Warga Cirebon Dan Kuningan, Tolak Jasad Teroris

METRO CIREBON, SUMBER – Jasad Saifudin Juhri (SJ) dan adiknya Mohamad Syahrir (MS), ditolak oleh warga Cirebon dan Kuningan Jawa Barat, Pasalnya Kedua Teroris tersebut yang rencananya dikubur di Desa Sampiran Kecamatan Talun Kab. Cirebon, pada Sabtu (10/09)

Informasi yang diperoleh, bermula dari kedatangan Jaelani ke Desa setempat pada akhir September 2009 lalu, dengan maksud untuk memesan dua liang lahat. Dua liang lahat yang kemungkinan diperuntukan bagi SJ dan MS, berlokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buyut Sirnabaya

Makid (43) Kepala Dusun (kadus) Banjaran Desa Sampiran, Kecamatan Talun mengungkapkan, pasca pemesanan tersebut, tepatnya Jumat (9/10) kemarin, Jaelani kembali datang ke Desa Sampiran untuk memastikan soal pemesanan dua liang lahat tersebut

“Sekarang kami baru tahu untuk siapa liang lahat yang dipesanannya itu karena rupanya kedatangan pak Jaelani itu merupakan hari dimana kedua anaknya itu tewas,” kata Makid

Meski sudah melakukan pemesanan liang lahat. Namun pihak desa tidak lantas begitu sama menerimanya, mereka pun akan merapatkan dulu dengan tokoh masyarakat dan warga desa lainnya. Apalagi sudah ada berita yang tersebar di media mengenai tewasnya kedua anak Jaelani tersebut, termasuk akan dimakamkan dimana mereka

Dan tadi malam, rapat antara aparat desa, tokoh masyarakat dan warga desa Sampiran, akhirnya mengambil keputusan untuk menolak pemakaman kedua jenazah Saifudin Juhri dan Mohamad Syahrir dimakamkan di desa mereka. Alasannya, warga tidak mau jika desanya tersangkut paut dan dicap sebagai desa teroris

Alasan lain, lanjut Makid, meski orang tua mereka Jaelani kelahiran Desa Sampiran, namun kedua anaknya bukanlah warga Cirebon dan tidak memiliki KTP Cirebon

Dibagian lain, keluarga Ovi, istri dari Saifudin Juhri, di kelurahan Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, hingga kini masih menunggu kepastian dari Jakarta . Namun menurut Ketua RT 8 RW 3 Kelurahan Perbutulan, Abdul Wahid, warga sudah sepakat untuk tidak menerima pemakaman Saifudin Juhri. “Warga tidak menginginkan pemakaman Saifudin Juhri di sini (Perbutulan, red),”ujar Wagid.

Sementara itu, pada Jumat (9/10) malam sekitar pukul 23.30 wib, bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jabar, mendatangi rumah kediaman istri Saefudin di Kelurahan Perbutulan Kecamatan Sumber untuk mengambil sample darah Kholifa Sari atau Ovi, 29, dan anaknya Ujai, 6

Pengambilan sampel darah tersebut berkaitan dengan identifikasi jenazah teroris yang ditembak di Ciputat, Tangerang, Jumat siang,yang salah satunya diduga Saifudin Zuhri. Saat tim Polda Jabar ini datang, Ovi dan anaknya memang berada disana.

Ada tujuh petugas yang masuk ke dalam rumah tersebut dengan membawa kotak berwarna putih, selang 30 menit kemudian petugas keluar sambil membawa kantong plastik dan kemudian langsung dimasukan ke dalam mobil. hanya saja, saat itu memang tidak terlihat keberadaan Ovi dan anaknya bersama petugas yang ketika itu langsung meninggalkan lokasi@ MOCH MANSUR