DPD PDIP Jabar Lirik Pangeran Arief, Enam Kecamatan Tolak Pengusungan Dedi Supardi

CIREBON, MC
Proses pencalonan Dedi Supardi untuk menduduki jabatan Bupati dari PDIP tidak sepenuhnya berjalan mulus, pasalnya pada Rapat kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) beberapa Kecamatan terang-terangan menolak pencalonan Dedi yang kini masih menjadi orang nomor satu di Kabupaten Cirebon tersebut, Minggu (8/6).

Penolakan itu datang dari daerah pemilihan (Dapil/zona) 2 yang meliputi Kecamatan Gegesik, Kecamatan Kaliwedi, Kecamatan Susukan, Kecamatan Arjawinangun dan Kecamatan Panguragan, serta satu lainnya Kecamatan Greget dari Dapil 5.

Kendati ada penolakan, pada Rakercabsus yang dihadiri Manggara Siahaan (DPP PDIP), Yosef Umar Hadi (Anggota DPR RI Dapil Jabar) dan Ketua DPD Jawa Barat, Rudi Harsa Tanaya, namun mayoritas dari 40 kecamatan nama Dedi tetap masih dipercaya untuk memimpin dan diusulkan ke DPP bersama delapan calon lainnya.

Nama balon lainnya masing-masing Jahri faidi, Djakaria Machmud (Rektor Unswagati), Haris Sutamin, Ali Yasin, Karnawijaya (Kepala Desa), Syamsuri, Tasya Soemadi Algotas (Ketua DPC PDIP/Ketua DPRD Kabuaten Cirebon) dan Dadang. Menurut salah seorang peserta Rakercabsus, salah satu alasan penolakan tersebut karena didasari keinginan perlu adanya pembaharuan dan perubahan di masa mendatang.

Terkait dengan adanya penolakan tersebut Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Rudi Harsa Tanaya, menjelaskan, penolakan itu merupakan bentuk bahwa demokrasi itu sudah berjalan dengan baik. Artinya ada kebebasan yang diberikan kepada kader untuk menentukan pilihannya. "Itu sudah biasa, apalagi ini Pantura," tegasnya.

Sementara ketika disinggung soal kemungkinan orang kedua yang akan dipasangkan dengan PDIP, Rudi sempat menyebutkan nama Pangeran Arif Natadiningrat, putra mahkota keraton kasepuhan yang beberapa waktu lalu secara resmi akan ertarung dalam Pilkada Kabupaten Crebon Oktober mendatang. "Kita lihat nanti, Arif juga bisa dilakukan penjajagan," ujarnya singkat@MOCH. MANSUR