METRO CIREBON, SUBANG – Petani Kecamatan Patokbeusi menilai kurangnya proaktif pihak Perum Jasa Tirta (PJT) Divisi III Sukamandi dalam pengamatan sejumlah saluran irigasi, akibatnya sejumlah titik saluran sekunder yang ada diwilayah kerjanya diduga amburadul (bobrok-red), dan mengakibatkan tersendatnya pasokan air kesawah petani
Seperti halnya dikeluhkan ulu-ulu Desa Rancajaya, Carya merasa prihatin dengan nasib petani yang menggarap disekitar 30 hektar sawah diblok jalan 5 Dusun Buwer hingga sampai saat ini tidak bisa mengolah lahan sawahnya karena tidak adanya pasokan air
Kondisi tersebut telah berjalan dari tahun 2003, yakni pada setiap musim gadu (kemarau) petani disana tidak dapat mengolah lahan sawahnya sekaligus mengalami gagal tanam dan tentunya gagal panen. Petani tidak dapat mengolah sawah disebabkan adanya tanggul saluran skunder Bangun (SS-BPKO) 4-6 sudah sangat rusak, “tutur Carya saat dikonfirmasikan ke METRO CIREBON
“Saya merasa prihatin dengan nasib petani disini pak, selama bertahun-tahun sengsara karena tidak adanya pasokan air dari saluran tersebut, ”tambah Carya
Saking kesalnya Carya apapun siap untuk menanggung resiko apabila pihak PJT tidak terima dengan pernyataannya, bagi Carya bicara apa adanya sesuai yang terjadi dilapangan bahwa sejumlah titik lokasi sawah dibawah pengamatannya tidak terairi akibat pasokan air dari sekunder tidak dapat menjangkau saluran cacingan.
Hal senada dikatakan Kepala Desa Rancamulya, Woyo/Tasim dimana tanggul cacingan diwilayah kerjanya telah dibangun dengan dana dari pemkab Subang dan atas kerjasama petani yang baik dalam merawat tanggul saluran cacingan dengan sistim gotong royong
Akan tetapi, sebaik apapun infrastruktur tanggul cacingan tidak didukung dengan infrastruktur tanggul saluran sekunder BPKO yang maksimal tentunya pasokan air yang disalurkan melalui SS BPKO Cicomplong menuju kedesanya tidak akan sampai kelokasi sawah petani
“Karena saluran itu rata-rata terdapat kebocoran dan bahkan tanggul terputus baik terputus karena tanggul jebol maupun tanggul dijebol oleh orang yang tidak bertanggungjawab dibiarkan oleh PJT,”ucap Kades
Masih menurut Kades, jangankan pasokan air akan sampai kepetani desa Rancajaya pasokan air untuk mencukupi kebutuhan petani didesa saja tidak cukup, hal tersebut merupakan salah satu kendala yang paling mencolok kondisi tanggul bocor, tanggul terputus dan air banyak dimanfaatkan oleh pembudidaya ikan Mas
Akibat maraknya pembudidaya ikan Mas diwilayah lamaran, Cicomplong dan sekitarnya mengakibatkan banyaknya air yang lolos kelokasi perempangan secara besar-besaran dan kondisi tersebut dibiarkan berlangsung yang terkesan pihak PJT tidak mampu untuk memberikan teguran
“Apabila saluran tanggul tidak banyak yang bocor, tanggul terputur, maraknya perempangan pasokan air dari saluran BPKO tersebut akan sampai kepetani disini dan petani desa Rancajaya,”ucapnya@ (Fir/Hid