Namun, dalam pelaksanaan kegiatan yang dikerjakan oleh Komite Sekolah (Swakelola), diduga keras menyalahi aturan Juklak dan juknis, Pasalnya, dalam penggunaan bahan bangunan tersebut memakai bahan bekas bagunan yang semula, seperti Kayu, kusen (jendela-red)
Dari hasil pantauan METRO CIREBON di lapangan, bahwa Rochendi, S.Ag. Kepala Sekolah sebagai Pelaksana Penanggungjawab Kegiatan (PPK), tidak ada di tempat, dengan alasan bapak sedang rapat di kantor Pemda, tandas salah seorang Staf
Menyinggung tentang anggaran, pihak Sekolah pun tidak memasang Papan Proyek, sehingga Pembangunan Madrasah Islamiyah yang ada di Desa Wanakaya tersebut terkesan sangat tertutup untuk masyarakat
Ketika METRO CIREBON konfirmasikan hal tersebut kepada beberapa warga Masyarakat di sekitar Pembangunan, mengatakan saya tidak tahu menahu pak, bahwa Sekolah madrasah Islamiyah di bangun, tetapi yang saya sayangkan, bahwa Kepala sekolah tidak pernah kordinasi dengan warga masyarakt
Ditempat terpisah, Direktur Exekutif Control Strategis Independent DR (HC) Bambang Arief Wijaksana, mengungkapkan, masalah kegiatan pembangunan, baik bantuan dari Pusat maupun Daerah itu harus transparan, dan tidak ditutup tutupi, sehingga Masyarakat tahu bentuk bantuan tersebut, tandas Bambang @ NASIMIN/SUKIRNO
