Terkesan Batasi Kerja Journalis, Wartawan swepping pejabat Pemkot Cirebon

METRO CIREBON, KOTA - Kelakuan seorang pejabat baik di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Cirebon, maupun Pemkab Cirebon Jawa Barat yang tidak pernah membaca sebuah media massa dan mempelajari UU Nomor 40 tahun 1999 tentang kemerdekaan Pers, maka salah seorang pejabat saat diwawancarai seorang pekerja tinta nampaknya mengancam dengan melontarkan kata-kata yang tidak beretika, Selasa (30/06/2009)

Salah seorang pejabat saat hendak diwawancara, sejumlah wartawan cetak dan elektronik baik lokal maupun nasional melakukan aksi protes di gedung Balaikota Cirebon. Bahkan wartawan sempat mensweping pejabat yang dinilai telah melecehkan profesi wartawan tersebut

Informasi yang diperoleh METRO CIREBON, pagi kemarin seorang wartawan media lokal Radar Cirebon, Ronal, mencoba mewawancara Putri, Kasubag Organisasi Pemkot Cirebon. Perempuan berkacamata ini memang sempat bertemu dengan wartawan yang memang mencarinya. Namun tak berapa lama, pejabat ini terkesan mengancam dengan melontarkan kata-kata ”Awas kamu” sambil menudingkan telunjuknya ke arah wartawan.

Kelakuan sikap yang ditunjukan salah seorang pejabat tersebut, jelas sudah membuat ketersinggungan terhadap sejumlah wartawan yang bertugas di Kota maupun Kab.Cirebon. Namun, mereka lalu mencari Putri di ruang kerjanya. Kebetulan si pejabat ini sedang melakukan rapat dengan pimpinannya

Tapi wartawan ingin meminta klarifikasi atas sikap yang melecehkan wartawan itu langsung dari pejabat bersangkutan. Di depan wartawan, Putri mengungkapkan permintaan maafnya. Namun demikian bagi wartawan, permintaan maaf itu tidak serta merta diterima begitu saja, karena dikhawatirkan sikap dan perlakuan itu akan terulang kembali kepada pejabat lainnya

”Saya yakin ini merupakan imbas dari statemen walikota cirebon, Subardi, beberapa waktu lalu yang terkesan mengkebiri ruang gerak wartawan. Karena saat itu walikota meminta agar informasi ke media hanya boleh dilakukan oleh Walikota, wakil walikota, sekda dan kepala dinas saja,”ungkap temen-teman wartawan

Melihat kondisi seperti itu, Sekda Kota Cirebon, Hasanuddin Manaf, sampai turun tangan dan mencoba menengahi persoalan yang menimpa stafnya tersebut. Sekda memaparkan, pihaknya memang tak bermaksud untuk mengkebiri hak journalis (pekerjaan tinta-red) dalam menggali informasi.

”Secara pribadi dan lembaga, saya mengucapkan maaf atas kejadian ini. Namun yang pasti kami tidak bermaksud menghalang-halangi pekerjaan teman-teman wartawan,”tandas Hasanuddin @ MOCH MANSUR