Perputaran uang bisnis esek-esek Cirebon capai Rp 5 miliar perbulan

METRO CIREBON, SUMBER - Terhimpit persoalan ekonomi, ribuan wanita di Cirebon terjun menjadi Wanita Pekerja Seks Komersial (WPSK). Seiring dengan meningkatnya jumlah wanita penjajah seks tersebut, tak heran jika perputaran uang dari bisnis ini dalam satu bulannya mencapai Rp 5 miliar lebih


Hal itu terungkap berdasar hasil penelitian sebuah LSM Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Cirebon yang begitu konsen memberikan pendampingan terhadap para WPSK dalam kaitannya pencegahan terhadap penularan virus HIV/AIDS

Salah seorang pengurus KPA Cirebon Farikhin, mengungkapkan, besaran perputaran uang itu berdasar dari jumlah WPS yang saat ini berjumlah sebanyak 2085 orang, dengan asumsi dalam satu malam seorang WPS melayani 2 orang tamu dengan tarif Rp 30 ribu perkencan. Maka dalam satu bulan (30 hari), si WPS bisa menghasilan Rp 1,8 juta

“Jika pendapatan per WPS dikalikan dengan jumlah WPS yang saat ini berjumlah 2.085, maka dalam satu bulan perputaran uangnya mencapai Rp 5,04 miliar,” kata Farikhin seraya menambahkan, itu baru dari WPS yang terdata, belum termasuk WPS freelance. Artinya jumlahnya akan semakin besar lagi

Disisi lain, lanjutnya, seiring dengan menjamurnya aktifitas perempuan pencari rupiah dengan menggunakan tubuhnya itu, jelas berdampak terhadap meningkatnya jumlah penderita virus HIV/AIDS. “Tiap tahun jumlah penderita HIV/AIDS naik 100 persen,”Kata Farikhin

Data terakhir menunjukan jumlah penderita HIV/AIDS dalam dua tahun terakhir, meningkat 100 persen per tahun. Di Kota Cirebon, pada 2007, jumlah penderitanya 77 orang, jumlah itu naik tajam pada Juni 2009 menjadi 387 orang, bahkan 30 orang diantaranya meninggal dunia

Sedangkan di Kabupaten Cirebon, dua tahun lalu penderita HIV/AIDS sebanyak 130 orang, tapi pasda semester 1 tahun 2009 angkanya sudah berubah menjadi 492 orang@ MOCH. MANSUR