Pedagang Tuntut Bupati Cirebon Mundur Dari Jabatannya

METRO CIREBON, SUMBER- Kabupaten Cirebon kembali di guncang puluhan aksi demontrasi oleh Warga Masyarakat, Pasalnya Aksi Demontrasi tersebut menuntut Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM, mundur di Jabatannya, Para pendemo sendiri mengangap bahwa Bupati tidak bias menjalankan amanat rakyatnya, pada Senin (12/09)

Aksi Demo tersebut yang dilakukan oleh Warga Masyarakat Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kab. Cirebon, semula warga Masyarakat berkumpul di Kantor Balai desa dan melanjutkan perjalanan ke Kantor Bupati Cirebon

Mereka melakukan aksi unjuk rasa untuk memperjuangkan hak-hak mereka sebagai pedagang. Para pendemo mulai memadati halaman luar kantor Bupati sejak Pkl. 10.45 WIB dan memulai aksi mereka pada pkl:11.00 WIB

Dalam aksi unjuk rasa para pedagang meminta hak-hak mereka yang masih mempunyai masa kontrak sampai tanggal 31 Desember 2012. Kepala Desa Pabuaran kidul Nurudin akan membangun pasar di Tahun 2010 sebelum masa kontrak, sehingga para pedagang berakhir

Hal ini sangat memicu kemarahan Pedagang Pabuaran Kidul. Selain masa kontrak yang belum berakhir para pedagang merasa terdzolimi oleh Kuwu Nurudin

pasalnya pemerintah desa mensosialisasikan perdes itu secara sepihak. Juga setelah kejadian kebakaran yang menimpa Pasar Pabuaran Kidul, barang dagangan mereka habis dilalap si jago merah, dan sisa-sisa barang dagangan dari kebakaran itu diambil oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab

Bahkan mereka harus kembali berdagang dengan modal pinjaman kepada pihak Bank (Hutang-red) tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah .

“Intinya kami, sangat menentang adanya pembangunan pasar tradisional oleh Kuwu Nurudin selaku Kepala Desa, pada awal Tahun 2010 nanti, karena belum berakhirnya masa kontrak

“Kami, yang berakhir di Tahun 2012. Kami juga menuntut bubarkan BPD, Mutasikan camat Pabuaran dan turunkan Kuwu Nurudin” yel-yel para aksi demontrasi

Para pengunjuk rasa merasa kecewa akan ketidak hadiran Bupati Cirebon Drs.H. Dedi Supardi yang saat itu sedang berada di Bandung karena ada kepentingan. Mereka merasa sia-sia atas apa yang mereka unjukan,” Kita sia-sia bae demo, padahal Bupatine langka” ujar salah seorang pendemo yang tidak mau disebutkan namanya

“Tapi, kita sangat berharap wakil kita menyampaikan apa yang kita ungkapkan pada Bupati.” Lanjutnya

Dalam kesempatan yang sama, massa menggantungkan harapannya kepada Bupati karena berulangkali kepemimpinan Bupati juga dan mereka menuntut janji Bupati yang akan melindungi dan mengayomi masyarakatnya

Serta massa sangat mengutuk aksi kekerasan pejabat yang tidak peduli rakyatnya. Mereka mengatakan, “Jika saja Bupati dan Dewan tidak mendukung kami sehingga kapan Para Pejabat berbuat adil kepada kami semua

Apalagi Pa Dedi selaku Bupati maka kami berjanji akan mencukur kumis pa Dedi secara masa dan menceburkan ke dalam sumur. Tetapi jika Bupati dan Dewan berbuat adil kepada kami maka kami akan menggendong layaknya menyanyikan lagu Tak Gendong kemana-mana dari Mbah Surip (Alm)”

Beberapa perwakilan Asosiasi pedagang keluar dari kantor Bupati dengan mengatakan “Merdeka dan Berhasil bahwa tuntutanya itu di kabulkan oleh Bupati melalui Sekda”.

Saat dimintai keterangan Ketua asosiasi pedagang Asep, Hanafi dan Suhartono, mengatakan, “Tuntutan para pedagang telah disepakati oleh Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi MM melalui Sekda Drs. H. Nur Riaman Novianto, MM, bahwa pembangunan pasar Pabuaran tidak dilakukan pada awal Tahun 2010 melainkan setelah masa kontrak berakhir yaitu pada 31 Desember 2012, tandas Sekda

Sekalipun mengenai Kuwu Nurudin akan diserahkan ke pihak yang Polres Cirebon@ Nasimin / Imey