Masyarakat Tuding Kinerja Pemerintah Tidak Becus

BERITA METRO, SUBANG– Aksi saling tuding antara pihak pemerintah dengan masyarakat Subang, pasalnya banjir yang menimpa di sejumlah lokasi di Pantura bukanlah kesalahan alam semata, namun kurang sadarnya masyarakat dan lemahnya pengawasan dari pemerintah dalam tata ruang
Hal itu diungkapkan oleh sejumlah tokoh dan lembaga masyarakat Subang yang selama ini menyikapi dan memperhatikan kondisi alam Subang bagian Pantura dimana disejumlah lokasi amburadul, terutama dalam segi tata ruang yang mana lokasi-lokasi yang menjadikan penyebab banjir dibiarkan rusak tanpa pengawasan dari pemkab Subang.
“Coba anda perhatikan dengan teliti, penyebab banjir itu bukan karena limpahan air yang terlalu tinggi, akan tetapi kondisi saluran yang ada tidak mendukung pasokan air hujan maupun air bah yang datang dari hulu,”ucap Tokmas Pantura Jaenal.
Disadari maupun tidak, dibeberkan Jaenal, seperti halnya banjir yang menimpa warga Kecamatan Pamanukan dan warga Kecamatan Legonkulon diakibatkan saluran sungai Cigadung menyempit, menyempitnya saluran tersebut karena badan sungai yang ada berkurang karena banyak dimanfaatkan warga untuk mendirikan bangunan rumah maupun bangunan usaha warga sekitar sepanjang sungai tersebut.
Manakala badan sungai Cigadung dimanfaatkan untuk perumahan maupun lahan usaha pihak pemerintah Desa, Kecamatan maupun pemkab Subang tidak melakukan teguran ataupun larangan pendirian bangunan dan malah terkesan mereka mendukung pendirian bangunan tersebut yang kemudian menjadi asset jatprem

Jadi, untuk hal tersebut siapa yang bersalah, rakyat kah atau pemerintah kah atau alam, menurutnya kesalahan ada dipihak pemerintah yang membiarkan rakyat berbuat salah namun pihak pemerintah mendiamkan saja, dan bahkan terkesan mendukungnya.
“Saya harapkan kesalahan rakyat juga merupakan kelemahan pemerintah, coba kalau rakyat salah dan memberikan sangsi atas pendirian bangunan yang akan mempersempit saluran Cigadung yang kemudian menjadi penyebab banjir banding yang menelan kerugian material,”ucapnya

Hal senada diungkapkan Aktifis Pergerakan Lingkungan Sewilayah Patura (Aktifis Pringsewu) Kabupaten Subang, Otong Jaenudin, kondisi tata ruang Pantura hususnya diwilayah yang seringkali menjadi langganan banjir seperti di Kecamatan Pamanukan dan Kecamatan Legonkulon yang saat ini kondisinya semakin buruk yakni pada saat-saat tertentu seperti halnya pada musim hujan seperti ini saluran sungai Cigadung akan meluap lagi dan akan membanjiri daerah terendah diwilayah itu

Kondisi tersebut, bukan hanya kesalahan masyarakat semata akan tetapi pihak pemkab Subang atau pemerintah setempat yang mesti bertanggungjawab penuh, karena kesalahan masyarakat apabila pada saat ditegur atau pemerintah memberikan teguran atau memberikan sangsi kepada masyarakat yang membuat ulah atau mendirikan bangunan disepanjang jalur sungai Cigadung yang berjejer tanpa ada teguran dan tindakan pemerintah

“Diharapkan pemkab Subang untuk dapat dengan sesegera mungkin guna menertibkan bangunan-bangunan liar yang berdiri disana sebelum musim hujan secara terus menerus dan tentunya saluran sungai Cigadung akan mel;uap karenanya,”ucap Jay@ PIRDAUS