanding dengan desa lain, ungkapnya

Bahkan, “kami, sendiri pernah didatangi oknum yang mengaku dirinya wartawan meminta bagian satu persen dari nilai Rp. 250 juta, tetapi hingga kini diabaikan dan tidak datang lagi, tuturnya

Sama halnya dikatakan Dudung, S.IP kepala desa (kuwu) Tonjong kec.paseleman didampingi ketua OMS Hamid, SP, bahwa dirinya pernah didatangi LSM Komando Masyarakat Indonesia (komas), berinisial Supardi, bahwa dirinya pernah dating ke rumah dan menyodorkan berkas yang intinya di desa Tonjong yang mendapatkan PPIP tersebut melalui dirinya, dan meminta bagian hingga 20 persen, yang akan dibagikan bagi orang pusat, supardi sendiri meminta bagian terhadap desa tonjong untuk mentrasper kerekening supardi, namun dihiraukan, tutur Dudung@MOCH. MANSUR