Pembangunan USB SMPN 3 Plered, Diduga Molor

BERITA METRO, CIREBON – Pembangunan Sekolah Baru melalui program Upaya peningkatan Indek Pembanguan Manusia (IPM) bidang pendidikan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini mendapat sorotan yang sangat tajam dari berbagai pihak

Program tersebut memang salah satu untuk peningkatan sarana dan prasarana dibidang pendidikan termasuk gedung sekolah yang memadai dan dapat di akses oleh seluruh masyarakat, demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang sangat memadai

Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang kian mengingkat, maka penambahan gedung Unit Sekolah Baru adalah sebuah keniscayaan. Pasalnya pada tahun 2009 yang lalu pemerintah Kabupaten Cirebon memprioritaskan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) yang didanai bersumber dari APBN 2009

Sayangnya tidak semua proses pembanguan USB itu berjalan sesuai dengan aturan dan selseai tepat waktu. Seperti halnya yang terjadi pada Pembangunan USB SMPN 3 Plered Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Pembanguan USB yang menelan anggran Rp. 1.254.868.000 ini tampak terkesan asal-asalan dan dalam pekerjaannya tidak sesuai wakatu hari kerja

Perwakilan dari PT. Griksa Cipta Contruction Development Consultant sebagai perusahaan konsultan yang bertanggung jawab dalam perencanaan pembanguan ini ketika dikonfirmasi BERITA METRO, selalu tidak ada dilokasi

Demikian juga dengan Penanggung Jawab Pelaksana Teknik Kerja (PPTK) dalam hal ini Kepala Pembangunan Unit Sekolah Baru yang bernama Nasma, SAg salah seorang guru SMPN 2 Plered sangat sulit ditemukan di lokasi pembangunan


Sehingga “Pimpro (Nasma) dan pihak konsultan jarang berada ditempat, kalau ada juga kadang di sore hari menjelang magrib “demikian seperti yang dituturkan oleh Mang Er salah seorang pekerja pada proyek di lokasi

Hasil pantauan MR dilapangan, kondisi bangunan hingga kini masih belum terselesaikan padahal batas waktu pelaksanaan kegiatan pembangunan dalam kontrak pada tanggal 15 Pebruari 2010, tetapi bentuk bangunan hingga kini masih belum terselesaikan, seperti pemasangan plafon, tahap pinishing, dan masih banyak yang lain belum terselesaikan

Melihat kondisi fisik bangunan yang terlihat sangat rendah kualitasnya bila dibandingkan dengan Pembangunan USB di tempat lain, sangat jauh sekali. Bahkan dari lapangan halaman tengah sekolah sendiri tampak jelas jika ketinggian lantai teras dan kelas kurang dari 30 cm dari halaman lapangan tengah dan lapangan sekolah

Penggunaan kayu bukan kwalitas satu (melengkung dan lunak) terlihat jelas dari bawah banguan yang belum tertutupi plafon. Pengecatan yang kasar dan tidak merata terlihat sangat jelas oleh mata menjadikan kesan sekolah dengan bangunan yang baru selesai dibangun menjadi tampak seperti bukan banguan sekolah baru.

Dari sisi waktu pelaksanaan pembangunan, USB ini seharusnya sudah rampung dan dapat diserahterimakan pada tanggal 15 Februari 2010 karena pihak SMPN Plered 3 berencana menggunakan sekolah ini pada tanggal 1 Maret 2010 nanti, tetapi berdasarkan pantauan MR dilapangan hingga hari ini 16 Februari 2010 masih terlihat di sana sini bangunan yang belum rampung dikerjakan.

Kuwu Desa Pangkalan Kecewa, Lapangan Bola Di Bangun Sekolah

Seperti diungkapkan Sutarjo Kepala Desa (Kuwu) Pangkalan Kec. Plered Kab. Cirebon, bahwa Pembangunan USB SMPN Plered 3 ini menggunakan tanah yang disewa dari Desa Pangkalan Kecamatan Plered. Sebelumnya tanah tersebut adalah lapangan sepak bola tempat pemuda berkatifitas, khususnya sepak bola. Dengan dipergunakannya lanpang sepak bola tetrsebut otomatis kegiatan olah raga yang banyak diminati kaum muda itu menjadi terhenti selamanya

“Pada intinya,”kami, menyambut gembira pembangunan USB di desa kami, tetapi kami kecewa jika pemabngunan sarana olah raga sampai terabaikan, sehingga, Bibit rumput yang belum ditanam, tiang gawang yang belum dipindahkan serta sarana jalan menuju lapangan yang belum diberi besi beton dan belum diurug

Salah satu PR bagi pemindahan lapangan dan itu menjadi kewenangan pihak pembangun USB untuk melaksanakannya, ditambahkannya, Tarjo. “Jangan sampai saya yang nanti di grudug pemuda karena mereka mau main sepak bola lapangannya blum siap

Ditempat yang sama Her mengungkapkan “Pada waktu kami dikumpulkan di balai desa setempat pihak Disdik mengatakan jika pembangunan lapangan akan menjadi prioritas karena olah raga juga penting, “kata Her salah seorang tokoh pemuda yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh stake holder Desa Pangkalan baik tokoh Ulama, Masyarakat, BPD, tokoh pemuda dan aparatur desa itu menyepakti bahwa pembangunan lapangan sepak bola tidak boleh dilupakan dan menjadi bagian dari pembangunan USB@ Agus Arifin