Pembangunan DOK Kapal Dipertanyakan

BERITA METRO, SUBANG - Pembangunan doking kapal tahap pertama tahun 2008 di lokasi Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BP 4) KUD Mina Bahari Desa Muara Kecamatan Blanakan Subang Jawa barat dengan anggaran 400 juta dalam penyelesaian proyek tersebut diduga bermasalah sehingga berurusan dengan pihak bawasda dan persoalanya telah diselesaikan dengan bawasda

Kemudian tahun 2009 proyek tahap kedua pembangunan doking kapal dilanjutkan dengan anggaran yang lebih besar 800 juta dan hasil pekerjaan yang sedang berjalan pakta dilapangan disinyalir tidak tranparan hingga dipertanyakan public sehingga ada dugaan pembangunan tersebut hanya menghaburkan uang rakyat

Menurut Mamat Suardi ketika dikompirmasi mengatakan proyek doking kapal tahap pertama tahun 2008 dirinya yang menjabat Pelaksanan Proyek tehnis lapangan (PPTK) dengan nilai anggaran sebesar 400 juta dan dari pihak pemborong ada kesalahan berupa pemasangan rel yang seharusnya berukuran 25 inc sementara yang rel yang terpasang ukuran 9 inc dengan kondisi tersebut telah ditolak karena tidak sesuai dengan bestek adapun rel yang ada kini itu milik pemborong adapun dana yang semula untuk biaya rel tersebut telah dikembalikan ke negara kemudian pada pekerjaan lanjutan material rel telah dicantumkan dan masuk pada RAB ‘ujar mamat

Drs Abbas kepala BP 4 KUD TPI Mina Bahari mengatakan program lanjutan pada proyek pembangunan dok kapal tersebut besaran anggaran sebesar 800 juta yang akan diterapkan untuk proyek ini namun sayangnya Abbas tidak bisa menerangkan secara ekplisit (Gamblang )peruntukanya anggaran tersebut

Kemudian saat ditanya media tidak adanya papan proyek dan direksikit serta nama kontaktor yang melaksanakan proyek tersebut kontraktor (perusahaan ) yang sama atau berbeda menurut abbas kedua jenis tersebut tidak ada dalam bestek “saya tidak bisa menguraikan alokasi dana yang digunakan untuk apa saja dalam proyek pembangunan doking kapal tahap lanjutan karena datanya ada dibandung “kata abas

Kemudian masih kata abbas kontraktor yang melaksanakan proyek tahap pertama nama kontraktornya abas mengaku sudah tidak angat adapun kontraktor yang mengerjakan tahap kedua menurutnya CV Ratu Jaya dari Subang

Hasil investigasi lapangan serta Pengakuan abas dan pengakuan pekerja ternyata simpang siur karena ketika media ini mendatangi para pekerja” mengatakan menurut para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut berasal dari majalengka termasuk pekerja yang mengerjakan proyek ini berasal dari majalengka dan sangat disayangkan para pekerja tidak bisa menyebutkan nama kontraktornya

Dengan adanya program lanjutan pengerjaan doking kapal mulai tahap pertama dan kini dilanjutkan tahap kedua dengan anggaran yang cukup besar namun hasil pekerjaan dilapangan patut dipertanyakan apalagi dari hasil kompirmasi media kepada abbas ketika menjawab beberapa pertanyaan wartawan seputar perintukan anggaran dan nama kontraktor dalam memberikan jawaban begitu grogi dan salah tingkah padahal dirinya sebagai pengguna kuasa anggaran pada proyek tersebut namun anehnya hanya memberikan sedikit data pekerjaan terkesan menyembunyikan data terutama mengenai ketentuan pekerjaan yang sedang diawasinya

Dengan adanya pengerjaan proyek doking kapal mulai tahap pertama dan tahap lanjutan yang akan menghabiskan anggaran yang sangat besar tentunya public (masyarakat ) diminta untuk menyikapinya ,mengawasinya proyek tersebut karena anggaran yang sangat besar itu merupakan uang rakyat (Negara )@ Hidayat