Akibat Tanggul Jebol, BBWSCC Terkesan Abaikan Keinginan Warga Masyarakat


METRO CIREBON, SUMBER - Masyarakat Cilengkrang Kecamatan Pesaleman Kabupaten Cirebon Jawa Barat, khususnya yang tinggal di bantaran tanggul sungai Cisanggarung resah. Hal itu menyusul longsornya tanggul sungai yang kini kondisinya semakin menggerus mendekati permukiman warga. Ketika musim hujan tiba, arus aliran sungai Cisanggarung yang sangat kencang, telah mengikis tanah tanggul sungai tersebut.

Pada tahun 2008 lalu, bantaran sungai tersebut pernah diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung melalui PPK-03 yang berkantor di Ciledug Kabupaten Cirebon dengan membuat Bronjong disepanjang bibir sungai yang longsor, dengan posisi Bronjong arahnya memotong aliran sungai.

Arus aliran sungai yang deras itu akan mengalir disamping bibir sungai yang lain karena aliran tersebut menghantam Bronjong. Tetapi pada kenyataanya tidak seperti itu, melainkan aliran sungai justru berputar-putar pada bronjong tersebut sehingga air seolah-olah menarik tanah yang ada dibibir sungai dan mengakibatkan bantaran tangul menjadi longsor yang sangat hebat. Bahkan, sudah 2 rumah warga menjadi korban tertelan derasnya arus sungai Cisanggarung

Menurut keterangan warga sekitar bantaran Sungai Cimanuk Cisanggarung, Ecod ( 51) dan Carsim (45), warga masyarakat Cilengkrang, Kecamatan Pesaleman Kabupaten Cirebon, Senin (31/8), pada METRO CIREBON menuturkan bahwa rumahnya yang terletak posisinya 2 meter dari bibir sungai, sudah lama tidak lagi ditempati lantaran takut jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kami, sudah lama tidak menempati rumah sendiri karena saya takut tinggal didalam rumah. Sebab, keadaan rumah saya semakin hari semakin memprihatinkan akibat tanah bibir sungai yang longsor. Tembok rumah jadi retak-retak, dan pondasi rumah saya terkikis habis oleh derasnya Aliran sungai. Bahkan ada tembok yang sampai ditahan oleh kayu bambu karena tembok tersebut melengkung seakan mau ambruk," tandasnya.

Dirinya bersama warga lain berharap agar secepatnya dilakukan perbaikan. Sehingga aliran sungai Cisanggarung kedepan tidak lagi menyebabkan tanah longsor. Sebenarnya dari pihak pemerintah desa setempat sendiri sudah mengajukan proposal ke pihak BBWSCC, namun hingga kini tidak jelas juntrungnya.

Persoalan ini menuai tanggapan DR (HC) Bambanag Arief Wijaksana, salah seorang pengamat pengairan. Pemasangan bronjong tersebut diduga salah perencanaan yang seharusnya dilakukan pemasangan tembok beton disepanjang samping aliran sungai yang telah mengakibatkan tanah longsor tersebut, namun kenapa BBWSCC hanya memprogramkan pembuatan Bronjong melainkan pembuatan Tanggul Betton, Ungkap Bambang

Ditempat yang berbeda, METERO CIREBON, konfirmasikan hal tersebut terhadap Kepala BBWSCC untuk mencari kebenaran, maka pihak PPK-03 tidak mau menerima wartawan, dengan alasan pimpinan tidak ada di tempat, tandas salah seorang staf. Sehingga sampai berita ini diturunkan, METRO CIREBON belum berhasil mendapatkan keterangan yang jelas, dari pihak BBWSCC PPK 03 tersebut

Menurut Informasi yang didapat dari salah satu pemborong yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan proyek tersebut yang mengerjakan JMH dan HO dan proyek tersebut dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung PPK-03 Ciledug, Katanaya@ M. Mahmud